Anda di halaman 1dari 30

BELAJAR

PENGKONDISIAN
CLASSICAL
CONDITIONING
Dinamika Kepribadian
Strategi untuk mengubah tingkah laku menurut pandangan Pavlov itu pada dasarnya ada dua,
yaitu :
Classical Conditioning : hubungan stimulus respon yang bersifat reflek.
Operant Conditioning, tidak tergantung kepada tingkah laku otomatis atau refleks
Pengertian pengkondisian klasik
Teori Behaviorisme
Peneliian pavlov : conditioned reflexes
pengkondisian klasikal merupakan sebuah prosedur untuk memunculkan perilaku yang baru,
dengan cara memberikan stimulus yang diberikan pada waktu yang bersamaan
Penelitian Pavlov
US (Unconditioned Stimulus /Stimulus Alami) melahirkan UR (Unconditioned Response / Respon
Alami). – makanan > Air liur
NS (Neutral Stimulus /rangsangan semata) tidak menghasilkan respon. – Bunyi bell > tidak ada
respon
NS + US (Neutral + Unconditioned Stimulus/ Stimulus Netral dan Alami) menghasilkan UR
(Unconditioned Response/ Respon Alami). – Bunyi bell disertai makanan > air liur.
CS (Conditioned Stimulus/ Stimulus yang dikondisikan) menghasilkan CR (Conditioned
Response/Respon yang sudah dikondisikan) – bunyi bell > air liur.
Penelitian Pavlov
Pavlov menggunakan seekor anjing sebagai binatang percobaan
Anjing itu diikat dan dioperasi pada rahang  air liur yang keluar dapat
ditampung dan diukur jumlahnya.
Semangkuk makanan dikeluarkan  sebagai reaksi terhadap datangnya
makanan  air liur
Makanan = rangsang yang tidak terkondisi (unconditioned stimulus)
Air liur = refleks tak terkondisi (unconditioned reflex)
Karena setiap anjing akan melakukan refleks yang sama (mengeluarkan air liur)
kalau melihat rangsang yang sama (makanan).
Penelitian Pavlov
Pavlov menggunakan seekor anjing sebagai binatang percobaan
Anjing itu diikat dan dioperasi pada rahang  air liur yang keluar dapat
ditampung dan diukur jumlahnya.
Semangkuk makanan dikeluarkan  sebagai reaksi terhadap datangnya
makanan  air liur
Makanan = rangsang yang tidak terkondisi (unconditioned stimulus)
Air liur = refleks tak terkondisi (unconditioned reflex)
Karena setiap anjing akan melakukan refleks yang sama (mengeluarkan air liur)
kalau melihat rangsang yang sama (makanan).
Penelitian Pavlov
Percobaan selanjutnya  membunyikan sebuah bel tiap kali ia
hendak mengeluarkan makanan
Anjing mendengar bel dulu  ia melihat makanan muncul di
depannya
Air liur hanya keluar setelah anjing melihat makanan (refleks tak
berkondisi)
Tetapi lama kelamaan air liur sudah keluar  mendengar bel
 refleks berkondisi (conditioned reflex)
Refleks  hasil latihan, hanya anjing yg terlatih
Bunyi bel  rangsang berkondisi (conditioned stimulus)
walaupun tidak ada lagi makanan  air liur keluar  refleks
berkondisi akan bertahan walaupun rangsang tak berkondisi tidak
ada lagi (makanan)
Percobaan selanjutnya:
Bunyi bel didahului oleh sebuah lampu yang menyala 
air liur sudah keluar setelah anjing melihat nyala lampu
walaupun ia tidak mendengar bel atau melihat makanan
sesudahnya.
Rangsang berkondisi  dapat dihubungkan dengan
rangsang berkondisi lainnya  tetap dapat
mempertahankan refleks berkondisi
Hanya sampai taraf tertentu saja  tidak adanya
imbalan (reward)  terjadilah ekstinksi atau proses
penghapusan refleks (extinction).
KONDISIONING KLASIK PAVLOV
Pavlov  classical conditioning
Contoh : seorang anak kecil semula tidak takut bermain-main dengan kelinci. Ketika sdg bermain
 suara keras  takut  ia menjadi takut dgn kelinci

Proses belajar : generalisasi dan diskriminasi


Generalisasi  jika individu memberikan respon yang sama kepada stimulus lain yang mirip
dengan stimulus semula.
Diskriminasi  jika individu hanya memberikan respon kepada stimulus tertentu saja (yang
sudah dipelajari sebelumnya) dan tidak memberikan respon kepada stimulus yang lain.
Contoh:
◦ anak tsb tidak hanya takut pada kelinci  tapi takut pada binatang lain yang berbulu seperti
kelinci  generalisasi
◦ Anak tsb hanya takut pada binatang kelinci  tidak takut pada kucing/anjing meskipun
berbulu  diskriminasi.
Percobaan Pavlov
Percobaan selanjutnya  membunyikan sebuah bel tiap kali ia
hendak mengeluarkan makanan
Anjing mendengar bel dulu  ia melihat makanan muncul di
depannya
Air liur hanya keluar setelah anjing melihat makanan (refleks tak
berkondisi)
Tetapi lama kelamaan air liur sudah keluar  mendengar bel
 refleks berkondisi (conditioned reflex)
Refleks  hasil latihan, hanya anjing yg terlatih
Bunyi bel  rangsang berkondisi (conditioned stimulus)
walaupun tidak ada lagi makanan  air liur keluar  refleks
berkondisi akan bertahan walaupun rangsang tak berkondisi tidak
ada lagi (makanan)
Percobaan Pavlov
Percobaan selanjutnya:
Bunyi bel didahului oleh sebuah lampu yang menyala 
air liur sudah keluar setelah anjing melihat nyala lampu
walaupun ia tidak mendengar bel atau melihat makanan
sesudahnya.
Rangsang berkondisi  dapat dihubungkan dengan
rangsang berkondisi lainnya  tetap dapat
mempertahankan refleks berkondisi
Hanya sampai taraf tertentu saja  tidak adanya
imbalan (reward)  terjadilah ekstinksi atau proses
penghapusan refleks (extinction).
KONDISIONING KLASIK PAVLOV
Pavlov  classical conditioning
Contoh : seorang anak kecil semula tidak takut bermain-main dengan kelinci. Ketika sdg bermain
 suara keras  takut  ia menjadi takut dgn kelinci

Proses belajar : generalisasi dan diskriminasi


Generalisasi  jika individu memberikan respon yang sama kepada stimulus lain yang mirip
dengan stimulus semula.
Diskriminasi  jika individu hanya memberikan respon kepada stimulus tertentu saja (yang
sudah dipelajari sebelumnya) dan tidak memberikan respon kepada stimulus yang lain.
Contoh:
◦ anak tsb tidak hanya takut pada kelinci  tapi takut pada binatang lain yang berbulu seperti
kelinci  generalisasi
◦ Anak tsb hanya takut pada binatang kelinci  tidak takut pada kucing/anjing meskipun
berbulu  diskriminasi.
Keutamaan Teori
Penyamarataan stimulus (stimulus generalization)
proses respon yang dikondisikan berpindah ke perangsang lain yang mirip dengan ransangan yang dikondisikan
yang asli
Pembedaan (discrimination )
tidak merespon stimulus-stimulus yang mirip dengan cara yang sama
Penghapusan (Extinction)
respon yang dikondisikan gagal atau hilang
Melawan (Counterconditioning)
respon baru dikondisikan dengan CS pada waktu yang sama ketika CR dihilangkan
Higher-Order Conditioning
stimulus netral menjadi CS yang dipasangkan dengan CS lain daripada dengan UCS
konsep teoritis utama Pengkondisian
kalsikal yang dikemukakan Pavlov
kegairahan dan hambatan merupakan dua proses dasar yang mengatur semua aktivitas sistem
syaraf pusat
Respons terhadap lingungan yang sudah dikenal akan makin cepat dan otomatis
Respons otak akibat proyeksi suatu informasi sensori disebut iradiasi eksitasi
Dua tipe pengkondisian yang diidentifikasi oleh Pavlov, yaitu exitatoris dan inhibitoris
Penggunaan Teori Pengkondisian
Klasik
1. Penerapan teori pengkondisian klasik untuk pengobatan
Adanya bidang psikoneuroimunologi
Penemuan fungsi sakarin
Dengan adanya temuan keberfungsian pengkondisina klasik untuk pengobatan, banyak ahli
psikoneuronologi berharap bisa menjelaskan secara detail bagaimana pengkondisian dapat
membantu pasien yang mengalami gangguan kekebalan tubuh di masa mendatang.
2. Penggunaan teori pengkondisian klasik dalam bidang pendidikan
Prinsip Pavlovian sulit untuk diaplikasikan ke pendidikan kelas, meskipun prinsip itu ada. Secara
umum, teori pengkondisian klasik ini terjadi pada setiap kejadian netral.
Teknik Pavlovion dipakai untuk memodifikasi perilaku, situasi tampak menyerupaibrainwashing dari
pada pendidikan.
Kontribusi Teori
Teori pengkondisian klasik menjadi teori pertama yang mambahas tentang belajar antisipasi.
Pembahasannya mengenai CS sebagai sinyal adalah unik apabila dibandingkan dengan teoritisi
belajar lain yang memperlakukan stimuli sebagai kejadian kausal dalam koneksi S-R sebagi
penguat.
teori pengkondisian klasik yang dapat diaplikasikan untuk psikologis klinis dan pengobatannya.
Kritik Terhadap Teori
Pavlov tidak mau menjelaskan belajar yang melibatkan proses mental yang kompleks,
ia berasumsi bahwa kesadaran hubungan CS-US dari pembelajar tidak dibutuhkan untuk proses
belajar.
Barangkali pengaruh Pavlov akan lebih besar jika dia benar-benar mau mengkaji proses belajar.
Pavlov menganggap karyanya berkaitan dengan penemuan fungsi sistem saraf dasar dan
sebelum tahun 1930 dia tidak menyadari bahwa karyanya itu relevan dengan perkembangan
teori belajar di Amerika.
Selama tahun-tahun terakhir hidupnya dia berspekulasi tentang belajar refleks dan tentang
belajar trial and error dan dia telah memberi pujian kepada E.L. Thorndike yang tekah
mengembangkan bidang ini.
OPERANT
CONDITIONING
B.F SKINNER
✣ BF Skinner, seorang psikolog perilaku dan mahasiswa EL
Thorndike,
✣ Skinner berteori bahwa jika perilaku diikuti oleh
penguatan, perilaku yang lebih mungkin untuk diulang,
tetapi jika diikuti dengan hukuman, itu kurang
cenderung diulang.
✣ Skinner melakukan penelitian pada tikus dan burung
merpati dengan menghadirkan mereka dengan
penguatan positif, penguatan negatif, atau hukuman di
berbagai jadwal yang dirancang untuk menghasilkan
atau menghambat perilaku target tertentu.

20
Apa itu operant
conditioning?
✣ Operant Conditioning atau pengkondisian operan adalah suatu proses penguatan perilaku operan
(penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali
atau menghilang sesuai dengan keinginan
✣ Kunci dari pengondisian operan adalah penguatan yang langsung dari sebuah respons

21
Komponen Operant Conditioning

Big concept
22
Reinforcement (Penguatan)
Penguatan adalah setiap peristiwa yang memperkuat atau meningkatkan
perilaku yang mengikuti.
✣ Reinforcers positif adalah peristiwa yang menguntungkan atau hasil yang
disajikan setelah perilaku.
✣ Reinforcers negatif melibatkan penghapusan peristiwa yang tidak
menguntungkan atau hasil setelah tampilan perilaku.

Penguatan Positif + Stimulus => Perilaku baik


Penguatan Negatif – Stimulus => Perilaku baik

23
Jadwal penguatan
✣ Rasio Tetap (Fixed-ratio schedule) : suatu organisme diberikan penguatan secara acak,
tergantung seberapa jumlah respon yang diberikan.
✣ Rasio Bervariasi (Variable-ratio Schedule) : suatu organisme diberikan penguatan setelah
respon ke-n berdasarkan rata-rata.
✣ Interval Tetap (Fixed-Interval Schedule) : organisme diberikan penguatan untuk respon pertama
yang mengikuti periode waktu yang sudah ditentukan.
✣ Interval Bervariasi (Variable-Interval Schedule) : merupakan jadwal ketika organisme diberikan
penguatan setelah jangka waktu yang dilakukan secara acak atau berbeda.
✣ Kepunahan (Extinction) : Merupakan kecenderungan dari respon yang telah dipelajari
sebelumnya dan bertahap sehingga mulai melemah setelah tidak diberikannya penguatan.

24
Punishment (Hukuman)
Hukuman adalah presentasi dari suatu peristiwa yang merugikan atau hasil yang
menyebabkan penurunan perilaku mengikuti.
✣ Hukuman positif (hukuman oleh aplikasi) : menyajikan sesuatu yang tidak
menguntungkan atau hasil untuk melemahkan respon yang mengikuti.
Contoh : Memukul untuk kelakuan buruk adalah contoh dari hukuman oleh aplikasi.
✣ Hukuman negatif (hukuman penghapusan) : terjadi ketika sesuatu yang
menguntungkan atau hasil dihapus setelah perilaku terjadi.
Contoh : Menghilangkan perilaku video game dengan mengambil video game anak adalah
contoh dari hukuman negatif.

25
Shaping (Pembentukkan)
✣ Shaping melibatkan penguatan dihitung dari “perilaku sasaran”: menggunakan prinsip-prinsip
pengkondisian operan untuk melatih subjek dengan perilaku yang tepat bermanfaat dan perilaku
yang tidak tepat mengecilkan
✣ Shaping umumnya digunakan untuk melatih hewan
✣ Syarat Utama Shaping
- Pendekatan berturut-turut: Perkiraan semakin akurat dari respon yang diinginkan oleh pelatih.
- Pola pikir: Contoh melayani sebagai model atau pola; template, seperti untuk percobaan.
- Membentuk: Sebuah metode penguatan positif dari pola perilaku dalam pengkondisian operan.

26
EKSPERIMEN
Skinner Box (ruang pengkondisian operan)
✣ Seekor tikus kelaparan dimasukkan ke dalam kotak, di
mana menekan tuas kecil akan merilis beberapa
makanan. Tikus segera mengetahui bahwa menekan
tuas akan mendapatkan dia beberapa makanan.
✣ Dalam eksperimen lain, dua lampu (merah dan hijau)
diperkenalkan ke dalam kotak dan tikus hanya akan
mendapatkan makanan jika salah satu dari lampu
menyala. Tikus segera belajar untuk membedakan
antara lampu, dan dihentikan atau dikurangi menekan
tuas ketika cahaya yang menyala salah.

27
HUKUM BELAJAR SKINNER
B.F Skinner telah melakukan ekperimen terhadap tikus dan kemudian terhadap
burung yang akhirnya menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya adalah :
✣ Law of operant conditining : jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus
penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.
✣ Law of operant extinction : jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat
melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan
perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.

28
Jenis perilaku
Skinner membedakan antara dua jenis perilaku
✣ Perilaku responden adalah mereka yang terjadi secara otomatis dan refleks, seperti menarik tangan
Anda kembali dari kompor panas.
✣ Perilaku operan, di sisi lain, adalah mereka yang ada di bawah kontrol kami, konsekuensi dari tindakan ini
yang kemudian mempengaruhi apakah atau tidak perilaku mereka terjadi lagi di masa depan.

29
Contoh Operant Conditioning
✣ Jika anak Anda bertindak nakal selama perjalanan belanja, Anda mungkin memberinya
perlakukan untuk membuat dia diam. Karena Anda positif diperkuat perilaku, ia mungkin
akan lebih cenderung untuk bertindak nakal lagi di masa depan untuk menerima
perlakukan lain.
✣ Setelah tampil di sebuah drama teater komunitas, Anda menerima tepuk tangan dari
penonton. Ini bertindak sebagai dorongan yang positif inspirasi Anda untuk mencoba
untuk peran kinerja yang lebih.
✣ Anda melatih anjing Anda untuk mengambil bola dengan menawarkan pujian dan
tepukan di kepala setiap kali dia melakukan perilaku dengan benar.

30

Anda mungkin juga menyukai