OLEH
Nama : IRMA YUNITA
Nim : 50700122033
Kelas : IKOM A
A. Pengertian
Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti
bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental.
Di antara pengertian yang dirumuskan oleh ahli antara lain:
a. Singgih Dirgagunarsa: Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia.
b. Plato dan Aristoteles: Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
c. John Broadus Watson: Psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku tampak (lahiriah) dengan menggunakan metode observasi yang
objektif terhadap rangsang dan jawaban (respon).
d. Wilhelm Wundt: Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti perasaan panca
indera, pikiran, merasa (feeling) dan kehendak.
e. Woodworth dan Marquis: Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia
dalam hubungannya dengan alam sekitar.
B. Ruang Lingkup
Ditinjau dari objek kajian dari psikologi adalah dapat dilihat pada dua hal yakni
a. Psikologi umum adalah psikologi yang menyelediki dan mempelajari kegiatan-
kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa,
yang normal dan yang beradab (berkultur).
b. Psikologi khusus adalah psikologi yang menyelediki dan mempelajari segi-segi
kekhususan dari aktivitas-aktivitas psikis manusia. Psikologi khusus dapat
dipahami dengan melihat beberapa pembagiannya, diantaranya:
1. Psikologi Perkembangan: psikologi yang membicarakan perkembangan psikis
manusia dari masa bayi sampai tua. Perkembangan tersebut bisa mencakup:
a) Psikologi anak (mencakup masa bayi)
b) Psikologi puber dan adolesensi (psikologi masa pemuda)
c) Psikologi orang dewasa
d) Psikologi orang-tua
2. Psikologi Sosial: psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku
atau usia dalam hubungannya dengan situasi sosial
3. Psikologi Pendidikan: psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan
atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubunganya dengan situasi pendidikan,
misalnya bagaimana cara guru menarik perhatian siswa agar pelajaran dapat
dengan mudah diterima.
4. Psikologi Kepribadian dan Tipologi: psikologi yang khusus menguraikan
tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-tipe kepribadian manusia
5. Psikapatologi: psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis
yang tidak normal (abnormal) atau yang menguraikan hal-hal klinis manusia
6. Psikologi Kriminil: psikologi yang khusus berhubungan dengan soal kejahatan
atau kriminalitas. Bagian ini terkait dengan psikologi forensik
7. Psikologi industri: psikologi yang khusus berhubungan dengan persoalan
perusahaan, misalnya manajeme
Psikologi khusus ini akan terus berkembang. Hal ini dimungkinkan karena
perkembangan kajian manusia dalam beragam aspek yang terus menarik dikaji dan
semakin kompleks. Selain itu, psikologi khusus ini merupakan psikologi praktis, artinya
bahwa pengetahuan yang selalu memungkinkan diaplikasikan sesuai dengan bidangnya.
A. Gejala Kognitif
Gangguan kognitif merupakan gangguan dan kondisi yang mempengaruhi
kemampuan berfikir seseorang. Individu dengan masalah seperti itu akan memiliki
kesulitan dengan ingatan, persepsi, dan belajar. Meskipun berbeda dari pengetahuan
yang sebenarnya, kognisi memainkan peran penting dalam kemampuan seseorang
untuk belajar dan akhirnya hidup sehat dan normal. Menurut Diagnostik dan Statistik
Manual of Mental Disorders (DSM-V), masalah kognitif bisa masuk ke dalam
kategori berikut:
a. Demensia adalah istilah yang luas yang mencakup kondisi yang mempengaruhi
memori. Salah satu tanda utama dari masalah ini adalah kehilangan memori, yang
sering berlangsung secara progresif. Salah satu jenis yang paling umum dari
kondisi ini adalah penyakit Alzheimer.
b. Gangguan Pengembangan - Ini adalah kondisi yang ditandai dengan
perkembangan belajar yang buruk atau tertunda. Gangguan autisme masuk ke
dalam klasifikasi ini
c. Delirium - Delirium adalah perubahan cepat dalam persepsi atau kesadaran. Hal
ini terjadi sangat tiba-tiba dan berlangsung hanya untuk waktu yang singkat, tetapi
secara drastis dapat mempengaruhi suasana hati dan perilaku.
d. Amnesia - Juga dikenal sebagai sindrom amnesia, melibatkan hilangnya memori
termasuk pengalaman dan fakta. Namun, tidak seperti apa yang digambarkan di
film-film, seseorang tidak kehilangan identitas dirinya.
B. Gejala Emosi
Emosi dalam psikologi adalah pola reaksi kompleks, yang melibatkan elemen
pengalaman, perilaku, dan fisiologis, yang digunakan oleh seseorang untuk
menangani masalah atau peristiwa penting yang dialaminya secara personal,macam-
macam emosi
a. Emosi sensoris: Emosi sensoris yaitu emosi yang ditimbulkan oleh
rangsangan dari luar tubuh seperti dingin, panas, lapar, sakit.
b. Emosi psikis: merupakan emosi yang memiliki alasan kejiwaan seperti perasaan
intelektual yang berhubungan dengan perasaan benar atau perasaan terkait
hubungan dengan orang lain baik secara perorangan maupun kelompok.
C. Gejala Kognisi
Kognisi adalah kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan, termasuk
kesadaran dan perasaan yang artinya dapat dikatakan pula sebagai kemampuan
belajar, berpikir, atau kecerdasan, yaitu kemampuan untuk mempelajari keterampilan
dan konsep baru, keterampilan untuk memahami apa yang terjadi di lingkungannya,
serta keterampilan menggunakan daya ingat dan menyelesaikan permasalahan-
permasalahan
A. Perilaku Manusia
Perilaku manusia pada hakekatnya adalah tindakan atau aktivitas
dari manusia baik yang diamati maupun tidak dapat diamati oleh
interaksi manusia dengan lingungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap,
dan tindakan.
a. Jenis Prilaku
Jenis Perilaku Perilaku manusia dapat dibedakan antara perilaku refleksif dan
perilaku non refleksif.
a) Perilaku refleksif merupakan perilaku yang terjadi atas reaksi secara spontan
(tanpa dipikir) terhadap stimulus yang mengenai organisme tersebut. Contoh
reaksi kedip mata bila kena sinar, gerak lutut bila kena sentuhan palu, menarik
jari bila kena api. Stimulus yang diterima oleh individu tidak smpai ke pusat
susunan syaraf atau otak, sebagai pusat kesadaran, pusat pengendali, dari
perilaku manusia.
b) Perilaku yang Non-refleksif. Perilaku ini dikendalikan atau diatur oleh pusat
kesadaran atau otak. Dalam kaitan ini stimulus setelah diterima oleh reseptor
(penerima) kemudian diteruskan ke otak sebagai pusat syaraf, pusat
kesadaran, baru kemudian terjadi respons melalui afektor.
b. Pembentukan Prilaku
Pembentukan Perilaku Perilaku manusia sebaian terbesar ialah berupa
perilaku yang dibentuk atau dipelajari. Maka dari itu bagaimana cara membentuk
perilaku itu sesuai yang diharapkan.
a) Pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan. Dengan cara
membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan, akhirnya akan
terbentuk perilaku tersebut.
b) Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight) Pembentukan perilaku
dapat ditempuh dengan pengertian atau insight.
B. Manusia dan lingkungannya
a. Manusia dan Perkembangannya Manusia itu merupakan makhluk hidup yang
lebih sempurna apabila dibandingkan dengan makhluk lainnya. Akibat dari unsur
kehidupan yang ada pada manusia, manusia berkembang dan mengalami
perubahan, baik itu dalam segi fisiologis maupun psikologis.
b. Hubungan Individu dengan Lingkungannya pada teori konvergensi disebutkan
bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam perkembangan jiwa manusia.
Lingkungan tersebut terbagi dalam beberapa kategori yaitu:
a) Lingkungan fisik; berupa alam seperti keadaan alam atau keadaan tanah serta
musim.
b) Lingkungan sosial; berupa lingkungan tempat individu berinteraksi.
Lingkungan sosial dibedakan dalam dua bentuk :