Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

“Teori B.F. Skinner”


Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori Kepribadian Kontemporer
dengan dosen pengampu Dr. Suci Nugraha, S. Psi, M. Psi. Psikolog

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Ikhsan Fajar N. 10050018220
Hasna Rafifah 10050019215
Indri Oktaviani 10050020123
Salma Rayna Aini 10050021249
Anggina Esty N. S. 10050021251

Kelas G

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2022
A. Pengertian Teori Operant Conditioning
Studi Skinner tentang pembelajaran berpusat pada tingkah laku dan
konsekuensi-konsekuensinya (Sagala dalam Zaini 2014: 121). Menurut Gredler
sebagaimana yang dikutip oleh Baharudin dan Nur Wahyuni, Skinner mendefinisikan
belajar sebagai proses perubahan perilaku. Perubahan perilaku yangdicapai sebagai
hasil belajar tersebut melalui proses penguatan perilaku baru yang muncul yakni
operant conditioning (pengkondisian operan) (Baharudin dan Wahyunidalam Zaini,
2014: 121). Operant conditioning atau pengkondisian suatu operan yang dapat
mengakibatkan prilaku tersebut terulang kembali atau menghilang sesuai dengan
keinginan (Sugihartono dalam Zaini, 2014: 121).
Skinner percaya bahwa pengkondisian dipelajari melakui pengkondisian
operan, secara singkat penguatan langsung dari suatu respon ada 3 kondisi yang hadir
dalam pengkondisian operan yaitu A (Antecedent), B (behavior), dan C
(Consequence). Contohnya adalah dengan diberikan penguatan, jika ingin
mengajarkan anak kecil untuk membereskan kasurnya, maka setiap ia selesai
membereskan kasur orang tua memberikan 'hadiah". Setelah terlatih secara
sepenuhnya, kemampuan nya dalam membereskan kasur akan hadir dalam dirinya
sendiri 
Dari hasil eksperimen yang dilakukan oleh Skinner, ada beberapa prinsip
belajar yang menghasilkan perubahan perilaku, diantaranya reinforcement dan
punishment. Pada teori behaviorisme, Skinner menjelaskan bahwa belajar sebagai
suatu proses perubahan tingkah laku dimana reinforcement dan punishment menjadi
stimulus untuk merangsang seseorang dalam berperilaku.
Skinner juga menjelaskan mengenai Schedules of Reinforcement, yaitu
aturan/jadwal untuk menentukan kapan dan bagaimana reinforcement diberikan
setelah perilaku muncul (Plotnik, 2005). Jadwal penguatan ini dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Fixed Interval
2. Fixed Ratio
3. Variabel Interval
4. Variabel Ratio

B. Hasil Diskusi
“Bagaimana cara membentuk perilaku baru dan atau menghilangkan perilaku yang
tidak dan atau menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan dengan menggunakan
prinsip belajar operan?”
- Menurut prinsip Operant Conditioning yang dikemukakan oleh B.F. Skinner,
individu dapat mengontrol atau mengkondisikan tingkah laku menggunakan
penguatan (reinforcement). Perilaku yang mendapat reinforcement positif,
cenderung akan diulangi kemunculannya. Sedangkan, perilaku yang tidak
mendapatkan reinforcement cenderung tidak diulangi dan lama kelamaan akan
terhapus atau menghilang.
Berdasarkan prinsip belajar operan kehadiran reinforcement atau penguatan sangat
berarti seperti membentuk perilaku baru atau menghilangkan perilaku yang tidak
diinginkan, contoh nya orang tua ingin anak nya dapat menggunakan sepatunya
sendiri,maka orang tua pertama harus berusaha untuk membagi kegiatan tersebut
menjadi beberapa segmen,awal nya memakai kaos kaki,lalu memasukan kaki ke
dalam sepatu, lalu belajar untuk menalikan sepatu nya, setiap tahap dari segmen
yang berbeda orang tua memberikan reinforcement seperti memberikan hadiah
setiap ia berhasil atau memberikan pujian kepada anak,sehingga anak akhirnya
dapat menggunakan sepatunya sendiri
Hal tersebut pun berlaku jika ingin menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan
dengan reinforcement negatif yaitu pengurangan atau penghindaran karena
membutuhkan penghapusan kondisi yang tidak menyenangkan, namun harus
dibedakan dengan hukuman. Hukuman adalah presentasi dari rangsangan
permusuhan, reinforcement negatif memperkuat respons,sedangkan hukuman
tidak memperkuat respon dan kurang dapat diprediksikan dibandingkan dengan
penghargaan.
Menurut B.F skinner Operant conditioining adalah suatu metode pembelajaran
menggunakan reward (hadiah) dan punishment (hukuman) sebagai konsekuensi
perilaku. Skinner menganggap reward dan reinforcement sebagai faktor terpenting
dalam proses belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan Psikologi adalah
meramal dan mengontrol tingkah laku. Skinner sama seperti Thorndike
berkesimpulan bahwa pengaruh dari reinforcement dan hukuman tidak simetris.
Reinforcement dapat merubah kemungkinan munculnya respon, sedangkan
hukuman tidak. Dengan demikian, tingkah laku dapat diubah dengan cara
mengubah antecedent, konsekuensi, atau kedua-duanya. Menurut Skinner,
konsekuensi itu sangat menentukan apakah seseorang akan mengulangi suatu
tingkah laku pada saat lain di waktu yang akan datang.

“Cara apa yang harus dilakukan agar prinsip belajar operan efektif dalam mengubah
perilaku?”
Agar prinsip ini efektif, dapat menggunakan Schedules of Reinforcement pada
tingkah laku yang diinginkan. Karena, dengan diberikannya penguatan yang
positif, tingkah laku akan cenderung diulangi. Lalu, sebaliknya, pada perilaku
yang tidak diinginkan, jangan berikan penguatan apapun. Dengan begitu, perilaku
yang tidak diinginkan lama-kelamaan akan tergantikan dengan perilaku yang baru.
Yaitu dengan memberikan jadwal reinforcement atau Schedule Of
Reinforcement,skinner lebih menyukai jadwal intermiten atau intermittent
schedule tidak hanya karena itu lebih efisien tetapi karena menghasilkan respon
yang lebih tahan terhadap kepunahan,terdapat 4 jadwal intermittent dasar
seperti Fixed Ratio, Variable Ratio, Fixed Interval, dan Variabel interval

C. Kesimpulan dan Saran

Dapat disimpulkan dari hasil diskusi kami bahwa teori Operant Conditionin
merupakan suatu teori yang mengunakan punishment positif dan punishment negative
dalam mengubah tingkah laku. Dimana dalam pelaksanaannya ada pemberian reward
dan tidak adanya punishment. Yang baik dalam pendidikan adalah variabel ratio,
yaitu hadiah diberikan kadang – kadang, jika dipandang perlu.

Alangkah baiknya jika penerapan teori ini tidak diterapkan sepenuhnya, tetapi juga
digabung dengan teori yang lainnya sehingga akan tercipta suatu tujuan pendidikan
yang diinginkan.

D. Referensi
Feist&Feist. (2008). Theories of Personality, 7th Edition. USA:The McGraw-Hill
Companies, Inc.
Lim. Annabelle. (2020). ScheduleOf Reinforcement. Simply Psychology
Suryana, E. Operant Conditioning B.F SKINNER (Aplikasi Teori Dalam Praktek
Pendidikan. Diakses melalui
https://www.academia.edu/7428448/OPERANT_CONDITIONING_B_F_SKINNER
_Aplikasi_Teori_Dalam_Praktek_Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai