Anda di halaman 1dari 11

Operant Conditioning B.

F
Skinner Implementasinya
Dalam Pembelajaran
Nama Anggota Kelompok 4 :
• Nurastina (220407501027)
• Musfirat Alifiyah (220407501029)
A. Definisi Operant
Conditioning
Operant conditioning, atau teori Skinner, adalah pengondisian yang melibatkan
respons sukarela dari orang/subyek yang dikondisikan. Berbeda dari classical
conditioning, yang hasilnya adalah perilaku refleks/tanpa sadar, respon dari
pengondisian operant adalah pilihan dari si subyek itu sendiri.Dalam operant
conditioning, respon yang menguat/melemah dilihat dari seberapa sering
respon ini terulang. Misalnya kamu pake helm cuma kalo ada polisi, ya berarti
respon dari operant kamu kurang kuat. Tapi kalo misalnya sampe mandi atau
tidur pun tetep pake helm, berarti responnya terlalu kuata.
B. Sejarah Dan Perkembangan Operant Conditioning.
Operant conditioning pertama kali dikemukakan oleh B.F. Skinner. Sebagai
behavioris, Skinner percaya bahwa untuk memaknai perilaku, kita tidak perlu
membaca pikiran pelakunya. Skinner menyatakan, penyebab eksternal juga bisa
menjelaskan alasan suatu perilaku. Sebenarnya behavioristik adalah aliran
pemikiran pertama dalam psikologi. Awal abad ke-20 behaviorisme adalah
kekuatan utama, dengan John B. Watson sebagai pionirnya. Watson sendiri sangat
berfokus pada pengondisian klasik, pengondisian yang meyakini bahwa perilaku
belajar kita dibentuk sebagai respons terhadap stimulus. Saat John Watson
meninggalkan dunia akademik, dan ilmuwan behavioristik lainnya mulai
bermunculan dan menawarkan bentuk-bentuk belajar baru selain classical.
C. Jenis-Jenis Perilaku Menurut Skinner.

Satu Dua
Perilaku responden. Perilaku responden Perilaku operant. Sementara itu, perilaku
atau respondent behaviour adalah perilaku operant atau operant behaviour adalah
yang muncul secara otomatis dan refleks, perilaku yang kita pelajari dan akan keluar,
seperti menjauhkan tangan saat tidak baik secara sengaja maupun tidak sengaja
sengaja menyentuh benda panas atau saat ada suatu kejadian yang berhubungan.
menggerakkan kaki saat dokter mengetuk Perilaku operant inilah yang bisa dibentuk
lutut. melalui operant conditioning.
D. Komponen Pada Operant Conditioning.

Netral Reinforcement/penguat. Punishment/hukuman

Reinforcement adalah Kebalikan dari


Stimulus dari lingkungan segala hal yang terjadi yang reinforcement, punishment
yang tidak menambah atau dapat menguatkan suatu adalah segala hal yang
mengurangi kemungkinan perilaku. Reinforcement dapat mengurangi
perilaku diulang. bisa bersifat positif terjadinya suatu perilaku.
maupun negatif. Punishment juga dibagi
menjadi dua, yaitu
punishment positif dan
punishment negatif.
E. Konsep - Konsep Dalam Operant Conditioning

Satu Tiga Lima


Operant conditioning adalah Reinforcement positif Punishment negatif berarti
pengondisian yang berarti menguatkan dengan diambil sesuatu sebagai
melibatkan subyek dalam cara menyenangkan: reward, hukuman: hape disita,
mengubah perilaku, apresiasi, dll. dilarang masuk kelas.
menggunakan stimulus
berupa reinforcement dan
punishment.

Dua Empat Enam


Dalam mengondisikan perilaku, Reinforcement negatif Penjadwalan reinforcement
operan conditioning menguatkan dengan cara ada dua: Penguatan
menggunakan reinforcement yang nggak menyenangkan: berkelanjutan dan penguatan
dan punishment. ancaman, peraturan, dll. parsial.
F. Aplikasi Operant Conditioning Pada Kehidupan Sehari-

Hari
Memuji murid yang tenang di kelas di depan anak-anak lainnya, sehingga yang lain ingin
mendapatkan apresiasi yang sama. Cara ini biasanya efektif dipraktikkan di kelas pendidikan
anak usia dini (PAUD)
● Saat ada murid yang aktif di kelas dan guru mengatakan bahwa murid tersebut tidak perlu
mengerjakan PR karena ia sudah berpartisipasi aktif, maka murid akan belajar konsekuensi
positif dari menjadi murid yang aktif di kelas.
● Melatih hewan peliharaan dengan memberikannya makanan setiap ia menuruti perintah yang
diberikan
● Menghukum anak dengan mengambil gadgetnya karena ia tidak juga membersihkan kamarnya
yang kotor dan berantakan.
Penjadwalan Reinforcement
1. Penguatan Berkelanjutan (Continuous Reinforcement)
2. Penguatan Parsial (Partial Reinforcement). Penguatan Parsial
sendiri terbagi atas 4 bagian yaitu:
a. Penguatan Rasio Tetap (Fixed Ratio Reinforcement).
b. Penguatan Rasio Variabel (Variable Ratio Reinforcement).
c. Penguatan Interval Tetap (Fixed Interval Reinforcement).
d. Penguatan Interval Variabel ( Variable Interval Reinforcement ).
Kririk Terhadap Operant Conditioning
• Melewatkan Proses Kognitif.
• Outputnya Bisa Berbeda dari Rencana.
• Tidak bisa digeneralisasi begitu saja kepada manusia.
• Tidak menanamkan kesadaran perilaku pada subyek.
Kesimpulan
Operant conditioning sudah ada sejak kita hidup sebagai makhluk sosial. Ini adalah
sesuatu yang sudah lama, dan Teori Skinner membantu kita memahami ini dan
berpikir tentang apa aja kemungkinan dan potensi baru yang bisa diraih. Memang
pengondisian ini terlahir di era keemasan behavioristik (humanistik belum muncul),
dan makin ke sini, operant conditioning makin dirasa kurang etis dan manipulatif.
Melewatkan motivasi internal dan aspek-aspek lain dalam hidup seseorang tentu
menghambat kita dalam memahami perilaku manusia seutuhnya, dan nggak meletakkan
manusia dalam hakikatnya yang bisa berpikir dan merasa.
Terima Kasih
Atas Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai