Rangkuman ini tugas untuk memenuhi absensi mata kuliah psikologi perkembangan
Dosen pengampu : Ustadzah Faizah Sirojuddin, S.Psi.
Dibuat oleh :
Muhammad Fajar
402019111024
FAKULTAS TARBIYAH
2023 M 1444 H
Pengertian Psikologi Perkembangan
Secara etimologis, psikologi diambil dari Bahasa Inggris psychology
yang berasal dari Bahasa yunani Psyche yang berarti jiwa (soul, mind) dan logos
yang berati ilmu pengetahuan. Dengan demikian, psikologi berarti ilmu yang
mempelajari tentang jiwa. Namun demikian kata “jiwa” bukanlah kata yang
mudah dipahami begitu saja, sebab jiwa memiliki arti yang beragam dan masih
singkat dan sangat kabur. Dalam kehidupan sehari-hari saat kita juga sering
mempertanyakan “Apa itu jiwa?”, namun tak seorangpun yang dapat
menjelaskan makna jiwa dengan sangat tepat.
Psikologi itu merupakan ilmu mengenai jiwa maka persoalan yang
pertama-tama timbul apakah yang dimaksud dengan jiwa itu. Untuk memberikan
jawaban atas pertanyaan ini bukanlah merupakan hal yang mudah seperti
diperkirakan oleh banyak orang. Disamping itu, Wordworth dan Marquius
mengemukakan pendapat bahwa yang dimaksud dengan psikolgi adalah ilmu
tentang aktivitas aktivitas individu. Pengetian aktivitas dalam arti luas baik
aktivitas motorik, kognitif, maupun emosional.
Berikut definisinya menurut beberapa ahli :
1. Ernest Hilgert (1957) dalam bukunya, psikologi ialah ilmu yang
mempelajari tentang tingkah manusia dan hewan lainnya.
2. George A. Miller (1974: 4) dalam bukunya, psikologi adalah ilmu
yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengandalkan peristiwa
mental dan tingkah laku.
3. Robert S. Woodworth dan Marquis DG (1957:7) dalam bukunya
psikologi, psikologi ialah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
aktivitas atau tingkah laku individu dalam hubungannya dengan alam
sekitarnya.
Maka dapat di simpulkan, bahwa pengertian psikologi ialah ilmu
pengetahuan tentang proses mental dan perilaku seseorang yang merupakan
manifestasi atau penjelmaan dari jiwa itu sendiri. Psikologi merupakan
pemahaman tentang peserta didik yang berkaitan denga aspek kejiwaan karena
merupakan salah satu kunci bagi keberhasilan pendidikan bagi seorang pendidik.
Oleh karena itu hasil penemuan dan kajian psikologis sangat di perlukan
penerapannya dalam bidang pendidikan.
Psikologi berasal dari kata psyche dan logos yang mempunyai jiwa dan
ilmu, psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki dan membahas
tentang proses jiwa atau mental dan perbuatan atau tingkah laku manusia dalam
rangka berinteraksi dengan lingkungan kehidupannya.Sedangkan perkembangan
menunjukkan suatu proses tertentu yang menuju kedepan dan tidak dapat diulang
kembali atau bersifat tetap dan maju.
Psikologi perkembangan dirumuskan sebagai ilmu yang membahas jiwa
dan tingkah laku manusia yang sedang dalam taraf perkembangan, mulai
konsepsi sampai tua dan selanjutnya. Beberapa definisi psikologi perkembangan
menurut para ahli :
Menurut Dra. Kartini Kartono dalam psikologi anak-anak
1. Psikologi perkembangan (psikologi anak) adalah suatu ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia yang dimulai dengan priode masa
bayi, anak pemain, anak sekolah, masa remaja, sampai periode
adolesen menjelang dewasa.
2. Menurut Prof. Dr.F.J. Monks, Prof. Dr. A.M.P. Knoers, dan Prof .Dr.
Siti Rahayu Haditoro dalam psikologi perkembangan: psikologi
perkembangan adalah suatu ilmu yang mempersoalkan factor – factor
umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi dalam
diripribadi seseorang dengan menitikberatkan pada relasi Antara
kepribadiandan perkembangan.
3. Dalam encyclopedia international: psikologi perkembangan adalah
suatu cabang dari psikologi yang mengetengahkan pembahasan
tentang prilakuanak. Secara historis titik berat pembahasannya pada
penganalisisan elemen- elemen prilaku anak yang dimungkinkan
menjadi sarat terbentuknya perilaku dewasa yang kompleks.
Psikologi Perkembangan didasarkan pada enam tujuan pokok utama, yaitu
: Pertama, menemukan perubahan-perubahan apakah yang terjadi pada usia yang
umum dan yang khas dalam penampilan, perilaku, minat dan tujuan dari masing-
masing periode perkembangan; Kedua, menemukan kapan perubahan-perubahan
ini terjadi; Ketiga, menemukan sebab-sebabnya; Keempat, menemukan
bagaimana perubahan itu mempengaruhi perilaku; Kelima, menemukan dapat
tidaknya perubahan-perubahan itu diramalkan; Keenam, menemukan apakah
perubahan-perubahan itu bersifat individual atau universal.
Masalah Perkembangan
Suatu perkembangan selalu melalui suatu proses, tetapi bagaimana proses
ini berlangsung. Ada beberapa teori yang perlu kita ketahui. Antara lain: Teori
Asosiasi, pencetusnya adalah Johann Friederische Herbart ia menyatakan bahwa
terjadinya perkembangan karena adanya unsur-unsur yang berasosiasi sehingga
sesuatu yang semula bersifat sederhana semakin lama makin banyak dan
kompleks. Seorang anak baru lahir keadaan jiwanya bersih. Sejak alat indranya
dapat menangkap sesuatu yang datang dari luar maka alat indra itu mengirimkan
gambar atau tanggapan ke dalam jiwanya. Makin banyak tangkapan makin
banyak pula tanggapan dan tanggapan ini berasosiasi dengan sesamanya dan
semakin kompleks.
Teori Gestalt, pencetus teori ini adalah Wilhelm Wundt. Ia berpendapat
bahwa proses perkembangan bukan berlangsung dari suatu yang sederhana ke
sesuatu yang kompleks melainkan berlangsung dari sesuatu yang bersifat global
(meyeluruh tetapi samar-samar) menuju semakin lama semakin jelas keadaannya
artinya melalui proses diferensiasi.
Teori Sosialisasi, pendiri teori ini adalah James Mark Baldwin. Teori ini
berpendapat bahwa proses perkembangan itu adalah proses sosialisasi dari sifat
individualis. Yaitu dalam bentuk imitasi yang berlangsung dengan adaptasi dan
seleksi. Tingkah laku adalah hasil imitasi.
Kebiasaan adalah imitasi terhadap diri sendiri sedang adaptasi adalah
peniruan terhadap orang lain, efeknya sendiri adalah tingkah laku itu dapat
ditingkatkan faedah dan prestasinya. Dalam hal ini manusia memiliki daya kreasi
sehingga manusia mampu menggunakan hasil peniruan itu sesuai dengan
kebutuhannya.
Teori Freudism, teori ini dikemukakan oleh Sigmund Freud. Dia
memberikan contoh bahwa pada masa bayi, manusia belum bermoral kemudian
memiliki moral secara heterogen dan akhirnya memiliki moral dengan norma
yang ditetapkan sendiri secara otonom. Proses ini disebut dengan internalisasi
sebab norma moral tersebut ditentukan sendiri oleh manusia dengan
menggunakan faktor internnya. Proses internalisasi ini berlangsung dengan
identifikasi.
MASA KANAK-KANAK
Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh
ketergantungan yakni kira kira usia dua tahun sampai saat anak matang secara
seksual, kira-kira tiga belas tahun untuk wanita dan empat belas tahun untuk pria
setelah anak matang secara seksual maka dia disebut remaja.
Masa kanak-kanak ini dibagi dua pertama, masa kanak-kanak awal yaitu
dari dua tahun sampai usia sekolah kira-kira enam tahun. Sedangkan masa
kanak-kanak akhir dari usia sekolah (tujuh tahun sampai awal remaja).
Awal masa kanak-kanak merupakan masa ideal untuk mempelajari
keterampilan tertentu. Terdapat tiga alasan. Pertama, anak sedang mengulang-
ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulang suatu aktivitas sampai
mereka terampil melakukannya. Kedua, anak-anak bersifat pemberani sehingga
tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya mengalami sakit atau diejek teman-
temannya. Ketiga, anak mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih
sangat lentur dan keterampilan yang dimilik baru sedikit sehingga keterampilan
yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.
MASA PUBER
Kata pubertas berasal dari bahasa latin yang berarti usia kedewasan. Masa
puber adalah suatu tahap dalam perkembangan di mana terjadi kematangan alat-
alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan
perubahan-perubahan dalam pertumbuhan somatis dan perspektif psikologis.
Masa puber bagi laki-laki diperkirakan sejak usia 12 tahun sampai 16
tahun, dan untuk perempuan 11 tahun sampai 15 tahun. Masa ini
bertumpangtindih dengan masa remaja. Sebenarnya tahap ini terjadi pada garis
pembagi antara masa kanak-kanak dan masa remaja saat di mana kriteria
kematangan seksual muncul. Masa puber disebut juga periode tumpang tindih,
hal ini disebabkan mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-
tahun awal masa remaja.
Ciri-ciri seks sekunder untuk laki-laki yang puber:
· Rambut kemaluan tumbuh sekitara setahun setelah testis dan penis mulai
membesar, rambut ketiak dan rambut di wajah timbul kalau pertumbuhan rambut
kemaluan hampir selesai, kulit menjadi lebih kasar tidak jernih, warnanya pucat
dan pori-pori meluas.
Otot menjadi bertambah besar dan kuat sehingga memberi bentuk bagi
lengan, tungkai kaki dan bahu, Suara berubah setelah rambut kemaluan timbul,
mulanya suara menjadi serak dan kemudian tinggi suara menurun.
Ciri-ciri sekunder pada perempuan yang puber:
·Pinggul menjadi bertambah lebar dan bulat sebagai akibat membesarnya
tulang pinggul dan berkembangnya lemak bawah kulit, setelah itu payu dara
mulai membesar dan berkembang, puting susu mulai membesar dan menonjol.
· Rambut kemaluan timbul setelah pinggul dan payudara, Kulit menjadi
lebih kasar, lebih tebal, agak pucat dan lobang pori-pori bertambah besar.
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif, sumbatan kelenjar
lemak dapat menyebabkan jerawat, Otot semakin besar dan semakin kuat
terutama menjelang akhir masa puber, Suara menjadi lebih penuh dan lebih
semakin merdu.
MASA REMAJA
Istilah remaja sering disebut dengan “adolesen” yang berarti tumbuh yakni
tumbuh menjadi dewasa dan mencakup kematangan emosional, mental, sosial
dan fisik. Secara psikologis masa remaja adalah usia dimana individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di
bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan
yang sama. Lazimnya masa remaja dianggap mulai pada saat anak secara seksual
menjadi matang dan berakhir saat ia mencapai usia matang secara hukum.
Namun penelitian tentang perilaku, sikap dan nilai-nilai sepanjang masa remaja
tidak hanya menunjukkan bahwa setiap perubahan terjadi lebih cepat pada awal
masa remaja dari pada tahap akhir remaja. Tetapi menunjukan beberapa
perbedaan antara kedua masa itu.