Nama Anggota :
1. Cut Eka Mutia (210203075)
2. Kana Radhiah (210203065)
3. Lady Humaira (210203120)
4. Muhammad Hilal Yafi (210203104)
5. Sakila Dwi Febrianty (210203116)
6. Syifa Ulrahmi (210203083)
7. Raudhatul Jannah (210203032)
8. Uswatul Husna (210203004)
9. Putri Risky Handayani (210203053)
B. TEORI-TEORI BELAJAR
Menurut teori ini, belajar adalah proses perubahan yang terjadi karena
adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi
(respons). Penganut teori ini mengatakan bahwa segala tingkah laku
manusia adalah hasil conditioning, yakni hasil dari latihan-latihan atau
Kebiasaan-kebiasaan bereaksi terhadap syarat-syarat atau perangsang-
perangsang tertentu yang dialaminya di dalam kehidupannya.
3. TEORI HUMANISTIK
Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk
kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori belajar
humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat,
teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar.
Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses
belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-
konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta
tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain,
teori ini lebih tertarik pada pengertian belajar dalam bentuknya yang paling
ideal dari pada pemahaman tentang proses belajar sebagaimana apa adanya,
seperti yang selama ini dikaji oleh teori-teori belajar lainnya.
1. Teori Behavioristik
1) Keunggulan
Guru akan terbiasa untuk bersikap teliti dan peka saat kondisi belajar
mengajar.
Guru lebih sering membiasakan muridnya untuk belajar mandiri,
tetapi ketika murid kesulitan baru bertanya kepada guru.
Dapat mengganti cara mengajar (stimulus) yang satu dengan
stimulus lainnya hingga mendapatkan apa yang diterima oleh murid
(respon).
Dengan teori belajar ini sangat cocok untuk mendapatkan
kemampuan yang mengandung unsur-unsur kecepatan, spontanitas,
dan daya tahan.
Teori ini bisa membentuk perilaku yang diinginkan. Dengan kata
lain, perilaku yang berdampak baik bagi murid diberi perhatian lebih
dan perilaku yang kurang sesuai dengan murid perhatiannya
dikurangi.
2) Kelemahan
Tidak semua pelajaran dapat memakai teori belajar behavioristik.
Guru diharuskan untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk
yang sudah siap.
Murid cenderung diarahkan untuk berpikir linier, konvergen,
tidak kreatif, dan memposisikan murid sebagai murid pasif.
Dalam proses belajar mengajar, murid hanya bisa mendengar dan
menghafal yang didengarkan.
Murid membutuhkan motivasi dari luar dan sangat bergantung
pada guru.
2. Teori kognitif
1) Keunggulan
Memudahkan siswa untuk memahami materi belajar
Sisawa menjadi mandiri dan lebih kreatif
2) Kelemahan
Teori yang belum bisa digunakan pada semua tingkat Pendidikan
Pada Pendidikan tingkat lanjut, teori ini susah untuk diterapkan
3. Teori Humanistik
1) Keunggulan
Tingkat keberhasilan atau indikator penilaian dari teori belajar ini
adalah murid merasa senang dalam belajar dan terjadi perubahan
terhadap tingkah laku dan pola pikir bukan karena paksaan atau
keinginan sendiri.
Jika proses belajar mengajar mengutamakan pembentukan
kepribadian, perubahan tingkah laku, dan hati nurani maka teori
belajar humanistik sangat sesuai.
Dengan teori ini, murid diharapkan menjadi manusia yang bisa
mengatur dirinya sendiri dan menjadi pribadi yang tidak terikat
oleh pendapat orang lain tanpa harus merugikan atau mengambil
hak-hak orang lain.
2) Kelemahan
Kekurangan yang ada pada teori belajar humanistik berada pada murid.
Maksudnya, murid yang tidak mau mengerti akan potensi dirinya maka
murid itu akan tertinggal dalam proses belajar mengajar.