Anda di halaman 1dari 12

Tes Intelegensi Kolektif Indonesia

Y. Joko Dwi N., M.Psi, Psikolog


Sejarah
 Pengembangan dan validasi dari serial Tes Intelegensi Kolektif
Indonesia (TIKI) ini mengambil tempat dalam rangka proyek
pengembangan tes di Indonesia yang termasuk di dalamnya
adalah konstruksi dan validasi dari tes tes individu, Tes
Intelegensi Anak (TIA). Proses pengembangan test ini
ditujukan pada siswa-siswa SD di tahun-tahun pertama.
Sejarah
 Proyek kerjasama ini adalah fakultas Psikologi Universitas
Padjadjaran (UNPAD) Bandung dan “Department of
Industrial and Organizational Psychology and Test
Development” yang merupakan sub fakultas Psikologi “Vrije
Universiteit” (UV) di Amsterdam, yang kemudian bernama
“Laboratory of Psychodiagnostic and Industrial Psychological
Research”.
Sejarah
 Penanggung jawab dalam proyek ini adalah Prof. Dr. P. J. D.
Drent dari UV dan B. Dengah, Dipl. Psych. dari UNPAD.
 Dibantu oleh anggota tim riset (untuk TIKI ) adalah Drs. N.
Bleichrodt dari UV, Soemarto, Dipl. Psych. dan Drs. P.
Poespadibrata dari UNPAD
Sejarah
 Proposisi proyek gabungan tersebut didaftarkan pada
“Neteherland Universities Foundation For International
Cooperation” (NUFFIC) dengan judul “Proyek Standardisasi
Tiga Baterai Tes” dan dukungan finansial diusulkan dari dana
yang disediakan untuk proyek kerjasama inter universitas.
Proyek akhirnya diterima oleh NUFFIC. Pemerintah
Indonesia, dalam surat keputusan dari Kementrian Luar
Negeri tertanggal 12 September 1970, dengan senang hati
menerima Dutch Aid, sehingga proyek tersebut dimulai pada
tanggal tersebut.
Sejarah
 Diujicobakan pada siswa-siswa di Bandung
 Hasil awal penelitian adalah 14 subtest yang dipilih untuk
rangkaian tes eksperimen tersebut : name comparison,
computation, visualization, word relations, object comparison,
arithmetic reasoning, form matching, figure comparison, letter
multiplication, spatial orientation, components, accuracy and speed,
word exclusion, dan word composition.
 Total pengerjaan adalah 3-3,5 jam.
 Hasil try out akhirnya menghilangkan subtes Name Comparison
dan Form Matching.
SON

Y. Joko Dwi Nugroho, S.Psi,M.Psi


SNIJDERS-OOMEN NON VERBAL
INTELLEGENCE SCALE ( SON)
 Dibuat oleh Dr J. Th. Snijder, Dr N. Snijders Oomen
 Tahun 1939-1943,Dr. N Snijders-Oomen mendesain dan
menstandardisasi tes ini di Lembaga untuk anak tuli di Sint
Michielsgestel dan Rotterdam. Pada awalnya diperuntukkan
bagi anak berusia 4-14 tahun.
 Tahun 1958, Dr J. Th. Snijder diajak oleh Dr N. Snijders
Oomen untuk mempublikasikan edisi yang diperbaharui yang
meliputi 8 subtes.Tes ini dikembangkan lebih lanjut untuk
anak bisu tuli dan diterima secara internasional.
 Revisi tes ini terakhir dilakukan pada tahun1962.
Jenis Tes SON
 Tes SON untuk usia 2 tahun 6 bulan – 7 tahun
 Tes SON untuk usia 7 sampai 17 tahun.
Subtes
1. Sorting
 Ada 2 yaitu sorting object dan picture.Dalam sorting picture lebih kongkrit yang terdiri dari gambar
boneka dan manusia.
 Materi : 3 seri (masing-masing terdiri dari 12 bentuk)
 Skoring:
a. Sorting Object : 2,1,0
b. Sorting Picture : 1,0 (manusia dan boneka)
2. Mozaik
Terdiri dari mozaik A (4 nomor) dan Mozaik B (6 nomor)
Skoring : 1,0
Materi : 10 kotak warna merah
Berhenti jika salah 3 kali berturut-turut.
3. Combination
a. Halves:
Terdiri dari 8 nomor soal ,1 nomor sebagai contoh.Masing-masing terbagi 2 bagian yaitu bagian I (1
contoh,3 soal) dan bagian II (4 soal).
Skor: 1,0
Subtes
b. Puzzles
Terdiri 6 nomor.No 1 subyek diberikan contoh sedangkan nomor
2 subyek mandiri.
Skoring : 1 dan 2 :0,1 (benar setelah diberi contoh) ,2 (benar
mandiri)
3-6 : 1,0
5. Memory
Terdiri dari 8 nomor soal dan 1 nomor contoh dan 2 : 1,0 untuk
nomor selanjutnya :0,1,2. berhenti jika 3 kali gagal berurutan.
6. Copying
Terdiri dari 10 nomor.Skoring:1,0
Cara Menghitung IQ
 Jumlah Raw Score (R.Sc) kemudian mencari
Standard Score (St.Sc )di buku manual
 Konversikan R.Sc menjadi Subtest Age (S.A) di buku
manual
 Skor Mental Age (MA) adalah skor tengah (median)

 Setiap tabel tertulis kolom H (Hearing) adalah untuk anak


yang mampu mendengar
 Kolom D (Deaf) untuk anak yang bermasalah dengan
pendengaran/komunikasi

Anda mungkin juga menyukai