Anda di halaman 1dari 5

PSYKOLOGI UMUM

Psyche = Jiwa
Logos = Ilmu pengetahuan

I Psykologi : Ilmu pengetahuan yang membahas atau berbicara tetang gejala-gejala jiwa dan berbicara
tentang tingkah laku yang dimiliki seseorang (karatkter,dll) yang mempengaruhi unsur psykologi itu
sendiri
Sifat-sifat pyskologi:
1. Psykologi memiliki objek tertentu/memeiliki tujuan, sasaran .
2. Memiliki metode penyelidikan tertentu/pola pendekatan
3. Bersifat sistematik (teratur) sebagai hasil pendekatan dari objek atau sasaran.
Pysikologi secara umum : lmu yang mempelajari tingkalaku manusia dengan seluruh asspek-aspek yang
mempengaruhi dan juga ilmu yang memepelajari tentang gejala-gejala jiwa manusia.
Menurut para ahli:
1. Dr. SINGGIH DIRGAGUNARSA
Ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pola, karakter, dan prinsi-prinsip hidup
manusia.
2. PLATO-ARISTOTELES
Ilmu pengetahuan yang khusus mempelajari tentang pengertian hakekat jiwa yang prosesnya
berlangsung sampai akhir hayat
3. JOHN BROADUS WATSON
Ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku yang nampak atau lahiria dengan menggunakan
metode observasi atau pengamatan terhadap jawaban atau respon dari objek tertentu
(eksperimental) aspek yang nyata
4. WITHELM WUNDT
Ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul/muncul di dalam diri
manusia(berbicara tentang hal abstrak antara lain: perasaan, pancaindra, pikiran dan kehendak)
5. WOODWORTH-MARQUIS
Ilmu yang mempelajari tentang aktifitas individu manusia atau kegiatan-kegiatan kehidupan manusia,
bentuk-bentuk kerja manusia sejak masih di dalam kandungan sampai meninggal dunia serta
hubungannya dengan alam sekitar.

Dari pendapat kelima ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Psykologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang tingkah laku dan aktivitas individu dalam interaksi sosial di manapun dia berada.

interaksi sosial (Komunikasi, adaptasi, penyesuaian hubungan)

II. KEDUDUKAN PSYKOLOGI DALAM SISTEMATIKA ILMU PENGETAHUAN


langakah-langkah pemisahan limu psykologi dari ilmu filsafat ahli psykologi pertama (WITHELM WUNDT)
mendirikan laboratorium psykologi untuk menyelidiki peristiwa-peristiwa kejiwaan atau tingkah laku
manusia yang bersifat eksperimental.
psykologi sebagai bagian integral (tidak terpisahkan) dari ilmu-ilmu yang lain.

III. RUANG LINGKUP PSYKOLOGI


Dari segi objek psykologi dapat dibagi 2 kelompok:
1. Psykologi yang mempelajari dan menyelidiki tentang manusia
2. Psykologi yang mempelajari dan menyelidiki tentang hewan
Berdasarkan sifat:
1. Psykologi umum yang menyelidiki atau mempelajari aktivitas-aktivitas psykis (yang berhubungan
dengan jiwa, karatkter, tingkah laku dsb) ) manusia pada umumnya, yang sudah dewasa, normal,
dan yang memiliki kultur .
2. Psykologi khusus yang mempelajari segi-segi khusus (kondisi-kondisi tertentu) dari kativitas-
aktivitas manusia
Bentuk-bentuk psykologi khusus:
1. Psykologi perkembanagan yang membicarakan perkembangan atau kemajuan secara psykis
manusia sejak ia menjadi seorang bayi sampai masa tua
a. Psykologi anak meliputi : Pertumbuhan fisik, perasaan, kebiasaan, naluri, pancaindra.
b. Psykologi puber atau psykologi pemuda (17-25) meliputi : Bakat, sifat, tingkah laku, karakter,
emosional, perubahan fisik, penampilan, perasaan, prinsip, pola berpikir.
c. Psykologi dewasa (26-40) meliputi : Tanggung jawab, kreativitas, ide/gagasan, cita-cita
d. Psykologi orangtua(41 ke atas) meliputi : Keteladanan, ketokohan, kekerabatan, warisan,
karir.
2. Psykologi Sosial yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas manusia dalam
hubungannya dengan kegiatan-kegiatan sosial. (Sosial politik, ekonomi, budaya, sosiologi, agama).
3. Psykologi pendidikan yang khusus menguraikan atau menjelaskan tentang aktivitas-aktivitas
manusia dalam relevansinya dengan situasi pendidikan yang meliputi : Bakat, minat, metode,
ahlak, motivasi, cita-cita, bahan atau materi.
4. Psykologi kepribadian (TIPOLOGI) khusus menguraikan atau menjelaskan tentang struktur
kepribadian manusia dengan kata lain menjelaskan tentang tipe-tipe kepribadian manusia, yang
meliputi unsur-unsur : Mental, sikap, sifat, bakat, kecerdasan, kedewasaannya, pandangannya,
ajarannya, strateginya, dll.
5. Psykopatologi yang membicarakan atau menjelaskan keadaan psykis yang tidak normal atau
abnormal yang meliputi unsur-unsur : Prilaku, bahasa, kebiasaan, penampilan, suara, pikiran,
perasaan, naluri, katakutan dan keberanian dll.
6. Psykologi kriminal yang sangat erat hubungannya dengan kejahatan atau kriminalitas yang
meliputi unsur-unsur: Emosional, motivasi, motiv, pelaku atau subjek, objek atau sasaran.
7. Psykologi Perusahaan secara khusus membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan dunia
usaha yang meliputi unsur : Modal, manajemen, tenaga kerja, jenis usaha, perlatan, posisi,
pimpinan, staf.

Tugas PSYKOLOGI DAN PAK Minimal 15 Halaman.


-Apa
-Siapa
-Di mana
-Mengapa
-Bagaimana
Referensi:
1. Alkitab
2. ..........
3. ..........
4. ..........
IV. METODE-METODE PSYKOLOGI
Metode psykologi adalah suatu upaya untuk menyelidiki kebenaran-kebanaran secara subtansial tentang
gejala-gejala jiwa yang berkaitan dengan aktivitas individu yang berhubungan dengan konteks, situasi,
tempat, di mana objek itu berada. Metode penyelidikan psykologi adalah suatu keharusan yang harus
mutlak dalam pencapaian tujuan dari penelitian itu. Objek psykologi adalah penghayatan dan perbuatan
manusia dalam alam yang kompleks dan selalau berubah. Berdasarkan interaksi sosial maka metode
psykologi ini dapat di bagi dua yaitu:
1. Yang bersifat filosofis (dapat dipertanggungjawabkan)
Meliputi metode:
a. Intuitip adalah metode yang dilakukan dengan cara sengaja atau tidak sengaja untuk
mengadakan suatu penyelidikan terhadap pergaulan sehari-hari.
b. Kontemplatif adalah metode yang dilakukan dengan jalan merenungkan objek yang akan
diketahui dengan mempergunakan kemampuan berfikir kita. Alat utama yang
dipergunakan adalah: pikiran yang sudah benar-benar berada dalam pemahaman/dikuasai.
c. Filosifis Religus adalah metode yang mempergunakan materi-materi atau bahan-bahan
atau pokok bahasan yang berhubungan atau berkaitan dengan persoalan atau hal prinsip
yang erat hubungannya dengan agama. Metode ini juga bertujuan untuk menyelidiki
kepribadian manusia dan banyak dipakai dengan menggunakan dasar utama dari
kebenaran yang diakui dari tiap-tiap agama
2. Metode yang bersifat empiris (Pengalaman atau pengamatan)
Meliputi metode:
a. Metode observasi adalah untuk mempelajari kejiwaan dengan sengaja mengamati.
cara-cara yang dapat dilakukan dalam metode ini:
1. Intropeksi(bahasa Latin Intro = dalam dan spektare = melihat) berlaku kepada individu, secara
pribadi/sambil mengamati sambil menghayati.
2. Eksperimental adalah metode yang dilakukan dengan eksperimen-eksperimen untuk menguatkan apa
yang diteliti.
3. Ekstropeksi adalah metode yang berusaha menyelidiki atau mempelajari dengan sengaja dan secara
teratur gejala-gejala jiwa diri sendiri, dan membandingkan dengan gejala jiwa orang lain lalu mencoba
mengambil suatu kesimpulan dengan melihat atau mengamati gejala-gejala jiwa yang ditunjukkan atau
yang ditimbulkan dari mimik dan pantomimik (gerak tubuh) orang lain.
b. Metode pengumpulan bahan adalah metode yang bermaksud untuk menyelidiki
pengolahan data-data yang didapat atau diperoleh dari sejumlah pertanyaan dan jawaban
yang diajukan (angket).
meteode ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Metode angket interview adalah suatu penyelidikan yang dilakukan dengan
menggunakan sejumlah pertanyaan tentang gejala kejiwaan yang harus dijawab oleh
orang banyak, dan berdasarkan jawaban itu dapat ditemukan tentang situasi dari jiwa
orang tertentu.
2. Metode biografi merupakan lukisan atau tulisan tentang kehidupan seseorang, baik
semasa hidup maupun sudah meniggal.
3. Metode pengumpulan bahan dilaksanakan dengan jalan mengumpulkan sejumlah
bahan/materi terutama pengumpulan gambar-gambar yang sifatnya memberi
informasi.

c. Metode eksperimen/Percobaan
Dilakukan dengan mengamati secara langsung indivudu (objek)
Tujan untuk mengetahui sifat-sifat umum gejala kejiwaan
d. Metode Klinis
Metode ini lebih banyak menggunakan nasihat yang banyak dipakai oleh dokter dalam dunia
medis, utamanya mengiterogasi/mengungkapkan gejala-gejala jiwa yang dialami oleh pasien.
Metode klinis merupakan kombinasi dari bantuan klinis medis dengan metode pendidikan.
e. Metode interview
Adalah salah satu metode dalam ilmu psykologi dengan menggunakan berbagai macam
pertanyaan.
f. Metode testing
Menggunakan metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan (soal-soal dan tugas) yang
sudah distandarisasi atau disesuaikan dengan kemampuan objek psykologi.

V. HUBUNGAN PSYKOLOGI DENGAN ILMU LAIN


1. Hubungan dengan ilmu biologi. Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan, karena itu
psykologi dan biologi keduanya berbicara tentang kehidupan.
2. Dengan Ilmu Pengatuahan Alam
Memilki pengaruh besar terhadap ilmu psykologi karena metode dalam ilmu pengetahuan alam
digunakan juga dalam ilmu psykologi .
3. Dengan Sosiologi
Sosiologi adalah imu yang berbicara tentang kehidupan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan,
golongan, dll., maka sosiologi merupakan bagian area dari psykologi
4. Pedagogik
Pedagogik adalah ilmu yang bertujuan untuk mengajar atau membimbing individu sejak ia lahir sampai
ia mati. Pedagogik tidak bisa digunakan tanpa berdasarkan pada psykologi atau dengan kata lain harus
menggunkan petunjuk-petunjuk atau metode-metode dalam psykologi.
5. Hubungan dengan filsafat
Ialah bahwa kehidupan manusia adalah objek ilmu filsafat dan ilmu psykologi.
6. Hubungan dengan ilmu agama
Semua ajaran di dalam ilmu agama selalu disesuaikan dengan kondisi dan situasi psykologis.
a. Salah satu Tugas pokok psykologi menjelaskan fenomena agamawi dan mereduksi semua
pengetahuan dan tingkah laku agamawi menjadi kategori-ketegori psykologis naturalisme.
b. Ilmu agama mengklaim psykologis sebagai ilmu yang sekuler (umum) dan tidak berhubungan
dengan agama manusia, tetapi yang penting adalah keduaya berbicara tentang kehidupan
psykologi.
Kehidupan yang bersifat agamawi memilki keuntungan positif bagi perkembangan manuisa secara
psykologis. Sifat-sifat agama ditinjau dari segi psykologi menurut para ahli:
1. Paul Tillich
Mengatakan bahwa agama sebagai suatu sistim kepercayaan dan praktek yang diarahkan kepada
yang akhir atau yang disebut ultimate. Ultimate harus dipahami sebagai berikut:
a. Pencarian individu, setiap pribadi berusaha untuk mengerti tentang makna hal yang
akhir/tertinggi.
b. Kehidupan beragama adalah hal yang mutlak bagi hidup manusia artinya Allah sendiri yang
memberi pemahaman kepada manusia untuk bisa mengerti tentang hal yang akhir. Agama itu
berada di dalam dan di luar diri manusia.
2. Erik Erikson
Agama adalah penguraian tentang apa yang dirasakan benar yang imbul pada diri seseorang, tetapi
kesadaran itu tidak bisa didemostrasikan. Suatu dorongan atau visi yang tertinggi dari seseorang.
Agama juga dipahami sebagai pembalikan diri dari kehidupan duniawi menuju kehidupan yang lebih
sakral.
Menurut Erik Erikson agama memilki beberapa unsur:
a. Kredo atau pengakuan
b. Mythos atau ritual, upacara-upacara
c. Kode atau aturan-aturan
3. Ninian Smart
Agama meliliki dimensi dan fenomena (garis pandang dan gejalah)
Dimensi itu adalah : dimensi ritual, mythologis, doctrinal, etis, sosial, dan pengalaman
Fenomena kebenaran
4. Groome
Pencarian manusia akan transenden. Upaya manusia untuk mengetahui keberadaan yang transender
(yang tidak terjangkau).

sesuai dengan alirannya, Psykologi dapat dibagi atas 3 kelompok


1. Psykologi Behavioristis(T. BF. SKINER)
Ilmu yang sistematis mengenai manusia tentang tingkah lakunya
2. Psykologi analisis (Freund & erikson)
Adalah pendekatan yang menekankan kekuatan psykis, di mana kekuatan psykis ini bermacam-macam
dan berkembang dalam kehidupan manusia yang harus dikontrol.
3. Psykologi perkembangan (Abraham Maslow & Roilo May)
Yang menilai aspek perkembangan kehidupan manusia secara menyeluruh (Budaya, ekonomi, lingkungan
dsb.). Dari ketiga aliran di atas, aliran yang paling memihak kepada agama adalah psykologi
perkembangan. Agama dan psykologi saling berhubungan dan saling melengkapi, keduanya menjadi objek
dan subjek yang tidak terpisahkan.

HUBUNGAN PSYKOLOGI DENGAN PAK.


1. Terjadi di dalam teori belajar, dimana pendidikan adalah usaha untuk membuat peserta didik dapat
belajar. Dan dengan belajar terjadi perubahan yang dimaksud adalah aspek sikap, keterampilan, dan
tindakan.
2. Teteori perkembangan terjadi, pengetahuan, sikap dan tindakan. Teori perkembangan menolong
pendidk PAK untuk melakukan pendekatan di dalam merancang kurikulum PAK yang sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan peserta didik.
a. Adalah hubungan dalam teori belajar dan teori perkembangan manusia
Hubungan Teologia dan Psykologi
1. Psykologi mengantar manusia untuk dapat berteologia
2. Psykologi sebagai ilmu manusia, mengarahkan manusia untuk mengerti tentang adanya kuasa
transenden.
3. Psykologi menyebabkan manusia memahami tentang teologia.

Anda mungkin juga menyukai