Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh
individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil
melakukan sesuatu.
Belajar tidak hanya sekedar memetakan pengetahuan atau informasi yang
disampaikan. Namun bagaimana melibatkan individu secara aktif membuat
ataupun merevisi hasil belajar yang diterimanya menjadi suatu pengalamaan
yang bermanfaat bagi pribadinya. Pembelajaran merupakan suatu sistem
yang membantu individu belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar dan
lingkungan.
Teori adalah seperangkat azaz yang tersusun tentang kejadian-kejadian
tertentu dalam dunia nyata, dinyatakan oleh McKeachie dalam grendel 1991
: 5 (Hamzah Uno, 2006:4).

1.2 Rumusan Masalah


Di dalam makalah ini, kami akan membahas tentang apa itu teori?; dan
apa saja teori teori belajajr?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata
kuliah belajar dan pembelajaran serta agar mengetahui pengertian teori; dan
teori-teori belajar.

1
BAB II
KAJIAN MAKALAH

2.1 Pengertian Teori


Teori adalah seperangkat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang
memberikan penjelasan dan memprediksikan fenomena. Ada 2 macam teori
yaitu teori intuitif dan teori ilmiah teori intuitif adalah teori yang dibangun
berdasarkan pengalaman praktis sedangkan teori ilmiah atau teori formal
adalah teori yang dibangun berdasarkan hasil-hasil penelitian.
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh
individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil
melakukan sesuatu
Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara
pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa,
perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun
di luar kelas

2.2 Teori-Teori Belajar


2.2.1 Teori Deskriptif Dan Teori Preskriptif
Bruner mengemukakan bahwa teori pembelajaran bersifat
prespektif dan teori belajar adalah deskriptif. Perspektif karena
tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode
pembelajaran yang optimal sedangkan teori belajar bersifat
deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan
proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan
antara variabel-variabel yang menentukan hasil belajar sedangkan
teori pembelajaran sebaliknya, teori ini menaruh perhatian pada
bagian seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses

2
belajar dan kata lain teori pembelajaran berurusan dengan upaya
mengontrol variabel yang dispesifikasikan dalam teori belajar agar
dapat memudahkan belajar
Teori pembelajaran yang lebih prespektif dikembangkan lebih
lanjut oleh Reigeluth. Ia mengemukakan bahwa teori perspektif
adalah goal-oriented atau untuk mencapai tujuan. Sedangkan teori
deskriptif adalah goal-free untuk memberikan hasil. maksudnya
adalah bahwa teori pembelajaran perspektif dimaksudkan untuk
mencapai tujuan sedangkan teori belajar deskriptif dimaksudkan
untuk memberikan hasil. Itulah sebabnya variabel yang diamati
dalam mengembangkan teori belajar yang perspektif adalah metode
optimal untuk mencari tujuan sedangkan dalam pengembangan teori
pembelajaran deskriptif variabel yang diamati adalah hasil belajar
sebagai akibat dari interaksi antara metode dan kondisi .
Teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan
pembelajaran dan proses psikologis dalam diri siswa sedangkan
teori belajar mengungkapkan hubungan antara kegiatan siswa dan
proses psikologis dalam diri siswa.
Teori belajar prespektif dan teori belajar deskriptif memiliki
perbedaan diantaranya yaitu :
1. Teori belajar adalah deskriptif sedangkan tujuan utamanya
menjelaskan proses belajar. Sedangkan teori pembelajaran
adalah preskriptif karena tujuan utamanya menetapkan metode
pembelajaran yang optimal.
2. Teori pembelajaran perspektif dimaksudkan untuk mencapai
tujuan sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan
untuk memberikan hasil itulah sebabnya variabel yang diamati
dalam teori-teori pembelajaran yang preskriptif adalah metode
yang optimal untuk mencapai tujuan

3
3. Teori perspektif adalah goal-oriented atau untuk mencapai
tujuan sedangkan teori deskriptif adalah atau untuk memberikan
hasil.
Contoh teori belajar deskriptif :
Seorang anak belajar dengan tujuan untuk mendapatkan nilai bagus
di ulangan keduanya setelah anak tersebut gagal di ulangan
pertamanya. Dalam hal ini teori deskriptif berperan dalam
menjelaskan hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar nilai anak
tersebut di ulangan kedua bisa bagus diantaranya dia harus belajar
lebih giat, lebih memehami materi, menayakan jika materi belum
jelas, tidak mengulangi kesalahan di ulangan pertamanya dan
memiliki seseorang yang bisa membantu dalam belajar.
Contoh teori pembelajaran preskriptif :
Seorang guru yang melihat anak didiknya nilai ulangannya tidak
memenuhi syarat mka guru tersebut berusaha untuk mencari solusi
yang tepat untuk siswanya agar mendapat nilai yang bagus yaitu
guru dengan senang hati memberikan motivasi kepada siswanya,
mengajak siswanya agar belajar kelompok, memeberikan solusi
yang menumbuhkan semangat, kepercayaan diri dan pantang
menyerah dan selalu bersikap baik dengan siswanya

2.2.2 Teori Behavioristik


Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman yang
dicetuskan oleh Gagne dan Berliner. Teori ini lalu berkembang
menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang
dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Teori belajar behavioristik menjelaskan bahwa belajar adalah
perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan nilai secara

4
konkrit. Perubahan terjadi melalui rangsangan yang menimbulkan
hubungan perilaku reaktif berdasarkan lingkungan belajar anak baik
yang internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar.
Sedangkan respon adalah akibat atau dampak berupa reaksi fisik
terhadap stimulant. Belajar berarti penguatan ikatan asosiasi sifat
dan kecenderungan-kecenderungan perilaku atau stimulus respon
Teori belajar behavioristik menurut beberapa pakar :
1. Edwar lee thorndike : Belajar merupakan peristiwa terbentuknya
asosiasi-asosiasi antar peristiwa yang disebut stimulus dan
respon. Ia juga mengemukakan bahwa perubahan perilaku
sebagai hasil belajar terangkum dalam hukum-hukum.
a. Hukum kesiapan, yaitu semakin siap suatu organisme
memperoleh suatu perubahan tingkah laku pelaksanaan
tingkah laku tersebut akan menimbulkan kepuasan individu
sehingga asosiasi cenderung diperkuat prinsip pertama teori
koneksionisme yaitu belajar sebagai suatu kegiatan
membentuk asosiasi antara kesan panca indra dan
kecenderungan bertindak sisanya jika anak merasa senang
atau tertarik pada kegiatan kaya penjahit ia akan cenderung
mengerjakannya apabila hal ini dilaksanakan ia merasa puas
dan belajar menjahit akan menghasilkan prestasi.
b. Hukum latihan, semakin sering tingkah laku dilatih atau
digunakan asosiasi tersebut semakin kuat. Hukum latihan
adalah koneksi antara kondisi yang merupakan perangsang
dan tindakan atau menjadi lebih kuat karena latihan-latihan.
c. Hukum hasil, yaitu hubungan stimulus respon cenderung
diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cenderung
diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan hukum ini
menunjukkan pada makin Kuat atau makin lemahnya
koneksi sebagai hasil suatu perbuatan yang disertai akibat
menyenangkan cenderung dipertahankan dan akan diulangi

5
lagi di waktu tertentu sebaliknya suatu perbuatan yang
diikuti akibat tidak menyenangkan cenderung dihentikan dan
tidak akan diulangi
2. J.B Watson, ia mengungkapkan 2 prinsip dasar dalam
pembelajaran yaitu prinsip kekerapan dan kebaruan
3. Crack Hull mengemukakan teorinya yaitu bahwa suatu
kebutuhan atau keadaan terdorong oleh motif tujuan, maksud,
aspirasi dan ambisi harus ada dalam diri seseorang yang belajar
sebelum suatu respon dapat diperkuat atas dasar pengurangan
kebutuhan hal ini efisiensi belajar tergantung pada besarnya
tingkat pengurangan dan kepuasan motif yang menyebabkan
timbulnya usaha belajar oleh respon-respon yang dibuat individu
tersebut
4. Edwin Guthrie : menurutnya tingkah laku manusia secara
keseluruhan dapat dipandang sebagai deretan-deretan tingkah
laku yang terdiri dari unit-unit tingkah laku tersebut merupakan
reaksi atau respon dari stimulus.
5. Bf Skinner, ia menganggap reinforcement merupakan faktor
penting dalam belajar. penumbuhan diartikan sebagai suatu
konsekuensi perilaku yang memperkuat perilaku tertentu ada
dua macam pengaruh yaitu positif dan negatif. pengaruh positif
adalah rangsangan yang semakin memperkuat atau mendorong
suatu tindak balas. Pengaruh negatif adalah peneguhan yang
mendorong individu untuk menghindari suatu tindak balas
tertentu yang tidak memuaskan
6. Albert Bandura, merupakan psikolog yang terkenal dengan teori
belajar sosial eksperimen yang sangat terkenal adalah
eksperimen bobo doll yang menunjukan anak meniru secara
persis perilaku agresif orang dewasa disekitarnya. Faktor-faktor
yang berproses belajar observasi adalah sebagai berikut :

6
a. Perhatian mencakup peristiwa meniru dan karakteristik
pengamat
b. Penyimpanan atau proses mengingat mencakup kode
simbolik produksi motorik mencakup kemampuan fisik
maupun meniru dan kekuatan dan keakuratan umpan balik
c. Motivasi mencakup dorongan dari luar dan penghargaan
terhadap diri sendiri
Contoh penerapannya yaitu guru memberikan stimulus
berupa pertanyaan, tes, latihan, tugas-tugas
2.2.3 Teori Belajar Kognitif
Teori kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget. Teori ini
memberikan banyak konsep utama dalam psikologi perkembangan
dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan. Teori
kognitif belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman belajar
tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati.
Menurut teori ini, proses belajar akan berjalan baik bila materi
pelajaran yang baru dapat beradaptasi dengan struktur kognitif yang
telah dimiliki oleh siswa. Prinsip kognitif antara lain sebagai berikut:
1. Seseorang yang belajar akan lebih mampu mengingat dan
memahami sesuatu apabila pelajaran tersebut disusun
berdasarkan pola dan logika tertentu
2. Penyusunan materi pelajaran harus dari sederhana ke kompleks
3. Belajar dengan memahami akan jauh lebih baik daripada dengan
hanya menghafal tanpa pengertian penyajian. Teori ini lebih
menekankan kepada proses belajar daripada hasil belajar. Bagi
yang menganut aliran kognitif belajar tidak hanya melibatkan
hubungan antara stimulus dan respon lebih dari itu belajar
melipat melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks
menurut teori ini ilmu pengetahuan dibangun di dalam diri
seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan
dengan lingkungan proses ini tidak hanya berjalan terpatah -

7
patah terpisah-pisah. Tetapi melalui proses pengaliran
bersambung dan menyeluruh. Teori kognitif menekankan
belajar sebagai proses internal dan belajar merupakan aktivitas
yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.

Teori belajar kognitif menurut beberapa pakar :


1. Menurut Piaget salah seorang Penganut aliran kognitif yang
kuat, proses belajar sebenarnya terjadi dari tiga tahap yaitu
asimilasi akomodasi dan ekuilibrasi atau penyeimbang. Proses
asimilasi adalah proses penyatuan informasi baru ke struktur
kognitif yang sudah ada dalam benak siswa sedangkan proses
Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif ke dalam
situasi yang baru serta proses equilibrasi adalah penyesuaian
keberkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi
2. Brunner : Menurut teorinya, proses belajar akan berjalan dengan
baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan pesan kepada
siswa untuk menemukan suatu aturan termasuk konsep, teori,
definisi dan sebagainya melalui contoh - contoh yang
menggambarkan aturan yang menjadi sumbernya. Siswa
dibimbing secara induktif untuk memahami suatu kebenaran,
misalnya untuk memahami konsep kejujuran siswa tidak
menghafal definisi kata kejujuran tetapi mempelajari contoh-
contoh konkrit tentang kejujuran. Menurut Brunner,
perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui 3 tahap yaitu :
1. Tahap enaktif
2. Tahap ikonik
3. Tahap simbolik
3. David P Ausubel, ia mengemukakan tentang belajar hafalan.
belajar hafalan atau Rote learning akan terjadi jika para siswa
tidak mampu mengaitkan pengetahuan yang baru dengan
pengetahuan yang lama. Tugas guru lah untuk memberikan

8
kemudahan bagi para siswa sehingga mereka dapat dengan
mudah mengaitkan pengalaman atau pengetahuan barunya
dengan pengetahuan yang relevan dan sudah ada dalam
pikirannya atau dalam struktur kognitif.

Contohnya yaitu guru menggunakan Bahasa yang mudah


dipahami oleh peserta didik serta memberi ruang bagi mereka untuk
saling bicara serta diskusi dengan teman-temannya.

2.2.4 Teori Belajar Kontruktivistik


Menurut Soeparno, paham konstruktivistik pengetahuan
merupakan konstruksi atau bentukan dari orang yang mengenal
sesuatu atau kenapa pengetahuan tidak bisa di transfer dari guru
kepada orang lain karena setiap orang mempunyai skema sendiri
tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan pengetahuan
merupakan proses positif tempat terjadinya proses asimilasi dan
akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk
suatu skema yang baru.
Menurut Tran Vui, konstruktivistik adalah suatu filsafat belajar
yang dibangun atas pengalaman-pengalaman sendiri, sedangkan
Teori konstruktivistik adalah sebuah teori yang memberikan
kebebasan terhadap manusia yang mencari kebutuhannya dengan
kemampuan untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan tersebut
dengan bantuan fasilitas orang lain.
Berikut ini merupakan contoh teori belajar konstruktivisme pada
pelajaran Matematika.
Pak Andre merupakan seorang guru Matematika. Saat ini,
Matematika Pak Andre di kelas VII memasuki materi Nilai Rata-
Rata. Beliau membuat suatu instruksi agar para peserta didik bisa
mulai menerapkan teori belajar konstruktivisme di kelas. Untuk
menentukan suatu nilai rata-rata, peserta didik diminta mengikuti
langkah berikut :

9
 Menyiapkan beberapa menara blok dengan beberapa variasi
ketinggian.
 Bapak/Ibu bisa meminta peserta didik untuk memotong
beberapa menara blok yang lebih tinggi, sesuai kata hati.
 Ambil ujung menara blok tertinggi, lalu tempelkan di menara
blok terendah. Lakukan hal tersebut sampai ketinggian menara
bloknya sama.
 Ulangi kegiatan tersebut dengan beberapa perbedaan variabel.

2.2.5 Teori Humanistik


Humanistik lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian
manusia. Pendekatan ini melihat kejadian, yaitu bagaimana manusia
berkembang membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang
positif. Humanistik lebih melihat pada sisi perkembangan
kepribadian manusia daripada berfokus pada ketidaknormalan atau
sakit seperti yang dilihat oleh teori psikoanalisis Freud.
Contohnya yaitu dengan mendesain wahana (lingkungan, media,
fasilitas, dsb) yang akan digunakan untuk belajar

2.2.6 Teori Belajar Sibernetik


Teori belajar sibernetik adalah yang paling baru dari semua teori
belajar yang telah dikenal. Teori ini berkembang sejalan dengan
perkembangan ilmu informasi. Menurut teori ini, belajar adalah
pengolahan informasi, teori ini memiliki kesamaan dengan teori
kognitif yang mementingkan proses-proses yang penting dalam
teori. Namun, yang lebih penting adalah sistem informasi yang
diproses karena informasi akan menemukan proses
Teori ini umumnya berpijak pada tiga asumsi yaitu :
1. Antara stimulus dan dan respon berpijak pada asumsi yaitu
pemrosesan informasi pada masing-masing tahapan dibutuhkan
sejumlah waktu tertentu

10
2. Stimulus yang diproses melalui tahapan-tahapan tadi akan
mengalami perubahan bentuk maupun isinya
3. Salah satu tahapan mempunyai fasilitas yang terbatas.
Contohnya prosedur penggunaan suatu alat, seperti
menggunakan monitor langsung (videocall) atau dengan
menggunakan aplikasi skype, quipper video, webcam, dan lainnya.

2.2.7 Teori Belajar Revolusi Sosiokultural


Kesadaran dan penyadaran keberagaman bangsa sangat jauh dari
kehidupan masyarakat di berbagai kehidupan yang jauh dari konteks
sosial budaya sesungguhnya.
Menurut Degeng, asumsi-asumsi yang melandasi program-
program pendidikan dan pembelajaran sering tidak sejalan dengan
hakikat belajar, hakikat orang yang belajar dan hakikat orang yang
mengajar. Anak-anak sangat sulit menghargai perbedaan perilaku
yang berbeda lebih dilihat sebagai kesalahan yang harus dihukum
oleh karenanya kita perlu melakukan reformasi, redefinisi,
reorientasi bahkan revolusi terhadap landasan teoritis konseptual
belajar dan pembelajaran agar lebih mampu menumbuhkembangkan
anak-anak bangsa ini untuk lebih menghargai keberagaman konteks
sosial budaya yang ada. Oleh karenanya, kegiatan belajar dan
pembelajaran perlu disesuaikan dengan paradigma revolusi sosial
budaya.
Contoh kasus pembelajaran revolusi sosiokultural yaitu IPS
bertujuan untuk mempromosikan kompetensi warga negara yang
mencangkup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
oleh siswa.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara
pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa,
perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun
di luar kelas. Dalam prosesnya, teori belajar ini membutuhkan berbagai
sumber sarana yang dapat menunjang, seperti lingkungan siswa, kondisi
psikologi siswa, perbedaan tingkat kecerdasan siswa. Semua unsure ini
dapat dijadikan bahan acuan untuk menciptakan suatu model teori belajar
yang dianggap cocok, tidak perlu terpaku dengan kurikulum yang ada
asalkan tujuan dari teori belajar ini sama dengan tujuan pendidikan
Ada berbagai macam teori belajar diantaranya yaitu teori deskriptif dan
prespektif, teori behavioristic, kognitif, kontruktuvistik, humanistic,
sibernik, serta teori revolusi sosiokultural.

3.2 Saran
Terkait dengan makalah ini, tentunya kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kami selaku penyusun
makalah, menyarankan untuk penyusunan makalah berikutnya yang
mengangkat judul teori-teori belajar, agar kiranya dapat mengkaji atau
menyajikan makalah yang lebih lengkap.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/35309/ (diakses pada


tanggal 20 February 2022)
fadhila, dwi.
https://www.google.com/url?q=http://staffnew.uny.ac.id/upload/132206567/pendi
dikan/bab%2bivteori%2bbelajar.pdf&usg=aovvaw3p0bbpxsvuiov9jrxaxrfx,
diakses pada tanggal 20 february 2022

13

Anda mungkin juga menyukai