Anda di halaman 1dari 2

Teologis merupakan suatu ilmu yang mempelajari dan meneliti tentang sang pencipta

yaitu Tuhan dan makhluk-Nya yaitu manusia serta segala sesuatu yang berhubungan dengan
keduanya di dalam kehidupan nyata ini. Dengan menggunakan berbagai sudut pandang serta
pemikiran yang dikemukakan oleh berbagai ahli didalamnya yang nantinya diambil
kesepakatan yang menjadi acuan dalam kehidupan beragama.

Pendekatan teologis membahas lebih dalam tentang agama yang di dasari murni oleh
ajaran Tuhan serta memahami lebih dalam suatu agama yang sedang dianutnya, yaitu dengan
menyelidiki agama lain untuk memperkuat agama atau ajaran yang dimilikinya. Pendekatan
ini juga dilakukan dengan mengambil beberapa pandangan dari satu bidang ilmu untuk
dikembangakan dalam memahami agama sebelumnya.

Ilmu teologi terbentuk dengan adanya suatu persoalan politik di akhir kepemimpinan
Usman bin Affan dengan adanya berbagai isu perpecahan kekuasaan. Setelah terbunuhnya
Usman bin Affan yang digantikan Ali bin Abi Thalib terjadi berbagai perang fisik antara
pasukan Ali dan penentangnya, dengan motif para penentang tidak terima dengan keputusan
Ali yang enggan menghukum pembunuh Usman.

Kaum muslimin terpecah belah menjadi beberapa partai yang mengemukakan dalil-
dalil agama untuk membela pendiriannya, serta perselisihan mereka berlanjut hingga
menyenggol agama, iman, dan takdir. Dan dari sinilah muncul persoalan tentang keyakinan,
iman, dosa besar dan kepemimpinan yang akhirnya melahirkan suatu persoalan-persoalan
teologi dengan berbagai aliran yang menyertainya.

Dalam perkembangannya, teologi Islam semakin gencar menyerap respon penyebaran


filsafat yunani dan unsur-unsur ajaran luar Islam yang nantinya akan dijadikan sebagai
benteng untuk akidah umat Islam dengan dalil-dalil yang di ambil dari Al-Qur’an dan Hadist
serta melibatkan logika-logika rasional. Umat Islam mengalami stagnasi pemikiran teolog
karena kecenderungan para ahli mengikuti atau mencontoh para teolog awal serta proses
rasional yang dianggap tidak sesuai yang diharapkan sehingga sia-sia.

Banyak yang menyebut bahwa al-Ghazali menjadi titik utama penyebab kemandegan
pemikiran Islam, karena kasus perseteruannya dengan para pakar lainnya sehingga
mengakibatkan hilangnya peran vital pemikiran kritis dalam mengkaji pemikiran-pemikiran
baru tentang agama Islam. Oleh karena itu, dengan wacana pemikiran kontemporer yang
sedang berkembang saat ini harus segera direspon serta ditelaah ulang agar menemukan jalan
keluar dari berbagai persoalan yang sedang menyelimutinnya.

Masyarakat prularistik seharusnya sadar akan adanya konsekuensi dari pola pikir yang
kurang selaras dengan berbagai pandangan-pandangan yang di kemukakan, karena teologi
Islam membahas mengenai iman yang memiliki corak filsafat, serta metode dan pemikiran
filsafat juga ikut mempengaruhinnya. Substansi kebenaran agama akan berjalan dengan
sendirinya, tak perlu diragukan lagi maupun ditolak. Namun, secara keseluruhan hal utama
yang perlu di benahi lagi yaitu konsep dan teori yang digunakan dimana dan dalam kondisi
seperti apa ilmu kalam itu dibagun.

Anda mungkin juga menyukai