ALIRAN BEHAVIOURISTIK
Disusun oleh:
Kelompok 4
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
Aliran Behavioristik: Ivan Pavlov & J.B. Wattson | 1
BAB I
PENDAHULUAN
B. Teori Behavioristik
Awalnya aliran psikologi di Rusia dipelopori oleh Ivan Petrovich Pavlov, kemudian
dikenal sebagai aliran behaviorisme di Rusia. Aliran behaviorisme sendiri merupakan aliran yang
timbul sebagai perkembangan dari psikologi pada umumnya. Menurut para ahli psikologi
behaviorisme pada saat itu menyatakan bahwa kesadaran merupakan hal yang dubious, sesuatu
yang tidak dapat diobservasi secara langsung, atau secara nyata. Para ahli psikologi aliran
behaviorisme ingin meneliti psikologi secara objektif.
1. Aktivitas yang bersifat refleksif, yaitu aktivitas yang tidak disadari oleh organisme
yang bersangkutan. Organisme membuat respons yang tanpa disadari sebagai reaksi
dari stimulus yang mengenainya.
2. Aktivitas yang disadari, yaitu aktivitas atas kesadaran organisme. Ini merupakan
respons atas dasar kemauan sebagai suatu reaksi terhadap stimulus yang diterimanya.
Ini berarti bahwa stimulus yang diterima oleh organisme itu sampai dipusat
kesadaran, dan barulah terjadi suatu respons. Aktivitas ini menyimpulkan jalan yang
ditempuh oleh stimulus dan respons atas dasar kesadaran lebih panjang apabila
Pandangan pokok psikologi adalah berpusat bahwa apa yang dipersepsi itu
merupakan suatu kesatuan yang utuh. Salah satu eksperimen Gestalt yang cukup
terkenal yaitu percobaan simpanse yang dilakukan oleh Kohler. Menurut Kohler
apabila organisme diperhadapkan kepada suatu masalah maka akan menimbulkan
ketidakseimbangan kognitif sampai masalah tersebut terpecahkan. Oleh karena itu,
adanya ketidakseimbangan tersebut akan mendorong organisme menuju pada
keseimbangan. Dalam memperoleh pemecahan masalahnya diperoleh dengan
pengertian atau dengan insight.
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Aliran behaviorisme menekankan pada pengamatan tingkah laku dengan kata lain
behaviorisme sangat menentang kesadaran yang tidak nyata dalam kajian psikologi.
Behaviorisme membatasi diri dengan perilaku yang nyata. Dengan demikian aliran ini
tidak setuju dengan strukturalisme yang mempercayai penguraian elemen serta aliran
fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan proses-proses mental.
Behaviorisme hanya ingin menganalisis perilaku yang tampak, yang nyata, yang
bisa dilukiskan dan dapat diukur. Aliran ini juga percaya bahwa ketika manusia lahir,
manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia berkembang dengan stimulus yang di
dapat dari lingkungannya.
Kohnstanm dan B.G. Palland. (1984). Sejarah ilmu jiwa. Penerbit JEMMARS