Anda di halaman 1dari 32

Nama : Anggun Rury Pragawati

Kelas : 1A
Matkul : Psikologi
Ringkasan Materi Psikologi sesuai RPS
1. Konsep dasar psikologi
a. Sejarah Psikologi
Menurut asalnya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: “ψυχή” (Psychēyang
berarti jiwa) dan “-λογία” (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis,
psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Psikologi tidak
mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi
psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa
tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai
ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi
mental manusia secara ilmiah.

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan


panjang.Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno.Psikologi memiliki
akar dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa,
yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel).Aristoteles memandang ilmu jiwa
sebagai ilmu yang mempelajari gejala – gejala kehidupan.Jiwa adalah unsur kehidupan
karena itu tiap – tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah
psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk
pragmatisnya di Benua Amerika.

Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam
kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam,
akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami.

Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama


di University of Leipzig, Jerman.Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode
ilmiah untuk lebih memahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu
memadai.Dengan berdirinya laboratorium ini, lengkaplah syarat psikologi untuk
menjadi ilmu pemgetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium, Wundt diakui pula
sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.

Sebagai suatu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, psikologi boleh dikatakan sebagai
ilmu yang masih muda dibandingkan dengan ilmu lainnya seperti ilmu alam, biologi dan
lain-lain, karena baru pada akhir abad ke 19 psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri
dalam hal isi, metode dan penggunaannya.

Wilhelm Wundt dapat dikatakan sebagai bapak psikologi modern, ia telah berusaha untuk
menjadikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri (otonom). Sebelum
abad ke-19, psikologi merupakan bagian dari filsafat. Perbedaan cara memecahkan
masalah jiwa dimasa lampau dengan dimasa modern, terutama terletak dalam cara
pendekatannya. Pendekatan dimasa lampau bersifat filosofis dan atomistik, sedangkan
masa modern dengan pendekatan scientific (ilmiah), yaitu melalui penelitian-penelitian
empirik.|Dikutip dari berbagai sumber.
b. Ruang Lingkup Psikologi
Secara umum yang menjadi ruang lingkup Psikologi Pendidikan adalah :
1. Peserta didik, proses belajar, dan situasi  belajar.
2. Mencakup semua penerapan prinsip-prinsip psikologis dalam proses pendidikan dan
pembelajaran peserta didik di kelas, di berbagai institusi pendidikan, baik di
lembagapendidikan formal (di lingkungan sekolah), non formal (di lingkungan
masyarakat), dan informal (di lingkungan keluarga).
Sedangkan menurut Good & Broopy (1997), ruang lingkup psikologi pendidikan
meliputi:
1. Psikologi perkembangan, merupakan bidang studi psikologi yang mempelajari
perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak
lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi
sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks
adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena
perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.
2. Psikologi sosial, bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
 studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi
tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat).
 studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap
sosial, perilaku meniru dan lain-lain. 
 studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan
kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.
3. Psikologi kepribadian, adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku
manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian
berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial,
karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan
bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
4. Psikologi kognitif, yaitu bidang studi psikologi yang mempelajari
kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi,
kemampuan bahasa dan emosi.

c. Keuntungan Psikologi
Menurut para ahli psikologi di Dunia, manfaat psikologi pendidikan bagi para pendidik,
yaitu sebagai berikut:
1. Peka terhadap perilaku dan kebutuhan manusia untuk belajar.
2. Mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada diri peserta didik.
3. Mengetahui gejala-gejala yang di timbulkan oleh peserta didik dalam proses belajar
mengajar.
4. Mengembangkan diri sendiri untuk menjadi manusia pembelajar dan dapat membagi
ilmunya pada orang lain secara profesional.
5. Mengetahui teknik-teknik yang tepat untuk memaksimalkan potensi belajar anak
didik.
6. Mampu menganalisis kekurangan dan kelebihan dalam metode belajar mengajar baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain serta berupaya untuk terus memperbaikinya.
Sedangkan manfaat mempelajari ilmu psikologi pendidikan bagi para siswa didik,
diantaranya yaitu:
1. Meningkatkan kemauan dan niat utk mencari dan mendapatkan ilmu.
2. Mengenali naluri dan potensi belajar.
3. Mengembangkan diri mjd manusia pembelajar.
4. Bertekad utk meningkatkan harkat dirinya lebih baik dibandingkan dengan generasi
sebelumnya.

2. Konsep Perilaku Manusia


a. Pengertian perilaku manusia
Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi
manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
tindakan.Skinner (1938) perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang
(stimulus) dan tanggapan dan respon (Notoatmojo, 2007). Dengan kata lain perilaku
merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar
mapun dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan : berfikir,
berpendapat, bersikap) maupun aktif (bertindak).
b. Faktor yang memengaruhi perilaku manusia
a. Faktor genetik atau faktor indogen (faktor dari dalam invidu) yaitu :
1) Jenis ras, setiap ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik saling satudengan
yang lainnya.
a. Ras kulit putih atau ras Kaukasia, cirri-ciri fisik : warna kulit
putih,bermata biru, berambut pirang. Perilaku yang dominan : terbuka,
senangkan kemajuan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
b. Ras kulit hitam atau ras Negroid, cirri-ciri fisik : berkulit hitam,berambut
keriting dan bermata hitam. Perilaku yang dominan tabiatnyakeras, tahan
menderita, dan menonjol dalam kegiatan olah raga, keras.
c. Ras kulit kuning atau ras Mongoloid, ciri-ciri fisik : berkulit
kuning,berambut lurus dan bermata coklat. Perilaku yang dominan:
keramahtamahan, suka bergotong royong, tertutup dan senang
denganupacara ritual.
2) Jenis kelamin, perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari
caraberpakaian dan melakukan dalam pekerjaan sehari-hari. Pria berperilakuatas
dasar pertimbangan rasional atau akal, sedangkan wanita atas dasarpertimbangan
emosionalatau perasaan.
3) Sifat fisik, kalau kita amati perilkau individu akan berbeda-beda karenasifatnya,
misalnyaperilaku individu yang memiliki fisik tinggi kurus.
4) Sifat kepribadian. Salah satu pengertian kepribadian oleh Maramis (1999)adalah
keseluruhan pola pikir, persaan, dan perilaku yang sering digunakanoleh
seseorang dalam usaha dalam usaha adaptasi yang terus menerusterhadap
hidupnya.Jadi perilaku adalah manifestasi darin kepribadian yang dimiliki
sebagaiperaduan antara faktor genetik dan lingkungan. Perilku individu tidak ada
yangsamakarena adanya perbedaan kepribadian yang dimiliki individu
dipengaruhioleh aspek kehidupan, seperti pengalaman, usia, watak, tabiat, sistem
norma,nilai, dan kepercayaan yang dianutnya.
b. Faktor endogen atau faktor luar individu
1) Faktor lingkungan
Lingkungan menyangkut segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baikfisik,
biologis, maupun sosial.Ternyata lingkungan sangat berpengaruhterhadap
perilaku individu karena lingkungan merupakan lahan untukperkembangan
perilaku.
2) Pendidikan
Secara luas pendidikan mencakup seluruh proses kehidupan individu sejakdalam
ayunan hingga liang lahat, berupa interaksi individu denganlingkungnnya, baik
secara formal maupun informal. Proses dan kegiatanpendidikan pada dasarnya
melibatkan masalah perilaku individu maupunkelompok.
3) Agama
Agama merupakan tempat mencari makna hidup yang terakhir
ataupenghabisan.Agama sebagai suatu keyakinan hidup yang masuk ke
dalamkontruksi kepribadian seseorang sangat berpengaruh dalam
berpikir,bersikap, bereaksi, dan berperilaku individu. Seseorang yang mengerti
danrajin melaksanakan ajran agama dalam kehidupannya akan berperilaku
danberbudi luhur sesuai dengan ajaran yang diyakininya.
4) Sosial Ekonomi
Telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu lingkungan yangberpengaruh
terhadap perilaku seseorang adalah lingkungan sosial.Lingkungan sosial dapat
menyangkut sosial budaya dan sosial ekonomi.
5) Kebudayaan
Menurut Mac Iver sebagaimana yang dikutip Soejono Soekanto
(2000),menyatakan bahwa ekspresi jiwa terwujud dalam cara-cara hidup
danberpikir, pergaulan hidup, seni kesustraan, agama, rekreasi,
danhiburan.Menurut Koentjoroningrat (1990), menyatakan bahwa memberbatas
kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yangharus
dibiasakan dengan belajar, serta hasil budi dari karyanya itu.

c. Jenis-jenis perilaku
1. Perilaku Kognitif
Perilaku kognitif atau terapi perilaku kognitif merupakan hal yang berkaitan
dengan beberapa aspek intelektual atau berpikir yang terdiri dari pengetahuan
atau knowledge, pemahaman atau comprehension, penerapan atau application,
memadukan atau synthesis dan penilaian atau evaluation.
 Pengetahuan [knowledge]: Aspek kognitif terendah namun paling mendasar
dimana nantinya individu bisa mengenal dan mengingat sebuah objek, konsep,
inde prosedur, nama, definisi, tahun, peristiwa, teori, rumus, daftar atau
kesimpulan.
 Pemahaman [comprehension]: Kegiatan mental intelektual untuk
mengorganisasikan materi yang sudah diketahui.
 Penerapan [application]: Memakai pengetahuan untuk memecahkan masalah atau
menggunakan pengetahuan dalam kehidupan sehari hari.
 Penguraian [analysis]: Menentukan bagian dari masalah dan memperlihatkan
hubungan antara beberapa bagian sekaligus menentukan penyebab dengan cara
memberikan argumen.
 Memadukan [synthesis]: Menggabungkan atau merangkai beberapa informasi
menjadi satu kesimpulan.
 Penilaian [evaluation]: Mempertimbangkan dan menilai benar atau salah sebuah
keputusan, baik dan buruk serta bermanfaat atau tidak.
2. Perilaku Afektif
Perilaku afektif merupakan perilaku yang berhubungan dengan sikap dan juga
nilai.Perilaku afektif tersebut meliputi watak perilaku termasuk perasaan, sikap,
minat, nilai dan juga emosi yang jika berlebihan makan bisa
menyebabkan perilaku abnormal terjadi.Beberapa ahli mengatakan jika sikap
seseorang nantinya bisa diprediksi dari segi perubahannya jika seseorang sudah
mempunyai kekuasaan kognitif dalam tingkat tinggi. Sedangkan untuk ciri ciri
dari hasil belajar afektif nantinya akan terlihat dari peserta didik lewat berbagai
tingkah laku.

3. Perilaku Psikomotorik
Perilaku psikomotorik adalah perilaku yang berhubungan dengan keterampilan
atau skill atau kemampuan dalam bertindak sesudah seseorang mendapatkan
sebuah pengalaman belajar dengan menggunakan cara belajar efektif menurut
psikologi. Hasil dari belajar psikomotor tersebut sebetulnya adalah lanjutan dari
hasil belajar kognitif dan hasill dari belajar afektif.Perilaku psikomotor
merupakan hubungan antara aktivitas fisik seperti menari, berlari, melompat,
melukis, memukul dan lain sebagainya.
4. Perilaku Tampak dan Tidak Tampak
Perilaku tidak tampak merupakan perilaku yang tidak bisa ditangkap oleh indera
namun harus menggunakan alat pengukur tertentu seperti psikotes atau berpikir
tanggapan sikap persepsi emosi dalam psikologi dan pengetahuan.Sementara
perilaku tampak contohnya adalah berpakaian, berbicara, bereaksi dan lain
sebagainya.Perilaku dan gejala tampak pada kegiatan organisasi yang
dipengaruhi dengan faktor intern dan ekstern.Beberapa faktor intern diantaranya
adalah konsepsi dasar atau modal untuk mengembangkan perilaku makhluk
hidup.Sedangkan faktor ekstern adalah kondisi berkembangnya perilaku.
5. Perilaku Molekuler
Perilaku molekuler atau perilaku moral adalah perilaku yang terjadi secara tiba
tiba tanpa memikirkan akan sesuatu. Sebagai contoh, Adi memukul tongkat ke
mata Deni dan Deni kemudian menutup matanya secara sekaligus. Sedangkan
perilku morel adalah kebalikan dari perilaku molekuler yakni perilaku manusia
yang terjadi lewat proses berpikir.

6. Perilaku Stereotip
Perilaku stereotip adalah gambaran tetap yang dibentuk dalam pikiran seseorang
mengenai praktik, orang atau fenomena sosial lain atas dasar sikap, pengalaman,
nilai dan juga kesan tanpa pengalaman langsung yang akhirnya
menghasilkan macam macam tingkah laku dalam psikologi. Perilaku stereotip ini
akan membantu untuk mengetahui bagaimana seseorang bisa melihat banyak
kelompok orang atau berlatih. Stereotip sendiri memiliki beberapa karakteristik
seperti kesamaan anggota termasuk pada kelompok yang memiliki stereotip
serupa, arah nantinya bisa positif dan bisa negatif, intensitas akan
memperlihatkan kekuatan stereotip dan kualitas nantinya mengacu pada konten
dengan jenis gambar yang sudah disediakan stereotip tersebut.
7. Perilaku Tertutup
Perilaku tertutup atau convert behavior merupakan respon seseorang terhadap
stimulus dalam bentuk yang terselubung atau tertutup yang dalam bahasa Inggris
disebut dengan convert. Respon pada stimulus ini bisa terbatas hanya pada
perhatian, pengetahuan, persepsi, kesadaran dan juga sikap yang terjadi pada
individu yang menerima stimulus tersebut dan belum bisa diamati oleh orang lain
dengan jelas dan harus menggunakan salah satu dari macam macam gaya
belajar manusia.
8. Perilaku Terbuka
Perilaku terbuka atau overt behavior merupakan respon seseorang pada simulus
berbentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon pada stimulus ini sudah
berbentuk jelas dalam tindakan atau praktek yang nantinya akan sangat mudah
bisa dilihat oleh orang lain.

9. Perilaku Refleks
Perilaku refleks merupakan kemampuan yang berada diluar kemampuan orang
tersebut yang hanya dilakukan manusia secara otomatis. Terkadang perilaku ini
dilakukan tanpa disadari sama sekali dan biasanya terjadi untuk menghindari
sebuah ancaman yang bisa merusak keberadaan individu sehingga individu
tersebut bisa berperilaku dengan normal dan menghasilkan macam macam sifat
manusia.
10.Perilaku Refleks Bersyarat
Perilaku refleks bersyarat bisa terjadi karena sebuah rangsangan yang wajar dan
merupakan bawaan dari manusia serta bisa dipelajari atau bisa diperoleh dari
pengalaman. Dengan begitu, gerak refleks merupakan kesatuan dari kelauan dan
berdasarkan kelakuan tersebut nantinya akan tersusun kelakuan manusia
kompleks dengan berbagai tingkatan. Jika timbulnya rangsangan berulang kali,
maka perilaku releks bersyarat nantinya akan melemah.

11.Perilaku Menghasilkan dan Bermanfaat


Perilaku ini digambarkan dari serangkaian tindakan yang dilakukan sebuah
lingkungan tertentu dengan konsekuensi positif seperti imbalan, reinforces positif
dan insentif serta konsekuensi negatif berupa hukuman, sanksi atau reinforces
negatif dan tanda tanda stress. Untuk itu, alternatif perilaku dibentuk sesuai
dengan hasil keputusan yang dibuat pada awal.
12.Perilaku Sosial
Perilaku sosial merupakan proses pertukaran yang didefinisikan sebagai interaksi
sosial diantara perilaku sistem. Sama seperti interaksi, perilaku sosial juga
dikenal dengan nama aksi dan reaksi dan berdasarkan dari manfaatnya, seseorang
akan mengambil bentuk sosialisasi, persaingan, kerjasama dan sebagainya dari
individu lainnya.

13.Perilaku Id
Perilaku id merupakan komponen kepribadian yang dimiliki sejak lahir yang
sepenuhnya sadar dan termasuk dalam perilaku naluriah dan primitif.Freud
mengatakan jika id merupakan sumber energi psikis yang menjadi komponen
utama dari kepribadian.Perilaku id ini didorong dengan kesenangan agar bisa
mendapatkan kepuasan secepatnya.Apabila kebutuhan ini menghasilkan
ketidakpuasan, maka nantinya membuat individu merasa cemas dan tegang
serta ciri ciri depresi berat.
14.Perilaku Ego
Ego merupakan bagian dari kepribadian yang bertugas untuk menangani sesuatu
dengan realistis. Ego ini berkembang dari id dan memastikan jika dorongan dari
id bisa dinyatakan dengan cara yang bisa diterima dalam dunia nyata. Ego ini
juga berfungsi dalam pikiran sadar, prasadar dan juga tidak sadar. Ego akan
bekerja berdasarkan prinsip realitas yang berusaha untuk memuaskan keinginan
id dengan beberapa cara realistis dan sosial yang sesuai. Dalam beberapa kasus,
impuls id ini bisa terpenuhi lewat proses menunda kepuasan dan pada akhirnya
ego akan memungkinkan perilaku namun hanya untuk waktu dan tempat yang
tepat saja.

15.Perilaku Superego
Perilaku superego merupakan aspek kepribadian yang menampung segala
standar internalisasi moral dan juga cita cita yang diperoleh dari kedua orang tua
dan juga masyarakat. Dengan adanya kekuatan bersaing yang sangat banyak,
maka akan mudah untuk melihat bagaimana konflik bisa menimbulkan antara
ego, id dan juga superego yang akhirnya bisa memunculkan kepribadian
impulsif.

d. Hubungan perilaku dengan kebiasaan


Berikut adalah contohnya
1. Makan
Makan merupakan suatu kebiasaan yang menimbukan perilaku tentunya setiap
oang memiliki cara makan dan waktu makan yang berbeda-beda, dari sini kita
bisa melihat adanya hubungan satu dengan lainnya yang saling berkaitan. Jika
seorang individu terbiasa makan dengan menggunakan alat makan seperti sendok
dan garpu, tentunya orang tersebut akan melakukan perilaku yang sama saat
waktu makan berikutnya.

2. Istirahat

Istirahat merupaan kegiatan dimana seorang individu tidak melakukan apapun


atau sekedar sedang merenggangkan otot-otot dengan cara merelaxsasi tubuhnya
dan akan mendapatkan manfaat relaksasi bagi jiwa, sehingga kebiasaan seorang
individu untuk beristirahat tentu akan menimbulkan perilaku yang berbeda-beda.
Misalkan seorang individu terbiasa istirahat dengan cara bersantai menonton
televisi, hal tersebut akan menimbulakn perilaku yang sama ketika dia sedang
menikmati istirahat kembali.
3. Merawat anak
Merawat anak merupakan sebuah perilaku yang dapat menimbulkan kebiasaan.
Ketika seorang ibu dihadapkan pada aktifitas harian dengan maerawat anaknya,
hal terrsebut akan menimbulkan kebiasaan yang akan dilakukannya secara terus
menerus keesokan harinya secara berulang.
4. Menjaga kesehatan
Apabila seseorang yang terbiasa menjaga keesehatan dengan cara olahraga maka
secara tidak langsung kebiasaan tersebut akan menimbulkan perilaku, yaitu
olahraga setiap harinya untuk menjaga kesehatan, tentunya dari hal tersebut bisa
terlihat dengan jelas keterkaitan antara hubungan perilaku dengan kebiasaan.

5. Mengatur pola makan


Mengatur pola makan merupakan salah satu jenis kebiasaan yang akan
menimbulkan perilaku. Dari kebiasaan seseorang untuk mengatur pola makan,
orang tersebuat akan melakukan diet demi terjaganya pola makan yang teratur.
nah..dari situ kita bisa melihat hubungan antara perilaku seseoang dengan
kebiasaan.

6. Rajin melakukan pekerjaan


Rajin merupakan sebuah perilaku yang akan menimbulkan kebiasaan, seorang
individu yang terbiasa bersikap rajin akan melakukan hal yang sama secara
berulang dan terus menerus kebiasaannya tersebut, sehingga terdapat hubungan
antara perilaku dan kebiasaan.

7. Tepat waktu
Pernahkan anda melihat seseorang yang begitu menghargai yang namanya
waktu, tentu orang tersebut akan terbiasa tepat waktu. misalkan tepat waktu
dengan janji bersama kerabat, karena terbiasa melakukan hal tersebut akan
timbul perilaku yang sama ketika seorang individu membuat janji meski dengan
orang yang berbeda sekalipun, dari sini kita bisa melihat antara hubungan
perilaku dengan kebiasaan yang menumbuhkan psikologi kepribadian.
8. Tidur
Tidur juga merupakan sebuah kebiasaan yang akan menimbuklan perilaku,
contohnya apabila sesorang individu terbiasa tidur pada waktu pagi, keesokan
harinya pun orang tersebut akan melakukan hal yang sama sehingga timbul
keterkaitan antara perilaku dengan kebiasaan.

9. Boros
Kebiasaan boros merupakan hal yaang sangat negatif, sayangnya bagi sebagian
orang yang memiliki kebiasaan tersebut akan sulit merubah dan
menghilangkan cara menghilangkan kebiasaan buruk sehingga kebiasaannya
sehingga dia akan berperilaku hal yang sama ketika dihadapkan dengan sesuatu
yang sifatnya konsumtif. Dari sini kita bisa melihat hubungan antara perilaku dan
kebiasasn.
10. Emosi
Emosi dalam psikologi merupakan sebuah perilaku, dan ternyata dari perilaku
tersebut akan menimbulkan kebiasaan secara berulang, contohnya apabila
seorang mudah tersulut emosi apabila dikait-kaitkan dengan hal yang tidak
disukainya, dengan begitu orang tersebut akan melakukan hal yang sama ketika
mendengar seseorang mengkaitkan sesuatu mengenai hal yang tidak disukanya.
Dari sinlah dapat terlihat adanya hubungan antara perilaku dengan kebiasaan.
11. Membersihkan rumah
Membersihkan rumah juga merupakan suatu kebiasaan yang akan menimbulkan
perilaku, contohnya, seorang ibu rumah tangga yang terbiasa melakukan kegiatan
bersih-bersih rumah. Orang tersebut pun akan melakukan hal yang sama di hari
berikutnya sehingga dari kebiasaannya akan meniimbulkan perilaku yang rajin,
rumah pun menjadi bersih akibat dari efek kebiasaan yang dilakukannya. Dari
sini juga kita bisa melihat hubungan antara perilaku dengan kebiasaan.

12. Kebutuan akan makan dan minum


Kebutuhan akan makan dan minum merupakan suatu perilaku yang akan
menimbulkan kebiasaan, karena perilaku tersebut akan diulang-ulag setiap
harinya dan tentunya dengan cara yang sama juga.

13. Belajar
Belajar tentunya sebuah perilaku yang positif dan masuk ke dalam ruang lingkup
psikologi pendidikan dan  akan menimbulkan kebiasaan secara terus menerus
yang dilakukan oleh para siswa. Dari sini juga kita dapat melihat antara
hubungan perilaku dengan kebiasaan.
14. Menyepelekan orang lain
Menyepelekan orang lain merupakan sebuah kebiasaan yang pada akhirnya akan
menimbulkan perilaku yang tidak menyenangkan bagi orang lain. Contohnya
ketika seorang individu di dalam sebuah pertemuan atau rapat ketika melakukan
diskusi dia terbiasa menyepelekan pendapat dari orang lan, tentu hal tersebut
akan menimbulkan prilaku yang tidak menyenangkan pada lawan diskusinya,
dari sini kita bisa melihat keterkaitan antara hubungan perilaku dengan
kebiasaan.

15. Memanfaatkan kesempatan


Ketika seseorang terbiasa untuk memanfaatkan peluang atau kesempatan
tentunya akan menimbulkan sebuah perilaku, bisa dari segi hal positif maupun
hal negatif. Misalnya seorang individu yang terbiasa memanfaatan peluang bisnis
baru tentu saja dia akan melakukan aksinya dengan cara berdagang, membuka
usaha dan lain sebagainya, dari sini kita bisa melihat adanya hubungan antara
perilaku dengan kebiasaan yang positif

e. Usaha-usaha untuk mencapai perilaku yang positif


Berikut ada beberapa cara agar bisa berperilaku positif
1. Selalu bersyukur
2. Berbicara ke diri sendiri dengan hal yang positif
3. Lebih banyak tersenyum
4. Sering tertawa, tapi jangan terlalu banyak
5. Selalu berbuat baik
6. Cukup istirahat
7. Dan Lain-lain
3. Perkembangan Kerpribadian dan Tumbuh Kembang
a. Usia balita
1. Pada usia 0-1 bulan

- Bayi sangat merasa ketidaknyamanan dan rasa tersebut menyebabkan tangisan. Pada
masa ini juga, akan terjadi adaptasi tidur, yaitu adaptasi tidur disaat malam hari, jadi bayi
yang baru lahir menangis pada malam hari disaat mau tidur, itu merupakan hal yang
wajar
- Bayi juga bisa membedakan cahaya dan suara, karena itu bayi akan bisa membedakan
antara suara ibu dengan suara ayah
- Bayi cenderung hanya bisa menggerakan jari-jari tangan dan kaki

2. Usia 3-6 bulan

- Bayi akan mengenali wajah orang tuanya, dan merasa gelisah jika bertemu orang asing,
jadi jika bayi menangis melihat orang lain, maka itu hal wajar
- Gerakan motoric bayi akan lebih aktif, yaitu dengan cara tengkurap, tangannya mulai
menggengam sesuatu, dan jika sudah berusia kurang lebih 6 bulan, bayi akan berusaha
belajar untuk duduk dengan bantuan dirinya sendiri. Dan perlu diperhatikan karena
tulang belakang bayi mungkin tidak kuat, maka harus selalu kita perhatikan
- Bahasa bayi mulai terbentuk dari suara yang ia kenal dalam bentuk guaman

3. Usia 6-9 bulan

- Bayi mulai mengucapkan kata “papa” atau “mama”


- Gerakan motoric bayi mulai lebih aktif, dan mungkin sudah hamper bisa berdiri
meskipun sering jatuh, jadi perlu diperhatikan oleh orang tua
- Gigi bayi pun mulai tumbuh, itu alasan mengapa bayi sering menggigit mainan yang ia
pegang, maka para orang tua harus hati-hati agar bayi tidak memakan hal yang
berbahaya

4. Usia 9-12

- Bayi akan mulai berkata “nggak” atau “mau” ketika ia memilih makanan yang ia suka
atau tidak
- Bayi akan mulai berteriak kepada ibunya jika ada sesuatu yang membuat dirinya tidak
nyaman
- Bayi akan mencoba beberapa langkah saat berjalan dan berpegangan di benda-benda
disekitarnya

b. Anak
1. Usia 1-2 Tahun
- Anak mulai berjalan dengan stabil, untuk mempermudah, maka orang tua harus sering
mendampingi
- Anak akan meniru Bahasa yang sering diucapkan oleh orang tuanya, maka orang tua
harus berhati-hati jika mengatakan sesuatu
- Orang tua agar melatih anaknya untuk toilet training selama 1,5 jam. Yaitu melatih agar
anak biasa duduk di toilet atau jongkok
- Anak akan mulai bisa menolak apa yang membuatnya tidak suka, dan ajak anak ke taman
atau ke pantai agar si anak merasa bahagia

2. Usia 2-3 Tahun


- Anak mulai bisa berlari bahkan mulai bisa melompat
- Anak akan bisa memberikan sebuah bentuk emosi, yang berarti anak akan merasakan
bahagia jika ia terpenuhi keinginnanya

3. Usia 3-5 Tahun


- Anak akan mulai sibuk sendiri dengan menggambar, belajar hingga bernyanyi-nyanyi
- Disarankan agar anak dimasukan kedalam TK (Taman Kanak-Kanak)

4. Usia 5-8 Tahun


- Pada usia ini, anak mulai berinteraksi dengan teman seangkatannya, seperti berkelahi,
bermain hingga berpacaran
- Ia akan sangat aktif sehingga diperlukan istirahat yang sangat banyak

5. Usia 8-11 tahun


- Anak akan mulai menunjukan perubahan bentuk tubuh, entah itu menjadi gemuk, atau
tetap kurus
- Sebagian anak akan mengalami pubertas, dan sebagian ada yang belum mengalami
- Anak pada usia ini, akan mulai mengkerjakan tugas nyata, contoh menyapu rumah,
mencuci piring, dan lain-lain
- Akan lebih sering untuk berpartisipasi terhadap keluarga

c. Remaja
1. Usia 11-14
- Pada masa ini, remaja akan sering membandingkan dirinya dengan teman sebayanya
- Akan berganti-ganti sikapnya terhadap teman sebaya atau lawan jenis
- Tidak ada atau kecil kemungkinan adanya konflik dikeluarga

2. Usia 14-17
- Hampir seperti pada masa usia sebelumnya
- Dari segi keluarga, pada masa ini akan sering terjadi konflik. Karena pada masa ini
remaja akan merasa bisa mengkontrol dirinya sendiri

3. Usia 17-20
- Remaja akan mulai konsisten dengan perbuatan yang dilakukan maupun ucapan yang ia
katakan
- Dari segi keluarga, akan sama seperti masa sebelumnya, namun pada masa ini ramaja
akan sadar diri sendiri

c. Dewasa
1. Usia 20- 30
- Saat dewasa, pola pikir mulai berubah, mereka akan mulai berfikir untuk kebutuhannya
- Sudah mulai membutuhkan pasangan untuk hidup bersama

2. Usia 30-50
- Pada masa ini, akan terjadi kemunduran ingatan, terutama pada ingatan jangka panjang
- Terjadi menopause pada wanita
- Pergerakan tubuh mulai berkurang

c. Lanjut usia
1. Usia 50-74
- Pergerakan dan ingatan akan berkurang
- Lemahnya kekuatan

4. Proses Sensorik Motorik


a. Pengertian proses sensorik dan motorik
1. Proses Sensorik
- Secara umum proses sensorik dapat diartikan sebagai proses masuknya
rangsang melalui alat indera ke otak (serebral) kemudian kembali melalui saraf
motoris dan berakhir dengan perbuatan.
- Proses sensorik disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda
disekitar dengan mempergunakan alat indera. Pengamatan dengan anggapan
atau respon memiliki perbedaan. Pengamatan terjadi pada saat stimulus atau
rangsangan mengenai indera dan menghasilkan kesadaran dan pikiran. Respon
yaitu proses terjadinya kesan dari pikiran setelah stimulus tidak ada
2. Proses Motorik
- Yang dimaksud dengan proses motorik ialah segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh atau yang bisa disebut gerakan
motorik
- Gerakan motorik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia.
- Dalam proses motorik, unsur-unsur yang menentukan ialah Otot, Saraf, dan
Otak
a. Faktor yang memengaruhi perkembangan sensorik – motorik

- Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi


Faktor Sensorik :
 Keadaan indera yang sehat dan sempurna akan mempengaruhi kesempurnaan
proses sensorik.
 Perhatian yang tertuju pada objeknya yang memudahkan persepsi dan apabila
perhatian kurang akan mengganggu konsentrasi sehingga proses sensorik tidak
sempurna.
 Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat akan mengganggu proses
sensorik.
 Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.

Faktor Motorik :
 Bagian tubuh luar yang masih berfungsi
 Saraf-saraf yang masih berfungsi

b. Hubungan proses sensorik motorik dengan perilaku


 Hubungan ini disebut interaksi positif
 Interaksi positif memiliki 3 unsur, yaitu
1. Analisator adalah alat penerima rangsangan. Alat analisator meliputi
mata (optik), akustik (pendengaran), taktil (alat persa atau kulit)
2. Kinestetik adalah alat penerima rangsangan yang berbentuk saraf dan
otot yang terdapat pada tubuh manusia.
3. Vestibular adalah perasaan gerak yang terletak didalam telinga.
Jenis-jenis motorik dalam kehidupan manusia :
1. motorik sehari-hari
2. motorik bekerja atau pekerjaan
3. motorik olahraga
4. motorik ekspresi
5. Kesadaran Diri
a. Pengertian tingkat kesadaran, ketidaksadaran
1. Kesadaran
Kesadaran(conscious) merupakan kemampuan individu mengadakan
hubungan dengan lingkungannya serta dengan diriny a sendiri (melalui panca
inderanya) dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya serta terhadap
dirinya sendiri (melalui perhatian).
          Alam sadar adalah alam yang berisi hasil-hasil pengamatan kita kepada dunia
luar (Maramis, 1999).
2. Ketidaksadaran
Sedangkan Alam tak sadar adalah daerah kesadaran yang berisi berbagai ide
dan efek yang tertekan, yang tidak dapat diingat kembali karena ditahan oleh efek
alam prasadar sebagai sensor.
Pengertian lain alam tak sadar adalah alam yang berisi kompleks-kompleks
terdesak Das Es, Das Ich, dan Das Ueber Ich (aramis, 1999)

3. Teori kesadaran dan ketidaksadaran


1. Teori Sigmund Freud (1856-1939)
 Menurut Freud bahwa kesadaran hanyalah sebagian kecil dari seluruh kehidupan
psikis. Psikis diibaratkan fenomena gunung es di tangah lautan luas yang ada
dalam alam sadar atau kesadaran, sedangkan yang berada dibawah permukaan air
laut dan merupakan bagian terbesar adalah hal-hal yang tidak disadari atau
ketidaksadaran. Menurut Freud di dalam ketidaksadaran inilah terdapat
kekuatan-kekuatan dasar yang mendorong pribadi.
 Dalam kehidupan psikis terdapat tiga unsur penting yang membentuk
kepribadian, yaitu : Das Es (the id), Das Ich (the ego), dan Das UeberIch (the
super ego)
 Das Esd (the id) merupakan bentuk ketidaksardaran, aspek biologis kepribadian,
dan memiliki prinsip kesenangan berisi insting dan nafsu, terutama nafsu seksual
(libido) serta pendorong.
 Das Ich (the ego) merupakan kehidupan psikis, aspek sosiologis kepribadian,
dan memiliki unsur kesadaran yang memiliki kemmapuan menghayati secara
lahiriyah dan batiniah. Memiliki prinsip kenyataan dan mampu beradaptasi
dengan kenyataan, serta mampu menjadi filter keluarganya dorongan instingsif
dari Das Es sehingga dapat menghambatdan mengendalikan prinsip kesenangan.
 Freud mengemukakan teori topografi tentang,kesadaran. Tingat kesadaran
menurutnya dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : alam sadar, alam prasadar, dan alam
tak sadar
 Alam sadar
Alam sadar merupakan bagian kecil dari kehidupan psikis yang
merupakan sistem yang disadari. Kesadaran  ini diperoleh melalui
pengamatan (persepsi) baik berasal dari luar dirinya (eksternal) maupun
yang dari dalam dirinya (internal). Alam sadsar memiliki hubungan yang
sangat erat dengan alam prasadar
 Alam prasadar atau bawah sadar.
Alam prasadar merupakan jembatan penghubung antara alam tak sadar
dan alam sadar. Kehidupan psikis alam prasadar disebut proses berpikir
sekuder yang memiliki prinsip kenyataan dan bertujuan menghambat
munculnya keinginan instingtif, menghindari ketidak  senangan dan
mengikat energi psikis agar sesuai dengan kenyataan dan ajaran serta
norma individu.
 Alam tak sadar
Alam tak sadar merupakan sistem dinamisyang berisi berbagaia ide dan
efek yang ditekan atau terdesak. Hal-hal yang ada dalam alam tidak
sadar dapat dimunculkan kembali ke alam sadar karena ada sensor
maupun resepsi dari alam prasadar dibuat tak berdyaa seperti pada
pembentukan gejala neurotik, dalam keadaan mimpi, atau dikelabuhi
melalui lelucon.

2. Teori Carl Gustaf Jung.


Menurut Jung yang terkenal dengan psikologi analitiknya bahwa jiwa (psikis)
manusia yang merupakan totalitas keidupan jiwa terdiri dari dua alam, yaitu :
a. Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi untuk beradaptasi terhadap
dunia luar (lahiriah)  
b. Alam tak sadar (ketidaksadaran), yang berfungsi untuk adaptasi terhadap
dunia dalam (batiniah). Ketidaksadaran merupakan tenaga utama dari
kehidupan mausia.

4. Struktur kesdaran dan ketidaksadaran


Terdiri dari ketidaksadaran pribadi dan ketidaksasdaran kolekif.
 Ketidaksadaran pribadi, berisi hal-hal yang diperoleh individu selama
hidupnya, yang meliputi hal-hal yang terdesak, terlupakan, (bahan-bahan
ingatan), dan hal-hal yang teramati, berpikir, dan terasa dibawah ambang
kesadaran. Termasuk juga alam pra sadar, yang merupakan daerah
perbatasan antara ketidaksadaran pribadi da kesadaran yang bersisi hal-hal
yang siap masuk ke kesadaran dan alam bawah sadar, merupakan daerah
perbatasab antara ketidaksadaran pribadi denagn ketidak sadaran kolektif
dan berisi hal-hal yang tidak dapat diingat lagi, hal-hal yang tidak diolah,
dan keadaan trance.
 Ketidaksadaran kolektif, berisi mitologi dansimbolik masa lalu yang
diperoleh selama pertumbujan psikis seluruh jenis manusia, melalui generasi
terdahulu yang merupakan endapancara-cara reaksi kemanusiaan yang khas
zaman dahulu pada saat manusia menghadapi ketakutan, bahaya,
perjuanngan, kelahiran, dan kematian

5. Fase terminal
 Penyakit yang tidak dapat disembuhkan atau diobati secara memadai dan
diharapkan secara wajar mengakibatkan kematian pasien.
 Istilah ini lebih umum digunakan untuk penyakit progresif seperti kanker atau
penyakit jantung lanjut daripada untuk trauma.
 Dalam penggunaan populer, ini menunjukkan penyakit yang akan berkembang
hingga kematian dengan kepastian mutlak, terlepas dari perawatan.
 Seorang pasien yang memiliki penyakit seperti itu dapat disebut sebagai pasien
terminal, sakit parah atau terminal sederhana.
 Tidak ada harapan hidup standar bagi pasien untuk dipertimbangkan sebagai
terminal, walaupun umumnya berbulan-bulan atau kurang
 Harapan hidup untuk pasien terminal adalah perkiraan kasar yang diberikan
oleh dokter berdasarkan data sebelumnya dan tidak selalu mencerminkan umur
panjang yang sebenarnya.
 Penyakit yang seumur hidup tetapi tidak fatal adalah kondisi kronis
6. Persepsi dan Motivasi
1) Pengertian persepsi, motif, motivasi, minat dan bakat
Persepsi :
 Menurut Sarlito W.Sarwono (2009: 24) Persepsi merupakan proses perolehan,
penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi.
 Menurut Deddy Mulyana (2003: 168) Persepsi meliputi pengindraan (sensasi)
melalui alat-alat indra kita (yakni indra peraba, indra penglihat, indra pencium,
indra pengecap, dan indra pendengar), atensi dan interpretasi. Persepsi manusia
sebenarnya terbagi menjadi dua yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik)
dan persepsi terhadap manusia lebih sulit dan kompleks, karena manusia bersifat
dinamis.
 Menurut Slameto (2010:102) Persepsi adalah proses yang menyangkut 19
masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi
manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
Hubungan ini dilakukan lewat inderanya yaitu indera penglihat, pendengar,
peraba, perasa, dan pencium.
 Menurut Desmita (25: 108) Persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh
setiap individu dalam memahami informasi yang datang dari lingkungan melalui
inderanya.
 Sedangkan menurut Chaplin yang dikutip dari Desmita (2005: 108) “Persepsi
adalah proses mengetahui objek dan kejadian objek dengan bantuan indera”.
 Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2005: 863) Persepsi adalah tanggapan
(penerimaan) langsung dari sesuatu atau serapan dan merupakan seseorang
mengetahui beberapa hal melalui pancainderanya.
 Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi pada dasarnya
menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya bagaimana ia mengerti
dan menginterpretasikan stimulus yang ada di lingkungannya.
Motivasi :
 Motivasi merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
seseorang sehingga ia berminat terhadap sesuatu objek, karena minat adalah alat
motivasi dalam belajar
Minat dan Bakat
 Minat adalah ketertarikan seseorang pada suatu kegiatan dan
menggembangkannya untuk menjadi nilai lebih
 Bakat adalah keahlian pada suatu bidang tersendiri yang didapat secara alami
maupun katena ketekunan
2) Faktor yang memengaruhi persepsi, motivasi, minat dan bakat
Persepsi:
 Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus
dapat datang dari luar individu yang mempersepsi
 Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk meneruskan stimulus yang
diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat
kesadaran.Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.
 Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian
yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka
mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari
seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek
3) Usaha untuk meningkatkan persepsi, motivasi, minat dan bakat
7. Konsep Emosi dan Stress
 PENGERTIAN EMOSI, STRESS, DAN ADAPTASI
 EMOSI :
Emosi adalah hal yang begitu saja terjadi dalam hidup kita.Bisa perasaan marah, takut,
sedih, senang, benci cinta, antusias, bosan dll sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi
pada kita. Munurut Daniel Golemen, emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-
pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan
untuk bertindak.
 STRESS :
Menurut Selye tahun 1976, Stres adalah segala situasi dimana tuntutan non spesifik
mengharuskan seorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan.
Menurut Hans Selye tahun 1950, Stres adalah respons tubuh tubuh yang bersifat tidak
spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban di atasnya.
 ADAPTASI :
Adaptasi adalah suatu perubahan yang menyertai individu dalam berespons terhadap
perubahan yang ada di lingkungan dan dapat mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara
fisiologis maupun psikologis yang akan menghasilkan perilaku adaptif

 MACAM-MACAM EMOSI, STRES, DAN ADAPTASI


1. Stres Fisik, merupakan stres yang disebabkan oleh keadaan fisik, seperti suhu yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah, suara bising, sinar matahari yang terlalu menyengat, dan lain-lain.
2. Stres kimiawi, merupakan stres yang disebabkan oleh pengaruh senyawa kimiayang terdapat
pada obat-obatan, zat beracun asam, basa, faktor hormon atau gas, dan lain-lain.
3. Stres mikrobiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh kuman, seperti virus, bakteri, atau
parasit
4. Stres fisiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh gangguan fungsi organ tubuh antara
lain gangguan struktur tubuh, fungsi jaringan, organ, dan lain-lain.
5. Stres proses tumbuh kembang, merupakan stres yang disebabkan oleh proses tumbuh
kembang seperti pada masa pubertas, pernikahan, dan pertambahan usia.
6. Stres psikologi atau emosional, merupakan stres yang disebabkan oleh ganggguan situasi
psikologi atau ketidakmampuan kondisi psikologi untuk menyesuaikan diri, misalnya dalam
hubungan interpersonal, sosial budaya, atau keagamaan.

 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMOSI, STRES, DAN ADAPTASI


Faktor-faktor yang mempengaruhi stress
Respons terhadap stresor yang diberikan setiap individu akan berbeda berdasarkan faktor
yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut, dan coping yang dimiliki individu, di
antara stresor yang dapat mempengaruhi respons tubuh antara lain:

1. Sifat stresor
Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap stresor.
Sifat stesor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsur-angsur, sifat ini pada setiap individu
dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor.
2. Durasi stresor
Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respons tubuh. Apabila stresor
yang dialami lebih lama, maka respons yang dilaminya juga akan lebih lama dan dapat
mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain.
3. Jumlah stresor
Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentuka respons tubuh. Semakin banyak
stresor yang dialami pada seseorang, dapat menimbulkan dampak besar bagi fungsi tubuh
juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi
baik, maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya.
4. Pengalaman masa lalu
Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap stresoryang dimiliki.
Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya, maka
semakin baik dalam mengatasinya sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik
pula.
5. Tipe kepribadian
Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respons terhadap stresor. Apabila
seseorang yang memiliki tipe kepribadian A, maka lebih rentan terkena stress
dibandingkan dengan tipe kepribadian B. tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius,
agresif, kompetitif, kurang sabar, mudah tegang, mudah tersinggung, mudah marah,
memiliki kewaspadaan yang berlebihan, berbicara cepat, bekerja tidak kenal waktu,
pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah, lebih suka bekerja sendirian bila
ada tantangan, kaku terhadap waktu, ramah, tidak mudah dipengaruhi, bila berlibur
fikirannya ke pekerjaan dan lain-lain. Sedangkan tipe kepribadian B memiliki sikap tidak
agresif ambisinya wajar-wajar, penyabar, senang, tidak mudah tersinggung, tidak mudah
marah, cara berbicara tidak tergesa-gesa, perilaku tidak interaktif, lebih suka kerjasama,
mudah bergaul, dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian A.
6. Tingkat perkembangan
Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respons tubuh di
mana semakin matang dalam perkembangannya, maka semakin baik pula kemampuan
untuk mengatsinya.Dalam perkembangannya kemampuan individu dalam mengatasi
stresor dan respons terhadapnya berbeda-beda.

8. Manajemen Stress dan Adaptasi Psikologi


 PENGERTIAN MANAJEMEN STRESS
manajemen stress adalah kemampuan dalam menggunakan sumber daya (manusia)
secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang
muncul karena tanggapan (respon). Tujuan manajemen stress itu sendiri adalah untuk
memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik.
 KIAT MENGENDALIKAN STRES

Langkah pertama mengatasi stres adalah dengan mengetahui apa yang


menyebabkan stres, dalam hal ini Anda sendiri yang mengetahuinya. Setelah itu, tuliskan
apa saja pemicu stres tersebut sehingga Anda dapat mengantisipasi langkah apa saja yang
perlu Anda lakukan untuk mencegah atau melawan stres.

1. Olahraga
Selain membuat tubuh sehat, olahraga juga bisa meredakan stres. Satu cara
yang sederhana dapat berupa berjalan kaki atau bersepeda mengitari komplek
rumah.
2. Meditasi
Meditasi bisa membantu Anda menenangkan pikiran. Anda bisa mencoba
olahraga seperti yoga yang juga mengajarkan cara bermeditasi.
3. Jalani hobi Anda
Coba pikirkan apa saja kegiatan yang disukai? Apakah belanja, jalan-jalan di
mal, karaoke, nonton film, berkebun, memasak, atau pergi ke taman bermain?
Anda bisa melakukan apa saja yang bisa membuat tubuh dan pikiran menjadi
rileks, namun kegiatan itu harus positif agar tidak menimbulkan masalah baru.
4. Jalani hidup pada masa sekarang
Anda tidak perlu berkutat pada kehidupan masa lalu, terutama jika hal itu
membuat Anda sedih.Hiduplah di masa sekarang. Lupakan pula ekspektasi
negatif mengenai kehidupan di masa depan. Biarlah hidup mengalir apa
adanya. Percayalah, jika Anda menjalani masa sekarang dengan bahagia dan
positif, maka itu akan berdampak pula kepada kehidupan masa depan Anda.
5. Jaga diri Anda
Tidur yang cukup dan senantiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan
bergizi.Hindari merokok, mengonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan
terlarang.

 MANAJEMEN STRESS OLEH PERAWAT

Adapun beberapa strategi dalam penatalaksanaan stress (Stress management) yang bisa
diterapkan meliputi:
 Pengembangan sebuah kebijakan tentang stress (stress policy) dan memonitor efektifitasnya.
 Pelaksanaan sebuah survey untuk mengetahui faktor-faktor penyebab stress di lingkungan
kerja.
 Pelaksanaan upaya perbaikan design pekerjaan dan lingkungan kerja.
 Pelaksanaan perbaikan terhadap pola komunikasi lingkungan kerja agar lebih efektif dan
berfokus pada penyelesaian masalah.
 Melakukan pertemuan dengan karyawan dalam upaya mendiskusikan berbagai permasalahan
yang memungkinkan terjadinya stress.
 Mengadakan training tentang penatalaksanaan stress di tempat kerja (occupational stress
management) bagi para pimpinan unit kerja sehingga diharapkan mereka dapat lebih sensitive
terhadap penyebab-penyebab dan symptom awal dari stress di lingkungan kerja mereka.
 Pelaksanaan berbagai kegiatan yang bersifat informal yang merujuk pada tujuan peningkatan
upaya relaksasi bagi karyawan, seperti happy hours, afternoon tea, outbound activities, tamasya
keluarga, Tirta yatra, dll.

9. Adaptasi Psikologi
 PENGERTIAN DAN TUJUAN ADAPTASI
Menurut W.A Gerungan, penyesuaian diri / mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan atau mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan sifatnya pasif (autoplasti), sedangkan
mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan diri, sifatnya aktif (alloplasti).
Menurut Soeharto Herdjan, menjelaskan tentang penyesuaian diri sebagai suatu usaha
atau perilaku yang tujuannya mengatasi kesulitan dan hambatan.

Tujuan adaptasi :
• Adaptasi merupakan respon individu terhadap suatu perubahan yang ada di lingkungan yang
dapat memengaruhi keutuhan tubuh.
• Secara umum tujuan adaptasi adalah agar individu mampu menghadapi tuntutan keadaan
secara sadar, realistik, objektif, dan rasional.

 PROSES ADAPTASI
ADAPTASI DIBAGI 2 : Menurut Hans Selye
A. LAS (Lokal Adaptasion Syndrome) respon setempat dan berjangka pendek. Karakteristik dari
LAS adalah:
1) respon setempat dan tidak melibatkan semua sistem;
2) respon bersifat adaptif, diperlukan stresor untuk menstimulasikannya;
3) respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
4) respon bersifat restoratif /penyesuaian.
Contoh : respon nyeri,inflamasi
B. GAS (General Adaptasion Syndrome). Respon yang terlibat di dalamnya adalah
sistem saraf otonom dan sistem endokrin sindrom
Terdiri dari 3 Fase :
a. Fase alarm : (pengaktifan hormone) cepat perhitungan menit, bila tetap resisten
b. Fase resisten (stabil): (melawan) penanggulangan dan pemecahan masalah
mengatur strategi bila gagal lelah
c. Fase exhaustion(kelelahan) stres blum tertanggulangi energi menipis /habis

Sindrom Adaptasi Umum (GAS)


Respon melibatkan semua sistem tubuh terutama saraf otonom & endokrin
Terdiri dari :
a. tahap alarm
b. tahap resisten (stabil)
c. tahap kehabisan tenaga

2. Adaptasi Psikologis disebut mekanisme koping


a. Prilaku berorientasi tugas(Task oriented behavior)
penggunaan kemampuan kognitif untuk mengurangi stres,memecahkan masalah,
menyelesaikan konflik & memenuhi kebutuhan (Stuart &Sundeen,1991)
3 tipe prilakunya :
(1) Prilaku menyerang
tindakan menyingkirkan/mengatasi suatu stresor atau untuk memuaskan kebutuhan
(2) Perilaku Menarik Diri
menarik diri secara fisik/emosional dari stresor
(3) Perilaku kompromi
mengubah metoda yang biasa digunakan,mengganti tujuan atau menghilangkan kepuasan
terhadap kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan lain atau menghindari stres

b. Mekanisme pertahanan ego (Freud)


• Prilaku tidak sadar yang memberikan perlindungan psikologis terhadap peristiwa yang
menegangkan.
• Digunakan : melindungi terhadap perasaan tidak berdaya & ansietas
• Sering dipakai pada saat stresor jangka pendek,gangguan psikiatrik (-)
contoh : kompensasi,konversi,menyangkal,pemindahan tempat,identifikasi,regresi dll
(1) Kompensasi
penutupan suatu defisensi dalam satu aspek citra diri dengan secara kuat menekan suatu
gambaran yang dianggap sebagai aset
(2) Konversi
secara tidak sadar menekan suatu konflik emosional yang menghasilkan ansietas dan
memindahkannya menjadi gejala non organik
(3) Menyangkal
penghindaran konflik emosional dg menolak secara sadar mengikuti segala sesuatu yang
mungkin menyebabkan nyeri emosional yang tidak dapat ditoleransi
Pemindahan tempat
memindahkan emosi, ide, keinginan dari situasi yang menegangkan kepada penggantinya
yang lebih sedikit mengakibatkan ansietas
(5) identifikasi
pemolaan prilaku yang dilakukan oleh orang lain dan menerima kualitas, karakteristik dan
tindakan orang tersebut
(6) Regresi
koping terhadap stresor melalui tindakan dan perilaku yang berkaitan dengan periode
perkembangan sebelumnya
(7) Represi
menekan keinginan/dorongan /pikiran yang tidak menyenangkan ke alam tidak sadar dengan
cara tidak sadar.
(8) Rasionalisasi
memperlihatkan tingkah laku yg tampak sbg pemikiran yang logis tidak disadari
(9) Denial
mengingkari pikiran, keinginan, fakta, dan kesedihan.
(10) Sublimasi
memindahkanenergi (dorongan) yg tdk dpt diterima kepada tujuan yang dapat diterima
masyarakat.

10. Konsep Belajar


1. PENGERTIAN BELAJAR DAN BELAJAR EFEKTIF
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.Sebagian orang
beranggapan bahwa belajar adalah semat-mata untuk mengumpulkan atau menghafalkan
fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran.Disamping itu ada
pula yang mengatakan bahwa belajar adalah sekedar latihan seperti yang tampak pada
latihan membaca dan menulis.
Menurut Skinner yang dikutip oleh Barlow, belajar adalah suatu proses adaptasai
atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Dan menurut Skinner
pula bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal bila diberi
penguat (reinforcer).
2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJAR
Secara umum belajar banyak dipengaruhi oleh :
1. Faktor Internal :
1) Aspek fisiologis adalah kondisi umum, jasmaniah dan otot yang menandai tingkat
kebugaran, organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dn
investasi siswa dalam mengikuti pelajaran.
2) Aspek Psikologi (jiwa) Intelegensi : kemampuan psiko fisik untuk mereaksi
rangsangan / menyesuaikan diri dengan lingkungannya
3) Sikap : gejala internal yang berdimensi efektif berupa kecenderungan untuk merespon
dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek baik secara berlebihan/kekuarangan
4) Bakat : kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan
pada masa yang akan datang
5) Minat : kecenderungan dan kegairahan yang tinggi / keinginan yang besar terhadap
sesuatu. Makin beasr minat indivuv untuk bmempelajari sesuatu maka akan makin beasr
perhatiannya sehingga memperbesar hasratnya untuk mempelajarinya.
6) Motivasi : Keadaan internal yang mendorong untuk berbuat sesuatu/pemasok daya
untuk bertindak secara terarah.
7) Kematangan/pertumbuhan : belajar sesuatu memerlukan kematangan/kesiapan
pertumbuhan individu sesuai dengan usia individu. Mengajarkan sesuatu baru dapat
berhasil jika tahap pertumbuhan pribadi telah memungkinkannya.
8) Latihan : Karena sering berlatih maka kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki
individu menjadi semakin dikuasai dan semakin mendalam.
9) Sifat-sifat pribadi individu : tiap-tiap orang memilki sifat-sifat kepribadian
masingmasing yang berbeda antara seorang dengan yang lain. Sifat-sifat ini sedikit
banyak turut berpengaruh dalam masil belajar.
2. Faktor eksternal :
1) Lingkungan sosial :
a. keluarga, : Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam dapat menentukan
bagaimana dan sampai dimana belajar dialami dan dicapai oleh individu. Termasuk di
dalamnya fasilitas yang diperlukan dalam belajar ikut berperan penting dalam belajar.
b. guru/pendidik : Faktor guru dan cara mengajarnya merupakan factor penting dalam
belajar. Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang
dimiliki guru,dan bagaimana cara mengajrnya turut berperan dalam hasil belajar yang
dicapai individu.
2) Lingkungan non sosial : alat peraga, alam, cuaca/alam
a. Alat peraga/alat pembelajaran : Alat peraga tidak dapat kita lepaskan dari factor guru
dan cara mengajarnya. Demikian pula kecukupan alat peraga menentkan hasil belajar
indivivu.
b. Lingkungan dan kesempatan : teman disekolah, masyarakat serta lingkungan yang
mendukung akan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Sekolah yang terlalu jauh
dan sulitnya alat transportasi akan menyebabkan individu merasa lelalh sebelum belajar,
hal ini akan dapat mempenagruhi hasil belajarnya. Demikian juga apabila individu terlalu
sibuk sehingga tidak ada kesempatan untuk belahar maka akan berpengaruh pda hasil
belajarnya.
3. HUKUM BELAJAR
hukum-hukum belajar, diantaranya:
a. Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek yang
memuaskan, maka hubungan Stimulus – Respons akan semakin kuat.
Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka
semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara Stimulus- Respons.
b. Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa
kepuasan organisme itu berasal dari pemdayagunaan satuan pengantar
(conduction unit), dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang
mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
c. Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara Stimulus dengan Respons
akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang
apabila jarang atau tidak dilatih.
4. MASALAH YANG TIMBUL SAAT BELAJAR
a. Lupa dalam belajar Lupa, (forgetting) adalah hilangnya kemampuan untuk menyebut
atau memproduksi kembali apa yang sebelumnya telah kita pelajari.
b. Kejenuhan Dalam belajar, Adalah sesuatu peristiwa yang dialami seseorang siswa
yang belajar dimana siswa tersebut sudah tidak mempu lagi untuk mencerna apa yang
dipelajarinya akibat dari padat atau penuhnya item informasi yang dipelajarinya.
5. HUBUNGAN PROSES BELAJAR DAN HASIL BELAJAR
Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh pembelajaran karena pembelajaran merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didiknya, guna untuk membantu
peserta didik mempelajari suatu kemampuan dasar yang dimilikinya serta membangun
kreatifitas berfikir peserta didik tersebut yang menekankan pada sumber belajar serta
lingkungan yang ada di sekitarnya.Unsur pembelajaran yaitu dapat meliputi pendiddik,
peserta didik, sumber belajar serta lingkungan. Dari proses pembelajaran peserta didik
akan memperoleh hasil belajar yang merupakan hasil dari suatu interaksi yaitu tindak
belajar.

6. PRINSIP BELAJAR EFEKTIF


a. Adanya tugas yang jelas dan tegas
b. Belajar membaca dengan baik
c. Gunakan metode keseluruhan dan metode bagian
d. Pelajari dan kuasai bagian-bagian yang sukar
e. Buatlah catatan saat belajar
f. Kerjakan atau jawablah pertanyaan
g. Hubungkan bahan yang baru dengan yang lama
h. Gunakan macam-macam sumber belajar
i. Buatlah rangkuman

11. Proses Berpikir dan Pemecahan Masalah Secara Kreatif

1. PROSES BERPIKIR DAN MEMECAHKAN MASALAH


Berpikir adalah daya jiwa yang dapat menghubungkan pengetahuan yang kita miliki
sehingga akan terbentuk suatu pengertian, pendapat dan kesimpulan dari proses berpikir
tersebut.
Proses berpikir adalah :
a. Pembentukan pengertian
b. Pembentukan pendapat
c. Penarikan kesimpulan dan membuat keputusan

Pemecahan masalah adalah suatu proses yang harus dilakukan dalam menghadapi suatu
permasalahan. Biasa disebut dengan problem solving (PS) yaitu individu yang
dihadapkan kepada persoalan/problem yang mendesak perlu dilakukan pemecahan
masalahnya/solusi dengan pemikiran.Dalam PS suatu masalah dapat digunakan
insight/pemahaman.

Langkah-Langkah dalam pemecahan menurut Anderson:


1. Pengenalan dan pendefenisian masalah
2. Penentuan sejumlah solusi alternatif
3. Penentuan kriteria yang akan digunakan dalam mengevaluasi solusi alternatif
4. Evaluasi solusi alternatif
5. Pemilihan solusi alternatif terpilih
6. Implentasi solusi alternatif terpilih
7. Evaluasi hasil yang di peroleh untuk menentukan diperolehnya solusi yang
memuaskan.
2. MEMORI JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK
Memori jangka pendek adalah informasi yang dipikirkan saat ini atau disadari oleh
seseorang.Ini juga disebut dengan memori primer atau aktif.Peristiwa terbaru dan data
sensorik seperti suara disimpan dalam memori jangka pendek.Memori jangka pendek
sering mencakup peristiwa selama periode mana saja dari 30 detik hingga beberapa hari.
Sementara itu, ingatan jangka panjang memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dan berisi
hal seperti fakta, ingatan pribadi, atau nama-nama orang yang mungkin harus diingat.

3. PEMECAHAN MASALAH SECARA KREATIF


a. Pengidentifikasian Masalah Adanya masalah menunjukkan adanya gap antara goal
dan objective organisasi dengan kinerja aktual. Dalam hal mengidentifikasi berbagai
permasalahan yang muncul pada awalnya kita harus menyikapi dengan pandangan
yang melibatkan berbagai sumber.
b. Pengembangan Alternatif
- Alternatif (Potensi Solusi) harus dikembangkan (lingkungan internal &
eksternal) dan konsekuensi/akibat yang mungkin timbul dari setiap
alternatif.
- Perlu mempertimbangkan kendala waktu & biaya; banyaknya alternatif
dengan kecepatan keputusan yang diambil.
- Cara untuk kembangkan alternatif adalah dengan analisis skenario.
c. Mengevaluasi alternatif
d. Hubungan Alternatif – Hasil:
- Kepastian : Pengetahuan lengkap ttg probabilitas output
- Ketidakpastian : Tidak punya pengetahuan tentang probabilitas output
- Resiko: Punya beberapa probabilitas output
e. Pembuatan keputusan
f. Pemilihan alternatif
g. Penerapan keputusan
h. Pengendalian dan pengevaluasian

12. Intelegensi dan Kreativitas


 PENGERTIAN INTELEGENSI DAN KREATIVITAS
CLAPARDE dan STERN : mengatakan Intelegensi adalah kemampuan untuk
menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru. Sedangkan
K.BUHLER : berpendapat bahwa Intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan
dengan pemahaman atau pengertian. DAVID W : berpendapat bahwa awalnya
Intelegensi mula-mula sebagai kapasitas untuk mengerti lingkungan dan kemampuan
akal budi untuk mengatasi tantangan-tantangannya. Selanjutnya didefiniskan intelegensi
adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan
menghadapi lingkungannya secara efektif.
Kreatifitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena keativitas juga
merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif, sedangkan intelegensi telah
dikemukan didipan merupakan suatu kemampuan umum dari individu yang dapat
diukur dengan tes tertentu.
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTELEGENSI DAN
KREATIVITAS
Para ahli belum sepenuhnya sependapat mengenai faktor-faktor apa saja yang terdapat
dalam inteligensi itu sendiri. Karena itu para ahli belum sependapat bahwa dalam
inteligensi ada faktor umum (D faktor), yang menentukan apakah seseorang itu secara
umum pandai atau bodoh dan faktor khusus (S faktor), yang menentukan kepandaian
seseorang dalam bidang tertentu, seperti matematika atau bahasa atau perdagangan dan
sebagainya. Tetapi Thrustone mengatakan bahwa faktor umum tidak ada, yang ada
hanya faktor-faktor yang olehnya diberi nama “Primary Mental Abilities” yang terdiri
dari 7 faktor yaitu pengertian verbal, kemampuan angka-angka, penglihatan keruangan,
kemampuan pengindraan, ingatan, penalaran, dan kelancaran kata-kata. Sebaliknya
seorang sarjana lain yang bernama G.H. Thomson tidak setuju dengan ketujuh faktor
tersebut. Ia berpendapat inteligensi mengandung banyak sekali faktor yang masing-
masing bebas dan berdiri sendiri, tetapi suatu faktor yang berfungsi pada suatu saat
tertentu hanyalah sebagian kecil saja dari keseluruhan faktor yang ada.
 GANGGUAN INTELEGENSI
Retardasi mental atau disabilitas intelektual adalah gangguan intelektual yang ditandai dengan
kemampuan mental atau intelegensi di bawah rata-rata.Orang dengan retardasi mental
mempelajari kemampuan baru, namun lebih lambat.

Terdapat berbagai derajat retardasi mental, mulai dari ringan hingga sangat berat.Kemampuan
intelegensi biasanya diukur dengan menggunakan skor IQ.Seseorang dikatakan retardasi
mental apabila didapati skor IQ < 70.

 USAHA UNTUK MENINGKATKAN INTELEGENSI DAN


KREATIVITAS
1. Menulis, Salah satu metode untuk meningkatkan kecerdasan adalah menulis. Dr.
Jamie Schwandt di laman Lifehack menyatakan, dengan menulis atau membuat blog
tentang topik baru, memaksa otak untuk membangun konsep. Ia kemudian
mengumpulkan konsep-konsep itu dan menuliskannya.
2. Latihan fisik, Latihan fisik tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh, tetapi juga akan
meningkatkan kekuatan otak. Neurogenesis adalah kelahiran neuron baru di otak kita.
Sedangkan olahraga meningkatkan kadar neurotropik otak yang mendukung
neurogenesis.
3. Membacacepat
Coba cari tahu tentang teknik membaca buku dengan cepat. Kemudian
praktikkan. Teknik ini mengandalkan kecepatan mata. Manfaatnya, akan
membuat otak kita terlatih mengingat hal-hal yang dibaca dengan
menggunakan alam bawah sadar.

4. Bermain instrumen musik


Jangan sepelekan manfaat bermain musik. Ternyata tak hanya membawa nilai
hiburan, bermain musik juga menjadi cara efektif untuk mendongkrak kecerdasan.

 KLASIFIKASI INTELEGENSI
1) Inteligensi Linguistik (linguistic intelligence) Inteligensi linguistik merupakan
kemampuan seseorang dalam menggunakan kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan,
untuk mengekspresikan ide-ide atau gagasan-gagasan yang dimilikinya. Orang yang
mempunyai kecerdasan linguistik tinggi akan berbahasa lancar, baik dan lengkap. Ia
mudah untuk mengetahui dan mengembangkan bahasa dan mudah mempelajari
berbagai bahasa.
2) Inteligensi Matematis-Logis (logic-mathematical intelligence) Inteligensi matematis-
logis merupakan kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan penggunaan bilangan
dan logika secara efektif.Termasuk dalam kecerdasan ini adalah kepekaan pada pola
logika, abstraksi, kategorisasi dan perhitungan.
3) Inteligensi Ruang (spatial intelligence) Inteligensi ruang atau inteligensi ruang visual
adalah kemampuan seseorang dalam menangkap dunia ruang visual secara tepat, seperti
yang dimiliki oleh seorang dekorator dan arsitek.Yang termasuk dalam kecerdasan ini
adalah kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan
perubahan bentuk benda dalam pikiran dan mengenali perubahan tersebut,
menggambarkan suatu hal/benda dalam pikiran dan mengubahnya dalam bentuk nyata
serta mengungkapkan data dalam suatu grafik.
4) Inteligensi Kinestetik-Badani (bodily-kinesthetic intelligence) Inteligensi kinestetik-
badani merupakan kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-
bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan masalah.Orang
yang mempunyai kecerdasan ini dengan mudah dapat mengungkapkan diri dengan
gerak tubuh mereka.Apa yang mereka pikirkan dan rasakan dengan mudah dapat
diekspresikan dengan gerak tubuh.
5) Inteligensi Musikal (musical intelligence) Inteligensi musikal merupakan
kemampuan untuk mengembangkan dan mengekspresikan, menikmati bentuk-bentuk
musik dan suara, peka terhadap ritme, melodi dan intonasi serta kemampuan
memainkan alat musik, menyanyi, menciptakan lagu dan menikmati lagu.

13. Perilaku Abnormal’


 PENGERTIAN KEPRIBADIAN ABNORMAL
Gangguan kepribadian adalah suatu kondisi yang menyebabkan penderitanya memiliki
pola pikir dan perilaku yang tidak sehat dan berbeda dari orang normal.

 FAKTOR PENUNJANG DAN PENYEBAB KEPRINBADIAN ABNORMAL


1. Keturuna (Psikosis,Neurosis,dll)
2. Lingkungan sth lahir (infeksi,kejang dll )
3. Situasi dlm kandungan ( Malnutrisi, infeksi dll)
4. Kelahiran(alat, sphyxia, premature, dll)

 MACAM-MACAM KEPRIBADIAN ABNORMAL


Gangguan Kepribadian Tipe A 
• Skizotipal Tingkah laku aneh, cara bicara tidak wajar, kerap terlihat cemas/ tidak nyaman
dalam situasi sosial
• Schizoidsifat dingin, sukar menikmati momen apa pun, tidak bergeming saat dikritik
/dipuji, dan menghindari interaksi sosial.
• ParanoidKecurigaan dan ketidakpercayaan terhadap orang lain secara berlebihan takut
bahwa orang lain akan memanipulasi atau merugikan mereka
Gangguan Kepribadian Tipe B 
• Ambang (borderline)memiliki emosi yang tidak stabil dan memiliki dorongan untuk
menyakiti diri sendiri, 
• Psikopat/Antisosial  mengabaikan norma sosial , tdk simpati , cenderung menyalahkan org
lain gemar mengintimidasi dan tidak menyesalinya
• Narsistik  merasa dirinya istimewa,cenderung arogan , mengharapkan pujian orang lain ,
akan membanggakan dan melebih2kan prestasinya
• Histrionik  terlalu mencemaskan penampilan, cenderung dramatis dalam berbicara, dan
selalu mencari perhatian, bila berteman menganggap hubungan sangat erat, meskipun orang
lain menganggapnya tidak

 USAHA PENCEGAHAN KEPRIBADIAN ABNORMAL


Pengobatan  
• Cara utama dalam menangani gangguan kepribadian adalah melalui terapi psikologis atau
kejiwaan di bawah bimbingan psikiater.
• Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengendalikan emosi
serta pikirannya secara lebih baik.
• Umumnya terapi ini dilakukan setidaknya selama enam bulan, namun durasinya bisa lebih
panjang jika kondisi kejiwaan pasien cukup parah.
Terapi psikologis ada tiga jenis : 
• Terapi perilaku kognitif. Terapi ini bertujuan mengubah cara berpikir dan perilaku pasien ke
arah yang positif, jika seseorang berpikiran negatif, maka perilakunya pun akan negatif,
begitu pun sebaliknya.
• Terapi psikodinamik. Terapi ini bertujuan mengeksplorasi dan membenahi bentuk
penyimpangan ejak masa kanak-kanak. Kondisi semacam ini terbentuk akibat pengalaman-
pengalaman negatif yang dialami pasien di masa lalu.
• Terapi interpersonal. Terapi ini didasarkan kepada teori bahwa kesehatan mental seseorang
sangat dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan orang lain. Artinya, jika interaksi tersebut
bermasalah, maka gejala-gejala gangguan kepribadian bisa terbentuk.

14. Pembentukan Sikap


 PENGERTIAN SIKAP
Sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak
sesuai dengan objek yang dihadapi
Sikap bersifat iterpersonal, misalnya sikap terhadap ganja itu jelek. Akan tetapi sikap
yang paling penting adalah sikap terhadap orang lain (Soekaji, Sutarlinah, 1986)
 TEORI PEMBENTUKAN SIKAP
proses terjadinya menurut : Sarwono,S.(1999) sebagian besar pakar berpendapat bahwa
sikap dapat dapat timbul tanpa ada pengalaman sebelumnya. Misalnya, orang yang sejak
bayi tidak suka sayur.
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP
1. Pengalaman Pribadi
2. Media massa
3. Lembaga pendidikan
4. Pengaruh orang lain ianggap penting
5. Faktor emosional
 BENTUK SIKAP
1. Menerima (receiving) : subyek mau dan memperhatikan stimulus (objek) yang
diberikan.
2. Merespon (responding): Mejawab bila ditanya, mengerjakan, terlepas pekerjaan itu
benar atau salah
3. Menghargai (valuing): sikap mengajak orang lain untuk mengerjakan ,mendiskusikan
suatu masalah.
4. Bertanggung jawab (responsible) : sikap bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
telah dipilihnya dengan segala resiko.

 PROSES PEMBENTUKAN SIKAP


Sikap dapat terbentuk atau berubah melalui empat macam:
1. Adopsi
Kejadian- kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang-ulang dan terus
menerus, lama kelamaan secara bertahap diserap kedalam diri individu dan memengaruhi
terbentuknya suatu sikap.
2. Diferensiasi
Dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan
bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang
tersendiri lepas dari jenisnya. Terhadap objek tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri
pula.
3. Integrasi
Pembentukan sikap disini terjadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman
yang berhubungan dengan satu hal tentu sehingga akhirnya terbentuk sikap menegenal
hal tersebut.
4. Trauma
Trauma adalah pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, yang meninggalkan kesan
mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan.Pengalaman– pengalaman yang traumatis
dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap.
 ATENSI DAN PERFORMAN
Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari
sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan
maupun proses kognitif lainnya.
Pweformance adalah seberapa baik seseorang dalam melakukan sebuah pekerjaan.
 SIKAP DAN PERILAKU
Untuk membedakan sikap dari sifat marilah kita lihat perbedaan yang di buat oleh ajzen
(termuat dalam Sarwono,S 1997) berikut ini:
Sikap (attitude) Sifat ( traid )
Laten Tidak tampak dari luar
Mengarahkan perilaku Mengarahkan perilaku
Ada unsure penilaian terhadap objek Tidak selalu menilai, cenderung
sikap konsisten pada berbagai situasi, tidak
tergantung penilaian sesaat
Lebih bisa berubah/menyesuaikan Menolak perubahan
Soal pilihan ganda materi di RPS
1. Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang jiwa, berasala dari bahasa Yunani Kuno yaitu
kata-kata:
A. Psiko-logi
B. Psychēyang-logia
C. Psycho-logis
D. Psycho-logia
2. Pernyataan berikut adalah pernyataan yang salah kaprah tentang psikologi, KECUALI:
A. Psikologi merupakan ilmu pengetahuan
B. Ramalan kepribdian merupakan psikologi
C. Psikologi adalah psikotes
D. Psikologi melihat manusia seperti robot 
3. Penyimpangan sosial tergolong pada tindakan kejahatan kriminal adalah
A. Pemerkosaan
B. Homoseksual
C. Kumpul kebo
D. Transvertisme
4. Perilaku menyimpang terjadi sebagai akibat dari adanya ….
A. Proses sosial
B. Stratifikasi sosial
C. Diferensi sosial
D. Norma social
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa ….
1). Hereditas dan lingkungan
2). Kekuatan fisik dan mental
3). Motivasi untuk berkembang
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 1, 2 dan 3
6. Antara remaja pria dengan remaja wanita memiliki perbedaan. Remaja pria lebih perhatian
terhadap nilai
A. Kejujuran
B. Kesejahteraan
C. Sosial
D. Kekeluargaan
7. Perkembangan motorik adalah
A. Gerakan yang dilakukan oleh seluruh tubuh
B. Perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerakan tubuh
C. Berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot
D. Hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem di dalam tubuh yang
dikontrol otak
8. Tahap dimana anak akan memahami ketrampilan motorik dan apa saja yang dibutuhkan untuk
melakukan suatu gerak tertentu. Tahap ini dinamakan
A. Kognitif
B. Asosiatif
C. Autonomous
D. Afektif
9. Mempunyai ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan
dengan bidang tersebut merupakan ciri - ciri dari
A. Etos Kerja
B. Pemahaman
C. Profesionalisme
D. Etika
10. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan
diperluas merupakan ciri khas suatu
A. Etika
B. Profesi
C. Perusahaan
D. Teknik
11. Kesadaran individu akan adanya orang lain atau perilaku orang lain yang terjadidi sekitarnya
disebut dengan
A. Persepsi kognisi
B. Persepsi kedalaman
C. Persepsi social
D. Pesepsi individu
12. Kesadaran individu akan adanya orang lain atau perilaku orang lain yang terjadi di sekitarnya
disebut dengan
A. Persepsi kognisi
B. Persepsi kedalaman
C. Persepsi social
D. Pesepsi individu
13. Salah satu kemampuan guru dan orang tua untuk mengenali perilaku sosial emosional anak
adalah melalui observasi yaitu
A. Mengamati
B. Mencatat
C. Merekam
D. Memprediksi
14. Contoh pengaruh sosial dan emosional yang menyenangkan terhadap interaksi sosial anak
yaitu
A. Menarik diri dari lingkungan
B. Mengurangi peran sosial
C. Senang menjadi bagian dari masyarakat
D. Kurang senang bergaul
15. Sumber stress psikologi kecuali
A. Krisis
B. Konflik
C. Ancaman
D. Tekanan
16. Stress yang disebabkan oleh gangguan interpersonal adalah
A. Stress fisik
B. Stress psikis
C. Stress kimiawi
D. Stress mikrobiologik
17. Respon melibatkan semua sistem tubuh terutama saraf otonom & endokrin terdiri dari,
kecuali
A. Tahap alarm
B. Tahap resisten (stabil)
C. Tahap kehabisan tenaga
D. Tahap rehabilitasi
18. Proses penyesuaian tubuh secara alamiah untuk memperthankan keseimbangan dari berbagai
faktor yang menimbulkan atau memengaruhi keadaan menjadi tidak seimbang, pernyataan
trsebut merupakan pengertian dari
A. Adaptasi
B. Adaptasi fisiologis
C. Adaptasi psikologis
D. Adaptasi biologis
19. Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike terhadap kucing menghasilkan hukum-hukum
belajar, kecuali
A. Law of Effect
B. Law of Readiness
C. Law of Filter
D. Law of Exercise
20. Masalah apa yang sering terjadi ketika belajar
A. Fokus
B. Rajin
C. Malas
D. Paham
21. Dibawah ini termasuk konsep berpikir, kecuali
A. Pembentukan pengertian
B. Pembentukan pendapat
C. Pembentukan sikap
D. Penarikan kesimpulan dan membuat keputusan
22. Dalam hal mengidentifikasi berbagai permasalahan yang muncul pada awalnya kita harus
menyikapi dengan pandangan yang melibatkan
A. Berbagai sumber
B. Perorangan
C. Lingkungan
D. Orang lain
23. Usaha untuk meningkatkan intelegensi dan kreativitas diantaranya
A. Tidur
B. Menulis
C. Malas malasan
D. Makan
24. Beberapa sikap yang menghambat kreativitas, kecuali
A. Pesimis
B. Meniru ide orang lain
C. Berani mengambil risiko
D. Tertutup
25. Faktor penunjang dan penyebab kepribadian abnormal, kecuali
A. Keturunan
B. Lingkungan setelah lahir
C. Situasi dlm kandungan
D. Makanan
26. Dibawah ini merupakan ciri-ciri seseorang yang memiliki kepribadian psikopat yaitu
A. Suka menolong
B. Rajin membaca
C. Mengabaikan norma social
D. Bersifat sopan
27. Ciri watak seseorang individu yang konsisten dan memiliki suatu identitas sebagai individu
yang mandiri, adalah pengertian dari
A. Kemandirian
B. Sosialisasi
C. Proses sosial
D. Kepribadian
28. Dibawah ini yang merupakan faktor biologis yang memengaruhi pembentukan kepribadian
individu
A. Sikap dan perilaku
B. Cacat fisik
C. Agama yang dianut
D. Perasaan

Anda mungkin juga menyukai