Anda di halaman 1dari 29

RESUME PSIKOLOGI UMUM

PERTEMUAN KE 1 – 13

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester ( UAS )

Pada Mata Kuliah ‘‘ Psikologi Umum ’’

Dosen : Shelvya Fauziah Ardi, S.Pd.I., M.A.

Disusun Oleh :

Pratama Nadiah Nur Anjani

NIM 203200221

KELAS PGMI – F
BAB 1
INTRODUCTION TO PSYCHOLOGY

A. Pengertian Psikologi
Dapat dikaji menurut bahasa, kata psikologi berasal dari kata psyche yang berarti
jiwa dan kata logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Dengan demikian,
kata psikologi sering ditafsirkan sebagai ilmu pengetahuan tentang jiwa.
Istilah psikologi dapat meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan gejala kejiwaan
seseorang. Dapat dikatakan pula, psikologi merupakan ilmu yang mempelajari dan
mengamati tingkah laku maupun segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia di kehidupan
sehari-hari.
B. Sejarah Psikologi
Ketertarikan pikiran dan prilaku manusia sudah ada sejak zaman yunani kuno 350
SM, dulu masih belum bisa mengerti pikiran dan perasaan, mereka mengira bahwa kesadaran
datangnya dari hati. Abad 19 dimulai benar-benar penelitian, psikologi dipisahkan dari
filsafat dan punya metode ilmiah sendiri.
Ilmuan Willham James menanyai satu persatu orang tentang kesadaran manusia dan
itu memang ada polanya, namun cara itu kurang tepat karena setiap orang mempunyai respon
yang berbeda. Ada beberapa ilmuan psikologi yang mencoba cara lain dari Eropa, sampai
Amerika berbagai pendekatan psikologi berkembang sampai sangat terkenal, yaitu :
1. Fungsionalisme : William James
2. Psikologi Kognitif : Herman Ebbinghaus
3. Psikodinamika : Siqmund Freud
4. Psikologi Sosio Kultural : Fritz Helder
Ada pula tiga level penjelasan dalam psikologi, diantaranya yaitu :
 Level rendah : menjelaskan pengaruh genetik, hormon, dan faktor biologis lain
terhadap psilaku seseorang. Dengan melihal hormon’ sel sel yang ada di otak kita.
 Level Menengah : menjelaskan peristiwa psikologis berdasarkan karakteristik setiap
individu. Psikologi mencoba mengamati dari jarak yang lebih jauh, bukan lagi
didalam tubuh kita tetapi melihat disi kita sendiri.
 Level Atas : menjelaskan pengaruh budaya dan kelompok masyarakat terhadap
perilaku seseorang, psikologi sosio – kultural, psikologi industri dan organisasi,
psikologi sekolah dan pendidikan.
C. Obyek Studi
Dalam psikologi dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Objek Material merupakan suatu objek pembahasan yang mempelajari dan meneliti
sesuatu yang realitasnya terlihat atau tampak.
2. Objek Formal merupakan suatu objek yang digunakan seseorang untuk mengetahui objek
material. Bisa dikatakan, objek ini berguna untuk mengetahui ilmu itu sendiri.
C. Ruang Lingkup Psikologi
 Psikologi Umum
Psikologi umum merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari aktifitas maupun
tingkah laku manusia.
Macam-macam psikologi umum :
a. Psikologi perkembangan yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia mulai dari ia
lahir sampai tua.
b. Psikologi sosial yaitu suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang memiliki
hubungan dengan kelompok.
c. Psikologi pendidikan yaitu ilmu yang mempelajari berbagaimacam pembelajaran dan
pemahaman didalam lingkungan pendidikan.
d. Psikologi kepribadian yaitu ilmu yang mempelajari tentang kepribadian yang dimiliki
manusia melalui sikap ataupun aktivitas yang dilakukan sehari-hari.
e. Psikopatologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang kondisi jiwa seseorang, baik dalam
kondisi tidak norman ataupun abnormal.
f. Psikologi kriminal adalah ilmu yang mempelajari berbagai perilaku dalam tindak kriminal.
g. Psikologi perusahaan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia saat berada di
tempat kerja ataupun berhubungan dengan masalah perusahaan
 Psikologi Khusus
Psikologi khusus merupakan ilmu yang mempelajari maupun meneliti dari segi
aktivitas –aktivitas kejiwaan manusia.
Sumber :
1. https://difarepositories.uin-suka.ac.id/19/2/Pengantar%20Psikologi%20Umum.htm

2. http://makalahe19.blogspot.com/2015/11/makalah-pengantar-psikologi-konsep.html
BAB 2
PENELITIAN DI BIDANG PSIKOLOGI

A. Metode-Metode Psikologi

1. Metode Introspeksi merupakan metode yang dilakukan dengan melihat kejadian-


kejadian yang yang telah dialami oleh diri orang itu sendiri.
2. Metode Observasi merupakan metode yang dilakukan dalam mengukur tindakan
yang telah dilakukan oleh orang lain. Dapat dikatakan pula, mengamati suatu perilaku yang
sudah dilakukan oleh orang lain.
3. Metode Biografi merupakan metode yang dilakukan dalam penelitian terhadap
pemahaman individu dengan mempelajari profil seseorang yang akan diamati.
4. Penelitian Keturunan merupakan metode yang dilakukan untuk meneliti suatu
indikasi perilaku individu yang dilihat dari berbagai perkembangan yang sudah dilalui.
5. Eksperimen merupakan metode yang memanipulasi suatu sebab dan mengukur
akibat yang ditimbulkan.

B. Teknik-Teknik Dalam Psikologi

 Teknik Wawancara yaitu suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data
dengan melakukan sesi tanya jawab secara bertatap muka maupun tidak langsung
dengan menggunakan media digital.
 Teknik Angket yaitu suatu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tertulis lalu dibagikan kepada responden untuk di isi jawaban.
 Teknik Psikologis yaitu suatu tes yang diselenggarakan untuk pengumpulan data diri
seseorang mengenai minat bakat maupun ketertarikan dalam suatu hal.
 Sosiometri dapat diartikan sebagai suatu metode pengumpulan data untuk memahami
hubungan individu dengan jaringan sosial antar individu dalam suatu kelompok
terhadap relasi sosial dan status sosial dari masing-masing anggota kelompok yang
bersangkutan.

Sumber :

https://selembar.com/pengertian-psikologi-dan-metode-metode-dalam-
psikologi.html#:~:text=Metode%2Dmetode%20psikologi%20yang%20pada,%2C
%20eksperimen%20dan%20lain%2Dlain
BAB 3
PERILAKU MANUSIA

A. Pengertian Perilaku Manusia

Perilaku manusia dapat diartikan sebagai suatu kumpulan perilaku yang dimiliki oleh
manusia yang dipengaruhi oleh lingkungan, adat, sikap, emosi, nilai, ataupun etika dalam diri
seseorang terhadap orang lain.

B. Macam-Macam Perilaku Manusia

1. Perilaku Kognitif merupakan salah satu jenis psikoterapi yang mengombinasikan


terapi perilaku dan terapi kognitif. Kedua terapi tersebut bertujuan untuk mengubah pola pikir
seseorang dari negatif menjadi positif.

2. Perilaku Afektif merupakan suatu perilaku yang berkaitan dengan sikap dan nilai
yang mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai.

3. Perilaku Psikomotorik merupakan suatu perilaku yang meliputi gerakan jasmani,


keterampilan motorik, dan kemampuan fisik yang dimiliki seseorang.

4. Perilaku Tampak merupakan perilaku yang dapat kita lihat cara maupun
gerakannya. Sedangkan Perilaku Tidak Tampak yaitu perilaku yang tidak dapat kita ketahui,
cara mengetahuinya memerlukan bantuan alatpengukur.

5. Perilaku Molekuler merupakan suatu perilaku yang dilakukan tanpa sengaja dan
tanpa rencana, hal ini terjadi secara spontan dan tiba-tiba.
6. Perilaku Stereotip merupakan suatu pendeskripsian ataupun penilaian terhadap
seseorang yang sedang melakukan berbagai tingkah laku.

7. Perilaku Tertutup adalah reaksi seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tetutup
antar satu dengan yang lain.

8. Perilaku Terbuka adalah reaksi seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terbuka
atau secara blak-blakan yang dapat dilihat oleh orang lain.

9. Perilaku Refleks adalah gerakan yang sudah dilakukan tanpa disadari oleh
pelakunya, yang terjadi setelah ada rangsangan dari luar ataupun dalam.

10. Perilaku Refleks Bersyarat merupakan perilaku yang terjadi setelah menerima
rangsangan dari luar ataupun dalam, yang biasanya diperoleh dari suka duka kehidupan.

11. Perilaku Menghasilkan dan Bermanfaat merupakan suatu tindakan yang dilakukan
berdampak postitif, dan juga dapat dilakukan tetapi berdampak negatif.

12. Perilaku Sosial merupakan perilaku yang ditunjukkan atau dilakukan kepada
orang lain.

13. Perilaku Id merupakan perilaku yang dilakukan untuk mendapatkan kesenangan,


jika tidak dilakukan akan mengalami kecemasan bahkan sampai stres.

14. Perilaku Ego merupakan perilaku yang berurusan dengan kenyataan dan berusaha
untuk memenuhi segala keinginan id dengan cara yang dapat diterima secara sosial.

15. Perilaku Superego merupakan suatu perilaku yang menyimpan segala harapan
maupun keinginan yang didapatkan dari kedua orangtua maupun masyarakat.

Sumber :

https://dosenpsikologi.com/jenis-perilaku-manusia-dalam-psikologi#:~:text=Pengertian
%20Perilaku%20Manusia,berbicara%2C%20berjalan%20dan%20kegiatan%20lainnya.
BAB 4
PERKEMBANGAN MANUSIA

A. Pengertian

Perkembangan manusia merupakan suatu proses yang terjadi semasa hidup yang
mengalami kemajuan maupun perkembangan dalam diri seseorang, dari ia lahir sampai ia
tumbuh remaja hingga sampai pada akhir yaitu sudah berumur atau tua.

B. Periode Perkembangan Manusia

 Periode Pembuahan sampai Kelahiran


a. Perkembangan fisik
- Terjadi pembuahan hingga menyebabkan kehamilan.
- Terbentuklah sebuah gen.
- Mulai terbentuk struktur organ tubuh manusia, serta otak mulai berkembang.
b. Perkembangan kognitif
- Mulai berkembang kemampuan untuk merespon suatu rangsangan.
c. Perkembangan psikososial
- Janin dapat merespon suara ibu dan dapat menumbuhkan suatu keinginan terhadap
sesuatu.
 Periode Bayi dan Batita ( Lahir - 3 tahun )
a. Perkembangan fisik
- Semua indra dan sistem tubuh dapat berfungsi.
- Otak mengalami pertumbuhan dalam kompleksitas dan sangat sensitif terhadap
lingkungan yang mempengaruhinya.
- Perkembangan keterampilan motorik sangat cepat.
b. Perkembangan kognitif
- Kemampuan mempelajari dan mengingat telah muncul, di waktu minggu-minggu
awal.
- Berkembangnya kemampuan untuk memanfaatkan simbol serta untuk memecahkan
permasalahan pada akhir tahun kedua.
- Kemampuan dalam penggunaan bahasa dapat berkembang dengan cepat.
c. Perkembangan psikososial
- Terbentuk kedekatan dengan orang tua ataupun orang lain.
- Berkembangnya kesadaran dalam diri dan memiliki ketertarikan pada anak lain.
 Periode Awal Masa Anak (3-6 tahun)
a. Perkembangan fisik
- Memiliki penampilan lebih ramping, dan proporsi lebih matang.
- Nafsu makan sedikit berkurang.
- Pemberian pengajaran kepada anak tentang penggunaan tangan kanan atau kiri.
b. Perkembangan kognitif
- Intelektual yang dimiliki belum matang, sehingga menghasilkan ide-ide yang kurang
masuk akal.
- Kemampuan mengingat serta kemahiran berkomunikasi semakin meningkat.
- Adanya pengalaman bersekolah di PAUD dan TK.
c. Perkembangan psikososial
- Dapat melakukan sesuatu hal secara mandiri serta kreatif, dan bisa mengontrol diri.
- Sering bermain menggunakan imajinatif, lebih cermat, dan biasanya lebih sosial.
- Keluarga masih menjadi pusat dari kehidupan sosial, tapi keberadaan anak lain
menjadi penting.
 Periode Pertengahan Masa Anak (6-11 tahun)
a. Perkembangan fisik
- Pertumbuhan fisik menurun.
- Keterampilan atletik meningkat.
b. Perkembangan kognitif
- Sifat mementingkan diri sendiri berkurang.
- Anak mulai berpikir logis tapi aktual.
- Kemampuan mengingat dan berbahasa meningkat.
c. Perkembangan psikososial
- Terjadinya peralihan kendali dari orang tua ke anak.
- Teman sebaya dianggap penting untuk menambah pertemanan.
 Periode Remaja (11-20 tahun)
a. Perkembangan fisik
- Pertumbuhan fisik didalam dirinya mulai berubah dengan cepat dan dapat dipahami.
- Terjadinya kematangan reproduksi seksual.
b. Perkembangan kognitif
- Kemampuan berpikir menyeluruh dan penalaran pemikiran ilmiah terus
berkembang.
- Pemikiran yang belum kokoh, sehingga masih bertahan di beberapa sikap dan
perilaku.
c. Perkembangan psikososial
- Pencarian suatu identitas, termasuk identitas seksual.
- Hubungan antar masyarakat dengan orang tua berjalan dengan baik.
- Kelompok teman sebaya sedikit memaksakan berbagai pengaruh positif maupun
negatif.
 Periode Peralihan dan Dewasa Muda (20-40 tahun)
a. Perkembangan fisik
- Kondisi fisik semakin menurun secara perlahan.
- Pilihan berbagai gaya hidup dapat memengaruhi kesehatan.
b. Perkembangan kognitif
- Pemikiran dan pertimbangan akhlak menjadi lebih kompleks.
- Pilihan pendidikan dan pekerjaan tersedia, dan terkadang setelah melalui periode
pencarian atau penjelajahan.
c. Perkembangan psikososial
- Kepribadian seseorang menjadi relatif urut, tetapi terjadi perubahan kepribadian
tertentu.
- Hampir semua orang sudah memiliki pasangan dan menjadi orang tua.
 Periode Pertengan Masa Dewasa / Paruh Baya (40-65 tahun)
a. Perkembangan fisik
- Terjadi penurunan perlahan pada kemampuan sensoris, maupun kesehatan.
- Perempuan mengalami penurunan alami pada hormon.
b. Perkembangan kognitif
- Memiliki berbagai macam pengalaman untuk menyelesaikan masalah secara praktis.
- Beberapa orang berjaya dalam karir dan berada di kekuasaan tertinggi, bagi yang
lain terjadi perubahan karir.
c. Perkembangan psikososial
- Kesadaran akan identitas terus tumbuh, terjadinya pergantian paruh baya.
- Adanya dua tanggung jawab untuk merawat anak dan orang tua, sehingga dapat
menyebabkan gangguan mental atau stres.
- Anak mulai meninggalkan rumah karena sudah menikah dan ikut suami, sehingga
rumah terasa kosong atau sepi.
 Periode Dewasa Akhir / Lanjut Usia (65 tahun keatas)
a. Perkembangan fisik
- Mengalami penurunan sebagian besar fungsi terutama pada kesehatan, namun tetap
sehat dan aktif.
- Merespons suatu rangsangan secara lambat, karena beberapa aspek sudah melemah.
b. Perkembangan kognitif
- Sebagian besar orang menata hati secara lahir dan batin.
- Walaupun terdapat penurunan pada daya ingat serta kecerdasan, semua orang
memiliki kemampuan tersendiri dalam mengatasinya.
c. Perkembangan psikososial
- Banyak dari mereka yang memilih pensiun, dan menikmati masa tua dengan
keluarga.
- Terdapat dukungan dari keluarga dan teman terdekat.
- Pencarian makna hidup adalah hal yang utama.

Sumber :
https://tambahpinter.com/psikologi-perkembangan/
BAB 5
SUMBER PIKIRAN DAN KEPRIBADIAN

A. Pengertian

Otak manusia merupakan salah satu organ yang paling kompleks didalam tubuh
manusia. Organ ini tersusun dari sejumlah jaringan pendukung dan miliaran sel saraf yang
saling terhubung. Otak dilindungi oleh sebuah lapisan pembungkus yang disebut selaput otak
dan tulang tengkorak, serta terhubung ke saraf tulang belakang.

B. Bagian-Bagian Otak

1. Otak Besar merupakan suatu bagian depan otak yang paling menonjol. Terdiri dari
dua belahan, yaitu belahan otak kiri dan belahan otak kanan.

2. Otak Kecil merupakan suatu bagian dari otak belakang. Terdiri atas dua belahan dan
permukaannya berlekuk-lekuk.

3. Otak Tengah merupakan otak yang letaknya di depan otak kecil dan jembatan varol.
Bagian atas otak tengah merupakan pusat refleks mata dan pusat pendengaran.

4. Otak Kiri merupakan suatu kecerdasan yang dianggap mahir dalam tugas yang
melibatkan pemikiran, berbahasa dan berpikir analitis serta kritis.

5. Otak Kanan merupakan sisi kanan otak, lebih baik jika digunakan pada tugas yang
memiliki keharusan berimajinatif maupun kreatif.

C. Sistem Saraf

Otak memiliki suatu sistem saraf yang membantu melengkapi seluruh kebutuhan otak,
dan juga membantu memudahkan otak untuk bereproduksi. Sistem saraf memiliki komponen
utamayang berperan didalamnya, yaitu neuron yang berarti unit kerja sistem saraf pusat.

Sumber :
https://petiusang.wordpress.com/2010/12/21/otak-sumber-pikiran-dan-kepribadian/
BAB 6
TEORI-TEORI KEPRIBADIAN

A. Pengertian
Kepribadian adalah suatu ciri-ciri yang menonjol pada individu yang bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian dan karakter seseorang merupakan suatu
kesatuan antara interaksi suatu individu dengan kelompok lain.

B. Macam-Macam Teori Kepribadian

1. Psychodynamic Theory merupakan suatu teori yang di kemukakan oleh Sigmud


Freud yang menjelaskan hakikat dan perkembangan kepribadian seseorang.
2. Neo Freudian Personality Theory merupakan suatu teori memiliki sifat stabilitas
yang dapat diukur dari berbagai macam perbedaan kepribadian orang. Costa McCrae
membagi teori ini kedalam 5 karakter yakni :
- Extraversion : Kepribadian yang menikmati ketika berada di dunia lain selain dunia
yang sedang ia alami.
- Neurotism : Kepribadian yang mempunyai kondisi emosi tidak stabil, dan juga
memiliki percaya diri yang rendah.
- Agreebleness : Kepribadian yang memiliki sifat empati serta selalu berfikir positif
terhadap diri sendiri maupun orang lain.
- Conscientiousness : Kepribadian yang memiliki sikap dapat dipercaya dan selalu
bertanggung jawab.
- Openess to experience : Kepribadian seseorang yang berkarakter terbuka dan dapat
menerima hal baru yang masuk.
3.Trait Theoriy merupakan suatu teori yang beranggapan bahwa manusia dilahirkan
dengan ciri-ciri tertentu sesuai kepribadian masing-masing.
4. Carl Jung Theory merupakan suatu teori yang menjelaskan maupun memperikan
pencerahan mengenai suatu aliran psikis antara introvet dan ekstrovet.

C. Manfaat Teori Kepribadian


Teori kepribadian memiliki 2 manfaat yang paling utama, yaitu :
 Membantu menjelaskan, mempelajari, maupun memahami segala macam perilaku
ataupun kepribadian seseorang dengan yang lain. Bahwa, antar satu kepribadian orang
dengan orang lain memiliki perbedaan didalamnya. Maka dapat dikatakan, tidak ada
seseorang yang memiliki kepribadian sama dengaan yang lain, kalau mungkin ada
mungkin hanya sebagian, tidak mencakup keseluruhan.
 Sedangkan didalam psikologi klinis, teori kepribadian ini sangat berguna bagi
pendiangnosaan maupun memeriksaan terhadap psikis seseorang.

D. Fungsi Teori Kepribadian


Teori kepribadian memiliki fungsi sebagai berikut :
 Fungsi Deskriptif yaitu membantu menggambarkan, mejelaskan, dan menerangkan
suatu kepribadian seseorang melalui pengamatan tingkah laku.
 Fungsi Prediktif yaitu membantu peramalan terhadap fenomena yang akan di alami
maupun yang akan berakibat sesudahnya.

Sumber :
https://dosenpsikologi.com/teori-kepribadian-menurut-para-ahli-dan-manfaatnya
BAB 7
RITME TUBUH DAN KONDISI MENTAL

A. Ritme Biologis
Ritme biologis adalah fluktuasi atau naik turunnya suatu kondisi fisiologis periodik
didalam tubuh. Kondisi naik turunnya ini berjalan tanpa kita sadari sering disebut
berlangsung secara spontan.
B. Ritme Sirkadian
Ritme sirkadian merupakan suatu penjelasan mengenai terjadinya perubahan fungsi-
fungsi tubuh dalam diri manusia. Fungsi tersebut terdiri dari tingkat metabolisme, suhu
badan, detak jantung, tekanan darah, kesiagaan, pola tidur-bangun, dan kemampuan mental
yang ada dalam tubuh seseorang.
C. Ritme Jangka Panjang
Ritme jangka panjang merupakan suatu pengalaman mengenai kepribadian seseorang
dalam suatu masalah. Misalnya, siklus menstruasi atau haid yang dialami wanita setiap satu
bulan sekali, yang berjalan selama satu minggu.
D. Ritme Tidur
Ritme tidur merupakan suatu proses yang amat diperlukan oleh manusia untuk proses
pembentukan sel-sel tubuh yaang baru maupun perbaikan sel-sel tubuh yang sudah rusak.
Ritme ini memberikan organ tubuh kebebasan maupun kelonggaran dalam mengistirahatkan
semua anggota tubuh.
E. Dunia Mimpi
Dunia mimpi merupakan suatu manifestasi keinginan alam bawah sadar yang
memiliki hasrat pada alam bawah sadar. Didalam mimpi kita secara tidak langsung diberikan
kepuasan terhadap suatu ilusi.
Sumber : https://philoit.id/writing/ritme-tubuh-dan-kondisi-mental#/
BAB 8
SENSASI DAN PERSEPSI

SENSASI

A. Pengertian Sensasi
Sensasi merupakan suatu dorongan atau rangsangan yang diterima melalui indera
manusia, dalam menerima ataupun menangkap informasi yang masuk. Sensasi lebih
menjerumus kepada sesuatu yang berkaitan dengan perasaan maupun respon, tetapi bukan
termasuk emosi.

B. Jenis-Jenis Sensasi
Sensasi diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan alat indera
penerimanya, yaitu sebagai berikut :

1. Sensasi Penglihatan ( Mata )


Sensasi ini merupakan suatu kondisi alat indera yang dapat menerima rangsangan dari
luar. Setelah itu, penangkapan informasi tersebut diterima oleh syaraf dan diteruskan ke otak,
hal tersebut menghasilkan penglihatan dan pemahaman dari respon yang datang.
2. Sensasi Pendengaran ( Telinga )
Sensasi ini merupakan suatu penerimaan rangsangan dari luar melalui suatu hal yang
sudah kita dengarkan melalui telinga kita. Misalnya, saat kita memutar musik di handphone
akan timbul suara dari speakernya, hal tersebut berarti telinga kita menerima ransangan dan
meresponnya.
3. Sensasi Perabaan ( Kulit )
Sensasi ini merupakan suatu rasa dimana peran kulit yang berfungsi melindungi organ
tubuh dapat menerima rasa kasar maupun halus, serta rasa sakit yang ditimbulkan dari
rangsangan luar, misalnya cubitan, pukulan, maupun benturan yang mengenai kulit kita.
4. Sensasi Pengecapan ( Lidah )
Sensasi ini timbul dari suatu rasa dari makanan maupun minuman yang masuk
kedalam mulut kita dan mendarat pertama kali di dalam lidah, sehingga menimbulkan reaksi
didalamnya. Misalnya rasa pedas, asin, pahit, maupun manis.
5. Sensasi Penciuman ( Hidung )
Sensasi ini terjadi saat kita menerima aroma harum, ataupun bau lalu masuk kedalam
hidung dan berproses didalamnya yang menghasilkan penciuman dari suatu benda, makanan,
maupun tubuh seseorang.

C. Proses Terjadinya Sensasi

Dalam menerima rangsangan dari luar maupun dalam pasti semuanya mengalami
sensasi yang dirasakan. Proses terjadinya sensasi yaitu seperti berikut :

 Proses fisik : stimulus terjadi dan mengenai alat indera kita.


 Proses fisiologis : terjadi dari proses fisik, kemudian diteruskan oleh saraf
sensoris menuju otak.
 Proses psikologi : proses yang terjadi didalam otak menghasilkan respon,
sehingga suatu organisme dapat meyadari apa yang telah
diterima oleh inderanya.
D. Faktor Yang Mempengaruhi
Adapun faktor yang mempengaruhi suatu sensasi, yaitu :
1. Faktor internal
Faktor internal merupakan suatu kondisi dimana alat indera kita akan diuji, apakah
alat indera itu masih dapat berfungsi dengan baik atau tidak dalam menerima rangsangan.
Lalu kondisi syaraf dan otak, apakah masih berfungsi secara aktif untuk menerima stimulus
yang berasal dari luar, apakah mendapatkan respons yang baik atau tidak.
Faktor internal lebih mengedepankan kepada fungsi alat indera tersebut. Jika alat
indera kita masih dalam keadaan baik maka penerimaan rangsangan akan lebih efektif,
sehingga dapat sinkron dengan alat pengolahan yaitu syaraf dan otak.
2. Faktor eksternal:
Faktor eksternal berasal dari luar yang diterima oleh sistem syaraf dan diteruskan ke
otak. Misalnya dalam sensasi pendengaran, jika kita mendengar sesuatu yang suaranya agak
jauh apakah kita masih bisa mendengarnya dengan jelas atau samar-samar. Dan inilah yang
merupakan faktor dari luar yang dapat mempengaruhi sensasi yang di inderai.
PERSEPSI
A. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu penerimaan rangsangan dari luar untuk melihat,
memandang dan menilai sesuatu. Persepsi sering dikaitkan dengan kognisi. Kognisi yaitu
suatu kegiatan manusia untuk mengetahui, memperoleh, dan menggunakan pengetahuan.
B. Pembagian Persepsi
Persepsi terdiri dari dua proses, yaitu :
 Proses pertama
Pemrosesan dalam penenerimaan rangsangan oleh indra, kemudian terjadi respon
antara informasi yang masuk, mulai dari tingkat rendah hingga tingkat tinggi.
 Proses Kedua
Pemrosesan ini terjadi pengolahan informasi terkait dengan rancangan maupun
ekspektasi suatu individu berdasarkan pada pengetahuan maupun pengalaman yang
pernah terjadi.
C. Proses Pembentukan Persepsi
Proses pembentukan persepsi dimulai dengan penerimaan rangsangan dari berbagai
sumber melalui panca indera yang kita miliki, setelah itu diberikan respon sesuai dengan
penilaian dan pemberian arti terhadap rangsang lain. Setelah rangsangan tersebut diterima
lalu dilanjutkan dengan penyeleksian.
Setelah diseleksi rangsangan diorganisasikan berdasarkan bentuk sesuai dengan
rangsangan yang telah diterima. Setelah data diterima dan diatur, proses selanjutnya yaitu
individu menafsirkan data yang diterima dengan berbagai cara. Dapat dikatakan telah terjadi
persepsi setelah data atau rangsang tersebut berhasil ditafsirkan.

Sumber :
1. https://dosenpsikologi.com/konsep-sensasi-dalam-psikologi
2. https://dosenpsikologi.com/persepsi-dalam-psikologi#:~:text=Dengan%20kata%20lain
%2C%20persepsi%20merupakan,satu%20dengan%20lainnya%20secara%20individu

BAB 9
PROSES BERPIKIR DAN INTELIGENSI

A. Pengertian Berpikir

Berpikir merupakan pemberian gambaran adanya sesuatu yang terdapat dalam diri
seseorang. Dapat dikatakan pula, berfikir adalah aktivitas kerja otak mengenai sesuatu hal.
Saat kita berpikir akan melibatkan adanya manipulasi informasi yang diteruskan ke otak.
Berfikir juga merupakan aktivitas mental, karena saat berfikir menyangkut pautkan perasaan
ataupun emosi didalamnya.
B. Macam-Macam Kegiatan Berpikir
1.  Berfikir asosiatif
Berpikir asosiatif, yaitu suatu proses berpikir yang mana suatu ide yang sudah ada
akan mengasah ide yang lain, sehingga dapat timbul suatu ide baru. Ide yang ada did
dalamnya timbul secara bebas, karena jalan pikiran proses ini tidak terarahkan. Jenis-jenis
berpikir asosiatif:
 Asosiasi bebas yaitu suatu ide yang tebentuk melalui perkataan yang muncul dalam
kesadaran secara leluasa.
 Asosiasi terkontrol yaitu satu ide tertentu yang dapat menghasilkan ide yang lain,
tetapi ada batasan tertentu didalamnya.
 Melamun yaitu kondisi dimana terputusnya suatu pikiran seseorang dengan
lingkungannya yang digantikan dengan berbagai khayalan visual.
 Mimpi adalah suatu pengalaman bawah sadar yang melibatkan berbagai peran indera
manusia yang biasanya berisi pikiran, perasaan, ide-ide mengenai berbagai hal yang
timbul secara tidak disadari pada waktu tidur.
 Berfikir artistik merupakan suatu pemikiran yang biasannya dilakukan oleh para
seniman atau kreator saat hendak memikirkan suatu karangan yang akan diciptakan.
Proses berpikir yang sangat subjektif. Dan mereka lebih menekankan hasil dari
menduga-duga, berdasarkan perasaan atau selera orang lain.
2. Berfikir terarah
Berpikir terarah, yaitu suatu proses berpikir dengan menentukan sebuah tujuan di awal,
sehingga kedepannya akan terarah atau urut. Terdapat dua macam berpikir terarah, yaitu :
 Berfikir analitis adalah suatu proses berpikir yang menerapkan strategi kognitif dan
sistematik dalam memahami maupun menilai suatu peristiwa atau kejadian.
 Berfikr kreatif adalah suatu kemampuan berpikir yang dimiliki individu yang
mengarah kepada penemuan hal-hal baru didalamnya yang akan diwujudkan.
C. Pengertian Intelegensi
Intelegensi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk digunakan
dalam pemecahan masalah maupun dalam keadaan beradaptasi dengan hal yang baru serta
dari pengalaman yang sudah dijalani.
D. Tes Intelegensi
Tes intelegensi adalah serangkaian tes yang harus diselesaikan dalam batas waktu
tertentu untuk mengukur kemampuan seseorang. Terbagimenjadi dua bagian, yaitu :
 Tes intilegensia (Tes of intelegence) yang biasanya digunakan untuk mengukur
keseluruhan kapasitas dan kemampuan memecahkan suatu permasalahan (problem
solving.
 Tes ketangksan (Aptitude Tes) yang biasanya dimanfaatkan untuk mengukur
kemampuan belajar maupun pengetahuan seseorang yang digunakan untuk memasuki
sekolah kedinasan.

Sumber :
https://hilwanisari.wordpress.com/2011/10/03/berpikir-dan-intelegensi/
BAB 10
MEMORI

A. Pengertian

Memori merupakan suatu kemampuan menerima, menyimpan, dan melibatkan


kembali apa yang sudah pernah dilihat dan dialami sebelumnya. Tetapi tidak semua memori
dapat tersimpan dengan baik, melainkan hanya informasi tertentu saja yang mempunyai
keunikan didalamnya yang akan teringat.
B. Jenis-Jenis Memori
Memori dalam psikologi dibagi dalam beberapa jenis, diantaranya yaitu :
1. Memori Sensoris merupakan suatu proses penyimpanan informasi melalui saraf-
saraf menuju ke otak dengan jangka waktu yang sangat pendek.
2. Memori Jangka Pendek merupakan suatu informasi yang sedang dipikirkan saat
ini oleh seseorang, dan pada intinya memori ini tidak apat bertahan lama.
3. Memori Jangka Panjang merupakan suatu ingatan yang disimpan didalam otak
dan dapat diingat kembali dalam waktu yang cukup lama.
C. Proses Terbentuknya Memori
Dimulai dari informasi yang kita dapatkan melalui indra kita yang masuk menuju ke
tempat penyimpanan sensoris. Informasi yang baru saja diterima ini disimpan dalam ruang
sementara (buffer) yang disebut Sensory Memory, proses ini merupakan proses yang paling
dasar. Jika proses ini gagal maka akan gagal juga pada proses-proses selanjutnya. Setelah
menerima pesan yang disampaikan maka akan diteruskan ke Short Term Memory (memori
jangka pendek), disini terjadi proses Storage (penyimpanan informasi).
Informasi yang tersimpan dalam memory ini tidak akan bertahan lama, mungkin
sekitar 15-20 sekon. Durasi penyimpanan ini akan bertahan lama, bisa menjadi 20 menit, jika
terdapat pengulangan informasi. Selanjutnya informasi tersebut akan masuk ke dalam
tahapan penyimpanan informasi berikutnya yaitu Long Term Memory ( memori jangka
panjang), didalamnya terjadi proses Retreival yaitu upaya atau peristiwa mental dalam
mengungkapkan dan memproduksi kembali apa saja informasi yang didapat sebelumnya.
Apabila informasi akan digunakan, maka informasi akan digunakan kembali ke bagian
memori jangka pendek sampai informasi tersebut selesai digunakan.

Sumber :
https://dosenpsikologi.com/memori-dalam-psikologi
BAB 11
PEMBELAJARAN

A. Pengertian
Belajar adalah suatu perubahan pada perilaku sebagai hasil dari latihan dan
pengalaman yang sudah dilalui. Belajar merupakan akibat dari adanya suatu interaksi antara
stimulus dan respon yang saling berkesinambungan. Seseorang dapat dianggap telah belajar
sesuatu, jika ia dapat menunjukkan perubahan perilaku didalam dirinya.

B. Macam-Macam Teori Belajar


Terdapat beberapa teori belajar dalam psikologi yang digunakan di Indonesia, yaitu :
1. Teori Belajar Behavioristik merupakan satu teori yang fokus pada peran dari
belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia dan terjadi melalui rangsangan stimulus
yang menimbulkan respon.
2. Teori Belajar Kognitif merupakan suatu teori yang melibatkan tingkah laku
seseorang yang ditentukan oleh persepsi serta pemahaman mengenai situasi yang berkaitan
dengan tujuan belajarnya. Dalam teori ini, menyatakan bahwa ilmu dan pengetahuan akan
diproduksi seseorang melalui proses yang berkaitan dengan lingkungan.
3. Teori Belajar Humanistik merupakan proses dari belajar untuk memanusiakan
manusia. Proses ini akan berhasil, jika pelajar dapat memahami lingkungannya dan dirinya
sendiri. Pelajar dituntut harus berusaha dengan semaksimal mungkin agar mudah mencapai
aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya.
4. Teori Belajar Konstruktivistik merupakan sebuah teori belajar dalam psikologi
yang mengedepankan peningkatan perkembangan logika dan konseptual pembelajaran.
Dalam teori ini benar-benar dipercayai bahwa siswa dapat menyelesaikan permasalahannya
sendiri, mengasah pengetahuannya sendiri lewat kekuatannya berpikir serta segala rintangan
yang ditemui hingga dilalui oleh beberapa siswa.
Sumber : https://epsikologi.com/teori-belajar-dalam-psikologi/#:~:text=Teori%20belajar
%20adalah%20usaha%20yang,evaluasi%20yang%20kompleks%20dan%20inheren.

BAB 12
EMOSI, STRES, DAN GANGGUAN-GANGGUAN PSIKOLOGI

A. Emosi
Emosi merupakan suatu perasaan intens yang ditunjukkan kepada seseorang ataupun
sesuatu hal. Emosi dapat ditunjukkan ketika sedang merasakan sesuatu, misalnya merasa
marah, merasa takut, maupun merasa senang.
B. Macam-Macam Emosi
Emosi pada individu dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
 Emosi sensoris yaitu emosi yang terjadi melalui rangsangan dari luar tubuh seperti
rasa panas, rasa dingin, mengantuk, rasa lelah, rasa kenyang serta lapar, dan juga rasa
sakit.
 Emosi psikis merupakan emosi yang memiliki alasan-alasan kejiwaan seperti
perasaan intelektual yang mempunyai sangut paut dengan ruang lingkup kebenaran.
C. Stres
Stres adalah reaksi tubuh seseorang baik secara fisik maupun emosional, apabila ada
perubahan yang menuntut seseorang untuk menyesuaikan diri. Stres juga dapat terjadi karena
situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau
bersemangat.
Stres sering kali dipicu oleh tekanan batin, seperti adanya masalah dalam keluarga,
hubungan sosial, patah hati, cinta tak terbalas, putus cinta, masalah pertemanan, masalah
keuangan, dan lain-lain. Selain itu, stres juga bisa dipicu oleh penyakit yang diderita.
D. Penanganan Stres
Metode penanganan stres meliputi sebagai berikut :

 Berolahraga secara teratur


 Menerapkan pola makan dengan gizi seimbang
 Tidur yang cukup dan keesokannya melakukan kegiatan menyenangkan hati.
E. Ganguan-Gangguan Psikologi

Gangguan mental atau gangguan jiwa yang biasanya disebut sebagai penyakit depresi
yang memengaruhi emosi, pola pikir, dan tingkah perilaku penderitanya tidak terkendalikan.
Sama halnya dengan penyakit fisik, penyakit mental tentunya juga ada obat dan cara
penanganannya.

F. Macam-Macam Gangguan Psikologis


1. Depresi merupakan kondisi yang terkait dengan peningkatan atau penurunan
suasana hati seseorang.
2. Kepribadian ganda merupakan gangguan yang ditandai dengan adanyaa dua atau
lebih kepribadian yang berbeda didalam diri seseorang.
3. Cemas berlebih merupakan perasaan khawatir atau takut berlebihan yang dirasa
kapan saja, dan terkadang tanpa ada faktor pemicu yang jelaspun hal ini bisa terjadi.

G. Pencegahan Gangguan Mental

Tidak semua gangguan mental dapat dicegah. Namun, ada beberapa langkah yang
bisa dilakukan untuk mengurangi risiko serangan gangguan mental, yaitu:

 Tetap berkontribusi aktif dalam pergaulan dan aktivitas yang diminati.


 Berbagilah cerita dengan teman dan keluarga saat menghadapi masalah.
 Lakukan olahraga rutin, makan teratur, dan kelola stres dengan baik serta tenang.
 Tidur dan bangun tidur teratur pada waktu yang sama setiap harinya.

Sumber :
1. https://dosenpsikologi.com/emosi-dalam-psikologi
2. https://www.alodokter.com/stres
3. https://www.sehatq.com/artikel/gangguan-narsistik-hingga-skizofrenia-macam-macam-
gangguan-psikologis-paling-umum-terjadi
BAB 13
PERILAKU DALAM KONTEKS BUDAYA

A. Pengertian

Perilaku sosial dalam konteks budaya merupakan sebuah analisis yang


menggabungkan psikologi dan budaya. Dalam setiap sistem sosial masing-masing orang
menduduki posisi yang mengharapkan perilaku tertentu yang disebut peran. Perilaku manusia
adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang
tidak dapat diamati oleh pihak luar.

B. Faktor Pembentuk Prilaku Sosial

 Perilaku dan karakteristik orang lain.


 Proses koknitif, melaui pikiran masing-masing.
 Faktor lingkungan sekitar.
 Faktor budaya setempat.

C. Peran dan Aturan


Norma adalah kesepakatan mengenai kehidupan sehari-hari yang membuat interaksi
kita dengan orang lain dapat terlaksana dengan teratur. Norma sering kali tidak kasat mata,
tetapi memiliki kemampuan atau pengaruh yang kuat. Setiap masyarakat memiliki norma-
norma mengenai segala hal yang dialami manusia, misalnya cara mendidik anak, mengambil
keputusan, dan juga cara berperilaku di tempat umum. Ketika masyarakat melihat bahwa
“semua orang “ tampak melakukan pelanggaran norma sosial, mereka pun cenderung
melakukan hal yang sama , dan ini merupakan sebuah mekanisme yang dapat memperburuk
seluruh lingkungan sekitar.
Kita semua adalah makhluk hidup rapuh yang terkait pada jaring-jaring sosial yang
membatasi setiap ruang gerak. Batasan yang mencakup : norma sosial, peraturan mengenai
cara kita berperilaku maupun bertindak, yang didukung dengan ancaman hukum bila kita
melanggar peraturan yang sudah ditetapkan, dan menjanjikan adanya penghargaan bila kita
mematuhi aturan-aturan tersebut. 

Sumber :
https://prezi.com/x9j5uc0xn1pp/perilaku-dalam-konteks-sosial-dan-budaya/

Anda mungkin juga menyukai