prominent at different ages, with adolescents and young adults more frequently having
romantic PSRs while older adults are more like to have the friendship type of PSRs.
BAB III
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan non-
eksperimental, yaitu jenis penelitian deskriptif yang mengumpulkan data kuantitatif
untuk menggambarkan variabel yang diteliti (Christensen, 2007).
Alat ukur yang dikembangkan oleh Tukachinsky ini digunakan oleh beberapa
peneliti seperti Dibble, Hartmann, & Rosaen (2016) dan sudah diadaptasi serta
digunakan pertama kali di Indonesia oleh Thaufik (2013). Kemudian di adaptasi kembali
oleh Malvisa (2020) pada penelitiannya yang berjudul “Status Identitas Area Relasi
Dengan Lawan Jenis pada Remaja Akhir yang Mengalami Relasi Parasosial dengan
Idola K-pop” dengan tujuan untuk mengukur relasi parasosial remaja akhir dengan idola
K-pop. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengadaptasi alat ukur yang digunakan oleh
Malvisa (2020). Alat ukur tersebut terdiri dari 24 item dan 2 dimensi yaitu cinta
parasosial dengan item berjumlah 11 dan persahabatan parasosial dengan jumlah item
sebanyak 13 item. Kisi-kisi alat ukur ini terdapat dalam tabel 2.1 versi yang sudah
diadaptasi oleh Malvisa (2020).
Tabel 3.1
Alat ukur yang telah diadaptasi oleh Malvisa (2020) menggunakan bukti
validitas dan reliabilitas berdasarkan alat ukur yang telah ada. Hasil uji validitas
alat ukur tersebut didapatkan dari hasil expert review pada penelitian Thaufik
(2013) yang dilakukan oleh seseorang yang ahli dibidang terkait yang
menyatakan bahwa item-item dalam alat ukur ini sudah baik dan terdapat pula
bukti validitas hasil dari pengukuran yang dilakukan oleh Tukachinsky (2010).
Hasil validitas tersebut dapat dilihat dalam tabel 3.2.
Alat ukur relasi parasosial tersebut juga telah diujicobakan oleh Thaufik
(2013) pada 28 orang perempuan dewasa awal (berusia 20-40) yang merupakan
fans idol K-pop dan memiliki nilai koefisien Cronbach’s Alpha yang dapat
dilihat dalam tabel 3.3. Selain hasil uji reliabilitas yang dilakukan oleh
Tukachinsky (2010) yang dapat dilihat dalam tabel 3.4.
Tabel 3.5
Populasi dalam penelitian ini adalah penggemar K-pop di usia dewasa muda.
Teknik sampling yang akan digunakan adalah non-probability sampling dengan jenis
purposive sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan dengan cara menetapkan
ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian dengan karakteristik sampel:
The present study aims to provide a richer and a more differentiated view of the
distinct types of PSR that viewers develop with media figures, thereby elucidating the
diversity and complexity of media involvement as well as the role media plays in viewers’
lives. More specifically, the present study examines parasocial love and parasocial friendship
as two, distinct facets of PSR. Parasocial friendship was chosen as a core form of PSR, given
the long-standing view of PSR as quasi-friendship (e.g., Rubin et al., 1985). This kind of PSR
is distinguished in this paper from parasocial love, because of their high prevalence in
society, as was discussed in the previous sections (e.g., Karniol, 2001). Tukachinsky (2010)
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pandangan yang lebih kaya dan lebih berbeda
tentang jenis-jenis PSR yang berbeda yang dikembangkan pemirsa dengan tokoh media,
sehingga menjelaskan keragaman dan kompleksitas keterlibatan media serta peran yang
dimainkan media dalam kehidupan pemirsa. Lebih khusus, penelitian ini meneliti cinta
parasosial dan persahabatan parasosial sebagai dua, aspek yang berbeda dari PSR.
Persahabatan parasosial dipilih sebagai bentuk inti dari PSR, mengingat pandangan lama
tentang PSR sebagai kuasi-persahabatan (misalnya, Rubin et al., 1985). Jenis PSR ini
dibedakan dalam makalah ini dari cinta parasosial, karena prevalensinya yang tinggi di
masyarakat, seperti yang telah dibahas di bagian sebelumnya (misalnya, Karniol, 2001).