Anda di halaman 1dari 2

Nama : Adhitya Kurniawan

Kelas : A1 – Semester 7

NIM : 172030100040

REVIEW TEORI BELAJAR

CONDITIONING OPERAN

B.F Skinner

1. Konsep Dasar “Belajar”


Ketika manusia dilahirkan di muka bumi. Mereka telah belajar untuk berusaha
mempertahankan diri agar bisa survive dalam kondisi apapun. Semisal bayi yang baru lahir
dan merasa lapar, akan menangis sekeras mungkin untuk mendapatkan asupan susu dan
meredakan rasa lapar bayi. Dan hal-hal itu akan terus berkembang seiring berjalannya
waktu. Proses-proses tersebut dapat ditempuh dengan jaluk pendidikan formal maupun
informal. Dengan begitu manusia dapat berkembang dengan kondisi yang memaksa untuk
dihadapinya sekali pun.
Pada teori belajar “pengkondisian operan” manusia dapat mempelajari sesuatu
dengan mendapatkan semacam hukuman agar manusia semakin memahami bagaimana
berperilaku atau mengerjakan sesuatu dengan benar, tidak terlalu lemah atau terlalu kuat
sebuah pengkondisian tersebut. Maka ini lah alasan disebut “operant” karena meskipun
dikondisikan, proses pengkondisian hanya akan berhasil kalo si subyek ikut “beroperasi”
dalam pengkondisian.
Pengondisian operan adalah metode pembelajaran yang terjadi melalui reward dan
punishment pada perilaku. Melalui pengondisian operan, seorang individu membuat
hubungan antara perilaku tertentu dan konsekuensinya.
2. Bagaimana Perilaku Belajar Dibentuk
Skinner menyebut ada tiga jenis stimulus yang terjadi setelah suatu perilaku. Ada
stimulus netral, reinforcement alias penguat, dan punishment alias hukuman, penjelasan:
a. Netral: Stimulus dari lingkungan yang tidak menambah atau mengurangi
kemungkinan perilaku diulang.
b. Reinforcement/penguat: Stimulus dari lingkungan yang meningkatkan
kemungkinan perilaku diulangi.
c. Punishment/hukuman: Stimulus dari lingkungan yang mengurangi kemungkinan
perilaku diulang.
3. Bagaimana Cara Pembentukan Perilaku Lewat Proses Belajar

Dihukum maupun dipuji adalah bagian dari hidup manusia. Dimana respon dari
orang lain mampu membentuk stimulus yang akan kita lakukan. Sebagai contoh, ketika
memiliki teman yang merokok lalu diberikan pujian layaknya seorang jagoan, maka akan
memberikan penguat positif dan perilaku merokok akan semakin kuat. Dan juga ketika kita
diledek dianggap cemen karena tidak merokok maka akan menjadi penguat negatif dan
stimulus pada kita untuk melakukan perilaku merokok. Dan terahir bisa jadi perilaku itu
menghilang ketika kita ketahuan merokok oleh orang tua dan dihukum dengan fisik atau
hukuman moril.

Dan itulah bagaimana perilaku belajar terbentuk pada teori pengkondisian operan
dari Skinner. Yang bisa jadi seseorang akan semakin semangat belajar karena penguat positif
yang diberikan lingkungannya, atau malah semangat belajarnya datang karena paksaan atas
hukuman yang akan diberikan kepadanya.

4. Review Jurnal “PENGARUH PENERAPAN TEORI BELAJAR OPERANT CONDITIONING DALAM


MATA PELAJARAN PPKn TERHADAP PERBAIKAN PERILAKU PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI
6 KAYUAGUNG”
Peneliti menggunakan pengkondisian operan kepada murid SMP khususnya pada
mata pelajaran PPKn. Dari data yang dimiliki peneliti banyak dari murid SMP tersebut tidak
begitu memperhatikan disaat mata pelajaran PPKn berlangsung dan juga tidak mengerjakan
tugas yang diberikan. Sistem pembelajaran pada teori operant conditioning pada
perspektifnya seorang guru mampu mengawasi, memperhatikan dan mempertimbangkan
kemampuan dan perilaku pada peserta didiknya sehingga dapat melakukan tindakan-
tindakan pengajaran apa yang akan dilakukan agar dapat memperbaiki perilaku menyimpang
pada masing-masing peserta didik yang melakukan perilaku menyimpang seperti kenakalan
dalam proses pembelajaran. Dengan begitu diharapkan dengan menggunakan
pengkondisian operan dalam sistem belajar nantinya dapat meningkatkan hasil belajar
murid SMP pada mata pelajaran PPKn.
Pada simpulan jurnal peneliti memunculkan sebuah data yang baik dimana terdapat
pengaruh belajar yang signifikan setelah menerapkan sistem pembelajaran dengan
pengkondisian operan kepada murid-murid SMP tersebut.

Anda mungkin juga menyukai