Anda di halaman 1dari 17

Critical Book Review

PSIKOLOGI UMUM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester

Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Mardianto, M.Pd

Disusun Oleh
Nama : Dini Asfia Dewi
Nim : 0301222142
Kelas : PAI 4 Semester 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2023

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji syukur hanya milik Allah Swt. yang telah
menganugerahkan hidayah, taufiq dan inayah sehingga penulis dapat menyelesaikan “Critical
Book Review” yang berjudul “Psikologi Umum”. Dalam menyelesaikan tugas ini, penulis sangat
berterima kasih kepada sumber informasi yang telah penulis gunakan. Penulis juga berterima
kasih kepada Bapak Dosen Dr. Mardianto, M.Pd yang telah memberikan arahanya dalam
menyelesaikan tugas ini. Serta kepada teman-teman yang senantiasa memberikan dukungan dan
bantuannya yang sangat berarti dalam menyelesaikan tugas ini. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya, hal ini
dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis. Dengan
segala pengharapan dan doa semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Waarakaatuh

Medan, 29 Oktober 2023


Penulis

A. Identitas Reviewer
Nama : Dini Asfia Dewi
Tempat/Tanggal Lahir : Sinaksak, Beringin 22 November 2003
Alamat : Beringin, Pematang Siantar
Status : Mahasiswi
No Telpon/Email : 082213469816/diniasfiadewi22@gmail.com
Moto Hidup : whatever you are be a good one

B. Data/Identitas Buku

Judul : Psikologi Umum

Penulis : Prof. Dr. Bimo Walgito

Penerbit : Andi Yogyakarta

Tahun Terbit : 2010

Tebal Halaman : 264

ISBN : 978-979-29-1455-9

C. Ringkasan/Deskripsi Buku
BAB I : Pengertian, Kedudukan dan Metode-Metode Dalam Psikologi
1. Pengertian Psikologi
Menurut pendapat Woodworth dan Marquis (1957) bahwa yang dimaksud
dengan psikologi ialah mempelajari aktivits-aktivitas individu, pengertian
aktivitas dalam arti yang luas, baik aktivitas motorik, kognitif maupun emosional.
Menurut Morgan, Sartain, dkk bahwa yang diteliti atau yang dipelajari dalam
psikologi ini adalah perilaku manusia dan hewan. Namun demikian, hasil dari
penelitian itu dikaitkan untuk dapat mengerti tentang keadaan manusia. Maka
dalam psikologi itu fokusnya adalah manusia. Sedangkan menurut Branca ia
mengemukakan bahwa psikologi merupakan ilmu tentang perilaku, dan dalam hal
ini adalah menyangkut perilaku manusia. Namun demikian ini tidak berarti bahwa
perilaku hewan tidak dikemukakan.
2. Perilaku Manusia
Sebagaimana telah diketahui bahwa perilaku atau aktivitas yang ada pada
individu atau organisme tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari
adanya stimulus atau rangsang yang mengenai individu atau organisme tersebut.
Perilaku atau aktivitas itu merupakan jawaban atau respons terhadap stimulus
yang mengenainya. Dari uraian di atas menunjukkan macam formulasi mengenai
perilaku, namun dapatlaj dikemukakan bahwa dalam perilaku organisme itu tidak
dapat lepas dari pengaruh lingkungan dan organisme itu sendiri.
a. Jenis perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu reaksi atau perilaku
refleksif yang terjadi dengan sendirinya dan secara otomatis, yang kedua
yaitu perilaku non-refleksif yang dikendalikan atau diatur oleh pusat
kesadaran atau otak.
b. Pembentukan perilaku bisa dengan cara kondisioning atau kebiasaan,
pembentukan perilaku dengan pengertian (insight) dan pembentukan
perilaku dengan menggunakan model.
c. Beberapa teori perilaku yaitu : teori insting, teori dorongan (drive theory),
teori insentif (incentive theory), teori atribusi dan teori kognitif.
3. Letak Psikologi Dalam Sistematika Ilmu
Ditinjau secara historis dapat dikemukakan bahwa ilmu yang tertua adalah
ilmu filsafat dan merupakan satu-satunya ilmu pada waktu itu. Karena itu ilmu-
ilmu yang tergabung dalam filsafat akan dipengaruhi oleh sifat-sifat dari filsafat.
Demikian pula halnya dengan psikologi yang juga berhubungan dengan ilmu-ilmu
lain. Ruang lingkup psikologi yaitu meneliti dan mempelajari manusia, serta
meneliti dan mempelajari hewan, yang umumnya lebih tegas disebut psikologi
hewan. Psikologi umum ialah psikologi yang meneliti dan mempelajari kegiatan-
kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia yang tercermin dalam perilaku
pada umumnya, yang dewasa, yang normal, dan yang berkultur (dalam arti tidak
terisolasi).
4. Metode-metode penelitian dalam psikologi
Metode-metode penelitian dalam psikologi dibedakan atas dua bagian
yaitu sebagai berikut :
a. Metode longitudinal merupakan metode penelitian yang membutuhkan
waktu relatif lama untuk mencapai sesuatu hasil peneltian,
b. Metode cross-sectional yang merupakan suatu metode penelitian yang
tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama di dalam mengadakan
penelitian. Dengan metode ini dalam waktu yang relatif singkat dapat
dikumpulkan bahan yang banyak.

BAB II : Manusia dan Lingkungannya


1. Manusia Dan Perkembangannya
Telah dipaparkan bahwasanya manusia itu merupakan makhluk-makhluk
yang lebih sempurna apabila dibandingkan dengan makhluk-makhluk hidup yang
lain dan menyebabkan manusia berkembang dan mengalami perubahan-
perubahan baik perubahan-perubahan dalam segi fisiologis maupun perubahan-
perubahan dalam segi psikologis. Berdasarkan pernyataan di atas ada beberapa
teori-teori perkembangan yaitu sebagai berikut :
a. Teori nativisme yang menyatakan bahwa perkembangan manusia itu akan
ditentukan oleh faktor-faktor keturunan yang merupakan faktor-faktor
yang dibawa oleh individu pada waktu saat dilahirkan. Teori nativisme ini
dikemukakan oleh Schopenhouer.
b. Teori empirisme yang menyatakan bahwa perkembangan seorang individu
akan ditentukan oleh empirisnya atau pengalaman-pengalamannya yang
diperoleh selama perkembangan individu itu. Dalam pengertian
pengalaman termasuk juga pendidikan yang diterima oleh individu yang
bersangkutan. Teori empirisme ini dikemukakan oleh Jhon Locke yang
sering juga dikenal dengan teori tabularasa.
c. Teori konvergensi yang merupakan teori gabungan (konvergensi) dari
kedua teori di atas tersebut, yang dikemukakan oleh William Stern baik
faktor pembawaan sejak lahir maupun pengalaman atau lingkungan
mempunyai peranan penting di dalam perkembangan individu.
2. Faktor Endogen Dan Faktor Eksogen

Kemudian faktor yang dikemukakan oleh Hypocrates dan Galenus


terdapat dua faktor yaitu sebagai berikut :

a. Faktor endogen ialah faktor yang dibawa oleh individu sejak dalam
kandungan hingga kelahiran yang merupakan faktor keturunan dari orang
tua atau faktor pembawaan.
b. Dan Kemudian faktor eksogen merupakan faktor yang datang dari luar diri
individu, merupakan pengalaman-pengalaman, alam sekitar, pendidikan,
dan sebagainya yang sering disebut dengan pengertian milieu.
3. Hubungan Individu Dengan Lingkungannya

Telah dikemukakan dalam teori konvergensi bahwa lingkungan


mempunyai peranan yang penting dalam perkembangan individu, dan teori ini
pada umumnya menunjukkan kebenarannya. Lingkungan secara garis besar dapat
dibedakan menjadi dua, yang dimaksud dalam teori ini ialah :

a. Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berupa alam, misalnya


keadaan tanah, keadaan musim dan sebagainya. Lingkungan alam
yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda pula kepada
individu.
b. Lingkungan sosial yang merupakan lingkungan masyarakat. Dalam
lingkungan masyarakai ini adanya interaksi individu satu dengan
individu lain. Keadaan masyarakat pun akan memberikan pengaruh
tertentu terhadap perkembangan individu.
BAB III : Sekilas Perkembangan Psikologi

1. Pengaruh Filsafat Pada Psikologi


Pada abad ke-17 merupakan abad berkembangnya ilmu pengetahuan
(science). Sebelum itu orang berpegangan pada pendapat Aristoteles dan juga
pada ahli-ahli lain yang pada umumnya para ahli filsafat. Pada abad inilah
pandagan baru muncul dan menjadi pandangan dominan yang menyatakan bahwa
untuk memperoleh pengetahuan adalah melalui empiri dan pengalaman. Maka
dari itu karena pendapat yang sebelumnya tidak lagi memuaskan oleh para ahli
kemudian ditinggalkan. Descartes dan John Locke merupakan 2 orang ahli yang
langsung berpengauh pada psikologi modern.
Menurut Descartes, psikis merupakan dunia mental dan badan atau jasmani
merupakan dunia material yang kedua hal tersebut mempunyai sifat-sifat yang
berbeda-beda. Sebelumnya Descartes mengatakan bahwa hubungannya searah,
yaitu bahwa psikis berpengaruh pada badan tetapi badan tidak berpengaruh pada
psikis. Menurut John Locke pengetahuan itu diperoleh melalui pengalaman.
Seperti halnya Aristoteles anak yang dilahirkan seperti tabularasa, bagaikan kertas
yang putih bersih yang akan ditulisi oleh pengalaman.
2. Pengaruh Fisiologi Dan Pengetahuan Alam Pada Psikologi
Pengaruh fisiologi dan pengetahuan alam pada psikologi merupakan
permulaan dari psikologi eksperimental. Seperti yang telah dikemukakan oleh
Wilhelm Wundt dapat dipandang sebagai bapak dari psikologi eksperimental.
Namun demikian, tidak berarti bahwa sebelum Wundt belum ada yang melakukan
eksperimen-eksperimen dalam kaitannya dengan psikologi. Menurut James
psikologi merupakan ilmu tentang mental life, yang mencakup fenomena dan
kondisinya, yaitu psikologi yang memandang psikis (mind) sebagai fungsi atau
yang digunakan oleh organisme untuk menyesuaikan atau adaptasi dengan
lingkungannya. Psikologi behaviorisme menurut Ivan Petrovich Pavlov
merupakan aliran psikologi yang timbul sebagai perkembangan dari psikologi
pada umumnya.
Menurut pandangan Max Wertheimer psikologi Gestalt adalah suatu
kebulatan, suatu unity atau suatu Gestalt. Psikoanalisis yang dikemukakan oleh
Sigmund Freud adalah membawa tingkat kesadaran mengenai ingatan atau
pikiran-pikiran yang direpres atau ditekan, yang diasumsikan sebagai sumber
perilaku yang tidak normal dari pasiennya. Abraham Maslow mengemukakan
bahwa psikologi humanistik penekanan pada sifat-sifat manusia yang
mengarahkan perhatiannya pada “humanis” psikologi, yang menekankan pada
keunikan manusia. Menurut Jean Piaget psikologi kognitif merupakan pandangan
pada perkembangan kognitif anak, adanya tingkatam-tingkatan perkembangan
kognitif anak.

BAB IV : Peristiwa-Peristiwa Kejiwaan

1. Persepsi

Telah dipaparkan bahwa kehidupan individu tidak dapat lepas dari


lingkungannya, sejak ia dilahirkan maka sejak itu pula individu secara langsung
berhubungan dengan dunia dan sekitarnya. Maka sejak itulahi dividu menerima
stimulus dari luar dirinya yang berkaita dengan persepsi. Persepsi merupakan
suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses
diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses
sensori. Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi yaitu objek yang dipersepsi
dan menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor, alat indera,
syaraf, dan pusat penyusunan syaraf serta perhatian. Proses terjadinya persepsi
ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa yang
didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera.
Dalam organisme atau individu mengadakan persepsi timbul suatu masalah apa
yang dipersepsi terlebih dahulu, apakah bagian merupakan hal yang dipersepsi
dahulu, baru kemudian keseluruhannya ataukah keseluruhan dipersepsi dahulu
baru kemudian bagian-bagiannya. Objek persepsi sangat banyak yaitu segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia. Konsistensi dalam persepsi yaitu konsistensi
bentu /pengalaman, konsistensi warna, dan konsistensi ukuran/size. Perhatian
merupakan syarat psikologis dalam individu yang merupakan langkah persiapan
mengadakan persepsi. Apabila stimulus tidak cukup kuat, maka sebesar apapun
perhatian dari individu tidak akan dapat dipersepsi dan disadari oleh yang
bersangkutan.

2. Bayangan

Bayangan sering disebut pula dengan istilah tanggapan. Dalam persepsi telah
dikemukakan bahwa dengan perantara alat indera orang dapat menyadari tentang
hal-hal atau keadaan-keadaan yang ada di sekitarnya. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa dalam proses menanggap atau membayangkan kembali
merupakan representasi, yaitu membayangkan kembali atau menimbulkan
kembali gambara-gambaran yang terjadi pada waktu resepsi.

a. Bayangan eidetik yang dikemukakan oleh Urbantschnitsh yang kemudian


diteliti oleh Erich dan Walter Jaensc, bayang eidetik merupakan bayangan
yang sangat terang, sangat jelas seperti menghadapi objeknya sendiri.
Tetapi apabila orang tidak dapat membedakan resepsi dengan bayangan,
maka orang akan mengalami halusinasi. Pada halusinasi orang merasa
bahwa ia seakan-akan menerima sesuatu stimulus yang sebenarnya secara
objektif stimulus tersebut tidak ada.
b. Pada halusinasi terjadi bayangan yang jelas seperti persepsi. Tetapi pada
bayangan eidetik tidak demikian halnya. Pada bayangan eidetik bayangan
ini terjadi sebagai hasi dari persepsi. Jadi disini adanya stimulus. Pada
bayangan eidetik sekalipun bayangan ini jelas seperti pada persepsi, tetapi
individu tahu dan insaf bahwa itu hanyalah merupakan bayangan saja,
objeknya sendiri pada waktu itu tidak ada.
c. Pada umumnya bayangan satu berhubungan atau bertautan dengan
bayangan yang lain. Apabila ini terjadi maka terjadinya asosiasi antara
bayangan satu dengan bayangan lainnya. Kalau orang ingat akan suatu
benda, maka akan teringatlah kepada benda yang lain yang ada
hubungannya dengan benda tersebut. Pada umumnya bayangan yang
saling berhubungan satu dengan yang lain, saling menimbulkan kembali
atau saling mereproduksi.

3. Fantasi

Yang dimaksud dengan fantasi ialah kemampuan jiwa untuk membentuk


tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Dengan fantasi manusia
dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan,
ke keadaan-keadaan yang akan mendatang. Fantasi sebagai kemampuan jiwa
manusia dapat terjadi dengan 2 cara yaitu secara disadari dan secara tidak
disadari. Berikut macam-macam fantasi :

a. Fantasi yang menciptakan, yang merupakan bentuk atau jenis fantasi yang
menciptakan sesuatu.
b. Fantasi yang dipimpin atau yang dituntun, yaitu bentuk atau jenis fantasi
yang dituntun oleh pihak lain.
c. Fantasi yang mengabstraksi, yaitu cara orang berfantasi dengan
mengabstraksi-kan beberapa bagian, sehingga ada bagian-bagian yang
dihilangkan.
d. Fantasi yang mendeterminasi, yaitu cara orang berfantasi dengan
mendeterminasi (pengumpamaan) terlebih dahulu.
e. Fantasi yang mengombinasi, yaitu cara orang berfantasi dengan cara
mengombinasikan pengertian-pengertian atau bayangan-bayangan yang
ada pada individu bersangkutan.

4. Ingatan

Ingatan merupakan alih bahasa dari memory. Karena itu ada yang
menggunakan ingatan dengan istilah memori sesuai dengan ucapa dari memory.
Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara
pengalaman dengan masa lampau. Dengan demikian dapatlah dikemukakan
bahwa apa yang diingat merupakan hal yang pernah dialami, pernah
dipersepsinya. Jika ditinjau lebih lanjut, ngatan juga memiliki kemampuan yang
meliputi menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali.

a. Fungsi memasukkan, bagaimana seseorang memperoleh pengalaman baik


dengan cara yang disengaja maupun dengan cara tidak sengaja. Setiap
orang berbeda dalam hal cepat lambatnya memasukkan apa yang dipelajari
atau apa yang dipersepsinya, orang juga berbeda dalam hal banyak
sedikitnya materi atau hal-hal yang dapat dimasukkannya.
b. Fungsi menyimpan (retention) apa yang dipelajari atau apa yang
dipersepsi, yaitu bagaimana agar yang telah dipelajari atau yang telah
dimasukkan itu dapat disimpan dengan baik, sehingga pada suatu waktu
dapat ditimbulkan kembali apabila dibutuhkan.
c. Fungsi menimbulkan kembali hal-hal yang disimpang dalam ingatan
dengan mengingat kembali (to recall) yaitu menimbulkan kembali apa
yang diingat tanpa dibantu objek sebagai stimulus, dan mengenal kembali
(to recognize) yaitu menimbulkan kembali apa yang diingat atau pernah
dipelajari dengan bantuan adanya objek yang harus diingat.
d. Kelupaan, kemampuan ingatan pada manusia itu terbatas dalam arti bahwa
tidak semua yang disimpan dalam ingatan itu dapat ditimbulkan kembali
dalam alam kesadaran. Dengan kata lain manusia itu dapat mengalami
kelupaan.

5. Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan adanya perubahan


perilaku (change in behavior or performance) yang berarti individu mengalami
perubahan dalam perilakunya, dapat berupa overt behavior atau innert behavior
serta perubahan afektif, kognitif dan psikomotoriknya.

a. Belajar sebagai suatu proses, meskipun prosesnya tidak nampak tetapi


hasil dari belajar akan terlihat yaitu perubahan perilaku individu yang
belajar.
b. Belajar sebagai suatu sistem, yaitu dimana masukan mentah (raw input),
masukan instrumen (instrumental input) dan masukan lingkungan
(environmental input) berinteraksi dalam proses belajar, maka pada
akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar.
c. Ada 3 teori dalam belajar yaitu : teori belajar yang berorientasi pada aliran
behaviorisme, teori belajar yang berorientasi pada aliran kognitif, dan teori
belajar Albert Bandura.
6. Berpikir
Berfikir merupakan aktivitas kognitif yang berujud mengolah atau
memanipulasi informasi dari lingkungan dengan simbol-simbol atau materi-
materi yang disimpan dalam ingatannya khususnya yang ada dalam long term-
memory. Dapat juga diartikan berpikir adalah untuk memperoleh pemecahan
masalah atau untuk mendapatkan sesuatu yang baru.
a. Proses berpikir dapat menggunakan gambaran-gambaran atau bayangan-
bayangan atau juga image.
b. Dengan berpikir kreatif orang menciptakan sesuatu yang baru, timbulnya
atau munculnya hal baru secara tiba-tiba yang berkaitan dengan insight.
c. Hambatan dalam proses berpikir yaitu kekurang data dan kurang jelasnya
data terlebih lagi kalau datanya bertentangan satu dengan yang lain.

7. Intelegensi

Intelegensi adalah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dan masalah
yang dihadapinya dengan menggunakan alat-alat berpikir menurut tujuannya.

a. Teori-teori faktor intelegensi menurut Thorndike yaitu yang terdiri dari


elemen-elemen, dan tiap-tiap elemen terdiri dari atom-atom, dan tiap
atom-atom merupakan hubungan stimulus-respon.
b. Teori proses intelegensi mengemukakan bahwa intelegensi akan diukur
dari fungsi-fungsi seperti proses sensori, koding, ingatan dan kemampuan
mental lain termasuk belajar dan menimbulkan kembali.
c. Pengungkapan intelegensi akan ditentukan oleh pembawaan dan
lingkungan atau oleh proses belajar yang bersangkutan hal ini
dikemukakan oleh Bouchard bagaimana peran dari pembawaan dan
lingkungan.

8. Perasaan Dan Emosi

Perasaan dan emosi pada umumnya disifatkan sebagai keadaan yang ada pada
individu atau organisme pada sesuatu waktu. Menurut Chaplin perasaan adalah
keadaan atau state individu sebagai akibat dari persepsi terhadap stimulus baik
eksternal maupun internal.

a. Tiga dimensi perasaan menurut Wundt yaitu senang dan tidak senang serta
ecxited feeling berupa perasaan yang dialami oleh individu disertai adanya
perilaku atau perbuatan yang menampak, misal orang menari-nari karena
lulus ujiannya.
b. Ada 3 jenis perasaan yaitu : perasaan presens yang timbul dalam keadaan
yang sekarang nyata dihadapi, perasaan yang menjangkau maju yaitu
kejadian-kejadian yang akan datang, dan perasaan yang berkaitan dengan
waktu yang telah lampau yang timbul dengan melihat kejadian-kejadian
yang telah lalu.

Menurut Chaplin ia berpendapat bahwa definisi emosi merupakan reaksi


yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya
perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang kuat. Yang
pada umumnya individu jadi kurang dapat menguasai diri lagi.

a. Teori-teori dalam emosi tidak semuanya mengenai emosi mempunyai titik


pijak yang sama. Mengenai teori-teori tersebut dapat dikemukakan yaitu :
teori yang berpijak pada hubungan emosi dengan segala kejasmanian, teori
yang hanya mencoba mengklasifikasikan dan mendreskripsikan
pengalaman emosional, melihat emosi dalam kaitannya dengan perilaku
bagaimana hubungannya dengan motivasi, teori yang mengaitkan emosi
dengan aspek kognitif.

9. Motif
Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move.
Karena itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme
yang mendorong untuk berbuat atau merupakan driving force. Pada umunya motif
tidak berdiri sendiri, tetapi saling kait mengait dengan faktor-faktor lain.

a) Motif sebagai inferensi, eksplanasi, dan prediksi. Motif dapat diketahui


atau terinferensi dari perilaku, yaitu apa yang dikatakan dan apa yang
diperbuat oleh seseorang. Individu mempunyai alat yang baik untuk
mengadakan aksplanasi mengenai perilaku, sebagian besar perilaku
diwarnai oleh adanya motivasi tertentu. Motif juga membantu seseorang
untuk mengadakan prediksi tentang perilaku.
b) Pada umumnya motivasi mempunyai sifat siklas (melingkar), yaitu
motivasi timbul, memicu perilaku tertuju kepada tujuan (goal), dan
akhirnya setelah tujuan (goal) tercapai, motivasi itu berhenti. Tetapi itu
akan kembali ke keadaan semula apabila ada sesuatu kebutuhan lagi.
c) Teori-teori motif yaitu : teori insting (instinct theory), teori dorongan
(drive theory), teori insentif (insentive theory), teori atribusi dan teori
kognitif. Teori-teori ini dipaparkan karena berkaitan dengan perilaku,
sebab perilaku didorong oleh motif-motif tertentu, sehingga dengan
demikian teori motif sejalan dengan teori-teori perilaku.
d) Jenis-jenis motif yaitu :
 Motif fisiologis yang pada umumnya berakar pada keadaan jasmani,
misal dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan
seksual, dorongan untuk mendapatkan udara segar.
 Motif sosial dibutuhkan karena motif ini dipelajari dalam kelompok
sosial (social group), untuk mengadakan kontak dengan orang lain.
Motif ini dibedakan menjadi 3 yaitu motif berprestasi, motif kebutuhan
afiliasi, dan motif berkuasa atau kebutuhan berkuasa.
 Teori motif atau teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Murray yaitu
mengandung kebutuhan yang berlawanan satu dengan yang lain seperti
kebutuhan untuk memberikan asuhan.
 Motif eksplorasi biasanya dengan mengunjungi temopay-tempat
tertentu, motif kompetensi yaitu kebutuhan seseorang untuk
kompetensi dan menentukan sendiri dalam kaitan dengan
lingkungannya, dan self-aktualisasi merupakan motif yang berkaitan
dengan kebutuhan atau dorongan untuk mengaktualisasikan potensi
yang ada pada diri individu.
e) Dalam rangka mencapai tujuan kadang-kadang atau justru sering
menghadapi kendala, sehingga ada kemungkinan tujuan tersebut tidak
tercapai. Apabila individu tidak dapat mencapai tujuan dan tidak dapat
mengerti dengan secara baik mengapa tujuan itu tidak dapat dicapai, maka
individu akan mengalami frustasi dan kecewa.
f) Telah dipaparkan diatas bahwa salah satu sumber frustasi dapat timbul
karena adanya konflik antara beberapa motif yang ada dalam diri individu
yang bersangkutan. Jenis konflik ada 3 yaitu :
 Konflik angguk-angguk (approach-approach conflict) yang timbul
apabila individu menghadapi dua motif atau lebih yang kesemuanya
mempunyai nilai positif bagi individu yang bersangkutan.
 Konflik geleng-geleng (avoidance-avoidance conflict) yang timbul
apabila individu menghadapi dua atau lebih motif yang kesemuanya
mempunyai nilai negatif bagi individu yang bersangkutan.
 Konflik geleng-angguk (approach-avoidance conflict) yang timbul
apabila organisme atau individu menghadapi objek yang mengandung
nilai positif, tetapi juga mengandung nilai yang negatif.

Apabila individu mengalami beberapa motif, ada beberapa kemungkinan


respons yang dapat diambil oleh individu yaitu : dengan pemilihan dan penolakan,
kompromi, dan ragu-ragu (bimbang) dapat diatasi dengan cara individu
mengambil keputusan dengan mempertimbangkan dan pemeriksaan seteliti-
telitinya segala aspek dari hal tersebut,segala untung dan ruginya, sehingga
mungkin diperlukan pembuatan daftar alasan-alasan cermat.

D. Kekhasan Dan Kemutakhiran


1) Kekhasan yang dimiliki oleh buku ini adalah judul buku dengan isi materinya, sesuai
dengan judulnya yaitu “Psikologi Umum” jadi yang dibahas dalam buku adalah materi-
materi yang umum dan tidak terlalu mendalam. Buku ini juga memiliki kekhasan yang
dimana jika ada materi yang sulit untuk dipahami maka ditulislah perumpamaan atau
contoh dalam materi tersebut sehingga jika pembaca tidak mengerti dan tidak paham
dengan materinya setelah melihat contoh tadi pembaca pun akan langsung paham dengan
materi yang sulit tersebut. Didalam buku ini juga terdapat gambar untuk memudahkan
pembaca membedakan bagian yang satu dengan bagian yang satu lagi, misalnya gambar
otak manusia dan bagian-bagiannya. Banyak juga foto dari tokoh-tokoh berpengaruh
dalam ilmu psikologi.
2) Kemutakhiran yang dimiliki dalam buku ini adalah bahwa yang dibahas dalam buku ini
menyangku dengan pentingnya bagaimana manusia bisa berinteraksi dengan
lingungannya. Pembahasan dalam buku ini juga akan berlaku untuk manusia ke depannya
karena ada cara-cara bagaimana manusia menyelesaikan masalahnya dan bagaimana agar
ia dapat mengontrol dirinya ketika marah. Pengutipan dalam buku ini juga diambil dari
pendapat-pendapat para ahli psikologi seperti Descartes, John Locke dan Jean Piget.

E. Kelebihan Dan Kekurangan


1) Kelebihan dari buku ini yaitu sampul/covernya dibuat dari kertas yang tebal dan gambar
yang menarik perhatian dan kertas untuk materinya juga tebal tetapi tidak setebal dengan
kertas covernya yang menjadikan buku ini tidak mudah koyak, pembahasan di setiap
mater-materinya lumayan cukup menarik untuk dibaca dan isinya juga tidak membuat
pembacanya merasa bosan/jenuh. Sumber rujukan yang diambil juga lumayan banyak
sekali bahkan dari buku-buku yang bukan dari negara Indonesia yang sudah
diterjemahkan. Kata-kata yang asing dalam materi-materi di buku ini ditandai dengan
garis miring.
2) Kelemahan dari buku ini yaitu neskipun terdapat banyak sekali kata-kata yang asing dan
sudah ditandai dengan garis miring tetapi sangat disayangkan sekali penulis tidak
menuliskan arti dan makna dari kata asing tersebut, sehingga nanti pembaca akan kurang
memahi apa sih arti dari kata ini. Dan juga masih ada beberapa kata meskipun tidak
banyak yang salah dalam penulisan dan juga ada pengulangan kalimat yang sama dengan
kalimat yang sebelumnya.

F. Rekomendasi
Setelah saya membaca buku ini saya merasa bahwa buku ini cocok untuk
direkomendasikan kepada orang-orang yang baru ingin mempelajari psikologi karna
buku ini masih membahas yang umum-umum dan dasarnya saja dalam psikologi. Selain
pembahasannya yang menarik, kata-kata dan materi dalam buku ini juga mudah untuk
dimengerti dan dipahami untuk seseorang yang mungkin baru inin belajar tentang
psikologi. Cocok juga buat para siswa/siswi maupun para mahasiswa dan mahasiswi
untuk lebih dalam mengenal tentang ilmu psikologi. Dan juga untuk para guru maupun
pendidik dikarenakan dalam buku ini terdapat cara kita bagaimana untuk bisa mengontrol
emosi saat sedang marah.

G. Kesimpulan
Ditinjau dari segi ilmu bahasa, perkataan psikologi berasal dari perkataan psyche
yang diartikan jiwa dan perkataan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Karena
itu perkataan psikologi sering diartikan atau diterjemahkan dengan ilmu pengetahuan
tentang jiwa atau disingkat dengan ilmu jiwa. Namun meskipun demikian, ada sebagian
ahli yang kurang sependapat bahwa pengertian psikologi itu benar-benar sama dengan
ilmu jiwa, walaupun ditinjau dari kata kedua istilah itu sama. Ruang lingkup psikologi
ada yaitu manusia dan hewan tetapi umumnya adalah membahas tentang manusia. Pada
dasarnya perkembangan seorang individu akan ditentukan oleh faktor-faktor nativus,
yaitu faktor-faktor keturunan yang merupakan faktor bawaan oleh individu pada waktu
dilahirkan dan perkembangan seorang individu akan ditentukan oleh pengalaman-
pengalaman yang telah dilaluinya selama perkembangan individu itu.

Anda mungkin juga menyukai