BELAJAR
Anindita Karunia, S.Psi., M.Psi
Ciptaning Putri Kukuh K, S.Psi., M.Si., CHA
Hidup adalah sebuah proses
perubahan yang terus-
menerus.
Infancy
Kematian
Remaja
Dewasa
Banyak faktor
penyebab perubahan,
namun faktor
terpenting adalah
LEARNING.
Melalui pengalaman (belajar), seseorang
belajar informasi baru, sikap-sikap
baru, ketakutan-ketakutan baru, dan
keterampilan-keterampilan baru.
JUGA
(Belajar) memahami konsep-konsep baru,
memecahkan masalah dengan cara-cara yang
baru, dan mengembangkan kepribadian.
karena manusia harus beradaptasi dengan lingkungan yang
senantiasa BERUBAH agar dapat mempertahankan
KELANGSUNGAN HIDUP.
MISAL:
Seseorang tahu ‘bagaimana’ cara mengetik dengan baik, namun
hari ini hasil kerjanya buruk karena LELAH.
TETAPI
Bila gaya pitcher dalam melempar bola menunjukkan
perubahan karena padatnya pertandingan yang harus diikuti,
maka perubahan gaya melempar seperti itu bukan hasil
belajar, melainkan karena lelah atau cedera.
Adakalanya, suatu perubahan perilaku tidak segera terlihat.
Misal:
Setelah seseorang menonton film pukulan backhand tenis
untuk memenangkan pertandingan, maka perubahan ‘pukulan
backhand’nya tidak akan terlihat sampai orang bersangkutan
bermain tenis.
Learning/Belajar
Yaitu respon reflex terhadap UCS. Respon tersebut tidak dipelajari dan terjadi
karena ‘genetik’ dalam sistem saraf, contoh : dalam percobaan Pavlov, saliva / ait
liur karena makanan
○
Teori – Teori Tentang Belajar
Neutral Stimulus (NS)
Stimulus yang tidak memberikan efek pada respon yang diharapkan. Bila NS
dipasangkan berkali-kali dengan UCS maka akan mulai menghasilkan reflex
respone yang sama. Dalam hal ini terjadi proses belajar. NS sekarang dapat
disebut dengan Conditioned Stimulus (CS)
Yaitu stimulus yang dapat menghasilkan reflex respone yang dipelajari dengan
memasangkannya dengan UCS yang asli
Respon terhadap CS
Teori – Teori Tentang Belajar
○ Stimulus Generalization
○ Stimulus descrimination
Terjadi saat individu belajar memberi respon yang berbeda terhadap stimulus
yang berbeda.
Hal ini disebut spontaneous recovery, yaitu munculnya kembali respon yang
telah dipelajari setelah extinction terjadi. Ini menunjukkan bahwa proses
belajar tidak hilang pada saat terjadi extinction
Prosedur Percobaan Pavlov
Awal
No response
Suara
metronom
sebagai
stimulus netral
During training
Automatically
elicit
Diikuti
Suara Conditioned
metronom response (CR)
=
conditioned
stimulus (CS)
Contoh Classical
Conditioning
US = UCR =
Alarm Terbangun
2.
CR =
CS = ‘Klik” Terbangun
Fenomena Classical
Conditioning
Acquisition :
terbentuknya asosiasi antara UCS dengan CS sehingga
menghasilkan CR.
Extinction :
berkurangya respon (CR) sebagai akibat melemahnya asosiasi
antara CS dan UCS.
Spontaneous Recovery :
kembalinya respon sediakala setelah tertunda beberapa waktu.
Stimulus Generalization:
Organisme memberikan respon yang sama terhadap
stimulus yang serupa.
Stimulus Discrimination :
Organisme memberikan respon yang berbeda terhadap
stimulus yang berbeda.
Conditioned Emotional Response
Watson menggunakan prinsip Classical Conditioning, namun
yang dikondisikan adalah emosi. Menurut Watson, rasa takut
dapat dipelajari melalui poses conditioning.
Percobaannya dilakukan oleh John B. Watson (1920) kepada
seorang bayi, bernama Albert. Pada awalnya, Albert tidak takut
pada tikus putih. Setelah dikondisikan dengan cara: setiap kali
tikus putih dimunculkan, diperdengarkan suara keras yang
membuat Albert kaget. Eksperimen ini diulang berkali-kali.
Akhirnya, setiap kali melihat tikus putih, Albert menangis
ketakutan.
2
Pengkondisian
Operan
“Bentuk belajar asosiatif
ketika konsekuensi
perilaku mengubah
probabilitas terjadinya
perilaku tersebut.”
—Pengkondisian Operan
2
itle. P5
Boo k T
Teori – Teori Tentang Belajar
2. Operant Conditioning
Tokoh : B. F. Skinner
Skinner menyebut proses belajar dari tingkah laku yang disengaja sebagai operant
conditioning. Tingkah laku yang disengaja (voluntary behavior) adalah apa yang
individu dan binatang lakukan untuk ‘mengusahakan’ dunia ini.
Inti dari operant conditioning adalah efek dari konsekuensi tingkah laku.
Konsep dari reinforcement
Reinforcement adalah segala hal yang mengikuti respon, menyebabkan respon tersebut
lebih sering dilakukan / terjadi
Teori – Teori Tentang Belajar
a) Positif reinforcement adalah reinforcement dari suatu respon
yaitu pengalaman dari suatu konsekuensi yang menyenangkan.
Contoh : pujian
b) Punishment by removal
○ Punishment yang keras dapat menyebabkan anak menghindari yang menghukum dan bukan
tingkah laku yang dihukum
○ Sesegera mungkin
○ Konsisten
Dalam Belajar
Faktor Biologis, Kultural, dan
Psikologis Dalam Belajar
Hambatan Biologis
1. Penyimpangan instingtif
2. Kesiapan
Pengaruh kultural
Hambatan Psikologis
“This is a quote. Words
full of wisdom that
someone important said
and can make the reader
get inspired.”
—Someone Famous
2
itle. P5
Boo k T
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com +91
620 421 838 yourcompany.com CREDITS
:
template w This presentation
as created
including ic by Slidesg
o o,
infographic ns by Flaticon, and
s & image
s by Freep
ik.
p
Please kee
r
this slide fo
.
attribution