Oleh:
Kelompok 5
KELAS B
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Kode Etik, dengan judul: "HUBUNGAN
ANTAR MANUSIA DALAM PELAYANAN PSIKOLOGI".
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenan
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka dari itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak. Akhirnya, kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
COVER..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2
A. Kesimpulan.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................11
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Kode etik di Indonesia disusun pada tahun 1979 sejak Kongres IIkatan Sarjana
Psikologi Indonesia (HIMPSI,2010:131) dan sudah mengalami beberapa kali evaluasi
untuk mengikuti perkembangan zamandan kondisi lingkungan masyarakat yang selalu
mengalami perubahan.
Dalam makalah ini akan dibahas secara khusus mengenai Kode Etik Psikologi
BAB IV yang membahas mengenai hubungan antar manusia yang dilakukan oleh
seorang Psikolog dan Ilmuwan Psikologi.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Kode etik berasal dari dua kata yaitu Kode dan Etik. Kode artinya tanda yang
disetujui dengan maksud tertentu. Sementara Etik itu berasal dari bahasa yunani yaitu
"ethos" yang memiliki arti watak, adab, cara hidup. Kode etik adalah norma dan asas
yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku.
Kode etik merupakan peraturan baik tertulis maupun tidak yang harus dipatuhi
sekelompok orang. Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai serta aturan profesional
secara tertulis yang dengan tegas menyatakan hal baik dan juga benar, serta apa yang
tidak benar dan juga tidak baik bagi profesional.
Seorang ilmuwan psikologi ataupun psikolog hendak lah selalu bertindak professional
dalm memberikan pelayan psikologi.sikap professional ini ditunjukan dengan
mengikuti pedoman kode etik psikologi Indonesia dan juga menjunjung tinggi
penghormatan kepada hak asasi manusia.
Menurut pasal 14 kode etik psikologi Indonesia, adapun yang dimaksud dengan
pelecehan seksual adalah:
Permintaan hubungan seks
Cumbuan fisik
Perilaku verbal atau non verbal yang bersifat seksual yang terjadi dalam
kaitannya dengan kegiatan atau peran sebagai Psikolog dan/atau Ilmuwan
Psikologi
Adapun jenis dari pelecehan seksual yang mungkin terjadi diantara lain:
Satu perilaku yang intens/parah.
Perilaku yang berulang
Perilaku yang bertahan/sangat meresap
Perilaku menimbulkan trauma
Penjelasan lebih lanjut mengenai perilaku yang dianggap pelecehan tersebut adalah
perilaku yang memiliki kriteria sebagai berikut:
Tidak dikehendaki, tidak sopan, dapat menimbulkan sakit hati atau dapat
menimbulkan suasana tidak nyaman, rasa takut, mengandung permusuhan
yang dalam hal ini Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi mengetahui atau
diberitahu mengenai hal tersebut
Bersikap keras atau cenderung menjadi kejam atau menghina terhadap
seseorang dalam konteks tersebut
Sepatutnya menghindari hal-hal yang secara nalar merugikan atau patut
diduga dapat merugikan pengguna layanan psikologi atau pihak lain
Selain dari plecehan seksual kode etik psikologi pasal 14 ini juga membahas
mengenai pelecehan lain yang mungkin terjadi. Psikolog dan ilmuwan psikologi tidak
dibenarkan secara sadar melakukan pelecahan ataupun meremehkan orang lain
berdasarkan perbedaan latar belakang dan faktor faktor sosial dan psikologis seperti:
Usia
Gender
Ras
Suku
Bangsa
Agama
Orientasi seksual
Kecacatan
Bahasa
Status sosial dan ekonomi
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam kontek hubungan majemuk ini adalah:
Pasal 18 dari kode etik psikologi Indonesia membahas isu eksploitasi. Adapun
rincian dari pasal 18 ini adalah:
1. Larangan untuk melakukan eksploitasi
Psikolog dan ilmuwan psikologi tidak boleh melakukan eksploitasi dalam
memberikan pelayan psikologi. adapun hal hal yang dianggap eksploitasi
adalah:
Pemanfaatan terhadap orang orang yang berada dalam wewenang psikolog
dan ilmuwan psikologi seperti mahasiswa bimbingan, klien pengguna jas
psikologi ataupun peserta penelitian
Pemanfaatan atau terlibat dalam hal yang berbau seksual terhadap orang
orang yang dibawah otoritas langsung seorang psikolog dan ilmuwan
psikologi
Pemanfaatan atau terlibat dalam hal yang berbau seksual terhadap orang
orang yang menggunakan jasa pelayan psikologi.
Psikolog dan ilmuwan psikologi mempunyai dua jenis hubungan professional yaitu:
hubungan sesama profesi psikologi dan hubungan dengan profesi lain.
Dalam hal hubungan sesama profesi psikolog dan ilmuwan psikologi diharapkan
untuk:
Saling menghargai dan menjaga nama baik rekan profesinya
Saling meberikan umpan balik yang membangun untuk peningkatan
keahlian profesinya
Wajib mengingatkan rekan satu profesi untuk tidak melanggar kode etik
Apabila rekan satu profesi melanggar kode etik walau sudah ditegur
sebelumnya dapat melaporkan ke HIMPSI
Informed Consent adalah persetujuan dari orang yang akan menjalani proses
dibidang psikologi yang meliputi penelitian pendidikan/pelatihan/asesmen dan
intervensi psikologi. Persetujuan dinyatakan dalam bentuk tertulis dan
ditandatangani oleh orang yang menjalani pemeriksaan/yang menjadi subyek
penelitian dan saksi.
CONTOH KASUS
Kasus 1 = tentang Pelecehan
Seorang psikolog laki-laki melakukan psikotes untuk penerimaan pramugari untuk
suatu perusahaan penerbangan terkemuka tempatnya bekerja. Ia tertarik dengan
salah seorang perempuan cantik yang menjadi calon pramugari tersebut, namun
ternyata ia gagal dalam tes. Psikolog tersebut melihat bahwa perempuan tersebut
sangat membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Calon
pramugari itu kemudian menawarkan bahwa ia mau melakukan hubungan seksual
dengan psikolog itu, dengan syarat ia dapat diterima di perusahaan itu. (Aliah :
2009)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makalah ini menjelaskan bab 4 dari kode etik psikologi Indonesia. Bab 4 ini
terdiri dari pasa 13-22 yang membahas hubungan antar manusia. Bab ini menjelaskan
ketentuan tidak bboleh melakukan pelecehan seksual atau un tindakan meremehkan
lainnya. Selain itu bab ini juga membahas mengenai informed consent yang harus
diberikan kepada semua pengguna layanan psikologi. bab ini juga membahas
ketentuan hubungan sesam profesi psikologi dan hubungan dengan profesi lain,
psikolog dan ilmuwan psikologi hendaklah memastikan tidak dibenarkan nya
seseorang yang tidak mempunyai kompetensi dan bukan dari profesi psikologi
memberikan pelayanan psikologi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.psikologimultitalent.com/2015/09/hubungan-antar-manusia-dalam-
pelayanan.html