Disusun Oleh:
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT., atas rahmat-Nya kami mampu
menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Psikologi
Umum. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa manusia dari zaman kebodohan menuju zaman ilmu pengetahuan, sehingga
penulis dapat menulis makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata- mata,
namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak terkait.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini, khususnya saya ucapkan terima kasih kepada Dosen
Pengampu pada mata kuliah ini. Semoga dengan penyusunan makalah ini mampu
meningkatkan kualitas kemampuan penyusunan makalah kepada para pembacanya
khususnya para mahasiswa.
Penulis
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ................................................................................................................ 2
A. Behaviorisme .................................................................................................... 3
B. Psikoanalisa ...................................................................................................... 4
C. Humanisme ....................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 9
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental manusia. Dalam
sudut pandang psikologi, manusia dipandang sebagai entitas yang kompleks, yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Psikologi membantu kita memahami
bagaimana manusia berpikir, merasa, dan bertindak. Melalui pemahaman yang lebih baik
tentang manusia dari perspektif psikologi, kita dapat mengaplikasikan pengetahuan ini untuk
memecahkan masalah psikologis yang dihadapi manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan behaviorisme dalam psikologi?
2. Apa yang dimaksud dengan psikoanalisa dalam psikologi?
3. Apa yang dimaksud dengan humanisme dalam psikologi?
C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan behaviorisme dalam psikologi.
2. Mengetahui yang dimaksud dengan psikoanalisa dalam psikologi.
3. Mengetahui yang dimaksud dengan humanisme dalam psikologi.
2
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A. Behaviorisme
Sebelum lebih jauh membahas mengenai psikologi behaviorisme kita harus
memahami terlebih dahulu tentang apa itu Psikologi dan Behavior. Secara Harafiah
psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih Sulit didefinisikan
sebab jiwa itu objek yang bersifat tak berbentuk, sulit diliat Wujudnya, meski tidak bisa
dipungkiri keberadaanya. Dalam beberapa dasawarsa Istilah jiwa telah jarang dipergunakan
serta diubah menggunakan kata psikis. Menurut Dakir, Psikologi membicarakan mengenai
perilaku manusia dalam Hubungannya dengan lingkungannya.1
Secara sederhana Psikologi seringkali dianggap sebagai ilmu yang Mengkaji tingkah
laku manusia yang merupakan gejala dari jiwanya. Sedangkan Pengertian atau definisi yang
lebih jelas menjelaskan bahwa psikologi ialah ilmu Pengetahuan yang mengkaji tingkah laku
manusia menggunakan memakai Metode observasi secara objektif, mirip terhadap rangsang
(stimulus) dan jawaban (respon) yang menumbulkan tingkah laku. 2
John Broades Watson, dikatakan sebagai tokoh utama dalam aliran behaviorisme.
Watson dikenal sebagai seorang ilmuan yang Sering melakukan penelitian tentang psikologi
1 Lydia Freyani Hawadi, Psikologi Pendidikan: Perspektif Barat & Islam (Jakarta: UI Publishing, 2021)
h.38.
2
Zulqarnain dkk, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2022) h. 1.
3
Arina Restian, Psikologi Pendidikan Teori dan Aplikasi (Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang, 2015), h.119.
3
hewan. John B. Watson dikenal Sebagai pendiri dan memperkenalkan aliran behaviorisme
di Amerika Serikat. Menurutnya dalam beberapa tulisannya, psikologi harus
menjadi ilmu yang objektif, maka dari itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang
hanya diteliti melalui cara Introspeksi. Beliau juga berpendapat bahwa psikologi harus
dipelajari seperti seseorang yang sedang mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam. Maka dari
itu, Psikologi harus dibatasi pada penyelidikan – penyelidikan terhadap perilaku yang nyata
atau tampak saja. 4 Menurut pendapat Watson, perilaku manusia sama halnya dengan hewan
dan mesin yang dapat di pelajari secara objektif. Watson tidak menerima konsep mengenai
kesadaran, insting, mental, jiwa dan imajinasi. Beliau berpendapat bahwasanya psikologi
bertujuan untuk memprediksi dan juga mengontrol perilaku, dan tujuan ini dapat tercapai
dengan hanya membatasi psikologi sebagai studi yang Objektif mengenai kebiasaan melalui
stimulus dan respon.5
B. Psikoanalisa
Aliran psikoanalisis dipelopori oleh seseorang dokter psikiatri yakni Sigmund Freud
pada tahun 1896. Beliau mengemukakan pandangannya bahwa struktur kejiwaan manusia
sebagian besar terdiri dari alam ketidaksadaran. Secara umum psikoanalisis dapat dikatakan
sebuah ide baru dimana ketidaksadaran memainkan peran sentral. Freud sendiri menjelaskan
arti kata psikoanalisis tidak selalu sama salah satu yang terkenal dari tahun 1923 dan ada
dalam suatu artikel yang ditulis sebagai kamus ilmiah Jerman. Didalamnya Freud
membedakan psikoanalisis menjadi 3 arti yakni :
Freud membagikan teori psikoanalisis terdiri dari ide, ego, dan super ego. Menurut
Freud bagian terbesar pada diri manusia yakni pada pikiran seorang pada alam bawah sadar.
Bagian tersebut meliput nafsu, insting dan segala sesuatu yang masuk didalam dan sulit
dijangkau, seperti traumatik, kenangan, dan emosi. Ego ialah perbedaan antara sensasi
dalam dan presepsi dari luar, istilah yang digunakan dalam psikoanalisis adalah anak telah
belajar untuk menguji realitas. Dengan demikian hal tadi bergantung dengan dominasi yang
terjadi pada alam bawah sadar yang terjadi antara id dan super ego. Bila id telah menjadi hal
biologis manusia dan bersifat bawaan maka tentunya super ego ialah pengendali das es (Id)
adalah benar adanya. Fungsi super ego adalah mengarahkan id dan ego ke arah yang lebih
bermoral.
5
1. Id (Das Es)
Id (Das Es) merupakan sifat alamiah manusia sejak lahir, sebagai sistem yang
didalamnya berusaha mengikuti prinsip-prinsip kehidupan pada umumnya atau suatu
dorongan alamiah yang dikenal ID. ID berkehendak untuk segera tersalurnya kumpulan-
kumpulan energi atau ketegangan-ketegangan dan rangsangan yang dapat dalam dirinya,
datangnya dari luar maupun dalam.
1. Tentang konsep kecemasan yang dikemukakan oleh Freud, tentu saja berkaitan juga
dengan proses pendidikan. Kecemasan ialah fungsi ego untuk memperingatkan
individu perihal kemungkinan suatu bahaya, sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif
yang sesuai. Dalam pendidikan, konsep kecemasan pada tiap individu dapat diolah
dan dikembangkan oleh para guru/konselor demi kebaikan peserta didik.
2. Teori psikoanalisis juga dipergunakan pada proses pendidikan yang berbasis
kecerdasan majemuk. Setiap individu mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda.
Tidak akan ada dua pribadi berbeda walaupun anak kembar memiliki kecerdasan
6
Oleh karena itu dibutuhkan suatu pendekatan secara eksklusif dalam menangani
siswa yang sedang dalam masa perkembangan dengan pemikiran yang idealis. Memberikan
pemahaman berkaitan dengan hal perkembangan kepribadian, dapat membantu siswa untuk
lebih memahami perkembangan kepribadian diri mereka sendiri. Hal itu dapat membantu
peserta didik dalam meningkatkan pemahaman mereka juga terhadap norma sosial, yang
bermanfaat untuk berperilaku yang lebih positif.6
C. Humanisme
Humanisme berasal dari latin, humanis; manusia, dan isme berarti paham atau aliran.
Mangun Harjana mengatakan, pengertian humanisme adalah pandangan yang menekankan
martabat manusia dan kemampuannya. Menurut pandangan ini manusia bermartabat luhur,
mampu menentukan nasib sendiri dan dengan kekuatan sendiri mampu mengembangkan diri
dan memenuhi kepatuhan sendiri mampu mengembangkan diri dan memenuhi kepenuhan
eksistensinya menjadi paripurna.
6 https://www.kompasiana.com/faraditaayu/629cd7dcdf66a737241bac53/teori-psikoanalisis-
humanisme manusia mempuyai kedudukan yang istimewa dan berkemampuan lebih dari
mahluk lainya karena mempunyai rohani. Pandangan humanisme membuat manusia sadar
kembali tentang harkat dan martabat manusia sebagai mahluk rohani. Etika rohani
mendasari manusia untuk bertangung jawab dalam kehidupan di dunia.7
1. Psikologi humanistik menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk
memahami sifat dan keadaan manusia
2. Psikologi humanistik menawarkan pengetahuan yang luas akan kaedah penyelidikan
dalam bidang tingkah laku manusia
3. Psikologi menawarkan metode yang lebih luasakan kaedah-kaeah yang lebih efektif
dalam dalam pelaksanaan psikoterapi
Psikologi Humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada
tahun 1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang
pada abad pertengahan. Kehadiran psikologi humanistik muncul sebagai reaksi atas aliran
psikoanalisis dan behaviorisme seta dipandang sebagai “ kekuatan ketiga “ dalam aliran
psikologi.Humanistik “ Abraham Maslow “ : memfokuskan pada kebutuhan psikologis
tentang potensi yang dimiliki manusia, hasil pemikirannya telah membantu guna memahami
tentang motivasi dan aktualisasi diri seseorang .
Teori ini didasarkan atas asumsi bahwa dalam diri manusia ada dua hal, yaitu;
Menurut Maslow, setiap orang memiliki rasa takut, seperti takut untuk berusaha atau
berkembang, takut mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah dimiliki,
dsb. Tetapi hal itu mendorongnya untuk bisa maju ke arah kesempurnaan, kepercayaan diri
7 https://www.referensimakalah.com/2013/01/humanisme-pengertian-dan-sejarah.html?m=1
dan pada saat itu juga dia dapat menerima diri sendiri. Kebutuhan manusia, Maslow
membaginya menjadi bermacam-macam hierarki.
1. Kebutuhan Fisiologis
Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua
manusia seperti, makan, minum, menghirup udara, dan sebagainya. Termasuk juga
kebutuhan untuk istirahat, buang air besar atau kecil, menghindari rasa sakit, dan, seks.
8 https://www.kompasiana.com/josephira/54ffff55a33311447050f84c/psikologi-humanistik,Di
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
tingkah laku manusia yang merupakan gejala dari jiwanya. Ada 3 teori
DAFTAR PUSTAKA
Lydia Freyani Hawadi, Psikologi Pendidikan: Perspektif Barat & Islam (Jakarta: UI
Publishing, 2021)
https://www.kompasiana.com/faraditaayu/629cd7dcdf66a737241bac53/teori-psikoanalisis-
sigmund-freud-dan-implementasii-dalam-pendidikan.Di akses tanggal 16 mei 2023
https://www.referensimakalah.com/2013/01/humanisme-pengertian-dan-sejarah.html?m=1
Di akses tanggal 16 mei 2023