Anda di halaman 1dari 12

SkinnerS operant conditioning

Burhus Frederic Skinner (1904) adalah penganut


psikologi modern yang mengadakan pendekatan
behavioristik untuk menerangkan tingkah laku.
B.F. Skinner berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh
behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung dan
meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant
conditioning.
Operant conditioning is the learning process whereby a
response is made more probable or more frequent , an
operant is strenghtened reinforced. ( Morris , 1982)
Pengkondisian operan adalah salah satu bentuk
dari belajar dimana respon atau perilaku
dikendalikan dari akibat atau konsekuensinya.
Operan adalah suatu tindakan yang dilakukan
oleh organisme atas dasar inisiatifnya sendiri.
Contoh, berjalan, tersenyum, menyapa dll,
spontan dan mudah dipengaruhi oleh
akibatnya.
Prinsip umum dalam operant conditioning

1. Setiap respon yang diikuti dengan stimulus


yang menguatkan cenderung akan diulang
2. Stimulus yang menguatkan adalah segala
sesuatu yang memperbesar rata-rata
terjadinya respon operan.
Klasifikasi tipe perilaku

Ada 2, yaitu :
Perilaku responden (Respondent Behavior)
Perilaku operan (Operant Behavior)
Pengkondisian operant conditioning

operantconditioning diartikan sebagai suatu


situasi belajar dimana suatu respons lebih
kuat akibat reinforcement langsung
Respon operan yang mendapatkan
reinforcement berpeluang untuk lebih sering
terjadi (agar mendapat reinforcement yang
diinginkan).
Penelitian operant conditioning dilakukan
Skinner dengan objek burung merpati.
LANJUTAN. . . . . . .
Seekor burung merpati
dimasukan ke dalam kotak
Skinner (Skinner box);
kotak kecil yang kedap,
memisahkan merpati dari
lingkungan normal dan
memungkinkan peneliti
mengontrol seluruh variasi
lingkungan, mengontrol
dan mencatat kejadian
stimulus dan respon
terjadi.
Pengaturan kekuatan (schedule
reinforcement )
Reinforcement bisa berupa positif dan negatif.
penguat positif adalah peristiwa atau sesuatu
yang membuat perilaku tersebut diulangi
kembali.
penguat negatif adalah penghilangan stimulus
atau peristiwa yang tidak menyenangkan yang
mengikuti suatu respon sehingga ada
kecenderungan perilaku tersebut muncul kembali
Implementasi

Menurut Skinner, belajar memberikan kekuatan


untuk terjadinya respons-respons yang bertingkat
dan berkelanjutan, apabila prosedur penguatan
(reinforcement) diatur sedemikian rupa.
Oleh karena itu dalam proses belajar perlu
ditetapkan tingkah prilaku. Pada saat orang
belajar, maka responsnya menjadi lebih baik.
Sebaliknya, apabila ia tidak belajar maka
responsnya akan menurun
ADA 4 BENTUK PERLAKUAN DARI LINGKUNGAN YG
DIKATEGORIKAN SEBAGAI REINFORCEMENT

1.POSITIVE REINFORCEMENT (Reward)


T.L Reinfocement + T.L diulangi
Contoh :
Berprestasi Hadiah Berprestasi
Rajin (tdk pernah absen) Penghargaan Rajin

2.NEGATIVE REINFORCEMENT (kebalikan dari Reinf +)


T.L Reinforcement - T.L menghindar/ tdk
melakukan
Contoh :
Bangun siang Tidak diantar Tidak bangun siang
Lanjutan. .
3.PUNISHMENT (Hukuman/tdk menyenangkan)
T.L PUNISHMENT T.L berhenti/ tdk melakukan
Contoh : Mangkir kerja skors Tidak mangkir

4.OMMISION TO POSITIVE REINFORCEMENT


Yaitu Reinforcement + yg biasanya diberikan menjadi dikurang
/dihilangkan.
T.L Tdk mendapat Reinf + T.L tdk dilakukan
Contoh :
Terlambat Belajar Tdk boleh bermain Belajar
on time
Kelebihan dan kekurangan teori
operant conditioning
Kelebihan : - Dengan diterapkannya dalam
pendidikan akan memberikan semangat
tersendiri bagi siswa karena adanya pemberian
hadiah, sehingga mamacu semangat untuk
belajar.
Siswa lebih aktif dan semangat dalam menjawab
pertanyaan dari guru dengan harapan akan
mendapat reward.
Memacu siswa untuk terus berprestasi didalam
kelas.
Kekurangan -
Proses belajar bersifat otomatis-mekanis sehingga
terkesan seperti gerakan mesin dan robot, padahal
setiap individu memiliki self-direction (kemampuan
mengarahkan diri)dan sellf-control (pengendalian diri)
yang bersifat kognitif, sehinggga ia bisa menolak jika ia
tidak menghendaki.
Adanya pelaksanaan Mastery Learning, yaitu siswa
mempelajari materi secara tuntas menurut waktunya
masing-masing, karena setiap siswa berbeda-beda
iramanya. Akibatnya siswa naik atau lulus sekolah
dalam waktu yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai