Bab I - Belajar
Teori belajar
Kelompok II:
Angling Z.H Hanifah
Ani Mira
Dini Yeni
BAB I
BELAJAR
TAHAP MOTIVASI
TAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
KONSENTRASI
MENGOLAH
MENYIMPAN
MENGGALI (1)
MENGGALI (2)
UMPAN BALIK
BAB II
KONSEP BELAJAR MENURUT ISLAM
Cara belajar
Dalam Al-Quran, cara belajar yang memburuhkan
usaha manusia, sebagaimana dikemukakan oleh
Najati (2005), dapat memalui 3 cara, yaitu:
Sarana Belajar
Sarana fisik
Sarana psikis
Akal
Qalbu
Jenis Ilmu
Menurut Al-Ghazali, ilmu terdiri dari dua
jenis yaitu ilmu kasbi dan ilmu ladunni.
Ilmu kasbi adlah cara berpikir yang
sistematik dan metodik, sedangkan ilmu
ladunni adalah ilmu yang diperoleh oleh
orang-orang tertentu dengan tidak melalui
proses perolehan ilmu pada umumnya.
2. Al-Zarnuji
Konsep pendidikan Islam yang dikemukakan Al-Zarnuji, antara
lain:
Pengertian ilmu dan keutamaannya.
Niat belajar.
Memilih guru, ilmu, teman dan ketabahan dalam belajar.
Menghormati ilmu dan ulama.
Ketekunan, konstinuitas, dan cita-cita luhur.
Permulaan dan insensitas belajar serta tata tertibnya.
Tawakal kepada Alloh SWT
Masa belajar
Kasih sayang dan member nasihat
Mengambil pelajaran
Wara (menjaga diri dari shubhat dan haram) pada masa belajar.
Penyebab hafal dan lupa
Masalah rezeki dan umur.
Pembagian Ilmu
Al-Zarnuji membagi Ilmu Pengetahuan
dalam empat kategori, yaitu:
~ Ilmu fardhu ain
~ Ilmu fardhu kifayah
~ Ilmu haram
~ Ilmu jawaz
Metode Pembelajaran
Al-Zarnuji menjelaskan bahwa ,etode
pembelajaran meliputi dua kategori.
Pertama metode yang bersifat etik
mencakup niat dalam belajar. Kedua,
metode yang bersifat teknik strategi.
BAB 3
KONSEP BELAJAR BEHAVIORISME
1. Teori belajar kondisioning klasik
2. Hukum-Hukum Kondisional
Klasik
Pemerolehan adalah membuat pasangan stimulus
netral dengan stimulus tak bersyarat berulangulang hingga muncul respons bersyarat.
Pemadaman (extinction). Setelah respons itu
terbentuk, maka respons itu akan tetap ada selama
masih diberikan rangsangan bersyaratnya dan
dipasangkan dengan rangsangan tak bersyarat.
Generalisasi dan Diskriminasi. Ternyata respons
bersyarat ini juga dapat dikenakan pada kejadian
lain, namun situasinya yang mirip.
Kondisioning tandingan (counter
conditioning). merupakan salah satu bentuk
khusus dari kondisioning responden.
3. Penerapan prinsip-prinsip
kondisioning klasik dalam kelas
B. Prinsip-prinsip belajar
menurut Skinner
1. Reinforcement
Reinforcemen didefinisikan sebagai sebuah
konsekuen yang menguatkan tingkah laku
(atau frekuensi tingkah laku). Secara umum,
reinforcemen dapat dibedakan menjadi tiga:
.Dari segi jenisnya
2. Punishment
Punishment adalah menghadirkan atau
memberikan sebuah situasi yang tidak
menyenangkan atau situasi yang ingin
dihindari untuk menurunkan tingkah
laku.
3. Shaping
Shaping adalah menggunakan langkah-langkah
kecil yang disertai dengan feedback untuk membantu
siswa mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Adapun langkah-langkah dalam pemberian shaping
adalah:
Memilih tujuan yang ingin dicapai;
Mengetahui kesiapan belajar siswa;
Mengembangkan sejumlah langkah yang akan
memberikan bimbingan kepada siswa;
Memberi feedback terhadap hasil belajar siswa.
4. Extinction
Extinction adalah mengurangi atau
menurunkan tingkah laku dengan
menarik reinforcement yang
menyebabkan perilaku tersebut
terjadi. Extinction ini terjadi melalu
proses perlahan-lahan. Extinction
merupakan kunci untuk mengatur
tingkah laku siswa.
C. Edwin R Guthrie
Teori belajar menurut Gutrie
Edwin R Gutrie adalah salah satu
penemu teori pembinasaan asosiasi
dekat. Teori ini menyatakan bahwa
peristiwa belajar terjadi karena adanya
sebuah kombinasi antara rangsangan
yang disandingkan dengan gerakan
yang akan cenderung diikuti oleh
gerakan yang sama.
Memutus kebiasaan
Kebiasaan dalam teori Guthrie ini
didefinisikan sebagai sebuah respons
yang diasosiasikan dengan beberapa
stimuli yang berbeda. Untuk
menghentikan kebiasaan yang
inapropiate, maka kebiasaan itu perlu
diputus.
Eksperimen Guthrie
Beberapa prinsip dalam teori kontinguitas, yaitu:
Agar terjadi pembiasaan, maka organism harus selalu
merespons atau melakukan sesuatu;
Pada saat belajar melibatkan pembiasaan terhadap
herakan-gerakan tertentu.
Keterbukaan terhadap berbagai bentuk stimulus yang
ada merupakan keinginan untuk menghasilkan respons
secara umum;
Respons terakhir dalam belajar harus benar ketika itu
menjadi sesuatu yang akan diasosiasikan.
Asosiasi akan menjadi lebih kuat karena ada
pengulangan.
Clark Hull
Hull telah mengembangkan sebuah teori
dalam versi behaviorisme. Ia menyatakan
bahwa stimulus (S) mempengaruhi organism
(O) dan menghasilkan respons (R) itu
tergantung pada karakteristik O dan S.
dengan kata lain, Hull telah berminat
terhadap studi yang mempelajari variable
intervening yang mempengaruhi perilaku
seperti dorongan atau keinginan, insentif,
penghalang, dan kebiasaan.
BAB IV
KONSEP BELAJAR KOGNITIF
Salah satu aliran yang mempunyai
pengaruh terhadap praktek belajar yang
dilaksanakan disekolah adalah aliran
psikologi kognitif. Berbeda dengan aliran
behavioristik yang memandang belajar
sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik
antara stimulus dan respons, aliran kognitif
memandang kegiatan belajar bukanlah
sekadar stimulus dan respons yang
bersifat mekanistik
A. Teori Gestalt
Hukum Pragnanz
Hukum ini menyatakan bahwa organisasi psikologis selalu cenderung untuk
bergerak kea rah penuh arti.
Hukum kesamaan
Hukum ini menyatakan bahwa hal-hal yang sama cenderung membentuk
Gesalt atau kesatuan.
Hukum keterdekatan
Hukum yang menyatakan bahwa hal-hal yang saling berdekatan cenderung
membentuk kesatuan.
Hukum ketertutupan
Prinsip hukum ketertutuan ini menyatakan bahwa hal-hal yang tertutup
cenderung membentuk gestalt.
Hukum kontinuitas
Hukum ini menyatakan bahwa hal-hal yang kontinu atau yang merupakan
kesinambungan yang baik akan mempunyai tendensi untuk membentuk
kesatuan.
Macam-macam pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki individu dapat
dibedakan menjadi pengetahuan umum dan
pengetahuan khusus. Pengetahuan umum
dalah informasi yang sangat berguna untuk
melaksanakan tugas yang berbeda.
Pengetahuan khusus adalah informasi yang
dapat digunakan hanya dalam situasi tertentu.
Pengetahuan juga dapat dikategorikan menjadi
tiga, yaitu: pengetahuan deklaratif,
pegetahuan procedural, pengetahuan
kondisional.
Memproses informasi
Information processing model memandang memori manusia itu
seperti sebuah computer yang mengambil atau mendapatkan
informasi, mengelolanya, mengubahnya, kemudian menyimpannya,
dan menghadirkan kembali pada saat membutuhkannya.
Short term memory adalah sebuah system penyimpanan yang
dapat menimpan sejumlah informasi yang terbatas untuk beberapa
detik.
Long term memory adalah bagian dari system memori manusia
yang menyimpan informasi untuk sebuah periode yang cukup lama.
Episodic memory adalah memori pengalaman personal manusia
yang memuat sesuatu yang manusia lihat atau dengar
Semantic memory adalah memori yang berisi ide-ide atau konsepkonsep yang berkaitan dengan skema atau skemata.
Procedural memory adalah memori yang berkaitan dengan sesuatu
yang bersifat prosedural.
BAB V
KONSEP BELAJAR KONSTRUKTIVISME
Pandangan konsruktivisme
Dalam belajar siswa perlu dibiasakan
memecahkan masalah, menemukan
sesuatu dan bergelut dengan ide.
Karena itu tidak mungkin guru
memberikan semua pengetahuan
kepada murid, ia hanya fasilitator agar
pengetahuan menjadi relevan bagi
siswa.
Perkembangan kognitif
Empat fase perkembangan:
Periode sensiriomotor
Periode preoperational
Periode operasional konkret
Periode operasional
Perkembangan bahasa
Preintelectual speech : tahap awal, yang
ditandai dengan adanya proses dasar
yang berkembang.
Nave psychology : tahap kedua, ketika
mengeksplor objek-objek konkret yang
ditemukan.
Egocentric speech : tahap selalu berbicara
tanpa mempedulikan orang lain.
Inner speech : tahap dalam mengarahkan
perilaku seseorang.
BAB VI
KONSEP BELAJAR HUMANISME
Aliran humanistik memandang bahwa belajar
bukan sekadar pengembangan kualitas kognitif
saja, melainkan juga sebuah proses yang terjadi
dalam diri individu yang melibatkan seluruh bagan
atau domain yang ada. Domain-domain tersebut
meliputi domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Para ahli psikologi pendidikan menyatakan
bahwa pada dasarnya pendidikan humanistic
bukanlah sebuah strategi belajar, melainkan
sebagai sebuah filosofi belajar yang sangat
memerhatikan keunikan-keunikan yang dimiliki
oleh siswa.
a. Open Schools
Dalam open schools, proses pembelajaran memiliki cirri-ciri
sebagai berikut:
Peran guru dan murid, guru berperan sebagai fasilitator
yang membantu siswa untuk secara aktif membimbing
mereka dalam belajar.
Evaluasi diagnostic, sebagai bimbingan pengajaran untuk
memberikan feedback terhadap kinerja siswa dalam
belajar.
Materi, pemberian materi yang berbeda digunakan untuk
memberikan stimulus bagi siswa agar dapat melakukan
ekplorasi dalam belajar.
Pengajaran individual,
Kelompok dengan berbagai tingkat usia,
Ruangan terbuka
Team teaching
Inteligensi Ganda
Gardner mendefinisikan inteligensi
sebagai kemampuan untuk memecahkan
persoalan dan menghasilkan produk
dalam suatu setting yang bermacammacam dan dalam situasi yang nyata.
Menurut Gardner, kecerdasan seseorang
diukur bukan dengan tertulis, tetapi
bagaimana seseorang dapat memecahkan
problem yang nyata dalam kehidupan.
Redefinisi Kecerdasan:
Pergeseran dari IQ, EQ, dan
SQ
Experiental Learning
1. Konsep dasar
Dalam experiental learning,
pengalaman mempunyai peran sentral
dalam proses belajar. Teori ini
mendefinisikan belajar sebagai proses
dimana pengetahuan diciptakan
melalui transformasi pengalaman.
Do you have
any questions?
Terimakasih
atas
Perhatiannya!!!