Kelas: 5B
2. Sebutkan dan jelaskan teori belajar matematika sehingga dapat memudahkan saudara untuk
membuat rencana pengembangan pembelajaran matematika di SD?
Teori Belajar Ausubel
Belajar dikatakan bermakna (meaningfull) bila informasi yang akan dipelajari
peserta didik disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya sehingga dapat
mengaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Entitas fakta
dan generalisasi lebih siap dipelajari dan diserap oleh siswa bila fakta-fakta dan
generalisasi itu dikaitkan ke kerangka yang lebih inklusif dari pengetahuan yang
bermakna. Hierarkhi Ausubel dari yang lebih inklusif ke yang sederhana. Kegiatan
belajar dengan penemuan maupun dengan ceramah, dapat menghasilkan belajar
bermakna bagi siswa. Untuk mengajarkan konsep persamaan kuadrat, harus disiapkan
dahulu pengertian persamaan sebagai konsep yang lebih inklusif dalam struktur kognitif
siswa, agar belajar menjadi bermakna. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa harus
sesuai dengan struktur kognitif dan harus sesuai dengan tahap perkembangan intelektual
siswa tersebut. Perlu dibedakan antara struktur kognitif siswa dan tahap perkembangan
intelektual siswa.
Teori Dienes
Menurut Dienes bahwa konsep-konsep matematika itu akan lebih berhasil dipelajari bila
melalui tahapan tertentu. Tahapan belajar menurut Dienes itu ada enam tahapan secara
berurutan, yaitu sebagai berikut.
Bermain bebas (Free Play)
Permainan (Games)
Penelaahan kesamaan sifat (Searcing for Communities)
Representasi (Representation)
Simbolisasi (Symbolization)
Formalisasi (Formalitation).
Teori belajar Dienes erat kaitannya dengan bagaimana anak-anak belajar melalui
permainan. Melalui permainan anak-anak dapat mempraktekkan kompetensi maupun
keterampilan yang diperlukan atau dikuasai dengan cara yang tidak kaku, beragam, dan
menyenangkan.
Menurut kelompok kami, teori yang diberikan oleh Dienes sangat cocok dan tepat untuk
dilaksanakan di jenjang sekolah dasar. Teori ini sangat tepat dilakukan dalam penyampaian
materi bilangan dan geometri disekolah dasar, karena dalam proses pembelajarannya
dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan dan tidak kaku. Sehingga lewat penyampaian
yang menyenangkan, diharap peserta didik dapat lebih mudah menerima materi, dan tidak lagi
merasa kalau materi bilangan dan geometri adalah materi yang menakutkan. Menurut Dienes,
beliau juga menekankan adanya penggunaan benda atau alat peraga. Dengan adanya alat
peraga, peserta didik juga akan lebih mudah memahaminya.