Anda di halaman 1dari 7

Hak dan Kewajiban

NAMA : PRATAMA NADIAH NUR ANJANI


NIM : 203200221
KELAS : PGMI - F
Hak dan Kewajiban
dalam bidang Kesejahteraan Sosial

Dalam pasal 33 ayat ( 3)

yang berbunyi “ Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat”.

•Hak :

Hak mendapatkan jaminan kemakmuran dari negara.

•Kewajiban :

Menjaga kelestarian sumber daya alam.


UU No. 6 thn 1974 tentang ketentuan – ketentuan pokok
kesejahteraan sosial

Pasal 9 Jaminan Sosial


  (1) Jaminan sosial dimaksudkan untuk:
   a. menjamin fakir miskin, anak yatim piatu terlantar, lanjut usia terlantar,
penyandang cacat fisik, cacat mental, cacat fisik dan mental, eks penderita penyakit
kronis yang mengalami masalah ketidakmampuan sosial-ekonomi agar kebutuhan
dasarnya terpenuhi.
   b. menghargai pejuang, perintis kemerdekaan, dan keluarga pahlawan atas jasa-
jasanya.
  (2)Jaminan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diberikan dalam
bentuk asuransi kesejahteraan sosial dan bantuan langsung berkelanjutan.
  (3) Jaminan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diberikan dalam
bentuk tunjangan berkelanjutan.
• Hak :

Hak mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak.

• Kewajiban :

Kewajiban bekerja keras.


UU 11 Thn 2009
Pasal 19
Penanggulangan Kemiskinan

yang berbunyi “ Penanggulangan kemiskinan merupakan kebijakan,


program, dan kegiatan yang dilakukan terhadap orang, keluarga, kelompok
dan/atau masyarakat yang tidak mempunyai atau mempunyai sumber mata
pencaharian dan tidak dapat memenuhi kebutuhan yang layak bagi
kemanusiaan”.

• Hak :

Hak mendapatkan pemeliharaan dari negara.

• Kewajiban :

Kewajiban bekerja untuk meningkatkan perekonomian dan mengurangi


jumlah fakir miskin.
UU 11 Thn 2009
Pasal 14
Perlindungan Sosial
(1) Perlindungan sosial dimaksudkan untuk mencegah dan menangani risiko dari
guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga, kelompok, dan/atau
masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan
kebutuhan dasar minimal.
(2) Perlindungan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
melalui: a. bantuan sosial
b. advokasi sosial
c. bantuan hukum.

• Hak :
Hak mendapatkan perlindungan dari negara.

• Kewajiban :

Mendapat penghormatan oleh negara.


Keseimbangan pengaturan antara hak dan kewajiban
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang
layak dan kesejahteraan sosial, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang
belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi
karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak
daripada kewajiban.
Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan
tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti
ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu
tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan. Untuk mencapai
keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui posisi diri
kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya. Jika
hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan
aman sejahtera.
Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila
masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan
pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Oleh karena
itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita
yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa
melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
Kesimpulan
Kesejahteraan sosial adalah keseluruhan usaha sosial yang terorganisir dan
mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat berdasarkan
konteks sosialnya. Di dalamnya tercakup pula unsur kebijakan dan pelayanan dalam
arti luas yang terkait dengan berbagai kehidupan dalam masyarakat, seperti
pendapatan, jaminan sosial, kesehatan, perumahan, pendidikan, rekreasi, budaya,
dan sebagainya.
Salah satu landasan hukum yang dijadikan acuan adalah undang-undang nomor
6 tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan pokok kesejahteraan sosial. Dalam
penjelasan umum ditetapkan bahwa “lapangan kesejahteraan sosial adalah sangat
luas dan kompleks, mencakup antara lain, aspek-aspek pendidikan, kesehatan,
agama, tenaga kerja, kesejahteraan sosial (dalam arti sempit), dll ”. Hal ini sesuai
dengan pendapat Kamerman dan Kahn (1979) yang menjelaskan 6 komponen atau
subsistem dan kesejahteraan sosial, yaitu : (1) pendidikan, (2) kesehatan, (3)
pemeliharaan penghasilan, (4) pelayanan kerja, (5) perumahan, (6) pelayanan sosial
personal.
Di Indonesia Kesejahteraan Sosial juga digunakan sebagai nama disiplin
akademik, yaitu sisi terapan dari ilmu sosiologi dan psikologi. Kesejahteraan sosial
merupakan keadaan di mana seseorang merasa nyaman, tenteram, bahagia, serta
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai