NIM : P17220191022
KELAS :1A
MATKUL : PSIKOLOGI
1. Apakah belajar itu, Bagaimana hubungannya dengan perilaku, Perilaku kita yang manakah
yang merupakan hasil proses belahar classical conditioning atau operant conditioning?
Jawaban:
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.
(Classical Conditioning) contohnya : Ketika saya masih kecil saya, saya mendengar
suara bel yang dihasilkan oleh penjual eskrim saya akan merasa haus dan berlari
mengejar penjual eskrim tersebut.
(Operant Conditioning) Contoh: Pembelajaran dimana konsekuensi dari perilaku
mengarahkan pada probabilitas perilaku.Suatu hari ketika saya dating terlambat ke
sekolah, bu guru memberikan hukuman kepada saya yang mengharuskan saya
berdiri di depan kelas sampai bel waktu istirahat berbunyi. Sejak saat itu, saya tidak
pernah lagi datang terlambat ke sekolah.
2. Apakah proses belajar selalu terjadi secara mekanis seperti yang diutarakan oleh tokoh
Behavioralisme? Apakah dalam perilaku itu factor kognitif dan afektif ikut menentukan?
Jawaban :
Menurut saya setiap anak memiliki metode belajar tersendiri menyesuaikan dengan
kepribadian mereka masing masing. Metode belajar tidak hanya secara mekanis, tetapi bisa
juga dengan dilakukan role playing. Dengan proses belajar yang terjadi secara mekanik, anak
tersebut cenderung pasif, tidak memunculkan minat inisiatif dan berkreasi serta cederung
mengulang keterampilannya yang sama seperti sebelumnya. Untuk factor kognitif dan
afektif dalam proses pembelajaran ikut berpengaruh dalam proses berpikir karena dengan
adanya itu dapat mengembangkan kemampuan rasional bagi otak dan berkaitan dengan
semangat, minat, dan sikap terhadap suatu hal.
Jawaban
Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah teori
belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Berbeda
dengan penganut Behaviorisme lainnya, Bandura memandang Perilaku individu tidak
semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang
timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri.
Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam
belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku
(modeling). Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian
reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial
mana yang perlu dilakukan.
8. Perilaku kita yang manakah yang merupakan hasil proses belajar Clasiccal conditioning
dan operant conditioning?
Jawaban :
Clasiccal conditioning :agar proses pembelajaran dalam kelas tidak membosankan,
sesekali seorang guru mengadakan sejenis permainan kelompok untuk
merileksasikan sejenak pikiran siswa.
Dengan permainan ini proses belajar akan lebih menyenangkan dan tentunya siswa
akan lebih semangat untuk belajar.
operant conditioning: ketika umur 6 tahun saya diajarkan sholat, setelah berusia 10
tahun orang tua saya mengharuskan saya untuk sholat 5 waktu jika saya tidak ingin
maka saya akan dimarahi oleh orangtua dan saya tidak suka di marahi sampai saya
melakukan sholat 5 waktu setiap kali disuruh. Sekarang saya akan melakukan sholat
5 waktu walau tanpa disuruh orang tua.
9. Apa gunanya umpan balik dalam suatu proses belajar ? didukung teori belajar manakah
jawaban anda?
Jawaban:
Bagi Guru :
1) Dapat mengetahui serta menilai sejauh mana materi yang diajarkan telah dikuasai
oleh siswa
2) Melakukan upaya perbaikan yang tepat sesuai dengan hasil umpan balik yang
diperoleh
Bagi Siswa :
1) Mengetahui sejauh mana bahan yang telah diajarkan dapat dikuasainya
2) Mengoreksi kemampuan diri sendiri / sarana korektif terhadap kemajuan belajar
siswa itu sendiri
3) Membantu siswa belajar secara berkelompok (klasikal) maupun perorangan
mengenai kemampuan bagaimana mengoperasikan sesuatu
4) Umpan balik dapat melatih atau memberikan suatu keahlian atau keterampilan
tertentu
Teori belajar : Clasiccal conditioning
11. Apa manfaatnya (Hukum-hukum No. 13) dalam proses pembelajaran anda di pendidikan
tenaga kesehatan/perawat?
Jawaban
12. Apa yang dimaksud dengan lupa ? Dan bagaimana proses terjadinya lupa ? Kemudian apa
yang diaksud dengan transfer atau alih belajar? Kapan terjadinya transfer belajar ? Apa
yang dimaksud dengan penguat daalam proses belajar? Apakah jenis – jenis penguat dan
apakah manfaat dari penguat tersebut ?
Jawaban
Lupa adalah suatu kondisi dimana suatu informasi yang telah disimpan dalam
memori otak jangka panjang hilang (Long term Memory). ‘lupa’ bisa terjadi karena
proses penyimpanan pada long term memory tidak dilakukan atau dilakukan secara
tidak tepat atau tidak sempurna. Lupa jenis ini terjadi karena suatu informasi hanya
disimpan pada memori otak jangka pendek (Short Term Memory) dan tidak
diantarakan dengan mulus sampai long term memory.
Istilah “transfer belajar ” berasal dari bahasa inggris “transfer of learning” dab
berarti pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidang studi
yang satu ke bidang studi yang lain atau ke kehidupan sehari-hari diluar lingkungan
sekolah. Transfer belajar terjadi bila pengetahuan dan ketrampilan anak didik
sebagai hasil belajar pada masa lalu seringkali mempengaruhi proses belajar yang
sedang dialaminya sekarang.
Dalam proses pembelajaran penguatan dan hukuman dapat berperan sebagai
pendorong sosialisasi dan penguat perubahan perilaku siswa. Manfaat penguat
adalah dapat meningkatkan perhatian dan motivasi siswa terhadap materi. Dapat
mendorong siswa untuk berbuat baik dan produktif. Dapat menumbuhkan rasa
kepercayaan diri siswa itu sendiri. Macam – macam Penguat :
- Penguatan positif muncul dari bawaan sejak lahir dan juga melalui proses
belajar.
Karena itu penguatan positif terbagi atas dua tipe yaitu penguat (reinforcer)
primer dan sekunder.
- Penguatan primer merupakan penguat positif bawaan yang tidak dapat
didapatkan melalui belajar.
13. Apa yang dimaksud dg motivasi dalam belajar, bagaimana membentuk motivasi belajar,
jelaskan. Apa manfaatnya kita mempelajari belajar dan berpikir bagi keperawatan, dan
bagaimana cara untuk merangsang minat belajar?
Jawaban
- Apa manfaatnya kita mempelajari belajar dan berpikir bagi keperawatan, dan bagaimana
cara untuk merangsang minat belajar?
• Dengan belajar dapat menumbuhkan kebiasaan pada diri orang tersebut.
• Dengan belajar dapat menumbuhkan motifasi pada diri orang tersebut dan dapat
menjadikan seseorang sukses.
• Dengan belajar akan menambah banyak ilmu pengetahuan.
• Dapat menjadi orang yang diperlukan bagi lingkungan kita.
• Dapat menambah keterampilan pada diri kita.
Dari hasil belajar, perawat bisa menggunakan pikirannya untuk berpikir kritis.
Berfikir kritis merupakan kemampuan yang sangat mempengaruhi sikap dan prilaku dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Yang juga merupakan metode yang wajib digunakan
seorang perawat dalam membantu pasien memecahkan suatu masalah ataupun mengambil
tindakan di waktu yang sesingkat singkatnya. Berpikir kritis sangat diperlukan dalam bidang
keperawatan salah satunya hal yang sangat perlu diketahui sebelumnya yaitu manfaat dan
fungsi berpikir kritis dalam keperawatan. Hal tersebut sangat dibutuhkan dalam
keperawatan agar kita mengetahui dengan jelas untuk apa dipelajari kegunaan berpikir kritis
ini. Pengkajian ini dilakukan untuk mengetahui apa manfaat dan fungsi dilakukannya berfikir
kritis dalam keperawatan. Juga untuk menambah wawasan untuk pembaca dalam
memahami berpikir kritis dalam keperawatan. Serta dapat menerapkan dilapangan untuk
menyelesaikan sebuah masalah.
14. Teori belajar, Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Jawaban
Teori Belajar Behavioristik : Yang berasal dari Behavior yang artinya tingkah laku.
Semakin seseorang diberikan penguatan dalam belajar, ia akan semakin
menunjukkan tingkah laku yang sesuai dengan informasi yang ia dapatkan. Bila teori
behavioristik inidikaitkan dengan pembelajaran, tingkahlaku ini merupakan wujud
capaian atau hasil belajar. Teori behavioristik mulanya, teori belajar psikologi yang
muncul sejak 1940-an sampai sampai dengan awal 1950 dan John B. Watson
dianggap sebagai pelapor.
Teori Belajar Kognitif : Yang berarti berfikir, arti dari kognitif itu sendiriadalah
tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Bila teori
kognitif ini dikaitkan dengan pembelajaran, dengan kognitif semua melibatkan
pikiran karena dengan belajar individu tersebut sengan memikirkan sesuatu untuk
merubah tingkah laku yang terjadi, lebih menekankan pada perkembangan berfikir
peserta didik. Adapun ciri-ciri pembelajaran kognitif, antara lain sebagai berikut :
Dalam proses pembelajaran lebih menghendaki pada pengertian dari pada hafalan,
hukuman dan ganjaran dan juga dalam pembelajaran lebih menggunakan insting
untuk memecahkan masalah. Teori kognitif memiliki banyak kelompok aliran yang
diplopori oleh para psikolog, diantaranya yaitu teori belajar Gestalt, teori belajar
Cognitive Field dan teori belajar Cognitive Developmental. Pakar teori Kognitif ini
lebih terkenal yaitu John Piaget dan Vigotsky.
Teori Belajar Humanistik : Human yang berarti manusia, teori ini adalah suatu teori
dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia.
Dalam pembelajaran lebih mengutamakan pengembangan potensi diri peserta
didik, dalam teori ini belajar dianggap berhasil jika peserta didik memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku
belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Tokoh-tokoh Teori Belajar Humanistik antara lain : Abraham maslow, Arthur Combs,
Carl Ransom Rogers.
Teori Belajar Kontruktivistik : Kontruktif yang berarti bersifat membangun. Dalam
pembelajaran pada dasarnya pengetahuan atau informasi dibangun oleh peserta
didik sedikit demi sedikit, yang hasilnya akan diperoleh informasi secara utuh atau
penuh. Pengetahuan memberi makna melalui pengalaman-pengalaman yang nyata
dan hanya bisa didaptkan dengan belajar. Dengan teori konstruktivisme siswa dapat
berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari ide dan membuat keputusan.
Teori Belajar Gestalt : Teori belajar gestalt merupakan teori belajar kognitif yang
dikemukakan dan dikembangkan oleh Max Wertheimer, seorang psikolog Jerman.
Tokoh lainnya yang berperan penting dalam teori ini Max Wertheimer,
mengemukakan lima hukum dari hasil penelitian yang dilakukannya. Kelima hukum
tersebut dapat diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya
untuk pendidikan anak usia dini, antara lain : Pengalaman, Pembelajaran yang
bermakna, Perilaku, Prinsip dan Transfer dalam belajar.
1. Faktor Internal :
Aspek fisiologis adalah kondisi umum, jasmaniah dan otot yang menandai
tingkat kebugaran, organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat
mempengaruhi semangat dn investasi siswa dalam mengikuti pelajaran.
Aspek Psikologi (jiwa)
2. Faktor eksternal :
1) Lingkungan sosial :
a. Alat peraga/alat pembelajaran : Alat peraga tidak dapat kita lepaskan dari factor
guru dan cara mengajarnya. Demikian pula kecukupan alat peraga menentkan hasil
belajar indivivu.
15. Cara dan metoda belajar yang efekti f adalah ………………… bagaimana cara belajar yang efektif.
Jawaban
Dalam belajar, kita mulai dari keseluruhan baru pada bagian mendetailnya.
4. Metode resitasi
Jangka waktu yang produktif seperti menghafal dan mengerjkaan soal yang rumit
yaitu 20-30 menit.Jangka waktu bisa dipengaruhi minat seseorang terhadap
pelajaran tertentu.
Waktu belajar yang terus menerus tidak efektif dan malah menurunkan konsentrasi.
Lebih baik melakukan 30 menit dua kali sehari daripada 6 jam sehari.
Metode ini berguna untuk menguasai materi yang banyak dengan cepat dalam
waktu yang relatif singkat.Namun metode ini memiliki kelemahan yaitu hasil belajar
gampang dilupakan.
Untuk menghindari terjadinya ini, jangan mencampur aduk beberapa mata pelajaran
dalam satu waktu untuk dipelajari sekaligus.
- METODA-METODA BELAJAR :
3. PQRST :
a. Preview (menyelidiki)
b. Questions (bertanya)
c. Read (membaca)
d. State (menyatakan)
e. Test (tes)
5. PERU :
a. Preview (menyelidiki)
b. Enquire (menanyakan)
c. Read (membaca)
d. Use (menggunakan)