Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN REINFORCEMENT DALAM MODIFIKASI

PERILAKU

Oleh
Kelompok 5 :
Amelia Nugrahani 20170810028
Bagas Alrisyam Z. 20170810058
Anisa Diharja Akilah 20170810074
Muhammad Ali Mas’ud 20170810076
Adi Triawan Putra 20170810099
Alicia Yurista 20180810050

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AHNG TUAH
SURABAYA
2020
1. REINFORCEMENT POSITIF DAN REWARD
A. RANGKUMAN
Reinforcement negatif adalah perilaku yang menghilangkan sesuatu
yang negatif, yang mendorong peningkatan kemungkinan bahwa respons yang
telah muncul akan diulang di masa depan. Contohnya: pada saat terluka, kita
akan mengobatinya dengan obat luka, dengan demikian kita telah
menghilangkan/mengurangi sesuat yang negatif (pemberian obat pada luka).
Maka besar kemungkinan jika kita terluka kembali maka kita akan
menggunakan obat luka tersebut kembali. Penguatan negative mengajarkan
kepada individu bahwa melakukan tindakan akan menghilangkan kondisi
negative yang ada di lingkungan. Penguatan Negatif terjadi ketika perilaku
menghapus atau menghindari sesuatu yang negatif, dan perilaku tersebut
mempunyai kemungkinan untuk meningkatkan hasil pada masa selanjutnya.
Reinforcement negative disebut juga dengan hukuman. Ketika suatu
perilaku di beri penguat negative maka perilaku tersebut cenderung akan
berhenti dan diharapkan tidak akan terulang kembali. Ada dua tipe dari
penguatan negatif :
1. Escape Conditioning
Yaitu pengondisian yang terjadi dikarenakan sesuatu yang negatif berhenti.

2. Avoidance Conditioning
Yaitu pengondisian yang dilakukan dengan cara menghindar dari sesuatu yang
negatif. Pengondisian ini terjadi karena perilaku mencegah terjadinya sesuatu
yang negatif.

Hadiah (reward) dapat dikatakan juga sebagai reinforcement stimuli


yang berakibat terjadinya pengulangan kembali suatu perilaku serta akan
meningkatkan kecepatan terjadinya respon. Seorang peminta-minta jika kita
beri uang (reward) maka perbuatannya tersebut cenderung akan diulangi.
(Walgito, 2004) Reward diberikan ketika peserta didik berhasil melaksanakan
tugas dengan baik. Reward merupakan bentuk penguatan yang diberikan guru
kepada peserta didik sebagai tanda kasih sayang, kepercayaan, dan pengakuan
atas kemampuan serta prestasi yang telah dicapai. mengungkapkan bahwa
pemberian reward dapat berupa kata-kata pujian, acungan jempol, tepuk
tangan. atau berupa benda yang menarik bagi peserta didik. Reward dan
reinforcement negatif dapat menjadi alat pendidikan yang efektif dalam
kegiatan belajar mengajar. Kedua penguatan tersebut juga dapat menjadi hal
yang tidak baik bagi peserta didik. Pemberian reward secara berlebihan dapat
membuat siswa materialitstis. Mereka mau menunjukkan usaha belajar yang
baik hanya ketika terdapat reward. Reinforcement negatif yang berlebihan
juga dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan siswa seperti memberontak,
tertekan, pesimistis, atau frustasi. Penerapan reward dan reinforcement negatif
dengan tepat dalam pembelajaran dapat menjadi alat untuk meningkatkan
motivasi belajar. Menurut Biggs dan Telfer (Sugihartono dkk, 2012: 78)
motivasi instrumental berarti siswa belajar karena didorong oleh adanya
hadiah atau menghindari reinforcement negatif. Reward dan reinforcement
negative merupakan stimulus yang dihadirkan, sedangkan respon dari
keduanya adalah motivasi belajar. Menurut teori belajar behavioristik, belajar
merupakan perubahan tingah laku hasil interaksi antara stimulus dan respon.

B. PROSES BELAJAR KOGNITIF


1. Seksualitas harus dilakukan
Skema
2. Orientasi seksual (Homosex)

1. pegalaman (tempat tinggal daerah club malam)


Asimilasisi 2. Informasi Baru (terdapat perkumpulan gay di dekat
tempat tinggal)

1. Gay adalah sesuatu yang normal dilakukan


Akomodasi 2. Melakukan tindakan berkali-kali

1. Memperkosa korban untuk melampiaskan seksualitasnya


Equilibrasi sebanyak 159 korban laki-laki

Penjelasan:
a. Skema
Skema adalah suatu struktur mental seseorang dimana ia secara
intelektual beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Skema akan beradaptasi
dan berubah selama perkembangan kognitif seseorang. Dari kasus kami
skema yang ada berupa seksualitas harus dilakukan, dan orientasi sexual
homosex.
b. Asimilasi
Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan
persepsi, konsep atau pengalaman baru kedalam skema atau pola yang sudah
ada dalam pikirannya. Hal ini dapat dipengaruhi dengan pengalaman yang
dibuat oleh lingkungannya.
c. Akomodasi
Akomodasi adalah pembentukan skema baru atau mengubah skema
lama sehingga cocok dengan rangsangan yang baru, atau memodifikasi skema
yang ada sehingga cocok dengan rangsangan yang ada. Skema yang lama
akan diubah dengan skema yang baru mengikuti dari kondisi sosial, keperluan
individu, dan dorongan sosialnya. Dalam kasus dikarenakan tempat tinggal
klien berada di lingkungan yang terdapat club malam dan perkumpulan
homosex, maka lingkungan sosial tersebut yang dapat mendorong klien untuk
mengubah skema menjadi gay adalah hal yang biasa untuk klien. Skema yang
baru bisa saja merupakan skema abnormal, namun tetap dilakukan secara
berkala oleh klien karena pada saat klien melakukan kejahatan seksual untuk
kali pertama ia mendapatkan sebuah kepuasan dalam dirinya dan kejadian
tersebut tidak diketahui oleh orang lain. Yang dimana apabila hal ini dibahas
melalui reinforcement positif dan reward, bentuk reinforcement positifnya
adalah pada saat klien melakukan tindakan kejahatan seksual tersebut tidak
ada yang mempersalahkannya dan melaporkannya. Sehingga hal tersebut akan
memunculkan rasa ingin mengulang perbuatan itu kembali. Sedangkan reward
yang ada dalam kasus ini berupa rasa senang yang dimiliki klien pada saat
melakukan kejahatan seksual tersebut.
d. Equilibrasi
Ekuilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi.
Ekuilibrasi dapat membuat seseorang menyatukan pengalaman luar dengan
struktur dalamnya. Dengan adanya reinforcement positif dari perbuatan klien
dan perasaan senang sebagai reward yang dirasakan klien. Klien merasa
dirinya aman untuk melakukan kejahatan seksual tersebut dank lien pun terus
mengulang perbuatan klien hingga 159 korban yang dihasilkan.

C. IDENTIFIKASI PEMBERIAN REINFORCEMENT NEGATIF DAN


REWARD
- Pemberian reinforcement negatif
Pada kasus yang telah dilakukan oleh Reyrnhard Sinaga yaitu tentang
pemerkosaan beranta pada laki-laki. Untuk pemberian reinforcement
negatifnya yaitu : reyrnhard akan diberikan suatu perlakuan yaitu
dicambuk menggunakan rotan ataupun sabuk ketika melakukan hal
tersebut atau dipenjara. Hal ini bertujuan agar reyrnhard tidak melakukan
perilaku pemerkosaan itu lagi.
- Pemberian Reward
Pada kasus yang telah dilakukan oleh Reyrnhard Sinaga yaitu tentang
pemerkosaan beranta pada laki-laki. Untuk pemberian reward yaitu :
reyrnhard akan diberikan hadiah berupa pujian dan sebuah penghargaan
ketika reyrnhard membuat suatu karya seperti : Karya Ilmiah ataupun
sejenisnya

D. APLIKASI

2. REINFORCEMENT NEGATIF DAN REWARD


A. RANGKUMAN
Penguatan negatif (Negative Reinforcement) adalah Penguat yang
berasal dari pemindahan atau penghindaran suatu kejadian negatif sebagai
konsekuensi dari perilaku. Dalam Walgito, 2010, Penguatan negatif diartikan
sebagai sesuatu yang apabila ditiadakan dalam suatu situasi, akan
meningkatkan probabilitas respon.
Penguatan negatif terjadi bilamana stimulus aversi (stimulus yang tidak
menyenangkan atau berbahaya bagi organisme) dihentikan atau tidak
ditampilkan. Sebagai contoh, pelatih atletik menggunakan stimulus aversi
berupa para atlit harus berlari mengelilingi lapangan sebanyak sepuluh kali bila
pemain melakukan kesalahan dalam latihan. Jika para atlit mampu berlatih
sesuai instruksi pelatih, maka keharusan mengelilingi lapangan tersebut dapat
dikurangi jumlahnya atau dihentikan. Dengan demikian respon yang benar dari
para atlit ditingkatkan atau dipelihara dengan penguatan negatif.

Jenis-Jenis Penguatan Negatif


Ada dua jenis negatif, yaitu Escape conditioning (Pengkondisian
melarikan diri) dan Avoidance conditioning (Pengkondisian menghindar).
Escape Conditioning adalah beberapa stimulus atau kejadian yang bilamana
dihentikan atau dihilangkan akan meningkatkan atau memelihara kekuatan
respon. Escape Conditioning merupakan bentuk penguatan negatif karena
sesuatu yang negatif dihilangkan. Sebagai contoh, seorang anak yang dikurung
di dalam kamar selama satu jam akan menangis sejadi-jadinya kemudian orang
tua yang tidak tega membiarkannya keluar dari kamarnya. Dalam kasus ini,
telah terjadi penguatan negatif dimana anak akan terbiasa melakukan hal
tersebut jika di kurung di dalam kamar.
Avoidance conditioning adalah beberapa stimulus atau kejadian yang bilamana
ditunda atau dihindarkan akan meningkatkan atau memelihara kekuatan
respon. Penguatan negatif avoidance akan mengakibatkan munculnya perilaku
avoidance (menghindar). Sebagai contoh, bila seseorang takut dengan anjing,
padahal setiap hari ia harus melewati rute dimana ada anjing di situ, maka ia
berusaha mencari rute lain yang tidak ada anjingnya dan melewati rute baru
untuk menghindarkan kejadian negatif, yaitu bertemu anjing. Contoh lain,
seorang siswa dapat menghindar dari teguran orang tuanya dengan cara tidak
memberitahu hasil hasil ulangan hariannya kepada orang tuanya.

Tujuan Penguatan Negatif


Penguat negatif itu adalah stimulus yang dihilangkan sehingga
memunculkan respon yang diinginkan ke depannya dengan tujuan membuat
kita sadar bahwa yang kita lakukan bukanlah yang diinginkan sehingga
diperlakukan khusus.

Hukuman (Punishment)
Hukuman adalah konsekuensi negatif dari perilaku yang mengarahkan
pada penurunan frekuensi perilaku. Ketika diterapkan secara wajar, hukuman
dapat menjadi alat dan etika yang berguna untuk memperkuat perilaku positif
dan mengurangi perilaku negatif.

Dampak Hukuman
1.Reinforcing to the punisher (Menguatkan Pemberian Hukuman)
Jika hukuman yang diberikan membuat si terhukum melakukan
perilaku sesuai yang diharapkan, maka hukuman cenderung akan terus
diberikan jika terjadi kasus yang sama dan cenderung meningkat.
2. Generalized inhibiting effect (Generalisasi Efek Penghambat)
Contohnya, seorang anak yang sering dipukul karena membantah,
mendorong anak untuk tidak mau berbicara dengan orang tuanya.
3.Learning to dislike and reacting aggressively
Pemberian hukuman fisik seringkali menyakitkan. Hal ini
menyebabkan seseorang belajar untuk membenci orang yang memberi
hukuman dan menimbulkan perilaku agresif ( menyebabkan seseorang
melampiaskan kemarahannya kepada orang lain).
4.Criticism trap (Perangkap Kritik)
Sebagian orang menghukum suatu perilaku dengan mengkritik
sehingga akan menimbulkan criticism trap yaitu peningkatan frekuensi dari
perilaku negatif yang sering menyertai penggunaan kritik yang memperkuat
perilaku yang seharusnya dihukum.
5. Doesn’t teach the individual how to react more appropriately
Ketika hukuman yang diberikan efektif dalam menekan suatu perilaku
yang tidak pantas, ia tidak mengajarkan bagaimana untuk bertindak secara
lebih tepat/pantas sebagai gantinya dan hanya menggantikannya dengan
tindakan yang tidak pantas lainnya.

Perbedaan Antara Hukuman (Punishment) dan Penguatan Negatif


(Reinforcement Negative)
Hukuman berbeda dengan Penguatan Negatif. Penguatan negatif adalah
bentuk penguatan yang meningkatkan probabilitas dari respon karena respon
menyebabkan sesuatu yang negatif berhenti atau tidak muncul. Sedangkan
hukuman justru sebaliknya, hukuman menyebabkan probabilitas dari respon
karena respon itu menyebabkan sesuatu yang negatif terjadi.
B. PROSES BELAJAR KOGNITIF
1. Seksualitas harus dilakukan
SKEMA
2. Orientasi seksual
1. Pengalaman
asimilasi
2. Informasi Baru
1.
Akomodasi
Guy adalah sesuatu yang normal dilakukan
2. Melakukan tindakan berkali-kali
1.Pelaku akan diberikan suatu tindakan yaitu akan dicambuk atau di penjara ketika
Equilibrasi melakukan hal itu, pemberian reinforcement negatif ini dilakukan
ketika pelaku melakukan hal tersebut agar tidak mengulangi
kesalahannya

C. IDENTIFIKASI PEMBERIAN REINFORCEMENT NEGATIF FAN


REWARD
Kasus yang kami angkat tentang reyhard, seorang predaktor pemangsa
laki-laki untuk dijadikan korban pelecehan seksualnya. Dorongan seksual
yang dimunculkan reyhard sangat luar biasa. Ia mencari korban laki-laki di
club malam yang ia bujuk untuk menjadi temannya dan diajak ke tempat
tinggalnya untuk dijadikan korban pemenuhan dorongan seks pada dirinya.
Jika ia tidak mendapatkan korban ia akan terus mencari sampai dapat.
Dalam kasus tersebut kami mengidentifasikan reinforcement negatif
dengan avoidance condotioning (pengkondisian menghindar) berupa stimulus
atau kejadian yang ditunda atau dihindari akan meningkatkan kekuatan
respon. Yaitu, jika reyhard memunculkan dorongan sex yang sangat kuat
maka sebisa mungkin dirinya harus mengendalikan dan berusaha menghindari
keadaan yang tidak sepatutnya dilakukan. Sedangkan punishment menurut
kami adalah punishment (hukuman) represif, yaitu punishment yang
dilakukan karena adaya pelanggaran, oleh adanya dosa yang telah diperbuat.
Hal tersebut terbukti dari kejadian yang dilakukan reyhard dengan
memperkosa sesama laki-laki yang sudah dianggap melanggar hukum.

D. APLIKASI
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa kasus yang kami angkat tentang
reyhard, seorang predaktor pemangsa laki-laki untuk dijadikan korban
pelecehan seksualnya. Dorongan seksual yang dimunculkan reyhard sangat
luar biasa. Dalam kasus tersebut sudah mengeluarkan data adanya 100 lebih
korban laki-laki yang dijadikan nya sebagai pemuas seksualitas.
Dalam kasus tersebut kami mengidentifasikan reinforcement negatif
dengan avoidance condotioning (pengkondisian menghindar) Yaitu, jika
reyhard memunculkan dorongan sex yang sangat kuat maka sebisa mungkin
dirinya harus mengendalikan dan berusaha menghindari keadaan yang tidak
sepatutnya dilakukan. Jika dia memunculkan dorongan sex untuk melakukan
pelecahan seksual tersebut maka akan dikeluarkan reinforcement negatif
berupa perlakuan membersihkan sel penjara dan metode ceramah yang
sewajarnya hal tersebut merupakan suatu perilaku yang tidak menyenangkan
untuk nya dan meminimalisir dirinya melakukan hal tersebut agar terhindar
dari reinforcement negatif tersebut.
Sedangkan Reinforcement positif yang dapat dilakukan ditengah
hukuman yang sedang dijalani nya dalam hal ini di dalam penjara yaitu
adanya awarding, kita perlu memberinya satu target yang harus dilakukan dan
target tersebut akan meningkat secara bertahap, sebagai contoh jika kita
memberi nya target jika dia dapat mengurangi orientasi seksual nya yang
berlebihan dalam jangka waktu tertentu maka akan ada nya rewarding berupa
pujian atau berupa penghilanga 1 kegiatan wajib di dalam penjara dalam 1
hari. Kemudian target di tambah dalam jangka waktu yang lebih lama dan
seterusnya hingga dia benar-benar dapat menghilngkan orientasi seksualitas
yang berlebihan dan menyimpang tersebut mungkin dapat diberikan
penangguhan hukuman beberapa minggu atau beberapa bulan dari waktu yang
sudah ditetapkan sebelum nya.
Hal diatas merupakan 1 atau 2 contoh kecil pemeberian reinforcement
negatif maupun positif yang dapat dilakukan untuk memperkecil,
meminimalisir hingga menghilangkan perilaku negatif tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
https://ninamath.wordpress.com/2017/01/12/teori-belajar-jean-piaget/
academia.edu/38184160/Penguatan-negatif
journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/pgsd/article/viewFile/4755/4411
blog.unsri.ac.id/desipandora/welcome/teori-penguatan-skinner/mrdetail/15164

Anda mungkin juga menyukai