Dibuat Oleh
HASBI 200205019
TAHUN 2023
BAB 1 (DEFINISI PERILAKU DAN MODITIFIKASI
PERILAKU)
Defenisi Perilaku adalah apapun yang dikatakan atau dilakukan seseorang; sehingga
secara teknis perilaku adalah apapun aktivitas otot, kelenjar atau aktivitas oleh organisme.
Hasil yang diperoleh dari sebuah perilaku disebut produk perilaku. Istilah perilaku juga dapat
merujuk kepada aktivitas yag tidak terlihat/kelihatan yang disebut perilaku tersembunyi
(covert behavior) yang berlangsung dalam diri seseorang (bersifat pribadi) sehingga tidak
bisa langsung diamati orang lain. Istilah tersembunyi ini merujuk pada aktivitas yang
dilakukan seseorang tanpa mencolok yang diizinkan untuk diamati dan dinilai orang lain
dengan instrumen atau prosedur khusus. Contoh ketika seseorang yang ikut lomba /kompetisi
takut gagal saat pertandingan sehingga menunjukkan sikap gugup.
Karakteristik perilaku yang dapat diukur disebut dimensi perilaku. Dimensi perilaku
ada 3 jenis yaitu; Durasi sebuah perilaku; merujuk panjangnya waktu yang dibutuhkan
perilaku dalam melakukan aksinya (contoh; perilaku belajar saat malam seseorang yang
selalu berlangsung selama 1 jam). Frekuensi sebuah perilaku ; merujuk pada jumlah tindakan
yang muncul diperiode waktu tertentu (contoh perilaku sigap seorang yang mampu
menyelesaikan 5 pekerjaannya dalam waktu tertentu). Intensitas atau kekuatan sebuah
perilaku; merujuk pada upaya fisik atau energi yang dilibatkan untuk melakukan perilaku
(contoh perilaku genggaman yang kuat pada seseorang saat bersalaman).
7. Menghargai tinggi semua pihak yang terlibat di dalam program modifikasi perilaku.
Keberhasilan modifikasi perilaku bukan hanya milik profesionalnya tetapi juga milik
klien dan lingkungan sosialnya
Pembetukan sikap; sikap terbentuk dari adanya interaksi yang dialami oleh individu.
Sikap dibentuk sepanjang perkembangan hidup manusia. Melalui pengalaman berinteraksi
dengan lingkungan sosialnya, seseorang membentuk sikap tertentu. Dalam interaksi sosial
terjadi hubungan saling mempengaruhi diantara individu yang satu dengan yang lain. Melalui
interaksi sosialnya individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap objek
psikologis yang dihadapinya (Azwar, 2005).
Fungsi Sikap
1. Fungsi instrumental; yaitu sikap yang dikaitkan dengan alasan praktis atau manfaat
dan menggambarkan keadaan keinginannya atau tujuannya
2. Fungsi pertahanan ego; yaitu sikap yang diambil untuk melindungi diri dari
kecemasan atau ancaman harga dirinya
3. Fungsi nilai ekspresi; yaitu sikap yang menunjukkan nilai yang ada pada dirinya.
Sistem nilai individu dapat dilihat dari sikap yang diambil individu bersangkutan
4. Fungsi pengetahuan; setiap individu memiliki motif untuk ingin tahu, ingin mengerti,
ingin mendapat banyak pengalaman dan pengetahuan yang diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari
5. Fungsi penyesuaian sosial; yaitu sikap yang diambil sebagai bentuk adaptasi dengan
lingkungannya.
Persepsi diri merupakan fokus pada individu yang mengetahui akan sikapnya dengan
mengambil kesimpulan dari perilakunya sendiri dari persepsinya tentang situasi.
Implikasinya adalah perubahan perilaku yang dilakukan seseorang yang menimbulkan
kesimpulan pada orang tersebut bahwa sikapnya telah berubah. Faktor penentu sikap (Bimo
Walgito). Faktor fisiologis, faktor fisiologis seseorang akan ikut menentukan bagaimana
sikap seseorang. Masalah umur akan berpengaruh pada sikap seseorang. Orang yang sering
sakit lebih bersifat tergantung daripada yang tidak sakit. Faktor pengalaman langsung terhadap
objek sikap. Bagaimana sikap seseorang terhadap objek sikap akan dipengaruhi oleh
pengalaman langsung orang yang bersangkutan dengan objek sikap tersebut . Faktor kerangka
acuan bila kerangka acuan tidak sesuai dengan objek sikap, maka orang akan mempunyai
sikap yang negatif terhadap objek sikap tersebut. Faktor komunikasi social komunikasi sosial
yang berwujud informasi dari seseorang kepada orang lain dapat menyebabkan perubahan
sikap yang ada pada diri orang bersangkutan.
Analisis Behavioral Terapan Bear dkk dalam tahun 1968 mengidentifikasikan dimensi-
dimensi analisis behavioral terapan Dimensi- dimensi analisisnya adalah; Sebuah fokus
kepada perilaku yang dapat diukur yang secara sosial signifikan, Menitikberatkan
pengondisian operan untuk bisa mengembangkan strategi-strategi penanganan, Sebuah upaya
untuk membuktikan dengan jelas bahwa penanganan terapan bertanggung jawab bagi
perbaikan dalam perilaku yang diukur, Membuktikan perbaikan perilaku secara umum dan
bertahan lama.
Terapi behavioral kognitif Berdasarkan pendapat ahli Kognitif, Albert Ellis yang
menyakini bahwa pemikiran-pemikiran tidak rasional dapat menyebabkan beragam emosi
yang menganggu. Betujuan membantu siapapun mengindentifikasikan keyakinan-keyakinan
irasional da menempatkan kembali masalah lewat pernyataan-pernyataan diri yang lebih
rasional. Beck (1970) menyebut strategi-strategi untuk mengenali pemikiran maladaptif
(salahsuai) dan penggantiannya dengan pemikiran adaptif sebagai terapi kognitif. Kemudian
Beck mengontraskan terapi kognitif dengan terapi behavioral yang dinamai modifikasi
behavioral kognitif. Pada saat ini terapi tersebut lebih dikenal dengan nama terapi behavioral
kognitif
Modifikasi perilaku saat ini, Analisis behavioral adalah sains dimana modifikasi perilaku
berpijak. Analisis behavioral terapan dan modifikasi perilaku adalah istilah yang merupakan
satu wadah yang sama. Khusus untuk modifikasi perilaku istilah ini bisa digunakan kepada
mereka seperti orang tua, guru, pasangan, teman, manajer dan pada siapapun yang bisa
memodifikasi perilakunya sendiri. Modifikasi perilaku sebagai pengaplikasian sistematis dan
teknik-teknik belajar untuk menilai dan memperbaiki perilaku yang terlihat dan tersembunyi
dalam rangka mengembangkan fungsi sehari-hari mereka.
3. Disabilitas perkembangan
8. Gerontologi
Obervasi adalah proses sistematis dalam merekam pola perilaku manusia, objek dan
kejadian-kejadian tanpa menggunakan pertanyaan atau berkomunikasi dengan subjek yang
dilakukan untuk mengubah fakta menjadi data. Observasi merupakan kegiatan mengamati
secara akurat, mencatat fenomena yang terlihat oleh pengamat dan mempertimbangkan
hubungan dalam setiap aspek dalam fenomena tersebut. Observasi memungkinkan untuk
mengukur perilaku yang tidak dapat diukur dengan alat psikologis lain dikarenakan
pertimbangan subjek (anak-anak atau subjek yang sulit) dan juga dapat memperoleh
tambahan data yang dari perilaku yang sulit diungkapkan subjek. Observasi bertujuan untuk
mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang yang
terlibat dalam aktivitas/kegiatan tersebut, dan makna kejadian yang dapat diamati
berdasarkan perspektif individu yang terlibat dalam kejadian yang diamati.
• Menentukan tujuan
• Menemukan sasaran target perilaku/kejadian yang akan diamti
Objek observasi
2. Penampilan individu
3. Kondisi psikis
5. Wujud benda
• Segala tingkah laku atau kejadian ditulis dengan lengkap dapat mengenai diri sediri
atau orang lain
• Pencatatan tidak hanya terfokus pada satu anak atau kelompok dan tidak terbatas pada
kemunculan perilaku baru
• Diharuskan mencatat secara teliti apa adanya dan bagaimana kejadiannya bukan
berdasar pendapat observer.