Anda di halaman 1dari 2

Operant Conditioning merupakan pengembangan dari Teori Stimulus Respons yang dicetuskan oleh

Burrhus Frederic Skinner pada tahun 1930-an. Operant Conditioning adalah suatu metode pembelajaran
yang memiliki tujuan untuk mengubah perilaku dengan memperhatikan penguatan. Penguatan ini akan
menimbulkan dan meningkatkan beberapa respon tertentu secara alamiah, tanpa disusun sebelumnya.
Penguatan disini terbagi menjadi dua jenis, penguatan positif dan penguatan negatif.

Penguatan positif contohnya seperti memberikan apresiasi, hadiah, penghargaan, dan lain-lain ketika
terjadi perilaku yang diharapkan dengan tujuan terjadi penguatan perilaku. Sedangkan penguatan
negatif contohnya seperti memberikan hukuman agar memperlemah perilaku tersebut sehingga hal
tersebut tidak akan terjadi lagi. Jadi, kedua prinsip inilah yang menjadi dasar yang kuat dalam teori
Operant Conditioning ini.

Namun reward dan punishment pada dasarnya tidak akan memberikan dampak yang berarti bagi
pelakunya. Beberapa faktor mempengaruhi efektivitas hukuman atau penghargaan.

1. Immediancy (Kesegeraan)

Memberikan hukuman atau imbalan bisa efektif jika diberikan segera. Artinya tidak ada penundaan
kapan perilaku itu muncul.

2. Contigency (konsistensi)

Jika pengalokasian hukuman dan imbalan tidak dilakukan secara terus-menerus atau konsisten, maka
tidak akan terjadi internalisasi nilai-nilai yang terkait dengan pengalokasian hukuman dan imbalan
tersebut.

3. Establishing Operations (peristiwa perubahan nilai).

Ketika nilai-nilai diberikan dengan memberikan hukuman atau penghargaan, terkadang muncul masalah
dimana nilai-nilai tersebut dapat berubah. Misalnya saja ia mengetahui dirinya tidak boleh berkata
kasar, namun di luar lingkungannya ia melihat banyak orang yang berkata kasar, maka akan terjadi
perubahan nilai-nilai yang telah ditanamkan. masa lalu.

4. Individual Difference (Perbedaan individu)

Pemberian hukuman dan penghargaan juga harus memperhatikan perbedaan individu seperti umur,
budaya, agama, status sosial, dan lain-lain. Jika anak baik maka akan diberi hadiah berupa permen.
Namun jika dilakukan pada orang dewasa, kecil kemungkinan langkah (pemberian reward) tersebut
akan efektif bagi orang dewasa tersebut.

Keunggulan teori operant conditioning yang dikembangkan oleh Skinner terletak pada kenyataan
bahwa pendidik atau guru cenderung menghargai dan menghormati setiap siswanya. Adanya perilaku
reward ini dapat dilihat dengan menghilangkan sistem punishment. Selain itu kelebihan teori Skinner
adalah menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan nyaman sehingga meminimalisir terjadinya
kesalahan. Sebagaimana kita ketahui, terdapat penguatan dalam teori yang dikembangkan oleh Skinner,
dimana penguatan sebenarnya dapat digunakan sebagai motivator bagi siswa dan guru untuk
berperilaku sesuai keinginannya.

Di balik kelebihan teori pengkondisian operan, terdapat beberapa kelemahan teori ini, yaitu

1. Kurangnya hukuman

Kelemahan pertama dalam teori Skinner adalah tidak adanya hukuman yang diberikan kepada siswa
yang melakukan kesalahan. Tidak adanya hukuman ini dapat membuat siswa kurang menyadari arti
disiplin. Hal-hal seperti ini dapat menghambat kegiatan belajar.

2. Penyalahgunaan hukuman

Kelemahan kedua teori Skinner terletak pada penggunaan hukuman yang berlebihan. Dalam hal ini
hukuman bukanlah cara untuk mendisiplinkan siswa. Menurut Skinner, hukuman yang baik adalah
hukuman yang membuat siswa dapat merasakan akibat dari tindakannya.

Skinner membedakan perilaku manusia menjadi dua kelompok utama: perilaku respon dan perilaku
Responden. Masing-masing terkait dengan teori operant conditioning yang diciptakannya.

• Perilaku responden

Perilaku coping merupakan perilaku yang terjadi secara otomatis dan refleks, seperti menjauhkan
tangan saat tidak sengaja menyentuh benda panas atau menggerakkan kaki saat dokter menepuk lutut.

Perilaku ini tidak perlu dipelajari dan otomatis orang akan menguasainya.

• Perilaku operator

Sedangkan perilaku operator atau perilaku operator adalah perilaku yang kita pelajari dan akan muncul
baik disengaja maupun tidak ketika ada kejadian terkait. Perilaku operan ini dapat dilatih melalui
operant conditioning. Kita dapat melatih diri kita sendiri dan orang lain untuk melakukan hal-hal yang
dianggap baik, dan ketika kita sudah terbiasa maka perilaku tersebut akan menjadi bagian dari perilaku
kita sehari-hari.

Daftar pustaka

1. https://jurnal.sttarrabona.ac.id/JurnalSTTA/index.php/JUAR/article/view/65/70
2. https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-malang/bimbingan-dan-konseling-
pribadi-sosial/makalah-operant-conditioning/43426588
3. https://www.sehatq.com/artikel/operant-conditioning-adalah-metode-belajar-efektif-ini-
konsepnya
4. https://www.gramedia.com/literasi/teori-pembelajaran-skinner/
5. https://ilmpiwil3.wordpress.com/2014/06/04/teori-operant-conditioning-b-f-skinner-1974/

Anda mungkin juga menyukai