Pembelajaran PKn sebagai pendidikan nilai, moral, dan norma berarti di dalamnya
mengandung pendidikan nilai atau norma. Pembelajaran tersebut memiliki fungsi bagi
penanaman nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu
dengan adanya pembelajaran PKn sebagai pendidikan nilai, moral, dan norma diharapkan
terbentuk karakter yang baik sesuai nilai-nilai pancasila sehingga tercipta masyarakat yang
rukun dan damai. FILE 130633431PB HAL 82
Dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai persatuan, nilai kerakyatan dan keadilan yang menjadikannya sebagai identitas nasional
bangsa Indonesia. Dengan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai diharapkan
nantinya akan membentuk sikap/watak ataupun karakter sebagai warga negara yang baik
dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara FILE
130633431PB HAL 85.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan guru PKn untuk mewujudkan pendidikan
kewarganegaraan sebagai bagian pembentukan karakter yang mengandung nilai, moral, dan
norma, yaitu FILE 42. Syarifah 7 HAL 610:
TEORI BELAJAR
Menurut Muh. Sain Hanafy terdapat beberapa teori-teori belajar dalam pendidikan,
diantaranya ialah: REFERENSI PKN 2 HALAMAN
Pengaruh dari teori ini yaitu menganggap bahwa belajar hanya sebatas melatih
daya. Contohnya dalam melatih daya ingat seseorang harus berusaha dengan cara
menghafal kata-kata atau angka, istila asing, dan lain sebagainya.
untuk melatih daya tersebut seseorang haruslah membiasakan diri melatih
daya-daya itu dengan usaha sehingga dapat tumbuh dan berkembang serta tak
terpendam. Pengaruh teori ini dalam belajar ialah ilmu pengetahuan yang
diperoleh hanyalah bersifat hafalan saja.
2. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt
Teori ini dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman. Teori ini sering
disebut field theory atau insight full learning. Belajar menurut teori ini yang
terpenting adalah penyesuaian pertama, yaitu memperoleh respon atau tanggapan
yang tepat. Belajar bukanlah mengulang apa yang harus dipelajari, tetapi lebih ke
mengerti atau mendapatkan insight (wawasan)
3. Teori Asosiasi
Teori ini disebut juga teori Sarbond (stimulus, respons, dan bond). Stimulus berarti
rangsangan, respon berarti tanggapan, dan bond berarti dihubungkan. Jadi
rangsangan diciptakan untuk melahirkan tanggapan kemudia dihubungkan antara
keduanya dan terjadilah asosiassi. Dari teori asosiasi ada dua teori yang sangat
terkenal, yaitu teori konektionisme dari Thorndike dan teori conditioningdari Ivan
P. Pavlov.
4. Teori Connectionism
Teori ini ditemukan sekaligus dikembangkan oleh Edward L. Thorndike.
Menurutnya, organisme (termasuk manusia) yang hanya bergerak atau bertindak
jika ada perangsang yang mempengaruhi dirinya. Belajar dalam teori ini
merupakan proses melalui trial and error (mencoba-coba dan mengalami
kegagalan) dan law of effect yang berarti segala tingkah laku yang mengakibatkan
terpuaskan (cocok dengan tuntutan situasi) sehingga akan diingat dan dipelajari
dengan sebaik-baiknya.
5. Teori Conditioning
Teori ini ditemukan oleh Ivan P. Pavlov yang menyatakan bahwa dalam belajar
perlu adanya latihan-latihan dan kebiasaan-kebiasan yang telah melekat pada diri
yang dapat mempengaruhi bahkan menganggu proses belajar yang bersifat skill.
FILE 82HELMIA HAL GAADA HALAMAN
Siswa menurut teori belajar ini harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir,
dan menyusun konsep. Sedangkan guru memiliki peran sebagai berikut: