Disusun Oleh:
Kelompok VIII
Adek Putri 1815040098
Utari Khairunnissa 1815040127
Dilla Mardiana 1815040147
Tristania 1815040152
Dosen Pengampu:
Nira Gusfika, M. Psi., Psikolog
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
pemakalah mengucapkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan pemakalah kemudahan dalam menyelesaikan makalah yang berjudul
“BAB X PSIKOLOGI FORENSIK”.
Shalawat dan salam tidak lupa pemakalah sampaikan kepada baginda
Muhammad SAW yang telah memperjuangkan dan menegakkan Dinullah yang
menjadi rahmat bagi makhluk semesta.
Pemakalah sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan pemakalah dan para pembaca. Demi
kesempurnaan makalah ini diharapkan saran dan kritikan dari berbagai pihak yang
menemukan kelemahan-kelemahan dari makalah ini yang tidak lepas dari berbagai
kekurangan, meskipun telah disusun dengan upaya yang optimal.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih pada pihak yang telah membantu
menyusun dan membuat makalah ini dari awal sampai dengan akhir. semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi, memudahkan segala urusan kita semua. Aamiin.
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang…..........................................................................................................4
Rumusan Masalah.........................................................................................................4
Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan..................................................................................................................12
Saran............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa isi pasal 56 Bab X?
2. Apa isi pasal 57 Bab X?
3. Apa isi pasal 58 Bab X?
4. Apa isi pasal 59 Bab X?
5. Apa isi pasal 60 Bab X?
6. Apa isi pasal 61 Bab X?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui isi dari pasal 56 Bab X
2. Untuk mengetahui isi dari pasal 57 Bab X
3. Untuk mengetahui isi dari pasal 58 Bab X
4. Untuk mengetahui isi dari pasal 59 Bab X
5. Untuk mengetahui isi dari pasal 60 Bab X
6. Untuk mengetahui isi dari pasal 61 Bab X
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pasal 56 : Hukum dan Komitmen terhadap Kode Etik
1. Psikologi forensik merupakan bidang psikologi yang berhubungan atau
dapat diaplikasikan dalam bidang hukum, khususnya peradilan pidana.
2. Ilmuan psikologi forensik melakukan sebuah kajian atau penelitian yang
terkait dengan aspek-aspek psikologis manusia dalam prose hukum,
terkhusus pada peradilan pidana. Sedangkan psikolog forensik merupakan
seorang psikolog yang tugasnya memberikan layanan profesional
psikologi yang berhubungan dengan permasalahan hukum, terkhusus pada
peradilan agama.
3. Psikolog dan/ atau ilmuan psikologi yang menjalani tugas psikologi
forensik wajib memiliki kompetensi sesuai dengan tanggung jawab yang
dimilikinya, memahami hukum di Indonesia dan impllikasinya terhadap
peran tanggung jawab, wewenang dan hak mereka.
4. Psikolog dan/ atau ilmuan psikologi sadar bahwa adanya kemungkinan
konflik antara kebutuhan untuk menyampaikan informasi dan pendapat,
dengan keharusan mengikuti hukum yang ditetapkan yang ditetapkan
sesuai sistem hukum yang berlaku. Psikolog dan/ atau ilmuan psikologi
berupaya untuk menyelesaikan konflik ini dengan menunjukkan komitmen
terhadap kode etik dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi
konflik ini dengan cara-cara yang dapat diterima.
B. Pasal 57: Kompetensi
Praktik psikologi forensik adalah penanganan kasus psikologi forensi
terutama yang membutuhkan keahlian dalam pemeriksaan psikologis
seseorang yang terlibat kasus peradilan dalam menegakan kebenaran dan
keadilan. Psikolog dan/atau Ilmuan Psikologi yang melakukan praktek
psikologi forensik harus memiliki kompetensi sesuai dengan standar psikologi
forensik,
memahami sistem hukum di Indonesia dan mendasarkan pekerjaannya pada
kode etik spikologi.
Praktik Psikologi forensik yang meliputi pelaksanaan asesmen,
evaluasi psikologis, penegakan diagnosa, konslultasi dan terapi psikologi serta
intervensi psikologi dalam kaitannya dengan proses hukum ( misalnya,
evaluasi psikologis bagi perilaku atau korban kriminal, sebagai saksi ahli,
evaluasi kompetensi untuk hak pengasuhan anak, program assesment,
konsultasi dan terapi di lembaga permasyarakatan) hanya dapat dilakukan
oleh psikolog. Dalam menjalankan tanggung jawabnya psikolog harus
mendasarkan pada standar pemeriksaan psikologi yang baku sesuai kode etik
psikologi yang terkait dengan asesmen, dan intervensi.
Ilmuan psikologi forensik dalam melakukan kajian/penelitian yang
terkait dengan aspek-aspek psikologis manusia dalam proses hukum wajib
memiliki pemahaman terkait dengan sistem hukum di Indonesia dan bekerja
berdasarkan kode etik psikologi terutama yang berkaitan dengan penelitian.
Contoh kasus :
Dalam melakukan asesmen, psikolog tidak mempraktikan alat tes
dengan benar dan tidak sesuai prosedur yang ada, sehingga hasil asesmen
yang didapatkan salah.
Contoh kasus :
Psikolog tidak memberikan kesaksian sebenarnya berdasarkan
pemeriksaan Psikologis.
Pada BAB X buku kode etik psikologi indonesia ini terdiri dari pa kosal 56
sampai dengan pasal 61. Pada Bab X ini membahas mengenai Psikologi
Forensik. Dimana penjelasan pada masing-masing pasal yaitu pada pasal 56
terdiri dari 4 butir mengenai Hukum dan Komitmen terhadap Kode etik. Pasal
57 terdiri dari 3 butir mengenai Kompetensi, selanjutnya pasal 58 terdiri dari 3
butir tentang tanggung jawab, wewenang, dan hak. Pasal 59 terdiri dari 6 butir
mengenai pernyataaan sebagai saksi atau saksi ahli. Pasal 60 terdiri dari 3
butir mengenai peran majemuk dan profesional majemuk dan profesional
psikolog dan atau ilmuan psikologi. Dan yang terakhir pasal 61 mengenai
pernyataan melalui media terkait dengan psikologi forensik.
B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan
pembaca dan disarankan kepada seorang psikolog atau ilmuwan psikologi
harus mematuhi kode etik yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Himpunan Psikologi Indonesia. (2010). Kode Etik Psikologi Indonesia. Jakarta:
Pengurus Pusat Psikologi Indonesia.