Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN INDIVIDU KULIAH

MAGANG MAHASISWA
FAKULTASPSIKOLOGI DI BAPAS
KELAS II MATARAM

DisusunOleh:

AKBAR RAMADHAN 18.01.061.099

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KULIAH MAGANG


MAHASISWA FAKULTASPSIKOLOGI
DI BAPAS MATARAM

Disusun oleh :

AKBAR RAMADHAN 18.01.061.099

M. SULTHAN HAKIM 18.01.061.048

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Magang Pembimbing Lapangan Magang

Yossi Dwi Erlian M.Psi.Psikolog., I Made Kertayasa, S.Sos.


NIDN 00815067701 NIP. 196912311992 031003
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KULIAH MAGANG


MAHASISWA FAKULTASPSIKOLOGI
DI BAPAS KELAS II MATARAM

Disusun oleh :

AKBAR RAMADHAN 18.01.061.099

M.SULTHAN HAKIM 18.01.061.048

Mataram,18Agustus 2021

Mengetahui,

DosenPembimbingMagang Ketua Program StudiPsikologi

Yossy Dwi Erliana, M.Psi, Psikolog., Ayuning Atmasari, S.Psi.,Psikolog.


NIDN. 00815067701 NIDN. 08122049002

Dekan Fakultas Psikologi,

Roni Hartono,M.Pd.
NIDN. 0806058703
RINGKASAN BAHASA INDONESIA

Balai pemasyarakatan kelas II Mataram adalah unit organisasi dibawah


kementrian hukum dan HAM yang melaksanakan tugas pembimbingan klieb
pemasyarakatan dan pendampingan terhadap anak yang bermasalah dengan hukum di
kota Mataram umumnya Nusa Tenggara Barat. Tujuan dari kegiatan magang ini ialah
untuk mengetahui peran, aplikasi dan pengaruh serta tugas sarjana psikologi di
linkungan kerja terkhusus balai pemasyarakatan kelas II Mataram. Disamping itu
menjadi refrensi atau pedoman mahasiswa untuk kedepannya berkarir di kehidupan
nyata. Hasil kegiatan magang ini ialah ilmu dan pengalaman yang diproleh antaranya
yaitu mengikuti Litmas atau penelitian masyarakat bersama pembimbing
kemasyarakatan dari Bapas ke LPKA Lombok tengah. Memahami alur pembuatan
laporan melalui assessment oleh pembimbing kemasyarakatan terhadap narapidana.
Memahami bagaiaman alur konseling individu terhadap narapidana anak serta
mendapat pengalaman penyuluhan secara langsung bersama pembimbing
kemasyarakat di LPKA Lombok tengah terhadap narapidana anak.
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Magang di Bapas
Kelas II Mataram Nusa Tenggara Barat.

Laporan ini disusun guna melengkapi salah satu persyaratan dalam


menyelesaikan Magang bagi mahasiswa Fakultas Psikologi, Program Studi Psikologi,

Dalampenyusunanlaporanini,penulismenyadarisepenuhnyabahwaselesainya
laporan ini tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari berbagai
pihak, baik bersifat moril maupun materil, untuk itu penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih antara lain kepada:

1. KeduaOrangtua yangtelahmemberikancintadandukungankepadapenulis.
2. Bapak Roni Hartono, M.Pd selaku dekan Fakultas Psikologi.
3. Ibu Ayuning Atmasari, M.Psi., Psikolog selaku kaprodi Fakultas
4. Ibu Yossy Dwi Erliana, M.Psi.,Psikolog selaku dosen pembimbing magang
5. Bapak I Made Kertayasa,S.Sos selaku kepala tata usaha Bapas sekaligus
pembimbing umum kami selama di bapas yang telah memberikan
kesempatan untuk magang di Instansi beliau.

6. Semua pihak yang tidak tersebutkan namanya satupersatu.


DAFTAR ISI

i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………….
iii
RINGKASAN BAHASAINDONESIA…..…………………………………
iv
KATA PENGANTAR ………………………………………………………
vi
DAFTAR ISI …………………………………………………………………
viii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………..…
ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………
x
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….
1
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………
1
A. Latar Belakang ………………………………………………….
2
B. Pelaksanaan Magang……………………………………
3
C. Kompetensi yang ditargetkan…………………………..
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.….………………………………………...
5
A. Definisidan sejarah umum Balai Pemasyarakatan……………
5
B. Tugas Balai Pemasyarakatan…………………………………….
15
C. Visi Misi…………………………………………………………
17
17
BAB III METODE PELAKSANAAN…………………………………..…
19
A. Waktu dan Tempat………………………………………………
19
B. Prosedur Pelaksanaan……………………………………………
21
BAB IV KONDISI LOKASI MAGANG.…………………………………
21
A. Profil LokasiMagang….……………………….……………….
23
B. Tugas Pokok…………………….……………………..………
23
C. Struktur Organisasi Lokasi Magang………………..……………
D. Unit dan Program Kerja…………………………………………...
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………
A. Hasi,…………………………………………………
B. Pembahasan ……………………………………………………. 23
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………… 27
A. Kesimpulan …………………………………………………….. 27
B Saran ……………………………………………………………. 27
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………… 30
DAFTAR LAMPIRAN

1. Dokumentasi kegiatan peserta magang


2. Daftar Hadir peserta magang selama 1 bulan
3. Surat pernyataan telah menyelesaikan magang
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk keterampilan dan
kecakapan seseorang untuk menghadapi dunia kerja maupun ketika seseorang tersebut
terjun langsung dalam tatanan masyarakat. Pendidikan yang dilakukan di sekolah dasar,
sekolah menengah hingga perguruan tinggi masih terbatas teori dan praktek yang berskala
kecil. Sehingga, untuk menambah wawasan dan pemahaman serta keterampilan mahasiswa
dalam dunia kerja dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan bermasyarakat, maka perlu
adanya kegiatan pelatihan secara langsung pada instansi atau lembaga yang selaras dengan
konsentrasi program kerja yang diampu oleh mahasiswa itu sendiri.
Selain itu ditengah kemajuan dalam berbagai kehidupan manusia telah terjadi bergitu
pesat sampai sekarang. Kemajuan tersebut adalah dalam hal teknologi dan komunikasi serta
hubungan antar manusia. Dalam hubunngan antar manusia perlu sebagai mahasiswa
psikologi memahami gejala dan fenomena perilaku manusia yang beragam. Untuk
memahami hal tersebut dibutuhkan sumberdaya yang mumpuni pula. Oleh karena itu
mahasiswa melakukan kegiatan praktik kerja lapangan guna mempersiapkan diri sejak dini
dalam dunia kerja.
Pentingnya dilakukan praktik kerja lapangan atau magang ini, dalam rangka
meningkatkan dan mengembangkan kompetensi mahasiswa agar mampu bersaing dan
memiliki daya saimg yang tinggi dalam dunia kerja sehingga sehingga bisa menjadi lulusan
yang benar-benar disiapkan untuk bekerja. Mahasiswa dapat mepraktikan teori-teori yang
telah didapatkan selama proses perkuliahan. Ini dimaksudkan untuk mengasah keterampilan
yang sudah di dapatkan selama masa perkuliahan melalui pekerjaan yang didapat selama
magang.
Pada proses magang ini mahasiswa juga memproleh pengetahuan lain ynag tidak
didapatkan di bangku perkuliahan dengan begitu mahasiswa mampu membandingkan ilmu
yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan ilmu yang didapat saat magang.
Salah satu instansi pemerintah yakni balai pemasyarakatan kelas II Mataram menjadi
tempat yang dipilih oleh mahasiswa. Sebagai mahasiswa psikologi lembaga yang bernaung
dibawa kementrian hukun dan ham tersebut dirasa mampu menjadi wadah mahasiswa untuk
menerapkan teori-teori akademis yang diperoleh selama di perkuliahan. Selanjutnya
mahasiswa juga ingin belajar banyak mengingat salah satu posisi disana terdapat
pembimbing kemasyaratan yang merupakan lulusan psikologi.
Mahasiswa ditempatkan di bagian klien anak dan dewasa balai pemasrakatan kelas II
Mataram dikarenakan selaras dengan jurusan yakni psikologi sebagaimana yang telah
disebutkan. Hal ini dimaksud agar mahasiswa benar-benar memahami bagaiamana tugas
dan prosedur kerja sebagai pembimbing kemasyarakatan dan umumnya balai pemasrakatan
kelas II Mataram.
1.1 Tujuan Pelaksanaan Magang
1.1.1 Bagi Mahasiswa

a. Mengetahui peran, aplikasi dan pengaruh psikologi dalam dunia kerja


tekhusus di wilayah kemenkumham.
b. Melaksanakan serta mengaplikasikan teori dan kaidah yang diperolah
dari selama kuliah kepadainstantsi.
c. Melakukan observasi dan mencari komparasi antara teori yang
diperoleh di perkuliahan dengan penerapannya dilapangan.
d. Sebagai asupan pengalaman penting untuk bekal terjun menuju dunia
kerja dan pengabdianmasyarakat.

1.1.2 Bagi Program StudiPsikologi


a. Menjadi sumber dan sarana pengenalan dan perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya Ilmu Psikologi peminatan Psikologi Klinis.
b. Sebagai masukan, evaluasi dan bahan pengembangan program
pendidikan di Jurusan Psikologi untuk menghasilkan tenaga-tenaga
terampil yang sesuai dengan kebutuhan dalam duniakerja.
1.1.3 Bagi BAPAS Kelas II Mataram
a. Sebagai sarana pengenalan kualitas pendidikan di Jurusan Psikologi
Universitas Teknologi Sumbawa(UTS)
1.3 Sasaran Kompetensi yang ditargetkan

1.3.1 Kompetensi Personal


Mahasiswa mampu menerapkan ilmu psikologi yang telah diperoleh
diperkuliahan langsung ke dunia kerja, mengaplikasikan dan meningkatkan
ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan. Dari hal ini mahasiswa
menargetkan mampu membangun kesan baik dan pedoman kerja terhadap
instansi untuk kedepannya mampu mendaftarkan diri sebagai PNS di posisi
ahli psikologi pertama bapas.
1.3.2 Kompetensi Akademik
Mahasiswa mampu menguasai assessment bukan hanya secara teori yang
mana pernah dipelajari dalam psikodiagnostik namun lebih dari itu dapat
memahami bagaimana proses dan alurnya di lembaga Kemenkumham
khususnya balai pemasyarakatan kelas II Mataram.
1.3.3 Kompetensi Sosial
Menambah wawasan setiap mahasiswa mengenai dunia magang,
menambah dan meningkatkan keterampilan serta keahlian dibidang praktek,
memperoleh pengalaman kerja, mengenal dunia kerja, serta memperoleh
pengetahuan mengenai prosedur kerja di Bagian klien anak maupun dewasa
Bapas kelas II Mataram.Dalam hal ini sebagai mahasiswa psikologi juga
mampu memahami dunia sosial narapidana anak saat berkunjung ke LPKA
Lombok Tengah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Balai Pemasyarkatan


Secara normatif, keberadaan Balai Pemasyarakatan baru disebutkan dalam
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997 tentang Pemasyarakatan. Meskipun begitu,
sebenarnya lembaga sejenis sebelumnya telah ada, namun dengan nama Balai Bimbingan
Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (Bispa). Bahkan jauh sebelum proklamasi
kemerdekaan, pelaksanaan sebagian dari fungsi-fungsi lembaga tersebut telah ada, yakni
dilaksanakan oleh lembaga lain yang tergabung dalam lembaga kepenjaraan saat itu
bernama “Gevangenis Tucht, Opvuding, Reclaseering & Armwezen” atau disingkat
“Gevangeniswezen & TORA” (Kepenjaraan, Reklasering, dan Urusan-urusan Orang
Miskin), istilah reklasering inilah yang lama kelamaan menjadi cikal bakal pendirian
Balai Pemasyarakatan. Reklasering berasal dari bahasa Belanda
yakni “reclasseering” yang berarti pemulihan kembali.
Istilah reklasering dipakai oleh R. Soesilo dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP), pada pasal-pasal berikut :
1. Penjelasan pasal 14 d menyebutkan atau memakai istilah “Reclassering atau
Pra Yuana”.
2. Pasal 16 ayat 2 menyatakan : “Keputusan sebelumnya dewan pusat untuk
reclassering di dengar”. Penjelasan pasal 16 : “Pelepasan bersyarat itu dengan
pertimbangan Dewan Pusat Reclassering”.
Sementara Moeljatno menggunakan istilah reklasering, dalam pasal 16 ayat 1
dan 2 KUHP : “Keputusan sebelum Dewan Reklasering Pusat di dengar”. Menurut
Sudarsono pengertian reklasering adalah : “Langkah / tindakan pengembalian kepada
masyarakat atau kepada kehidupan yang biasa misalnya dengan mengawasi orang yang
dihukum dengan syarat memberi bantuan kepada orang-orang yang baru keluar dari
Lembaga Pemasyarakatan ( LP )”.
Membicarakan sejarah pembentukan Bapas, maka tidak akan terlepas dari
sejarah pemasyarakatan secara keseluruhan yang bermula dari sistem kepenjaraan. Untuk
lebih memberikan gambaran mengenai asal mula beridirinya Bapas, dalam tulisan ini
penulis mencoba memaparkannya dalam tiga periode, yakni periode sebelum proklamasi
kemerdekaan sebelum tahun 1945, periode kepenjaraan tahun 1945-1963 dan periode
pemasyarakatan 1963 sampai dengan sekarang.
Balai Pemasyarakatan (BAPAS) yang dulunya bernama Balai Bimbingan
Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (Balai Bispa) adalah Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Hukum dan HAM yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
pokok Kementerian Hukum dan HAM dibidang Bimbingan Pemasyarakatan dan
Pengentasan anak. Pada Tahun 1968 berdirilah Balai Bispa yang pertama di Jakarta,
selanjutnya berdasarkan surat Edaran Ditjen Pemasyarakatan Nomor: E.PR.07.03-17,
tanggal 07 JANUARI        1997 sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menteri Kehakiman
RI Nomor : M.01.PR.07.03 Tahun 1997 tentang Perubahan Keputusan Menteri
Kehakiman RI Nomor : M02.PR.07.03 Tahun 1987 merubah Nomenklatur Balai
Bimbingan Kemasyarakatan dan pengentasan Anak (BISPA) menjadi Balai
Pemasyarakatan (BAPAS). Balai BISPA Mataram yang kini telah berubah namanya
menjadi Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Mataram berdiri pada tanggal 31 JANUARI
1981 yang terletak di jalan Majapahit No. 44 Mataram, selanjutnya Memiliki Gedung
baru yang diresmikan pada tanggal 12 JANUARI      2009 terletak di jalan Kokok Segara
No. 06 Mataram.
Adapun wilayah kerja atau program BAPAS Mataram adalah se-Pulau
Lombok. untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut :
1. Melaksanakan Penelitian  Kemasyarakatan  (Litmas)  untuk  Sidang  Peradilan  Anak
(Undang-undang No. 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak).
2. Melaksanakan Penelitian Kemasyarakatan untuk Pembinaan Narapidana, Anak Pidana
dan Anak Negara di dalam Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara.
3. MelaksanakanPenelitian Kemasyarakatan untuk Pembimbingan Klien
Pemasyarakatan.
Mengikuti Sidang Peradilan Anak di Pengadilan Negeri.
4. Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
5. Melaksanakan Tugas-Tugas Ketatausahaan Balai Pemasyarakatan.

Berdasarkan program diatas mahasiswa mengikuti kegiatan penelitian masyarakat


bersama dua orang Pembimbing kemasyarakatan dari Bapas Kelas II Mataram ke
LPKA Lombok tengah tempat narapidana anak.

Di bidang pelaksanaan Tugas dan Fungsi tersebut, Balai Pemasyarakatan Klas


II Mataram berkoordinasi dengan instansi terkait baik di tingkat Provinsi maupun
Kabupaten/Kota serta stakeholder lainnya. Di sisi lain Balai Pemasyarakatan Klas II
Mataram berupaya terus untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat yang
dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab.
Dalam rangka mengemban tugas-tugas sebagaimana tersebut diatas, Balai
Pemasyarakatan Klas II Mataram dihadapkan pada tantangan wilayah kerja yang cukup
luas dengan kondisi geografis yang cukup sulit, sehingga untuk memperoleh data dan
informasi Balai Pemasyarakatan Klas II Mataram dengan Instansi Terkait menghadapi
berbagai kendala dan hambatan.

2.2 Tugas Pokok


Tugas Pokok dan Fungsi Balai Pemasyarakatan
Berdasarkan Pasal 3 Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
Nomor M.02-PR.07.03 Tahun 1987 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Bispa,
Balai Pemasyarakatan (Bapas) bertugas : “memberikan bimbingan kemasyarakatan
dan pengentasan anak sesuai dengan peraturan perundang-udangan yang berlaku”.
Untuk melaksanakan tugasnya tersebut, Bapas memiliki fungsi :
1. Melaksanakan Penelitian Kemasyarakatan untuk bahan peradilan;
2. Melakukan registrasi klien pemasyarakatan;
3. Melakukan bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak;
4. Mengikuti sidang peradilan di Pengadilan Negeri dan sidang Dewan Pembina
Pemasyarakatan (melalui Kepmen Kehakiman No. M.02.PR.08.03 Tahun 1999
tentang diubah menjadi Tim Pengamat Pemasyarakatan) di Lembaga Pemasyarakatan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Memberi bantuan bimbingan kepada bekas narapidana, anak negara, dan klien
pemasyarakatan yang memerlukan; dan
6. Melakukan urusan tata usaha Balai.
2.3 Visi Misi

Visi
"Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum"

Misi
1. Mewujudkan peraturan perundang-undangan yang berkualitas;

2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;

3. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;

4. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia;

5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi


Manusia; dan

6. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang profesional
dan berintegritas.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu danTempat


Pelaksanaan kegiatan magang berlangsung pada jangka waktu 1 bulan, yang
dimulai pada Senin 5Juli 2021 sampai dengan Kamis5 Agustus 2021. Adapun jam
kerja dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WIB.

Tempat pelaksanaan kegiatan magang berada di gedung klien anak dan


dewasa Bapas Kelas II Mataram yang beralamatkan di Jl. Kokok Segara
Raya,Kekalik Jaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

3.2 Prosedur Pelaksanaan


Adapun prosedur pelaksanaan kegiatan magang Balai Pemasyarakatan bagian

Klien anak dan dewasa yaitu :

a. Peserta magang mengantarkan surat dari kantor wilayah kemenkumham sebagai

lembaga yang bernaung di atas balai pemasyarakatan.

b. Penerimaan magang mahasiswa oleh lembaga terkait lewat bapak kepala tata

usaha bapas sekaligus menjelaskantentang kepegawaian.

c. Memperkenalkan satuan kerja dan lingkungan bapas kepada mahasiswa dan

membagi jadwal magang yang mengikuti instansi sekaligus pembagian absensi

d. Menempatkan mahasiswa di bagian Klien anak dan Klien Dewasa untuk kegiatan

magang

e. Memasuki ruangan klien dewasa selama 3 minggu dan mempelajari bagaimana

klien dewasa dari mas Naufal selaku PK di klien dewasa.

f. Mahasiswa diminta mengerjakan dan menganalisis beberapa laporan hasil

assessment narapidana dewasa bersama mas Naufal selaku PK di Klien dewasa.

g. Mahasiswa diminta melakukan penelitian masyarakat bersama PK Klien anak

Bapas ke LPKA lombok tengah.


h. Mengadakan penyuluhan Motivasi Psikologi dalam memperingati hari anak di

LPKA Lombok Tengah

i. Melakukan Konseling kelompok kepada narapidan anak di LPKA Lombok

Tengah serta konseling individu untuk salah satu narapidana asal dompu yang

akan menjalani pembebasan bersyarat

j. Menyusun Laporan hasil penyuluhan dan assesment di LPKA anak Lombok

tengah.

k. Perpisahan dengan Instansi magang sekaligus magang berakhir.


BAB IV
KONDISI LOKASI MAGANG

4.1 Profil Pejabat LokasiMagang

KEPALA BAPAS : SUDIRMAN, AMd.IP, SH.


NIP : 197305031996031001

KEPALA TATA USAHA : I MADE KERTAYASA, S.Sos,


NIP ; 196912311992 031003

KEPALA SUB SEKSI KLIEN DEWASA : BAIQ RIA YULIHARTINI, SH.MH.,


NIP : 198507172003122002

KEPALA SUB SEKSI KLIEN ANAK : ROMANA MARIA,S.Pd,.


NIP : 197108091992032001
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil
Dari kegiatan magang yang telah dilakukan di Bapas kelas II Mataram ,
banyak sekali ilmu dan pengalaman yang diperoleh diantaranya yaitu mengetahui
bagaimana lingkungan kerja, proses assesment narapidana baik klien anak maupun
dewasa,, serta penerapan ilmu psikologi dalam dunia kerja atau perusahaan juga
memahami tugas PK. Selanjutnya dari kompetensi yang ditargetkan oleh
mahasiswa selaras dengan kompetensi yang diproleh. Yakni selama proses magang
mahasiswa diminta memahami dan mengecek hasil laporan yang diperoleh dengan ,
cara assessment, mahasiswa juga dimingta mendaftarkan diri oleh pejabat instansi
di bagian psikologi pertama pada laman CPNS apabila lulus. Mahasiswa dapat
memahami bagaimana berkarir sebagai sarjana psikologi di Balai pemasyarakatn
dan pada umumnya bagaimana pola lingkungan kerja yang sebenarnya guna
mahasiswa mempersiapkan diri menjadi manusia dengan SDM unggul serta
memiliki daya saing sebagai lulusan Psikologi Universitas Teknologi Sumbawa.

5.2 Pembahasan
Peserta magang ditempatkan pada Bagian Klien anak dan Dewasaatau lebih
tepatnya pada bagian Psikologi. Selama kegiatan magang, peserta magang
memperoleh ilmu yang bermanfaat,yaitu :
a. Diskusi atau briefing dengan Kepala Tata Usaha dan Kepalan Klien Anak dan
Klien Dewasa BAPAS
Pelaksanaan kegiatan magang, mahasiswa banyak mendapat informasi dan
pengetahuan seputar lingkungan bapas, mengenai apa itu bapas dan tugas-tugasnya.

b. Membantu Penyusunan dan Pengumpulan data (assessment)


Setiap narapidan yang akan menjalani masa pembebasan bersyarat (PB),
Cuti Bersyarat (CB) dan Cuti Menjelang Bebas (CMB) wajib di assessment untuk
kelengkapan berkas administrasi. Dari situ mahasiswa mendapat ilmu bagaimana
menyusun dan mengumpulkan data narapidana dari wawancara dan kunjungan.

c. Membantu proses Penelitian Masyarakat (LITMAS) Pembimbing


kemasyarakatan dari klien anak dan dewasa
Mahasiswa magang ditempatkan di klien anak dan dewasa, 3 minggu
pertama di Klien Dewasa kemudian dua minggu terakhir di klien anak. Selama
magang mahasiswa di klien dewasaendapat wawasan tentang pembinaan keahlian
narapidana dewasa serta proses pengumpulan data kemudian di klien anak
mahasiswa diberi kesempatan mengadakan Litmas di LPKA Lombok Tengah atau
kunjungan narapidana. Dari situ mahasiswa dapat mengenal lingkungan lapas
secara fisik dan mental.

d. Membantu memberikan penyuluhan dalam rangka hari anak nasional


Mahasiswa juga berkesempatan memberikan penyuluhan berkaitan dengan
motivasi dan meredam stress kepada anak di LPKA Lombok Tengah bersama dua
PK yang merupakan lulusan Psikologi. Penyuluhan diberikan kepada 42 narapidana
anak dengan berbagai macam kasus. Penyuluhan seputar motivasi. Dari situ
mahasiswa mempelajari bagaimana PK bekerja saat melakukan Litmas.

e. Membantu pelaksanaan Konseling Kelompok PK di LPKA Lombok Tengah.


Mahasiswa juga pada hari selanjutnya mendapatkan pengalaman
memberikan konseling kelompok membantu PK kepada narapidana anak di LPKA
Lombok tengah. Dalam hal ini, PK memberikan lembaran kosong untuk ditulis
anak-anak di LPKA. Mereka diminta menulis pengalaman sebelum dilapas dan
setelah di lapaslemudian meminta mereka untuk menceritakan kedepan.

f. Membantu pelaksanaan konseling individu narapidana anak yang menjalani


pembebasan bersyarat.
Mahasiswa juga mendapat wawasan bersama PK saat melakukan konseling
individu ke salah satu narapidana LPKA asal dompu yang sedang menjalani
pembebasan bersyarat. Konseling ini ditujukan untuk memperoleh informasi dan
kesulitan narapidana serta jaminan ketika dibebaskan nanti

Serankain proses tersebut, membuat mahasiswa lebih paham mengenai bagaiamana


sistem kerja psikologi di bapas terutama di bagian klien anak dan dewasa.
Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan jika suatu saat bekerja di instansi yang
hampir sama.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Kegiatan magang di Bagian Psikologi Klien anak dan Dari 5 Juli sampai 5
Agustus 2021 atau 1 bulan. Secara garis besar, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Kegiatan magang menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa di dunia
kerja, khususnya di bidang psikologi
2. Kegiatan magang mencetak mahasiswa yang cekatan dalam bekerja, disiplin,
bertanggung jawab dan berpikir maju.
3. Saya memperoleh pengetahuan mengenai berbagai tugas di bapas atau khususnya
tugas pembimbing kemasyarakatan klien anak dan dewasa.
4. Saya mampu menerapkan ilmu yang dipelajari saat di bangku kuliah terutama
assesment dan konseling yang meliputi konseling individu maupun kelompok.
5. Saya memperoleh pengetahuan mengenai aplikasi ilmu psikologi di dunia kerja
6. Saya memproleh kesan baik dari instansi dan berharap ada mahasiswa atau generasi
selanjutnya dari UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA.

5.3 Saran
Saran yang diberikan mengenai pelaksanaan kegiatan magang selanjutnya antara
lain:
1. Perlu adanya briefing dan evaluasi setiap satu minggu sekali untuk memberikan
evaluasi kerja dan memberikan informasi mengenai kegiatan satu minggu ke depan.
2. Peserta magang diharapkan aktif dalam berkegiatan, tidak menunggu perintah dari
pegawai Bagian klien dewasa terutama sehingga mendapatkan pengalaman yang
lebih banyak dan bermanfaat.
3. Litmas diharapkan bukan hanya di klien anak saja tetapi juga di klien dewasa.
DAFTAR PUSTAKA

Website Kemenkumham ,Bapas Kelas Ii Mataram


https://www.google.com/search?
gs_ssp=eJzj4tVP1zc0TDIzzzaNNyw0YLRSNagwSklOSTYwM0m1tDQ2NkmxtDKoME42NjA0SzQ2
NzVONjc0SvTiz07NTc3LLs3NSMxVyCtJAgCw0RRy&q=kemenkumham+ntb&oq=kemen&aqs=ch
rome.1.69i57j46i39i175i199j46i131i199i291i433i512j0i131i433i512j0i271.1988j0j9&client=ms-
android-xiaomi-rvo2&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-
LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

Gambar1..Ruang Klien anak Gambar 2. Ruang klien dewasa

Gambar 3. Bersama Kepala Subsi Anak dan Dewasa Gambar 4. Pengecekan hasil assessment
Gambar 5. Persiapan Litmas dan pembekalan. Gambar 6 Penyuluhan di LPKA Lombok Tengah

Gambar 7. Konsultasi bersama Pembimbing Magang Gambar 8. Ruangan Klien Anak

Gambar. 9 Penerimaan Mahasiswa Magang Gambar 10. Suasana Konseling Kelompok


DAFTAR HADIR
SURAT KETERANGAN TELAH MENYELESAIKAN MAGANG

Anda mungkin juga menyukai