Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alfina Dwi Lestari

NIM : 04020320018

Pengertian Psikologi dan Ruang lingkup


1.1 Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang
artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar
belakangnya, atau disebut dengan  ilmu jiwa. Psikologi  adalah salah satu
bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental,
dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah.[1] Seseorang yang melakukan praktik
psikologis disebut sebagai psikolog. Para psikolog berusaha utk memperbaiki kualitas hidup
seseorang melalui intervensi tertentu baik pada fungsi mental, perilaku individu maupun
kelompok, yang didasari atas proses fisiologis, neurologis, dan psikososial.

1.2 Objek studi psikologi


Objek Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsur
yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek material mencakup
apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu manusia.
2. Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang
peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek
formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain
( psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari segi tingkah laku
manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk
memorediksi, menggambarkan sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak gerik
seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari matanya
1.3 Tujuan dan manfaat psikologi
Manusia hidup tidak akan lepas dari adanya permasalahan. Psikologi membantu manusia
dalam menghadapi dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya, karena tujuan dan
manfaat dari psikologi adalah sebagai berikut :

 menjadikan kehidupan lebih baik dan bahagia.


 mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk
mengenal tingkah laku manusia.
 untuk memperoleh faham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih baik
tentang tingkah laku manusia.
 supaya tiada keraguan lagi dalam mengubah cara hidup, tingkah laku dan pergaulan
dalam masyarakat.

1.4 Metode psikologi


Beberapa metode dalam psikologi, antara lain sebagai berikut:
1. Metodologi Eksperimental
Cara ini biasanya dilakukan di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai
eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu
eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya,
kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan
sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi
akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi
objek. Tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang - orang
yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek penelitian maka hasil
yang didapatkan akan lebih objektif.
2. Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan
sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat
diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja: tingkah laku orang-orang
yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya,
tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan
sebagainya.
3. Sejarah Kehidupan (metode biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih
mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak
yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi
minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk
mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini, orang menguraikan tentang
keadaaan, sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan. Pada
metode ini disamping mempunyai keuntungan juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak
jarang metode ini bersifat subjektif. 
4. Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang
diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya,
pendapatnya dan lain-lain sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua
informasi yang dibutuhkan. Wawancara dapat dilakukan melalui :
1. Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun
secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal
membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-
jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki. Angket ini juga
terdapat keuntungan dan kelemahannya.
2. Pemeriksaan Psikologi
Pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikodiagnostik atau assessmen Psikologi.
Metode ini menggunakan alat-alat psikotes tertentu yang hanya dapat digunakan oleh
para ahli yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk
mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap
seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.
Metode pemeriksaan psikologis lain yang bersifat individual adalah tes proyektif
kepribadian yakni seseorang diperlihatkan stimuli ambigu dan ia diminta untuk
menceritakannya.
3. Metode Analisis Karya
Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar-gambar, buku harian atau
karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari
keadaan jiwa seseorang.
4. Metode Statistik
Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau materi dalam penelitian lalu
mengadakan penganalisisan terhadap hasil; yang telah didapat.

1.5 Sistematika psikologi


Secara garis besarnya percabangan psikologi dibagi dua:

A. Psikologi teoritis , berdasarkan teori. Tujuannya adalah untuk mengembangkan psikologi


secara teoritis artinya menemukan dan mengembangkan teori-teori tentang tingkah laku manusia.
Psikologi teoritis dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:
1) Psikologi Umum adalah cabang psikologi teoritis yang mempelajari psikis dan tingkah
laku manusia secara umum. Umum di sini dimaksudkan berlaku untuk semua jenis kelamin,
kelompok, ras atau suku bangsa dan berlaku untuk manusia dewasa.Aktivitas psikis manusia
tersebut misalnya ingatan, intelegensi, minat, sikap, emosi, perhatian dan motivasi.Dalam
psikologi umum dijelaskan dalil-dalil yang bersifat umum berdasarkan aktivitas psikis tadi yang
selanjutnya melahirkan teori-teori psikologi.

2) Psikologi Khusus , psikologi yang mempelajari psikis dan tingkah laku manusia dalam
situasi atau bidang khusus tertentu. Macam-macam psikologi khusus:

a) Psikologi Perkembangan, ilmu yang mempelajari perkembangan psikis dan


tingkah laku manusia sejak lahir sampai masa tua. Psikologi perkembangan ini dapat
dibagi menjadi: psikologi anak, psikologi remaja, psikologi dewasa, dan psikologi
orangtua (gerontologi).

b) Psikologi Sosial, ilmu yang mempelajari tingkah l aku manusia dalam situasi
sosial.

c) Psikologi Kepribadian, ilmu yang mempelajari struktur, sifat, jenis, dinamikan


kepribadian manusia.

d) Psikologi Abnormal , ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang


abnormal.

e) Psikologi Pendidikan, ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam


situasi dan bidang pendidikan.

f) Psikologi Manajemen , ilmu yang mempelajari aktivitas dan tingkah laku


manusia dalam bidang manajemen.

g) Psikologi Massa, ilmu yang mempelajari aktivitas psikis dan tingkah laku
orang dalam situasi kelompok besar (massa).

i) Psikologi Kriminal (forensik), ilmu yang mempelajari aktivitas psikis dan


tingkah laku individu yang telah berbuat kejahatan (kriminal).

B. Psikologi Terapan/Praktis, ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dan bidang
kehidupan praktis sehari-hari. Tujuan psikologi terapan adalah menemukan prinsip-prinsip
psikologi dalam bidang kehidupan tertentu agar diperoleh efisiensi pemecahan masalah.Beberapa
psikologi terapan antara l ain:

a) Psikologi Industri , ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam bidang
industri. Ruang lingkupnya mencakup: seleksi dan penempatan pegawai, pelatihan
karyawan, peningkatan produktivitas kerja, dan disiplin karyawan.
b) Psikologi Klinis, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam bidang
klinis. Kajiannya meliputi tentang kelainan-kelainan jiwa dan perilaku kesehatan jiwa
dan membantu individu yang mempunyai berbagai masalah dalam kehidupannya.

c) Psikologi Konseling, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam


situasi konseling. Ruang lingkupnya adalah tingkah laku klien dalam proses konseling,
efektivitas konseling, dan perilaku konselor dalam proses konseling.

d) Psikologi Dakwah , ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan


mengendalikan tingkah laku manusia yang terkait dengan proses dakwah.

e) Psikologi Keperawatan, ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam


proses keperawatan. Tingkah laku yang dipelajari tersebut adalah tingkah laku pasien.
Psikologi keperawatan berusaha menjelaskan, mengendalikan, dan mengarahkan perilaku
pasien agar tercapai proses penyembuhan secara efektif

Anda mungkin juga menyukai