Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DASAR PSIKOLOGI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah


“Pengantar Psikologi”

Dosen Pengampu : Dr. Siti Halimah, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Ahmad Nur Faizin (23186230033)


2. Noufal Ramadhan Setiawan (23186230028)
3. Ludziatul A’yuni (23186230025)
4. Kamila Nur Annisa (23186230005)

UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA PASURUAN


FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Maret, 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga proses penyusunan makalah ini yang berjudul “Konsep Dasar
Psikologi” dapat diselesaikan tepat waktu tanpa ada halangan apapun. Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Psikologi.
Kami berharap dengan penulisan makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan khususnya dalam bidang yang dibahas.
Makalah ini mudah-mudahan dapat memberikan infornmasi yang berguna
kepada kita semua. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
oleh sebab itu, segala saran maupun kritik dari para pembaca sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini memberi manfaat bagi
pembaca. Aamiin.

Pasuruan, 7 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................2
C. Tujuan............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi......................................................................3
B. Tujuan Psikologi............................................................................6
C. Obyek Studi Psikologi...................................................................7
D. Sejarah Singkat Psikolgi................................................................9
E. Perkembangan Psikologi................................................................12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................15
B. Saran.........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi merupakan salah satu dari cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia. Secara umum ilmu
psikologi terbagi menjadi beberapa bidang yaitu: psikologi sosial, psikologi klinis,
psikologi perkembangan, psikologi pendidikan dan psikologi industri. Psikologi
berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche yang artinya jiwa serta logos yang artinya
ilmu. Jadi psikologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Psikologi
menurut para ahli merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang perilaku
serta proses mental manusia melalui latar belakang kehidupan sehari-hari. Dalam
psikologi ada beberapa hal yang dipelajari yaitu persepsi, kognisi, hubungan
interpersonal, kepribadian dan emosi.
Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari dan mendalami mengenai jiwa
seseorang tentu mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lain yang sama-sama
mempelajari tentang keadaan manusia. Hal ini akan menunjukkan bahwa manusia
sebagai makhluk hidup tidak hanya dipelajari oleh ilmu psikologi saja, melainkan
oleh ilmu-ilmu lainnya yang saling berkaitan.
Ilmu psikologi sangat berperan penting dalam berbagai hal, contohnya tes
kepribadian. Tujuan tes kepribadian adalah mengetahui perbedaan diantara setiap
kepribadian dan kepribadian itu sendiri bersikap individual, yang berarti tidak
seorang pun yang memiliki kepribadian yang sama diantara satu dengan yang
lainnya dan kepribadian itu bukan berarti benar atau salah, bukan pula yang baik
atau yang buruk. Tes tersebut berupa kuesioner atau instrument standar lainnya
yang didesain untuk mengungkapkan karakter seseorang. Tes kepribadian sebagai
analisis untuk menghasilkan respon yang konon merupakan kepribadian dari
seseorang dan biasanya digunakan dalam riset psikologi untuk menguji berbagai
teori kepribadian.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian psikologi?
2. Apa tujuan psikologi?
3. Apa obyek studi psikologi?
4. Bagaimana sejarah singkat psikolgi?
5. Bagaimana perkembangan psikologi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian psikologi.
2. Untuk mengetahui tujuan dari ilmu psikologi.
3. Untuk menegetahui obyek studi psikologi.
4. Untuk mengetahui sejarah singkat psikolgi.
5. Untuk mengetahui perkembangan psikologi.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi
Kata Psikologi muncul pada bad ke 16 di Yunani (Psyche yang
berarti jiwa) dan (logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis,
psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau
ilmu yang mempelajari gejala kejiwaan.1
Para ahli bersepakat bahwa psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku, karena jiwa itu bersifat abstrak tidak bisa dilihat
dan diukur secara jelas dengan objektif. Dengan mempelajari tingkah laku,
kita akan mengetahui kejiwaan seseorang.
Definisi psikologi menurut para psikolog yang menunjukkan
bahwa ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku.
1. Charles G Morres dan Albert A. Masiato : Psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
2. Kartini Kartono: Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang tingkah
laku kehidupan psikis ( jiwa manusia).
3. Sarlito W. Sarwono: Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang tingkah laku manusia dan hubungannya dengan
lingkungan.
4. Menurut Morgan (1961), psikolog adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia dan hewan
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ada dua hal
penting dalam psikologi, yakni
1. Psikologi Merupakan Ilmu Pengetahuan
Sebagai suatu ilmu pengetahuan, ahli psikologi harus
mengikuti kaidah ilmu pengetahuan dalam menentukan jawaban atas
pertanyaan yang timbul. Data harus diperoleh secara sistematis
melalui observasi, eksperimen atau metode-metode lainnya. Data

1
Idi Warsah dan Mirzon Daheri, Psikologi suatu pengantar, (Yogyakarta: Tunas Gemilang Press
2021), hal. 1.

3
tersebut harus dianalisa dalam usahanya untuk mengembangkan suatu
teori.
2. Psikologi mempelajari tingkah laku
Tingkah laku yang dipelajari bukan hanya tingkah laku yang
dapat dilihat secara langsung, melainkan juga termasuk perasaan,
sikap, pemikiran dan proses mental lainnya.
Berdasarkan beberapa pengertian tentang posikologi diatas,
bisa disimpulkan bahwa yang dikaji tidak hanya tentang manusia
melainkan juga mengkaji tentang hewan. Prmbahasan tentang tingkah
laku hewan tidak dikemukakan secara detail seperti manusia, namun
pada intinya mereka menganalisis hal yang sama yaknin tingkah laku
manusia , sehingga bisa diterima semua pihak.

Menurut Syah, Psikologi memilki definisi yang berbeda

1. Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental (The Science of


mental Life).
2. Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (The Science of Mind).
3. Psikolog adalah ilmu mengenai tingkah laku (The Science of
behavior).
Berbicara tentang jiwa, perbedaan antara nyawa dengan jiwa.
Nyawa adalah daya jasmaniah yang menimbulkan perbuatan tertentu, yaitu
perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar. Misalnya: insting,
refleks, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalah
nyawanya. Sedang jiwa adalah penggerak dan pengatur semua tingkah
laku manusia.2
Psikologi dikatakan suatu ilmu pengetahuan ilmiah yang
diperoleh dengan kajian-kajian ilmiah yang dijalankan secara terencana,
sistematis, terkontrol berdasarkan data empiris. Psikologi sebagai ilmu
mengenai aktivitas individual digunakan secara luas, tidak hanya

2
Ibid, Psikologi Suatu Pengantar, hal. 19.

4
menyangkut aktivitas motoric, tetapi juga mencakup aktivitas kognitif, dan
emosional. Psikologi merupakan the science of human behavior. Perilaku
atau aktivitas-aktivitas manusia mencakup perilaku yang menampak
(overbehavior), maupun perilaku yang tidak nampak (innerbehavior) yang
mencakup aktifitas motorik, kognitif, maupun emosional. (Daulay 2014).
Proses jiwa adalah proses yang berlangsung dalam diri orang yang
melibatkan dimensi emosi, kognisi, maupun spiritual, yang tentu terkait
dengan dimensi non-jiwa seperti dimensi fisik dan dimensi sosial. Jiwa
sendiri dalam perspektif Islam meliputi qalbu, akal, dan nafsu.
Beberapa psikolog percaya bahwa pikiran, perasaan, dan fantasi kita
juga penting, meskipun proses ini tidak secara langsung dapat diamati.
Steve dapat log on karena ia merasa terintimidasi oleh orang lain atau oleh
sekolah, tetapi psikolog tidak dapat langsung mengamati bahwa ini adalah
alasan bahwa Steve terlibat dalam perilaku ini.
Perbuatan yang dihasilkan dari proses belajar yang dimungkinkan
oleh kondisi jasmani, rohaniah, sosial, dan lingkungan disebut reaksi
pribadi. Proses meningkatkan kepribadian (personality) melalui
pencapaian pengetahuan, prinsip, dan keterampilan baru adalah apa yang
dikenal sebagai "belajar". Tujuan dari proses belajar adalah untuk
mendapatkan kapasitas yang lebih besar untuk mencapai hasil yang lebih
baik dan menghadapi kontradiksi dalam hidup. Jiwa mengandung
pengetahuan, nilai-nilai budaya, dan kemampuan.
Psikologi adalah jenis ilmu yang dipelajari melalui pendekatan
ilmiah dan didasarkan pada data empiris. Psikologi adalah bidang yang
luas yang menyelidiki bagaimana seseorang bertindak, mencakup tidak
hanya tindakan motorik tetapi juga tindakan kognitif dan emosional.
Psikologi adalah bidang yang menyelidiki perilaku manusia. Perilaku
manusia atau aktivitas-aktivitas termasuk perilaku yang menampakan.
Belajar dalam psikologi adalah proses perubahan, yaitu perubahan
perilaku yang disebabkan oleh interaksi dengan lingkungannya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Berarti seluruh proses upaya seseorang

5
untuk mengubah tingkah lakunya secara keseluruhan sebagai hasil dari
pengalamannya sendiri dan interaksi dengan lingkungannya.

B. Tujuan Psikologi
Tujuan psikologi ada bermacam-macam ditinjau dari berbagai aspek
ilmunya :
1. Psikogi bertujuan untuk memahami perilaku, pikiran dan emosi
manusia, tanpa harus dipraktekkan hal ini disebut dengan psikologi
teoritis.
2. Psikologi yang dipelajari sebagai pengetahuan juga untuk
dipraktekkan, hal ini disebut dengan psikologi praktis. Psikologi ini
dibagi menjadi:3
a. Psiko teknik: teori tentang cara menetapkan pribadi seseorang
dan kecakapannya untuk memegang jabatan tertentu.
b. Psikologi pendidikan: mempelajari hal-hal kejiwaan yang
berhubungan dengan pendidikan.
c. Psikologi pengobatan: mempelajari gejala-gejala kejiwaan yang
berhubungan dengan masalah-masalah pengobatannya.
d. Psikologi kriminal: mempelajari tentang masalah-masalah
kejiwaan yang berhubungan dengan kejahatan.
e. Psikologi pastoral: mempelajari cara memimpin dan
meyakinkan pengikut agama tertentu kepada ajaran agamanya.
f. Psikiatri: ilmu yang berhubungan dengan penyakit syaraf serta
cara penyembuhannya
g. Psikoterapi: ilmu yang mempelajari tentang cara mengobati
cacat kejiwaan dengan terapi. Misalnya dengan hipnotis dan
sugesti.

Tujuan dari mempelajari ilmu psikologi sebagai berikut:

3
Sumanto, “Kajian Psikologis Kebermaknaan Hidup”, Jurnal Psikologi. Vol. 14. No. 2 (2015),
116

6
1. Memahami manusia, Psikologi bertujuan untuk memahami perilaku,
pikiran, dan emosi manusia. Ini termasuk penelitian tentang
bagaimana orang berinteraksi dengan lingkungan mereka dan
bagaimana faktor internal seperti genetika, kognisi, dan emosi
mempengaruhi perilaku.
2. Mengembangkan teori. Psikologi mengejar teori yang menjelaskan
fenomena psikologis. Ini termasuk menguji hipotesis dan membuat
model konseptual untuk memahami berbagai aspek kehidupan
manusia.
3. Mengidentifikasi solus. Penelitian psikologis juga bertujuan untuk
menemukan solusi untuk orang dan masyarakat. Ini termasuk
intervensi psikologis, terapi, dan strategi untuk meningkatkan
kesejahteraan mental dan emosional.
4. Menggali aspek positif. Psikologi positif adalah bidang psikologi yang
berfokus pada kebahagiaan, kesejahteraan, dan arti hidup. Tujuannya
adalah memahami, mengembangkan, dan mendorong kekuatan
manusia.

C. Obyek Studi Psikologi


Obyek psikologi adalah manusia dan hewan sebagai obyek
materilnya, dan obyek tingkah laku dan gejala kejiwaan yang timbul pada
manusia atau hewan yang dilihat secara ilmiah adalah adalah obyek
formalnya.
Ilmu pengetahuan harus memiliki obyek tertentu:
1. Obyek Material: obyek yang dijadikan sasaran penyelidikan, bahasan,
penelitian dan menjadi sasaran penelitian. Obyek Material psikologi
adalah manusia dan hewan.
2. Obyek formal: cara pandang peneliti terhadap obyek material
berdasarkan prinsip-prinsip yang digunakan. Obyek formalnya adalah
tingkah laku dan kejiwaan yang timbul pada manusia atau hewan yang
diteliti secara ilmiah.4

4
Safwan Amin, Pengantar Psikologi Umum, (Banda Aceh: Yayasan PeNa 2016), hal. 8-9.

7
Dilihat dari obyek yang dibahas psikologi dibedakan menjadi:
1. Psikologi metafisika: psikologi yang membahas asal-usul jiwa,
wujudnya jiwa, akhir kejadian jiwa dan segala sesuatu yang tak
berwujud nyata da tidak dapat dipelajari ilmu fisika.
2. Psikologi empiris: psikologi yang didasarkan pada pengalaman
dengan mengumpulkan peristiwa yang diamati lalu dijadikan
kesimpulan.
3. Psikologi behavioursme: psikologi yang mempelajari tingkah laku
manusia yang bersifat rill dan nyata, sehingga tidak perlu mempelajari
ilmu psikis.
Jika ditinjau dari sifat obyek yang diselidiki psikologi dapat dibedakan
dalam dua hal yakni psikologi umum dan psikologi khusus.
1. Psikologi umum adalah psikologi yang menyelediki dan mempelajari
kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia pada
umumnya yang dewasa, yang normal dan yang beradab (berkultur).
Psikologi umum berusaha mencari dalil-dalil yang bersifat umum
daripada kegiatan-kegiatan atau aktivitas psikis. Psikologi umum
memandang manusia seakan-akan terlepas dari manusia yang lain.5
2. Psikologi khusus adalah psikologi yang menyelediki dan mempelajari
segi-segi kekhususan dari aktivitas-aktivitas psikis manusia. Hal-hal
yang khusus yang menyimpang dari hal-hal yang umum dibicarakan
dalam psikologi khusus. Psikologi khusus dapat dipahami dengan
melihat beberapa pembagiannya, diantaranya:
a. Psikologi Perkembangan: psikologi yang membicarakan
perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua.
Perkembangan tersebut bisa mencakup:
1) Psikologi anak (mencakup masa bayi)
2) Psikologi puber dan adolesensi (psikologi masa pemuda)
3) Psikologi orang dewasa
4) Psikologi orang tua
5
Idi Warsah, dan Daheri Mirzon, “Psikologi Suatu Pengantar”, (Yogyakarta: Tunas Gemilang
Press,2021), hal. 7.

8
b. Psikologi Sosial: psikologi yang dikhususkan untuk mengkaji
tentang tingkah laku manusia dengan lingkungan sosialnya.
c. Psikologi Pendidikan: psikologi yang dikhususkan untuk
mengkaji kegiatan manusia yang berkaitan dengan pendidikan.
d. Psikologi Kepribadian dan Tipologi: psikologi yang dikhususkan
untuk mengkaji tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-
tipe kepribadian manusia.
e. Psikapatologi: psikologi yang khusus mengkaji atau menyelidiki
keadaan psikis yang tidak normal pada manusia.
f. Psikologi Kriminil: psikologi yang dipelajari khusus
berhubungan dengan persoalan kriminal.
g. Psikologi industri: psikologi yang khusus berhubungan dengan
persoalan perusahaan, misalnya manajemen Sumber Daya
Manusia yang baik, dan sebagainya.

Psikologi khusus ini akan terus berkembang. Hal ini


dimungkinkan karena perkembangan kajian manusia dalam beragam
aspek yang terus menarik dikaji dan semakin kompleks. Selain itu,
psikologi khusus ini merupakan psikologi praktis, artinya bahwa
pengetahuan yang selalu memungkinkan diaplikasikan sesuai dengan
bidangnya. Dalam hal praktis ini, kajiannya tentu saja mengenai
bagaimana dapat mempraktekkan psikologi untuk kehidupan sehari-hari
sesuai dengan konteksnya. Dapat dipahami bahwa psikologi dipelajari
secara praktis dapat dipraktekkan dalam bermacam-macam bidang,
misalnya dalam bidang pendidikan dikenal psikologi pendidikan.

D. Sejarah Singkat
1. Psikologi Sebelum Abad 20
Dalam bahasa Yunani kuno psikologi memiliki dua makna
yaitu psyche dan logos. Jika ditinjau dari makna etimologi psyche
berarti jiwa, roh , nyawa. Sedangkan logos bermakna ilmu, atau studi.6
6
Hasbi Amiruddin, “PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM”, (Aceh: PeNa, 2005), hal. 19.

9
Para filosof seperti Aristoteles, Plato, Sokrates dan
sebagainya waktu itu mendiskipsikan psikologi sebagai suatu ilmu
yang mempelajari tentang hakekat kejiwaan. Padahal sebenarnya
dilihat dari makna etimologis kurang cocok jika dikatakan dengan
ilmunjiwa, karena apa yang dikaji tidak bisa dilihat oleh mata, apalagi
membahas tentang masalah jiwa.
Kini psikologi modern tidak lagi mendiskripsikan psikologi
sebagai ilmu jiwa, sebab permasalahan tentang jiwa atau ruh itu tidak
ada yang tahu sesungguhnya selain Allah. Jiwa itu bersifat abstrak
tidak terlihat oleh panca indra.
Allah berfirman dalam QS. Al isra':85
‫َو َيْس َٔـُلْو َنَك َع ِن الُّر ْو ِۗح ُقِل الُّر ْو ُح ِم ْن َاْم ِر َر ِّبْي َو َم ٓا ُاْو ِتْيُتْم ِّم َن اْلِع ْلِم ِااَّل َقِلْياًل‬
Artinya:
"Mereka (orang kafir) bertanya kepadamu, 'hai Muhammad tentang
jiwa atau ruh, maka katakanlah jiwa atau ruh itu urusan Tuhan, dan
kamu tidak diberi pengetahuan tentang jiwa atau roh , kecuali sedikit
saja"
Petunjuk ayat diatas adalah betul, akan tetapi bukan berarti
manusia mustahil untuk mempelajari tentang ilmu jiwa, akan namun
ayat tersebut untuk memberitahukan manusia bahwa kemungkinan
mempelajari tentang ilmu jiwa secara holistik hanyalah sedikit, apa
yang dilakukan oleh beberapa ilmuwan adalah mengutip dari akhir
ayat "... kecuali sedikit saja".
Ilmuwan psikologi itu mempunyai sifat sainstik yang mana
itu merupakan hasil pemikiran dan penelitian yang dilakukan secara
empiris. Apa yang akan dikaji ilmuwan psikologi adalah sesuatu yang
akan memberikan jawaban tentang hal yang sebenarnya manusia itu
lakukan, kenapa ia berbuat dan bertingkah laku demikian?
Dalam sejarahnya psikologi diklasifikasikan dalam tiga fase:
a. Ilmu psikologi adalah bagian dari ilmu filsafat
Sebelum abad 20 psikologi merupakan bagian dari filsafat,
hal ini dikarenakan pada zaman dulu ahli filsafat seperti

10
Aristoteles dan Plato itu juga ahli dalam ilmu jiwa, sehingga tidak
ada spesialis ahli dalam keilmuan tertentu.
Filsafat berarti ilmu berpikir untuk menemukan kebenaran
yang bersifat logis dan realistis. Karena hal tersebut para ilmuwan
meremuskan bahwa semua ilmu pengetahuan itu dibawah
naungan ilmu filsafat, dan ilmu filsafat menjadi pokok dari
semua ilmu pengetahuan.
Tokoh-tokoh filosof yang mewacanakan tentang psikologi
adalah Aristoteles, Plato, ST. Augustin, Rene Descartes, dan John
Locke.
b. Ilmu Alam menjadi pengaruh psikologi.
Sekitar abad ke 19M ilmu psikologi banyak dipengaruhi
oleh ilmu alam, hal ini terjadi karena metode eksperimen yang
digunakan oleh ilmu alam lebih terpercaya, lebih obyektif jika
dibandingkan dengan dengan ilmu filsafat yang menggunakan
metode spekulatif.7
Dengan demikian psikologi disusun menggunakan metode
eksperimen, lalu muncullah psiko klinis, behaviorisme dan lain
sebagainya.
c. Psikologi ilmu yang berdiri sendiri (otonom)
Permulaan dari perkembangan ilmu psikologi sebagai suatu
ilmu yang berdiri sendiri (otonom) terjadi pada tahun 1875, yaitu
sejak Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikolog di
Liepzig. Tujuan Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium
tersebut agar psikologi terbebas dari pengaruh ilmu filsafat dan
ilmu alam lainnya. (Sarwono, 1991)
Dalam hal berpikir, Wilhelm Wundt memiliki pendapat
bahwa gejala jiwa terdiri dari dua unsur, yaitu pengamatan dan
perasaan tunggal. Hal ini karena adanya proses asosiasi dan
apersepsi. Asosiasi terjadi jika jiwa sadar manusia dalam keadaan
pasif dan mengikuti hukum yang bersifat mekanis. Apersepsi
7
Safwan Amin, Pengantar Psikologi Umum, Op.Cit, hal. 26-27.

11
merupakan proses kemauan sebagai pemimpin jalannya pekerjaan
jiwa. Taraf tertinggi pada proses kejiwaan itu tidak terjadi secara
mekanik, sehingga faktor kekuatan dalam jiwa yang aktif yang
sangat diperlukan. Wundt juga berpendapat bahwa pekerjaan jiwa
pada taraf tinggi dipengaruhi oleh perhatian yang sengaja
sehingga menentukan jalannya asosiasi. (Pradja dan Efendi, 1993)
Pada tahun 1886 psikologi diakui sebagai ilmu pengetahuan
yang berdiri sendiri dan disahkan oleh Universitas Leipziq. Hal
tersebut mengakibatkan kemunculan aliran-aliran ilmu baru yang
khusus
2. Psikologi Sesudah Abad 20
Pada saat itu ilmu psikologi masih dikatakan sebagai ilmu
yang yang masih baru , jika dibandingkan dengan disiplin ilmu
lainnya, Karena hal tersebut pada akhir abad ke 19 psikologi mencoba
membuka lembaran baru di mata dunia ilmu pengetahuan.

E. Perkembangan Psikologi
Hierarki Perkembangan psikologi ada 4 periode yakni periode
kuno masa Yunani, pra modern dan modern.
1. Masa yunani: filsuf yunani telah berkontribusi banyak untuk
pengembangan psikologi.
2. Periode moderen: strukturtalis dan fungsionalis segera ditantang oleh
behaviorist seperti JB WASTON Ivan Pavlov dan BF Skinner.
Behaviorist mengusulkan bahwa psikologi harus mempelajari prilaku
yang dapat terlihat oleh panca indera dan dapat dirasakan dan
dilihat.psikologi ini didefenisikan psikologi sebagai ilmu prilaku.
(Malik, 2012)
3. Periode pra-moderen: itu selama 1800, psikologi bahwa didirikan
sebagai disiplin yang independent itu adalah karya Wilhelm Wundt
mendirikan laboraturium psikologi pertama di Leipzig, jerman dan
mempelajari pengalaman sadar yang berbeda dalam laboratorium.

12
4. Peroide modern: psikologi mengalami perkembangan yang pesat
dengan karakteristik yang khas. Banyak literatur-literatur yang
membahas perkembangan psikologi abad ke–20 dan lebih berkisar
pada persoalan kejiwaan yang sesuai dengan minat peneliti dalam
kekhususannya masing-masing. Misalnya, psikologi dalam (Diepte
Pschology); psikoanalisa (Freud), psikoanalitis(C.G.Jung), kemudian
ada; individual psikologi dan Neo Freudian, dan sebagainya.
Perkembangan psikologi di abad modern, menandakan suatu dinamika
pengetahuan yang luar biasa, bukan hanya terjadi di dunia Barat saja,
akan tetapi di dunia Timur juga berkembang dengan pesat. Sejak
berdiri tahun 1886 sampai sekarang psikologi telah berbuat banyak
dalam perjalanan dan pelbagai segmen kehidupan umat manusia.

Karena sistem pendidikan dan dinamika sosial selalu


berhubungan dengan perkembangan psikologi, perkembangan psikologi
harus berkembang lebih baik lagi. Seiring dengan kemajuan dalam bidang
pendidikan, sikap dan keterampilan guru harus berubah untuk
menerapkan pembelajaran di kelas.

Pada abad 21, setiap negara dituntut untuk menjadi lebih mandiri
karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu cita-cita
bangsa Indonesia adalah menjadi bangsa yang mandiri, sejahtera, dan
bermartabat di mata bangsa lain. Kemandirian negara ditentukan oleh
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan kebijakan pemerintah
adalah beberapa faktor.8

Negara harus memiliki modal utama untuk bersaing di zaman


Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ini, yaitu kualitas output pendidikan
harus meningkat seiring dengan kualitas sumber daya manusia. Untuk
mencapai hasil yang lebih baik, psikologi pendidikan harus berubah
sebagai bidang studi. Beberapa kemajuan dalam psikologi pendidikan saat
ini adalah:
8
Nadia Magpiroh dan Syadad Nabil Mudzafar, “PSIKOLOGI PENDIDIKAN: TEORI,
PERKEMBANGAN, KONSEP, DAN PENERAPANNYA DALAM KONTEKS PENDIDIKAN
MODERN”, Jurnal Pendidikan Psikologi, Vol.3 No. 1 (2023), 6.

13
1. Pemanfaatan Teknologi: Saat ini, penggunaan teknologi dalam
pendidikan menjadi sangat penting. Teknologi telah meningkatkan
kualitas pembelajaran dan memberi orang akses lebih mudah ke
sumber daya pendidikan.
2. Pembelajaran Berbasis Kompetensi: Istilah pembelajaran berbasis
kompetensi mengacu pada gagasan bahwa siswa harus memperoleh
kemampuan praktis untuk menyelesaikan masalah dan menanggapi
tuntutan dunia kerja sekarang. Metode pembelajaran berbasis
kompetensi berbeda dengan metode tradisional yang berpusat pada
pemahaman konsep dan informasi.
3. Pendidikan Inklusif: Pendidikan inklusif menekankan hak setiap
orang untuk mendapatkan pendidikan, termasuk mereka yang
memiliki kebutuhan khusus. Mereka berusaha membuat lingkungan
belajar yang memenuhi kebutuhan khusus. Semua siswa, tanpa
membedakan agama, suku, atau kemampuan fisik dan mental
mereka.
4. Pendidikan Karakter: Pendidikan karakter adalah metode pendidikan
yang menekankan pengembangan nilai-nilai moral dan etika dalam
siswa. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membangun
kepribadian yang baik dan berakhlak mulia.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian pada bab pembahasan dapat disimpulkan:

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan meneliti tingkah


laku manusia dan hubungannya dengan lingkungan.
Tujuan dan manfaat psikologi tak lain adalah menjadikan manusia supaya
hidupnya menjadi lebih baik, bahagia dan sempurna.
Selain itu, ilmu psikologi juga bertujuan untuk memahami perilaku, pikiran,
dan emosi manusia, mengembangkan teori, mengidentifikasi solusi dan menggali
aspek positif dengan tujuan mencari ketenangan dan kebahagiaan
Dilihat dari objek yang dibahas psikologi dibedakan menjadi Psikologi
metafisika, psikologi empiris dan psikologi behavioursme
Jika ditinjau dari sifat objek yang diselidiki psikologi dapat dibedakan
dalam dua hal yakni psikologi umum dan psikologi khusus.
Pada perkembangannya ada tiga aliran yang sangat berpengaruh, yaitu
psikodinamika, behaviorisme dan humanistik. Aliran psikodinamika menitik
beratkan pada persoalan pemikiran yang berasal dari alam ketidak sadaran ,
seperti pengalaman masa kecil seseorang. Aliran behaviorisme menitik beratkan
pada tingkah laku manusia . Dan aliran humanistik menitik beratkan pada potensi-
potensi positif dalam kepribadian.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca,
baik dalam kebutuhan akademis juga kehidupan sehari-hari. Kami mengakui
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis
memohon maaf atas kesalahan baik dalam penulisan maupun penjelasan materi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Achiruddin Saleh, Adnan. 2018. Pengantar Psikologi. Makassar: Aksara Timur.


Amiruddin, Hasbi. 2005. PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM. Aceh: PeNa
Magpiroh, Nadia dan Syadad Nabil Mudzafar. 2023. " PSIKOLOGI
PENDIDIKAN: TEORI, PERKEMBANGAN, KONSEP, DAN
PENERAPANNYA DALAM KONTEKS PENDIDIKAN MODERN". Jurnal
Pendidikan Psikologi. Vol.3 No. 1.
Mas Bakar, Resekiani. 2023. PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM. Bandung:
Widina Bhakti Persada
Sumanto. 2015. “Kajian Psikologis Kebermaknaan Hidup”. Jurnal Psikologi.
Vol. 14. No. 2
Warsah, Idi dan Daheri Mirzon. 2021 . Psikologi Suatu Pengantar.Yogyakarta:
Tunas Gemilang Press

16

Anda mungkin juga menyukai