Disusun Oleh :
KELAS B
PEKALONGAN
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagiamana tingkah laku manusia dan
hubungan antar manusia. Psikologi sebagai ilmu akan terus berkembang seiring berjalannya
waktu. Psikologi sebagai ilmu adalah suatu ilmu yang mempelajari manusia yang bersamaan
dengan adanya pemikiran ilmu yang memepelajari alam. Dalam makalah ini yang akan
dibahas adalah paradigm psikologi Kognitif dan paradigm psikologi Humanistik, Paradigm
Psikologi Kognitif ini merupakan kajian studi ilmiah yang mengenai proses-proses mentalk
atau pikiran. Proses ini meliputi bagaimana diperoleh, dipresesntasikan, dan
ditransformasikan sebagai pengetahuan. Dan pengetahuan inilah yang akan muncul kembali
sebagai petunjuk dalam sikap dan perilaku seorang manusia. Sedangkan dalam paradigm
psikologi humanistik ini mempunyai teori humanistik yang memandang tujuan belajar adalah
untuk memanusiakan manusia. Proses belajar inilah yang dianggap berhasil jika seseorang
mampu memahami lingkungan dan dirinya sendiri.
2. Rumusan Masalah
a) Bagaimana Paradigm Psikologi Kognitif
b) Bagaimana Paradigm Psikologi Humanistik
3. Tujuan
a) Untuk mendeskripsikan Paradigm Psikologi Kognitif
b) Untuk menjelaskan Paradigm Psikologi Humanistik
BAB II
PEMBAHASAN
1
Maria Elena Puspasari. “Psikologi Kognitif Dalam Proses Kreatif”. Vol.5, No.1, 2004, h.8.
yang positif. Pendengaran dan penglihatan adalah alat indera yang paling umum digunakan
dalam pembelajaran manusia.
2. Proses Dasar Belajar
Belajar adalah proses mencari tau sesuatu yang belum diketahui oleh seorang individu. Pada
proses belajar memiliki pengaruh yang besar dalam hal tingkah laku dan perbuatan dari
individu tersebut. Hal tersebut bisa disebabkan dari pemgalaman yang didapatkan dari
pergaulan, studi, praktek, maupun pengamatan. Selain hal tersebut,dalam psikologi juga
terdapat model pembelajaran melalui peniruan atau modeling. Pembelajaran melalui model ini
cukup banyak dipelajari karena lebih bisa diterima. Selain itu Allah juga sudah mengutus para
utusannya sebagai suri tauladan yang baik bagi para manusia khususnya agama islam.
Melalui dasar awal kognitif yang terjadi pada manusia, perkembangan psikologi kognitif
dalam diri manusia dapat dibagi sebagai berikut
a. Sensorik motorik (Dari lahir sampai usia 2 tahun)
Memisahan setiap benda atau objek. Hal Pertama yg dilakukan yaitu mengenali diri sendiri
kemudian berakting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Contohnya,kita sebagai aktor
menarik tali dari sebuah mainan mobil untuk menggerakkan mobil sehingga menghasilakan
suara. Oleh karena itu bayi dapat mempelajari dan menjadi tau jaraak yang harus dia capai
agar mendapatkan mainan mobil tersebut sehingga bisa mengasah motorik dari bayi tersebut.
b. Praoperasional (Dari usia 2-7 tahun)
Belajar menggunakan bahasa dan menggambarkan objek dengan imajinasi dan kata-kata.
Pemikirannya masih egois, yaitu sulit menerima pendapat orang lain. Mengurutkan objek
berdasarkan karakter, misalnya mengelompokkan semua blok merah tanpa memandang
bentuknya atau semua blok persegi tanpa memandang warnanya.
c. Operasional konkret (7-12 tahun)
Pada tahapan ini umumnya mampu untuk berpikir secara logis mengenai objek tertentu dan
kejadian. Contohnya, mereka bisa mengelompokkan objek berdasarkan dimens tinggi atau
berat. Selain itu pada usia 8 tahun biasanya seorang anak bisa menjelaskan serta
menggambarkan rute tempat yang dia ketahui seperti sekolahannya. Berbeda dengan anak
yang berusia 5 tahun,dia bisa sampai pada tempat yang dia ketahui tetapi dia belum bisa
menjelaskan serta menggambar rute tempat tersebut.
d. Operasional formal (12 tahun ke atas)
Mampu berpikir logis tentang pertanyaan abstrak dan secara sistematis sehingga bisa
memecahkan suatu permasalahan pada diri sendiri ataupun pada orang lain.
1. Paradigm psikologi humanistik
Humanisme berarti kemanusiaan, sedangkan dalam istilah suatu pemahaman tentang
kemanusiaan yang hakiki. Selain itu pemahaman jelasnya itu adalah suatu gerakan atau aliran
yang tujuannya untuk menempatkan manusia pada posisi kemanusian yang sebenar-benarnya.
Psikologi humanistik itu merupakan suatu aliran di dalam psikologi yang muncul pada tahun
sekitar 1950-an pada sebuah akar pemikiran yang ada di kalangan eksistensialisme yang
sudah berkembang pada abad pertengahan. Adapun beberapa ahli psikologi pada abad
tersebut yaitu Abraham Maslow, Carl Rogers dan Clark Moustakas yang mendirikan sebuah
perkumpulan profesional yang meneliti secara khusus tentang sebuah keunikan manusia
seperti:
a. Diri
b. Ekspresi diri
c. Kesehatan
d. Harapan Manusia
e. Cinta
f. Krativitas
g. Hakikat Manusia
h. Individualitas
Kedatangan psikologi humanistik ini juga muncul berbagai reaksi pada kelompok
psikoanalisis dan behaviorisme yang menyebut sebagai kekuatan ketiga dalam aliran aliran
psikologi. Psikoanalisis adalah sebuah teori yang membahas tentang hakikat dan
perkembangan bentuk kepribadian manusia dari kanak-kanak sampai dewasa dan
behaviorisme adalah ilmu psikologi yang terfokus pada perilaku terhadap asumsi hubungan
stimulus (rangsangan) pada perilaku (behavior) yang berarti manusia berperilaku karena
adanya pengaruh dari lingkungan fisik. Psikoanalisis di anggap sebagai kekuatan yang
pertama di dalam psikologi yang pada awal mulanya datang dari psikoanalisis ala freud yang
berusaha memahami tentang kepribadian manusia yang di kombinasikan pada kesadaran
pikiran guna menghasilkan sebuah kepribadian yang sehat.
Sedangkan kekuatan psikologi yang kedua adalah behaviorisme yang di pelopori oleh ivan
pavlov yang dihasilkan oleh pemikiran frefleks yang terkondisikan. Kelompok behaviorisme
menyakini bahwa semua perilaku manusia di kendalikan oleh sebuah faktor-faktor eksternal
dari lingkungannya. Psikologi humanistik melengkapi aspek-aspek dasar dari kelompok
psikoanalisis dan behavionisme dengan memasukan sebuah aspek positif yang menentukan
seperti cinta, kreativitas, nilai makna, dan pertumbuhan pribadi. Psikologi humanistik juga
dapat di mengerti dari 3 ciri utama yaitu:
a. Memahami sifat manusia
b. Keadaan manusia
c. Tingkah laku manusia
Tujuan psikologi humanistik itu adalah membantu manusia dalam mengekspresikan diri
secara efektif dan merealisasikan potensi secara utuh. Hasilnya dalam pemikiran psikologi
humanistik banyak di manfaatkan dalam kepentingan konseling dan terapi, salah satu
pemikiran psikologi yang paling populer itu cara memfokuskan pada kapasitas manusia agar
dapat mengarahkan diri dalam memahami perkembangan dirinya serta menekankan sikap
tulus, saling menghargai, dan tanpa prasangka dalam membantu individu dalam mengatasi
masalah yang terjadi di kehidupan nyata. Selain dapat memberikan manfaat dalam konseling
dan terapi, psikologi humanistik juga memberikan manfaat dalam dunia pendidikan yang
alternatif di kenal sebagai sebutan pendidikan humanistik. Dalam pendidikan humanistik
berusaha mengembangkan individu melalui pembelajaran nyata tentang pengembangan aspek
emosional, sosial, mental dan keterampilan.
2. TOKOH ALIRAN HUMANISTIK BESERTA TEORINYA
a. Abraham H. Maslow
Adalah salah satu tokoh yang menonjol pada psikologi humanistik. Karya seorang abraham
itu memenuhi sebuah kebutuhan yang berpengaruh pada upaya agar dapat memahami
motivasi manusia. Dari sebagian teori dasar yang penting dalam asumsi di dalam diri manusia
harus adanya dorongan positif untuk tumbuh dalam kekuatan yang melawan atas yang
menghalangi pertumbuhan. Abraham juga berpendapat bahwasanya manusia yang memiliki
kebutuhan yang di mulai dari kebutuhan tertinggi itu kebutuhan jasmani yang paling asasi
sampai dengan kebutuhan yang tinggi itu kebutuhan yang estetis. Dalam hal ini itu kebutuhan
yang dimaksud itu tentang makanan, minuman, tidur, dan sex agar menuntut sekali dapat
dipuaskan. Ketika kebutuhan itu terpuaskan maka akan muncul sebuah kebutuhan keamanan
seperti kebutuhan kesehatan sehingga terhindar dari bahaya dan juga bencana.
Selanjutnya adalah kebutuhan agar memiliki sebuah cinta kasih dalam dorongan agar dapat
memiliki teman dan keluarga, kebutuhan yang menjadi kelompok dan sebagainya. Ketidak
mampuan ini memenuhi kebutuhan yang dapat mendorong seseorang berbuat yang lain untuk
memperoleh pengakuan dan perhatian terhadap seseorang. Apabila seseorang tersebut dapat
memenuhi kebutuhan yang lebih rendah tadi maka dapat di arahkan kepada terpenuhnya
kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan untuk mengembangkan potensi atau bakat yang
lebih cenderung tertentu. Sesudah kebutuhan ini muncul kebutuhan untuk bisa tahu dan
mengerti yakni dorongan agar dapat mencari tahu, memperoleh ilmu dan juga pemahaman.
Abraham berpendapat juga adanya sebuah kebutuhan estetis dalam dorongan keindahan yang
berarti kebutuhan yang teratur, simetris, dan kelengkapan.
Dalam implikasi teori dari abraham bahwa dunia pendidikan sangat penting. Di dalam proses
mengajar misalnya guru yang semestinya memerhatikan teori ini. Apabila seorang guru
menemukan sebuah kesulitan tentang memahami murid yang tidak mengerjakan tugasnya,
mengapa murid merasa gelisah ketikan di dalam kelas, bahkan mengapa murid tidak memiliki
motivasi untuk dapat belajar dari setiap pengajaran. Menurut abraham, bahwasanya seorang
guru tidak bisa menyalahkan muridnya atas sebuah kejadian yang terjadi secara terus-menerus
dan secara langsung. Sebelum memahami barangkali ada sebuah proses yang tidak dapat
terpenuhi untuk memenuhi murid yang berada dibawah kebutuhan untuk tahu dan mengerti
ini. Barangkali dalam hal ini ada beberapa murid yang belum makan pagi, begadang sehingga
tidur tidak cukup, atau ada sebuah masalah pribadi di keluarganya yang membuatnya cemas
atau takut dan lain-lainnya. Abraham membagi kebutuhan-kebutuhan manusia tujuan:
a. Sosiologis.
b. Rasa aman.
c. Memperoleh kasih sayang.
d. Memperoleh penghargaan.
e. Aktualisasi diri.
f. Mengetahui dan mengerti.
g. Estetis.
b. Carl R. Rogers
Rogers adalah seseorang yang ahli juga dalam psikologi humanistik yang pada gagasanya
berpengaruh juga pada pemikiran dan praktek psikologi di semua bidang seperti klinis,
pendidikan, dan lain-lain. Lebih khususnya itu di bidang pendidikan, Rogers mengutarakan
pendapat tentang psinsip-psinsip belajar yang humanistik meliputi hasrat untuk dapat belajar,
belajar yang di maksud adalah inisiatif sendiri dan perubahan. Rogers menyebutkan juga
bahwa teori humanistik dan menolak pesimisme dan putus asa dalam psikoanalisis dan teori
behaviotisme yang memandang bahwa manusia itu seperti robot. Pada teori humanistik
Rogers itu penuh dengan sebuah harapan dan optimisme tentang manusia kerena manusia
mempunyai potensi-potensi untuk dapat maju.
Adapun 2 asumsi dasar teori rogers yaitu:
1) Kecenderungan formatif itu segala hal yang ada di dunia itu tersusun dari hal-hal yang
lebih kecil.
2) Kecenderungan aktualisasi itu sikap manusia untuk bergerak menuju kesempurnaan atau
pemenuhan potensi dirinya. Karena setiap manusia itu mempunyai kekuatan yang kreatif
untuk dapat menyelesaikan masalahnya.
Rogers membedakan dua ciri belajar, yaitu:
1) Belajar berarti proses pembelajaran yang melibatkan aspek pemikiran dan perasaan
peserta didik.
2) Belajar tidak bermakna berarti proses pembelajaran yang melibatkan aspek pemikiran
tanpa melibatkan aspek perasaan peserta didik.
Selanjutnya prinsip-prinsip belajar humanistik menurut Rogers adalah :
a. Manusia mempunyai keinginan alamiah untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu alamiah
terhadap dunianya dan keinginan yang mendalam untuk mengeksplorasi dan asimilasi
pengalaman baru.
b. Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan dengan
kebutuhan siswa.
c. Belajar dapat ditingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar.
d. Belajar secara partisipatif jauh lebih efektif daripada belajar atas pengarahan diri sendiri.
e. Belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi pikiran maupun
perasaan akan lebih baik dan tahan lama.
f. Kebebasan, kreativitas dari kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan dengan
evaluasi diri sendiri.
g. Belajar lancar jika siswa dilibatkan dalam proses belajar.
KESIMPULAN