Anda di halaman 1dari 23

TEORI BELAJAR

PERTEMUAN 5
NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

• Mampu memahami dan menjelaskan serta


menganalisa teori belajar
LEARNING
 LEARNING /BELAJAR adalah :
“Perubahan tingkah laku yang bersifat menetap
sebagai akibat adanya pengalaman atau
latihan” (Morgan dkk, 1989)

 Elemen-elemen belajar :
1.Adanya perubahan tingkah laku
2.Perubahan tsb disebabkan oleh adanya
pengalaman atau latihan, bukan karena
kematangan, usia atau perkembangan
3.Perubahan tsb bersifat menetap atau berjangka
relatif lama
TEORI BELAJAR

1.Classical Conditioning (Pavlovian/Respondent)

2.Operant Conditioning (Instrumental Conditioning)

3.Cognitive Learning (incl.Observational Learning)


Classical Conditioning
• Tokoh :Ivan P.Pahlov (1849 – 1936)
• Percobaannya :Anjing dimasukkan ke dalam
ruangan khusus/Lab & diukur Juml.air liur yg
dikeluarkan dng dibunyikannya bel
CLASSICAL CONDITIONING
Elemen Belajar dalam CLASSICAL CONDITIONING.

• US (Unconditioned Stimulus)
stimulus/rangsang yg secara konstan/pasti akan merangsang
(memunculkan) respon ttt.
Contoh :Makanan otomatis keluar air liur
• CS (Conditioned Stimulus)
Stimulus yg merangsang “perhatian”,tetapi tdk merangsang
respon.
Contoh :Bel
• UR (unconditioned Respon)
Respon yg dirangsang oleh kehadiran US
Contoh :Makanan ---air liur
• CR (Conditioned respon)
Respon yg sama dengan UR,tetapi merupakan hasil proses
Conditioning
Contoh :Bel -- air liur
CLASSICAL CONDITIONING
 YANG TERJADI DLM PRINSIP BELAJAR CLASSICAL
CONDITIONING : (gbr.kurva,lihat Buku Morgan hal.143)
• EXTINCTION
Bukan lupa,conditioned respon tidak dilakukan lagi karena
telah beberapa waktu tdk diberikan CS
• SPONTANEOUS RECOVERY
Sesudah proses extinction,conditioned respon dilakukan
kembali karena ada “jejak ingatan”
• RECONDITIONING
Terjadi lebih cepat karena masih ada “some” learning yg
tersimpan pada organisme.
• STIMULUS GENERALIZATION
Menyamakan stimulus yg hampir mirip = yaitu conditioned
respon dilakukan sbg respon dari CS lain yg mirip dng asli
Lanjutan Classical Conditioning

Contoh : kasus Phobia, takut hewan berbulu takut pd


boneka berbulu jaket berbulu kapas

• DISCRIMINATION LEARNING
Belajar berespon terhadap stimulus yg berbeda, yaitu
belajar membedakan CS + dan CS –
Contoh : Bunyi BEL  berespon (liur)
Bunyi pukulan benda  tdk berespon
• STIMULUS SUBSTITUTION
CS mempunyai kapasitas khusus mengganti USterjadi
asosiasi di otak dan otak mencatat CS – US secara
simultan. CS dapat menjadi substitusi yg merangsang
terjadinya respon.
Lanjutan …….

• INFORMATION & EXPECTATION


CS menjadi sinyal (informasi) datangnya US.
CS memberikan harapan hadirnya US. Terjadinya aso-
siasi adalah karena US merupakan sesuatu yg unik &
suprising.Jadi US merangsang organisme untuk ingat
pada pengalamannya.
OPERANT /INSTRUMENTAL CONDITIONING
 Tokoh : B.F Skinner
 Disebut INSTRUMENTAL CONDITIONING karena tingkah laku yg
muncul/dilakukan sebagai alat/usaha mendapatkan
Reinforcement shg tingkah laku tsb dimasa yg akan datang
akan diulangi lagi

 REINFORCEMENT adalah:
Segala sesuatu atau semua “environment event” yg
kehadirannya dapat menyebabkan tingkah laku diulangi
kembali/tidak diulangi lagi di masa mendatang.

 Dlm instrumental cond.,tingkah laku yg muncul akan


dibarengi (contingent) dg kehadiran Reinforcement

 Kunci INSTRUMENTAL CONDITIONING :


 T.L volunteer yg dilakukan organisme
 Ada “contingensi” dg Reinforcement sbg konsekuensi
munculnya tingkah laku.
LANJUTAN………

 PROSES HUBUNGAN YG TERJADI PADA OPERANT


CONDITIONING, meliputi :
A B C
 ANTECEDENTS (enviromental stimuli)
 BEHAVIORS (responses)
 CONSEQUENCES (outcomes of those responses)

 JADI, Antesedent merupakan stimulus diskriminatif,


Anteseden menuntun tingkah laku ttt yg dapat
menimbulkan konsekuensi positif.Pada saat anteseden
sudah mampu menimbulkan tingkah laku ttt, maka
tingkah laku tsb berada dibawah kendali stimulus tsb.
LANJUTAN.……

 ADA 4 BENTUK PERLAKUAN DARI LINGKUNGAN YG


DIKATEGORIKAN SEBAGAI REINFORCEMENT :
1.POSITIVE REINFORCEMENT (Reward)
T.L  Reinfocement +  T.L diulangi
Contoh :
Berprestasi  Hadiah  Berprestasi
Rajin (tdk pernah absen)  Penghargaan Rajin

2.NEGATIVE REINFORCEMENT (kebalikan dari Reinf +)


T.L  Reinforcement -  T.L menghindar/ tdk
melakukan
Contoh :
Bangun siang  Tidak diantar  Tidak bangun siang
LANJUTAN…..
3.PUNISHMENT (Hukuman/tdk menyenangkan)
T.L  PUNISHMENT T.L berhenti/ tdk melakukan
Contoh :
Mangkir kerja  skors  Tidak mangkir

4.OMMISION TO POSITIVE REINFORCEMENT


Yaitu Reinforcement + yg biasanya diberikan menjadi
dikurang /dihilangkan.
T.L  Tdk mendapat Reinf +  T.L tdk dilakukan
Contoh :
Terlambat Belajar  Tdk boleh putar CD  Belajar
on time
JENIS REINFORCEMENT
 DITINJAU DARI TERBENTUKNYA
1.PRIMARY REINFORCEMENT
Secara natural sudah bernilai sbg reinforcement
Contoh : makanan, minuman
2.SECONDARY REINFORCEMENT
Segala sesuatu dapat bernilai sbg reinforcement karena
dikondisikan/dipelajari
Contoh : Pujian,uang, kupon belanja Hero, dll

 DITINJAU DARI CARA MEMBERIKAN


1.CONTINUOUS REINFORCEMENT
Setiap T.L diberikan reinforcement
Pembentukan tingkah laku pada awal lebih cocok dng
cara ini.Pembentukan tingkah laku lebih cepat, tetapi juga
lebih mudah terhapus
LANJUTAN …..

2.SCHEDULE OF REINFORCEMENT
Tidak semua T.L diberi Reinforcement
Tingkah laku lebih sulit dihapus

 VARIASI DARI SCHEDULE REINFORCEMENT


a.RATIO : Berdasarkan jumlah T.L yg muncul
Misal : setiap 3,5,7 T.L muncul
b.INTERVAL : Berdasarkan masa jeda waktu
Misal : setiap 10’ , 20’ , 30’
c.FIXED VARIABLE (RATIO & INTERVAL)
Dapat ditentukan dlm jumlah yg sama atau bervariasi
NEGATIVE REINFORCEMENT & EFEKNYA

 NEGATIVE REINFORCEMENT
Yaitu “stimulus event” /segala sesuatu dari lingkungan yg
unpleasant (tdk mengenakkan)
 EFEKNYA :
 ESCAPE LEARNING, melarikan diri & mencari tempat yg
aman. Tingkah lakunya masih relatif mudah diperbaiki.

 AVOIDANCE LEARNING, ada “sign”sebelum rasa


tidak enak (sakit) dirasakan, organisme sudah meng-
hindar duluan.
T.L relatif sulit diperbaiki, karena organisme cenderung
tidak mau mencoba lagi
PUNISHMENT
 PUNISHMENT AKAN EFEKTIF apabila
 Intensitas hukuman cukup tinggi, shg dapat membentuk
conditioned emotional respon spt fear, hostile
 Konsisten dalam pelaksanaannya
 Kedekatan dalam waktu & tempat, antara punishment &
tingkah laku
 Tendensi T.L ttt untuk dihukum (beresiko tinggi)
 Adaptasi terhadap rasa sakit
 Alternatif T.L yang lebih diterima

 PSIKOLOG tidak menyarankan pemberian hukuman,


karena efektivitasnya rendah.Bila terlalu sering dapat
menyebabkan Fear, Hostile dll
 Bila memberikan hukuman : @ ortu harus menyadari apa
yg dilakukan,@ harus disertai penjelasan @ alternatif
tingkah laku lain yg dapat diterima
COGNITIVE LEARNING

 Proses belajar dg cara membentuk asosiasi baru


dan mempersepsi hubungan-hubungan baru
diantara beberapa peristiwa atau informasi
 Tidak lagi merupakan hubungan S-R, namun
hubungan antara berbagai S-S yg ada, dipelajari
 Istilah cognitive disini diartikan sbg pengolahan
informasi (hasil pengindraan) tentang lingkungan
 Belajar terjadi, tanpa ada reinfocement yg
mengikuti T.L, tetapi organisme membentuk
“Cognitive Map” (representasi internal tentang
lingkungan)
BELAJAR KOGNITIF
 PROSES KOGNITIF dalam learning:
 Seleksi Informasi
 Alterasi (diantara informasi-informasi terseleksi)
 Asosiasi diantara berbagai butir informasi tsb
 Elaborasi informasi (dalam pikiran/otak)
 Penyimpanan informasi (dalam ingatan)
 Pengeluaran kembali informasi yg tersimpan dalam
memory

 DEFINISI BELAJAR KOGNITIF :


Perubahan pada cara mengolah informasi sebagai hasil
dari adanya pengalaman, pada hewan maupun manusia,
dimana signifikansi & arti dari event2 tsb berubah dan
terbentuk asosiasi baru & disimpan di memory (Morgan, et
al, 1989)
CONTOH COGNITIVE LEARNING

 LATENT LEARNING = HIDDEN LEARNING 


POTENSIAL learning terjadi, tetapi tidak secara jelas
terlihat di Tingkah Lakunya.Latent learning terjadi tanpa
ada reinforcement & melibatkan perubahan dalam cara
pemrosesan informasi. Terbentuknya Cognitive Map
 INSIGHT LEARNING : ada generalisasi atau solusi yg
mendadak, tiba2 muncul tanpa disadari (“ aha ……..”) 
apa yg sdh dipelajari juga mudah diterapkan pada situasi
lain yg serupa  PERCEPTUAL REORGANIZATION
 IMITASI – MODELLING : Perubahan yg terjadi dng cara
mengimitasi T.L model yg mendapat reward & menghin-
dari T.L model yg mendapat negatif reinforcement. 
melalui Observasi, jadi tidak perlu “trial & error” lagi
PROSES KOGNITIF DLM CLASSICAL &
OPERANT CONDITIONING
 Pengaruh Kognitif dalam proses belajar dicetuskan
pertama kali oleh Edward C.Tolman

 I. Teori INFORMATION
CS menjadi “sinyal” (info) datangnya US
 II.Teori EXPECTATION
CS memberikan “harapan” (expectation) hadirnya US

Interpretasi Cognitive : hasil pemasangan CS - US


PENERAPAN HUKUM-HUKUM BELAJAR
 Harus mempertimbangkan :
 Karakteristik Individu yang “belajar”
 Respon yang dipelajari

 Berdasarkan proses evolusi (adaptasi) setiap


spesies :
o Prepared Behaviors  “siap”, mudah dipelajari
karena ada predisposisi ttt
o Contraprepared Behaviors  hampir mustahil
untuk dipelajari
o Unprepared Behaviors  dapat dipelajari jika
ada prosedur belajar ttt

Anda mungkin juga menyukai