Oleh:
191106001
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nyasehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai makalah Psikologi Kesehatan yang berjudul
“KONSEP DASAR PSIKOLOGI”. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuannya dari pihak yang telah membantu dan memberikan pemikirannya.
Dengan harapan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BABI PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pengetahuan tentang kesehatan kini semkin luas terutama tentang ilmu psikologi. Ilmu
psikologi merupakan ilmu yang yang mempelajari tentang perilaku manusia. Berikut ini akan
kita pelajari mengenai konsep dasar psikologi.
PEMBAHASAN
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan
sebelum Wundt mendeklarasiikan laboratoriumnya tahun 1879 – yang dipandang sebagai
kelahiran psikologi sebagai ilmu – pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa
Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan
intelekstual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika. Berdasarkan
pandangan tersebut, bagian Sejarah Psikologi ini akan dibagi ke dalam beberapa periode
dengan berbagai tokohnya. Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah
perjalanan panjang. Bahkan sebelum mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879, yang
dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. pandangan tentang manusia dapat
ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan
dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua
Amerika.
1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.
Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu
menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan
penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya.
2. Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan
sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat
diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang
berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah
laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
3. Sejarah Kehidupan
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih
mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang
tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak
kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di
sekolahnya.
4. Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang
diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya,
pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat
menggali semua informasi yang dibutuhkan.
5. Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara
tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca
pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan
dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.
6. Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini
menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli
yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk
mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur
kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.
Pada Metode Psikologi Perkembangan memiliki 2 metode, yaitu metode umum dan metode
khusus. pada metode umum ini pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal,
transversal, dan lintas budaya. Dari pendekatan ini terlihat adanya data yang diperoleh secara
keseluruhan perkembangan atau hanya beberapa aspek saja dan bisa juga melihat dengan
berbagai faktor dari bawaan dan lingkungan khususnya kebudayaan. Sedangkan pada metode
khusus merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu proses alat atau
perhitungan yang cermat dan pasti. Dalam pendekatan ini dapat digunakan dengan
pendekatan eksperimen dan pengamatan.
2. Psikologi kontemporer
Diawali pada abad ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah
laku, yaitu:
1. Psikologi Fakultas
Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut
teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa ‘fakultas’ yang meliputi
berpikir, merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas.
Kita mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer, dan
sebagainya.
2. Psikologi Asosiasi
Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada
dasarnya adalah asosiasi ide yaitu bahwa ide masuk melalui alat indera dan diasosiasikan
berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam
kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan
tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru
tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan
laboratorium psikologi pertama didunia. Laboratorium Wundt.
Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di University of
Leipzig, Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode ilmiah untuk lebih
mamahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. Dengan berdirinya
laboratorium ini pula, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga
tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi
sebagai ilmu pengetahuan.
1. Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu
terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
Pendekatan perilaku
Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang
datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus -
Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan
ini dipelopori oleh J.B. Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti
B.F.Skinner, dan melahirkan banyak sub-aliran.
Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu
(organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus
sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental
sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.
Pendekatan psikoanalisa
Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan
sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
Pendekatan fenomenologi
kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan
dengan fenomena tentang dirinya.
Kajian psikologi
Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada
perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada
perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:
1. Psikologi perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktorfaktor
yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan
berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam
konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena
perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.
2. Psikologi sosial
1. Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi,
motivasi proses belajar, atribusi (sifat)
2. Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku
meniru dan lain-lain
3. Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan
kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.
3. Psikologi kepribadian
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi
perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan
individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial
dengan lingkungannya.
4. Psikologi kognitif
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi,
proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi
perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan
individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi
sosial dengan lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA
susilo, w. (2014, may 5). shildeshare. Retrieved Oktober 2020, 2020, from
https://www.slideshare.net/mobile/warjoyo/konsep-dasar-psikologi:
https://www.slideshare.net/mobile/warjoyo/konsep-dasar-psikologi