Psikologi:
Metode, Hubungan Psikologi dengan
Ilmu-Ilmu Lain, Tujuan mempelajari
psikologi dan Sejarah Psikologi.....
2
A. METODE PSIKOLOGI
Metode tertua yang digunakan dalam lapangan psikologi ialah
Spekulasi. Akan tetapi akibat perkembangan ilmu perkembangan
pada umumnya dan psikologi pada khususnya akhirnya metode ini
ditinggalkan dan dirintislah metode baru yang didasarkan atas
pengalaman-pengalaman (Empiris). Pada dasarnya metode
penelitian dapat dibedakan atas 2 bagian besar yaitu Metode
Longitudinal dan Metode Crossectional.
1. Metode Longitudinal
Metode ini merupakan metode penelitian yang
membutuhkan waktu yang relative lama untuk mencapai
suatu hasil penelitian. Dengan metode ini penelitian
dilakukan hari demi hari, bulan demi bulan bahkan mungkin
tahun demi tahun. Karena itu apabila dilihat dari segi
perjalanan penelitisn ini adalah secara vertikal.
2. Metode Cross-sectional
Merupakan suatu metode penelitian yang tidak
membutuhkan waktu yang terlalu lama didalam melakukan
penelitian. Dengan metode ini dalam waktu yang relatif
singkat dapat disimpulkan bahan yang banyak. Jadi kalau
dillihat dari jalannya metode ini merupakan penelitian
Horisontal. Untuk lebih terperinci dapat di kemukakan
metode-metode yang digunakan dalam lapangan psikologi
sebagai berikut:
3
a. Metode Introspeksi
Introspeksi adalah Melihat kedalam (intro = kedalam dan
speksi;spectare = melihat).1 Metode ini merupakan suatu
metode penelitian dengan melihat peristiwa-peristiwa
kedalam dirinya sendiri
b. Metode Introspeksi eksperimental
Metode ini merupakan metode penggabungan dari
introspeksi dengan eksperimen. Dengan jalan eksperimen,
maka sipat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat
diatasi. Pada metode introspeksi murni hanya dari
penelitian yang menjadi objek. Tetapi pada introspeksi
eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang orang
yang dieksperimentasi itu.
c. Metode Ekstropeksi
Artinya Melihat Keluar. Metode ini dimaksudkan untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada
metode introspeksi. Pada metode ekstropeksi subjek
penelitian bukan dirinya sendiri tetapi orang lain. Dengan
demikian diharapkan adanya sipat yang objektif dalam
penelitian itu.
d. Metode Kuesioner
Kuesioner sering pula disebut angket merupakan metode
penelitian dengan menggunakan saftar pertanyaan atau
pernyataan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang
yang menjadi subjek dari penelitian tersebut
1
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010), hlm. 4
4
e. Metode Interview
Merupakan metode penelitian dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan secara lisan.2
f. Metode Biografi
Merupakan metode tulisan tentang kehidupan seseorang
yang merupakan riwayat hidup. Dalam biografi, orang
menguraikan tentang keadaan, sikap-sikap ataupun sifat-
sifat lain mengenai orang yang bersangkutan.
g. Metode Analisis Karya
Merupakan suatu metode penelitian yang dengan
mengadakan analisis dari hasil karya.
h. Metode Klinis
Metode ini mula-mula timbul dalam lapangan klinik untuk
mempelajari keadaan orang orang yang jiwanya terganggu
(abnormal).
i. Metode Testing
Merupakan metode penelitian yang menggunakan soal-
soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas lain yang telah
distandarisasikan.
j. Metode Statistik
Pada umumnya metode ini digunakan untuk mengadakan
penganalisisan terhadap materi atau data yang telah
dikumpulkan dalam suatu penelitian.
2 Ibid, hlm 5- 6
5
5
Op.Cit, M. Ngalim Purwanto, hlm. 8
10
6
Op.Cit, Chalilah Hasan, hlm. 45
11
D. SEJARAH PSIKOLOGI
Sejak zaman Yunani kuno jiwa manusia telah menjadi topic
pembahasan para filosof. Namun psikologi sebagai ilmu yang
berdiri sendiri baru dimulai pada tahun 1879 ketika Wilhelm Wundt
(1832-1920) mendirikan labolatorium psikologi pertama di kota
Leipzing, Jerman.
Sebelum tahun 1879, jiwa dipelajari oleh para ahli filsafat dan
para ahli ilmu Phisiologi, sehingga psikologi dianggap sebagai
bagian dari kedua ilmu tersebut. Para ahli ilmu filsafat kuno seperti
Plato, aristoteles dan Socrates telah memikirkan hakikat jiwa dan
gejala-gejalanya. Filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan adalah
ilmu yang mencari hakikat sesuatu dengan menciptakan
pertanyaan dan jawaban secara terus-menerus sehingga mencapai
pengertian yang hakiki tentang sesuatu. Pada waktu itu belum ada
pembuktian yang empiris dan psikologi masih merupakan bagian
dari filsafat dalam arti murni.
Pada abad pertengahan, psikologi masih merupakan bagian
dari filsafat sehingga objeknya tetap hakikat jiwa dan metodenya
masih menggunakan argumentasi logika. Tokoh- tokohnya antara
lain: Rene Descartes (1596-1650) yang terkenal dengan teori
tentang kesadaran, Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) yang
7
Ibid, hlm 47
12
8
Aliah B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islam, (Jakarta : PT Raja
Grafindo, 2008), hlm.23
13
9
Ibid, hlm. 25-26
14
1. INDENTITAS
Nama Anak : Ody Andriawan
Jenis Kelamin : Laki – laki
Tempat, Tanggal Lahir : Jambi, 23/04/2002
Pendidikan : MTs kelas 9 / Madin kelas 6
Tanggal Observasi : 13 s/d 25 februari 2017
Tempat Observasi : Pon- Pes Bahrul „ulumTrimulya
Jaya Sungai Gelam Muaro Jambi
2. TUJUAN OBSERVASI
Adapun tujuan observasi ini dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui apakah metode-metode psikologi yang
ada, itu ada dalam diri siswa yang berada dalam Pondok
Pesantren
b. Untuk mengetahui seberapa pentingnyadanhubungan
Psikologi dalam diri siswa
c. Untuk memenuhi tugas makalah berbasis Mini Riset
3. METODE OBSERVASI
Dengan mengamati dan mendengar dalam rangka memahami,
mencari jawaban, mencari bukti dari fenomena sosial-keagamaan
(perilaku, kejadian, keadaan, benda, dan simbol-simbul tertentu)
selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang
diobservasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena
15
kelak anak menjadi orang yang berilmu dan beriman. Dan juga
mempunyai kewajiban untuk menyelamatkan anak-anaknya dari
api neraka. Dan perlu diketahui bagi orang tua bahwa
pembentukan kepribadian anaknya tidaklah terjadi dengan begitu
saja, hal itu diperoleh melalui pengamatan yang diolahnya kembali
dengan kapasitas inteligensi yang dimilikinya dan juga perpaduan
interaksi antara beberapa faktor yaitu konstitusi biologi,
psikoedukatif, psikososial dan spiritual. Dan anak akan tumbuh
kembang dengan baik dan memiliki kepribadian yang matang
apabila diasuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang
sehat dan bahagia dan juga dapat berinteraksi dengan baik
pada lingkungan yang menaunginya dan agama juga dapat
memberikan solusi yang tepat, karena didalamnya memberikan
pembelajaran dan arahan, baik keilmuan, moral maupun akhlak
sehingga bisa mengarahkan dan membimbing mereka menuju
akhlakul karimah.keberagamaan merupakan suatu proses
menanamkan kesiapan atau kebiasaan manusia untuk melakukan
kebaikan dan menghindari keburukan, sehingga manusia mampu
memilih jalan yang dapat mengantarkan pada kebaikan dan
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
5. Hasil Wawancara
Pewawancara : Assalamualaikum…
Wali kelas : Waalaikumsalam…..
Pewawancara : Menurut anda apakah penting mengunakan
metode psikologi didalam Mendidik siswa/
santri
18
8. DOKOMENTASI
22
23
10. KESIMPULAN
a. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari gejala kejiwaan.
Psikologi merupakan jiwa dalam pendidikan.Psikologi
Pendidikan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang
pemahaman gejala kejiwaan dalam tingkah laku manusia
untuk kepentingan mendiik atau membina perkembangan
kepribadian manusia.
b. Metode psikologi umum tidak jauh berbeda dengan
psikologi pendidikan yang terbagi menjadi dua yaitu :
1) cara ilmiah yakni riset terprogram terhadap usaha
pendidikan, eksperimen terhadap factorfactor
pertumbuhan dan perkembangan kejiwaan , kuisioner
24
a. Psikologi Abnormal
Psikologi dari manusia yang tidak normal jenis psikologi
abnormal yaitu:
28
b. Psikologi Kelompok
Jenis psikologi kelompok yaitu:
1. Psikologi yang mempelajari kelompok-kelompok sosial
tertentu
2. Psikologi yang mempelajari historis dan ethnologis
1. Psikologi perang
2. Psikologi masa damai
3. Psikologi masa
e. Psikologi Hewan
Yaitu psikologi t\yang mempelajari tingkah laku dan
perilaku kehidupan hewan
f. Parapsikologi
Yaitu psikologi yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan
yang berada diluar psikologi biasa atau psikologi umum.
2. Narasi pengamatan
M. Fikar Nabillah adalah salah satu siswa SDN 03/IX Desa
Senaung kec Jambi Luar Kota kelas V. Selain rajin dalam
segala bentuk kegiatan, ia juga terkenal dalam kerajinan dan
kerapian dalam berpakaian saat jam pelajaran berlangsung.
Setiap kali siswa lain akan melakukan senam pagi, dia
selalu membantu untuk merapikan barisan siswa – siswi
lainnya. Keberanian seorang M. Fikar nabillah ini, menarik
untuk di amatai oleh pengamat tentang pembentukan
karakter kepemimpinan pada peserta didik. Sehingga timbul
pertanyaan, seorang pemimpin di sekolah dapat terbentuk
melalui apa saja?, dan pengamat pun melihat kegiatan –
kegiatan yang dia lakukan di sekolahnya.
33
1 Keberanian
2 Kerapian
3 Kerajinan
4 Sosiologi
a. Keberanian
Keberanian adalah sikap paling utama yang harus di
perhatikan untuk membentuk leader seep pada anak /
peserta didik,yang pastinya keberanian ini adalah
keberanian dalam kebaikan.
b. Kerapian
Selain dengan keberanian, kerapian pun salah satu
penilaian yang tak terlupakan. Jika leader seep tidak
memiliki kerapian pada dirinya, maka pemimpin itu pun
tak dapat menjadi contoh untuk yang di pimpinnya.
c. Kerajianan
Pemimpin yang baik adalahpemimpin yang bisa menjadi
contoh dari kerajianan atau perbuatannya, sehingga
bawahannya bukan merasa takut namun segan akan
kepemimpinannya. Jika hanya takut, bearti bawahannya
hanya takut jika ada pemimpinnya, namun jika segan, di
mana pun pemimpin berada, maka bawahannya pun
akan merasa di awasi oleh pimpinannya.
d. Sosialisasi
Sosialisasi salah satu cara untuk meningkatkan leader
seep dari seseorang, karena dengan adanya sosialisasi
maka kita akan tahu apa yang di butuhkan.
Pengindraan
dan Pengamatan.....
37
a. Melalui Indra
1) Di luar, yang meliputi pengindraan dan pengamatan.
2) Di pusat, yang meliputi tanggapan,ingatan, dan fantasi.
b. Melalui Akal
Membentuk pengertian,pendapat dan keputusan.
1) Pengindraan atau Pendirian
Ialah penyaksian indra kita atas rangsangan yang
merupakan suatu konplek (suatu kesatuan yang
kabur,tidak jelas).
10
Abu Ahmadi, Pisikologi Umum (Jakarta: PT.Rineka Cipta), hlm 65
38
B. Tanggapan
Tanggapan Merupakan hasil , kenangan dari adanya proses
11
pengamtan. Tanggan sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok,
dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, ketika
objek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktu
pengamatan.
Perbedaan antara tanggapan dan pengamatan:
1. Pengamatan terikat pada tempat dan waktu, sedangkan
pada tanggapan tidak terikat pada waktu dan tempat.
11
Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan
(Jakarta:PT.Rineka Cipta), hlm. 90.
39
D. Ingatan (memory)
Ingatan (memory) ialah kekuatan jiwa untuk menerima,
menyimpan, dan mereproduksikan kesan-kesan.Daya ingat anak
akan bersifat tetap jika anak telah mencapai umur ± 4 tahun.12
Cara Penyelidikan Ingatan
1. Metode mempelajari (the learning method)
Metode ini merupakan metode untuk menyelidiki
kemampuan ingatan dengan cara melihat sampai sejauh
mana waktu yang diperlukan atau usaha yang dijalankan
oleh subjek, untuk dapat menguasai materi yang dipelajari
dengan baik, misalnya dapat menimbulkan kembali materi
tersebut tanpa kesalahan.
2. Metode mempelajari kembali (the relearning method)
Metode ini merupakan metode yang berbentuk di mana
subjek disuruh mempelajari kembali materi yang pernah
12
Ibid, hlm. 94.
41
E. Fantasi (Khayalan)
Yang dimaksud dengan fantasi ialah kemampuan jiwa untuk
membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan baru. Dengan
42
Identitas
Nama : Mush'ab Khalish
Usia : 11 Tahun
Jenis kelamin : Laki - Laki
Pekerjaan : Pelajar
Kelas : VI ( Enam)
Berpikir (Thinking)
45
A. Berpikir (Thinking)
Berpikir adalah merupakan aktivitas psikis yang internasional,
dan terjadi apabila seseorang menjumpai problema (masalah) yang
harus dipecahkan. Dengan demikian, dalam berpikir itu seseorang
menghubungkan pengertian satu dengan pengertian lainnya dalam
rangka mendapatkan pemecahan persoalan yang dihadapi.
Para ahli logika, mengemukakan ada tiga fungsi dari berpikir,
yaitu:
1. Membentuk pengertian, dapat diartikan sebagai suatu
perbuatan dalam proses berpikir (dengan memanfaatkan isi
ingatan) bersifat riil, abstrak, dan umum serta mengandung
sifat hakikat.
2. Membentuk pendapat, dapat diartikan sebagai hasil
pekerjaan pikir dalam meletakkan hubungan antara
tanggapan yang satu dengan lainnya, antara pengertian satu
dengan pengertian lainnya, dan dinyatakan dalam suatu
kalimat.
3. Membentuk kesimpulan, dapat diartikan sebagai membentuk
pendapat “baru” berdasarkan atas pendapat-pendapat lain
yang sudah ada.13
B. Intelegensi (kecerdasan)
Kata inteligensi merupakan kata yang cukup sering terdengar
untuk menggambarkan kecerdasan seseorang. Namun, pengertian
kata ini terlihat berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain.
Pengertian inteligensi memberikan bermacam-macam arti bagi
para ahli.
Menurut Piaget mendefinisikan inteligensi sebagai pikiran atau
tindakan adaptif. Selain itu, inteligensi juga dapat didefinisikan
sebagai kemampuan untuk berpikir abstrak dan menyelesaikann
masalah secara efektif.14
14
Aliah B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islami, Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2008, hlm. 151.
47
15
Ibid, hlm 89-93.
48
C. Intuisi
Intuisi ialah pandangan batiniah yang serta merta tembus
mengenai satu peristiwa atau kebenaran, tanpa perurutan pikiran,
16
Agus Suyanto, Psikologi umum, Jakarta: Penerbit Aksara Baru, 1971, hlm. 85.
49
17
Ibid, hlm. 96.
50
a. Pahit
b. Manis
c. Asin
d. Asam
18
Ibid, hlm 96-100.
55
4. Metode Observasi
a. Penelitian langsung dilakukan di lapangan atau
kepada responden (objek observasi)
b. pendekatan kualitatif
karena penelitian ini berorientasi pada fenomena atau
gejala yang bersifat alami. Prosedur penelitian ini
menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari pelaku yang diamati.
5. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli.
b. Sumber Data Sekunder
Merupakan sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data.
No. Uraian 1 2 3 4 5
1.
Berpikir
2.
Inteligensi
3.
Intuisi
4.
Pancaindra
5.
Bertanggung
Jawab
6. Sopan
Keterangan :
GEJALA PERASAAN.....
59
A. Pengertian Perasaan
Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimilki oleh semua
orang,hanya corak dan tingkatannya tidak sama. Perasaan tidak
termasuk gejala mengenal,walaupun demikian sering juga
perasaan berhubungan dengan gejala mengenal. Perasaan adalah
suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami
dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan
peristiwa mengenal dan besifat subjektif.19
Perasaan bisa juga didefinisikan sebagai gejala psikis yang
bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejal-gejala
mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang
dalam berbagai taraf.20 Sementara menurut Prof. Hukstra,
perasaan adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan
dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang 21.
Sehingga pemakalah menyimpulkan, perasaan adalah suatu rasa
yang dialami dengan senang atau tidak senang pada suatu
peristiwa.
Unsur – unsur perasaan itu ialah :
a. Bersikap subjektif daripada gejala mengenal
b. Bersangkut paut dengan gejala mengenal
c. Perasaan dialamai sebagai rasa senang/tidak senang,
yang tingkatnya tidak sama.
19
Abu Hanafi, Psikologi Umum, Jakarta:Rineka Cipta, 2009, hlm.101.
20
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Rajawali, 2009.
21
Purwa Atmaja prawira, Psikologi Umum, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016,
hlm.75
60
22
Sumadi Suyasubrata,Loc.Cit,hlm.67
23
Abu Ahmad,Loc.Cit,hlm.103
61
a. Perasaan presens
Bersangkutan dengan keadaan-keadaan sekarang yang
dihadapi.
b. Perasaan yang menjangkau maju
Merupakan jangkauan kedepan dalam kejadian-kejadian
yang akan datang, jadi masih dalam pengharapan
c. Perasaan yang berhubungan dengan waktu yang lalu atau
melihat kebelakang yang telah terjadi.
Gejala perasaan tidak dapat berdiri sendiri, melainkan
bersangkut-paut dengan gejala-gejala jiwa yang lain, bahkan
perasaan dengan keadaan tubuh tidak dapat dipisahkan. Keadaan
tubuh dapat mempengaruhi perasaan dan ada pula perasaan yang
menimbulkan gerakan tubuh.
Tanggapan-tanggapan tubuh terhadap perasaan dapat terwujud :
a. Mimik
Gerakan roman muka
b. Pantomimik
Gerakan anggota badan orang bisu, tuli terdiri dari gerakan-
gerakan yang termasuk mimic dan pantomimic
c. Gejala pada tubuh
Seperti denyut jantung bertambah cepat dan biasanya muka
menjadi pucat dan sebagainya.
3) Perasaan Keindahan
Perasaan yang timbul bila kalau orang mengamati
sesuatu yang indah atau yang jelek.
4) Perasaan Kemasyarakatan
Perasaan yang timbul dalam hubungan dengan orang
lain
5) Perasaan Harga Diri
Perasaan yang menyertai harga diri seseorang
6) Perasaan Ketuhanan
Perasaan yang berkaitan dengan ketuhanan, perasaan
ini digolongkan pada peristiwa psikis yang palingmulia
dan luhur.
1. Perasaan Jasmaniah
Perasaan ini terbagi 2, yaitu :
a. Perasaan Indriah
Perasaan yang berhubungan dengan perangsangan
terhadap panca indra.
b. Perasaan Vital
Perasaan yang berhubungan dengan keadaan ajsmani
pada umumnya., seperti perasaan – perasaan segar,
letih, sehat, lemah, tak berdaya dan sebagainya.
24
Sumadi Suryabrata,Op.cit,hlm.67-68
64
2. Perasaan Rohaniah
c. Perasaan Intelektual
Perasaan yang bersangkutan dengan kesanggupan
intelek (pikiran) dalam menyelesaikan problem-problem
yang dihadapi.
d. Perassan Kesusilaan
Perasaan tentang baik – buruk.
e. Perasaan Keindahan
Perasaan yang menyertai atau timbul karena seseorang
menghayati sesuatu yang indah atau tidak indah.
f. Perasaan Sosial
Perasaan yang mengikatkan individu dengan sesame
manusia.
g. Perasaan Harga Diri
h. Perasaan Keagamaan
25
Purwa Admaja Prawira,Loc.cit,hlm.81 8 Abu Ahmad,Loc.cit,hlm.108
26
Abu Ahmad,Loc,Cit,hlm.108
66
A. Persiapan Penelitian
Langkah awal dari penelitian ini adalah mengumpulkan
sejumlah bahasan dari buku, web, artikel yang berkaitan dengan
pengaruh musik terhadap perkembangan emosi pada anak.
Sebelum meneliti, peneliti mempersiapkan beberapa alat seperti
alat perekam dan alat tulis. Kemudian peneliti mewawancarai
subjek yang terdapat di sebuah rumah.
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menjalin terlebih dahulu komunikasi dengan
subjek yang akan di teliti. Kemudian peneliti berkunjung ke tempat
yang sudah di sepakati dengan subjek yaitu di sebuah rumah
tempat anak tersebut mendengar musik.Penelitian pada anak yang
berusia 10 tahun dilaksanakan pada tanggal 24 maret 2017.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan
emosi pada anak yang suka mendengarkan musik. Penelitian ini
menggunakan metode interview jadi penelitian ini bersifat alamiah.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitiannya adalah seorang anak wanita.Adapun
data-datanya sebagai berikut:
70
Nama : Nuradila
Umur : 10 Tahun
Tinggi : 120 cm
Berat : 25 kg
Hobi : Mendengarkan musik dan menyanyi
Alamat : Jalan Berbah dalam Kelurahan Eka Jaya
Jambi Selatan
Kedewasaan √
GEJALA KEMAUAN.....
75
A. Pengertian Kemauan
Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia
dan dapat diartikan sebagai kativitas psikis yang mengandung
usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan.
Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada suatu
arah.adapun tujuan kemauan adalah pelaksanaan suatu tujuan
yang harus diartikan dalam suatu hubungan.27
Kemauan juga dapat diartikan sebagai dorongan dari dalam
yang lebih tinggi daripada instink, refleks, automatisme, kebiasaan,
nafsu, keinginan, kecenderungan dan hawa nafsu yang hanya
terdapat pada manusia saja.28
Dalam kehidupan sehari-hari, kemauan dapat disamakan
dengan hasrat atau kehendak. Kehendak ialah suatu fungsi jiwa
untuk dapat mencapai sesuatu. Kehendak ini merupakan kekuatan
dari dalam. Dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik. Dalam
berfungsinya kehendak ini bertautan dengan fikiran dan perasaan.
Gejala kemauan akan diikuti aktivitas yang disebut perbuatan
kemauan. Perbuatan kemauan bukanlah tindakan yang bersifat
kebetula, tetapi merupakan tindakan disengaja dan terarah pada
tercapainya suatu tujuan. Dorongan kemauan menyebabkan
timbulnya perbuatan hati, jiwa tenaga bergerak mencapai suatu
tujuan.
27
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, 2009,(Jakarta : Rineka Cipta)
28
Dwi Prasetia Danarjati, Adi Murtiadi, Ari Ratna Ekawati, Pengantar Psikologi
Umum, 2013, (Yogyakarta : Graha Ilmu)
76
1. Proses Kemauan
a. Proses kemauan menurut Meuman adalah :
1) Adanya motif
2) Saat mempertimbangkan motif-motif
3) Saat memilih
4) Memutuskan
5) Melaksanakan keputusan kemauan
b. Muman membedakan unsur motif-motif: motif dan
perjuangan
1) Motif (motivasi) merupakan sebab atau gambaran
penyebab yang akan menimbulkan tingkah laku, menuju
pada suatu ingatan, gambaran fantasi serta perasaan-
perasaan tertentu.
2) Perjuangan motif merupakan usaha mempertimbangkan
dengan hati nurani dan akal budi kemungkinan akan
dilaksanakannya suatu pilihan yaitu diambil dari
beberapa alternatif/ kemungkinan dari motif-motif tadi.
3) Pada proses penentuan ada penentuan dariseleksi dan
pelaksanaan pilihan itu, yaitu memilih motif yang paling
baik dan paling kuat untuk dilaksanakan segera.
2. Keinginan
Keinginan ialah dorongan nafsu, yang tertuju pada suatu benda
tertentu atau yang konkrit. Kebalikannya ialah kebencian.
Keinginan yang dipraktekan bisa menjadi kebiasaan.
77
3. Hasrat
Hasrat ialah suatu keinginan tertentu yang daoat diulang-ulang.
Paulhan (perancis), menggolongkan hasrat menjadi beberapa
golongan, yaitu:
a) Hasrat Vital, yang mencakup pada: kerakusan,
kesederhanaan, peminum
b) Hasrat Sosial, mencakup pada cari teman dan cari
persatuan
c) Hasrat egoitis, mencakup pada : tamak, kikir, sayang
pada diri, tidak sopan
d) Hasrat yang abstrak, mencakup pada: jujur, insyaf
kewajiban, dan menipu.
4. Kecenderungan
Kecenderungan ialah hasrat yang aktif menyuruh kita agar
lekas bertindak.
5. Hawa Nafsu
Hawa nafsu ialah hasrat yang besar dan kuat yang dapat
menguasai seluruh fungsi jiwa kita.
6. Kemauan
Kemauan ialah kekuatan yang sadar dan hidup atau
menciptakan sesuatu yang berdasarkan perasaan dan fikiran. 29
Proses kemauan untuk sampai kepada tindakan biasanya
melaui beberapa tingkat, ialah:
29
Agus Sujanto, Psikologi Umum (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm.84
78
a. Motif
b. Perjuangan motif
c. Keputusan
d. Perbuatan kemauan
1. Tropisme
Adalah peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak
kesuatu arah tertentu. Gejala tropisme terdapat pada
barang-barang tingkat vegetatif dan animal. Dengan
adanya jenis perangsang yang berbeda maka tropisme
dapat dibedakan menurut jenis perangsangnya, antara lain:
30
Abu Ahmadi, Psikologi Umum (Jakarta : Rineka Cipta, 2009),hlm.114
79
a. Foto-Tropisme (fotos-cahaya)
Yaitu tropisme yang timbul karena adanya perangsang
cahaya menurut arah geraknya, foto tropisme dapat
dibedakan menjadi:
1) Foto-tropisme Positif
2) Foto-tropisme Negatif
b. Helio-Tropisme
Yaitu tropisme yang timbul karena danya perangsang
matahari. Menurut arah geraknya tropisme dapat
dibedakan menjadi:
1) Helio-tropisme Positif
2) Helio-tropisme Negatif31
2. Refleks
Reflek adalah gerak reaksi yang tidak disadari oleh
perangsang. Refleks ini duhubungkan dengan gejala konasi
yang rendah tingkatannya maka refleks hanya boleh dikatakan
gerak refleks, hukum perbuatan refleks.
a. Ciri-ciri gerak refleks
1) Pada gerak refleks terdapat hubungan erat antara
perangsa dan reaksi, yakni terhadap perangsa itu.
2) Gerak refleks berlangsung diluar kesadaran (tidak
disadari)
3) Gerak refleks bersifat mekanis (bergerak dengan
sendirinya) dan tidak mempunyai tujuan tertentu.
31
Op.Cit, hlm.86
80
32
Ibid, 115
33
Ibid, hlm. 117
81
c. Otomatisme
Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak
terselenggara dengan sendirinya disebut automatisme.
Automatisme dibagi menjadi:
82
d. Kebiasaan
Kebiasaan adalah gerak perbuatan yang berjalan dengan
lancar dan seolah-olah berjalan dengan sendirinya.
e. Nafsu
Nafsu adalah dorongan yang terdapat pada manusia dan
memberi kekuatan bertindak untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tertentu.
1) Macam-macam Nafsu
Yaitu :
a) Nafsu Individu
b) Nafsu Sosial
2) Hubungan nafsu dan perasaan
Perasaan yang hebat dapat menimbulkan bergeraknya
suatu nafsu dan sebaliknya kadang bisa manimbulkan
perasaan yang hebat dan adakalanya kemampuan
berfikir dikesampingkan.
3) Nafsu dan Pendidikan.35
35
Dwi Prasetya Danarjati, Adi Murtiadi, Ari Ratn Ekawati, Pengantar Psikologi
Umum (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) hlm. 41
83
f. Keinginan
Keinginan adalah nfsu yang telah mempunyai arah tertentu
dan tujuan tertentu disebut keinginan. Kalau dorongan sudah
menuju arah yang nyata atau konkret dan tertentu, misalnya
disitu akan terjadi dorongankeras dan terarah pada suatu
objek tertentu maka nafsu itu disebut keinginan.
g. Kecenderungan
Kecenderungan adalah keinginan-keinginan yang sering
timbul atau muncul. Kecenderungan dapat dibedakan
menjadi beberapa golongan yaitu :
a. Kecenderungan Vital
b. Kecenderungan perseorangan
c. Kecenderungan sosial
d. Kecenderungan abstrak.36
h. Hawa Nafsu
Hawa nafsu adalah kecenderungan atau keinginan yang
sangat kuat dan mendesak yang sedikit banyak sangat
mempengaruhi jiwa seseorang.
Hawa nafsu dapat dicirikan menjadi:
1) Perasaan sangat terpengaruh dan daya berfikir dapat
dilumpuhkan.
2) Biasanya hawa nafsu disertai timbulnya kekuatan-
kekuatan yang hebat
36
Ibid, hlm.42
84
i. Kemauan
1) Proses kemauan
Dibawah ini dua teori mengenai proses kemauan yaitu:
a) Teori Muman
b) Teori N. Ach (analsis baru)
2) Kebebasan Kemauan
a) Hal-hal yang mempengaruhi kemauan yaitu:
1) Keadaan fisik
2) Keadaan materi
3) Keadaan psikis
4) Keadaan milieu (lingkungan)
5) Keadaan kata hati (consciensia)
b) Kebebasan kemauan
1) Teori Determinisme (menetukan)
Teori ini berpendapat bahwa kebebasan kemauan
tidak mungkin ada, semua kejadian termasuk
kemauan manusia sudah tertentu, dan terjadinya
berdasarkan sebab akibat.
2) Teori In-determinisme
Kaum ini penentang alirab-aliran determenisme,
yang berpendapat:
Manusia tidak hidup berdasarkan hukum-hukum
kautalitas (sebab akibat) tetapi bebas dari
kemauannya.
85
a. Keadaan fisik
b. Keadaan materi
c. Keadaan lingkungan
d. Keadaan kata hati.
86
A. Persiapan Penelitian
Langkah awal dari penelitian ini adalah mengumpulkan
sejumlah bahasan dari buku, artikel, dan web yang berkaitan
dengan kemauan anak dalam membaca Al-Qur‟an terhadap
perkembangan kemauan pada anak. Sebelum meneliti, peneliti
mempersiapkan beberapa alat seperti alat perekam dan alat tulis.
Kemudian peneliti mewawancarai subjek yang terdapat disebuah
Asrama TPA.
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menjalin terlebih dahulu komunikasi dengan
subjek yang akan teliti. Kemudian peneliti berkunjung ketempat
yang sudah disepakati dengan subjek yaitu disebuah Asrama TPA
tempat anak belajar Al-Qur‟an. Penelitian pada anak yang berusia
6 – 10 tahun.
C. Hasil Penelitian
Hasil pengumpulan data dengan metode wawancara. Masalah-
masalah yang berkaitan dengan kemauan anak usia 6-10 tahun
dalam belajar Al-Qur‟an.
Subjek : NH dan TR anak yang berusia 6 – 10 tahun.
Masalah : Tingkat kemauan anak usia 6 – 10 tahun dalam
mempelajari Al-Qur‟an.
87
D. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian dilakukan secara kualitatif deskriptif untuk
mengetahui perkembangan kemauan pada anak yang suka
membaca atau belajar dan mempelajari Al-Qur‟an. Penelitian
ini menggunakan metode interview jadi penelitian ini bersifat
alamiah.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitiannya adalah seorang anak perempuan.
Adapun data-datanya sebagai berikut :
Nama : Nuril Fajriah
Umur : 9 tahun
Tinggi : 125
90
Berat : 27 kg
Hobi : Membaca Al-Qur‟an dan Mendengarkan solawat
Alamat : Desa Lubuk Harjo Kecamatan Bayung Lencir
Kabupaten MUBA
tenaga dan biaya. Dan dalam belajar al-qur‟an tersebut yang paling
penting adalah kemauan anak itu sendiri untuk belajar.
Seberapa besar kemauannya mempelajari Al-qur‟an bisa
menunjang keberhasilan anak itu dalam belajar. Dukungan dan
motivasi orang tua pun juga sangat berpengaruh. Kemauan orang
tua untuk selalu mengingatkan anaknya dalam belajar Al-qur‟an itu
bisa mempengaruhi kemauan anak belajar Al-qur‟an.
92
GEJALA CAMPURAN
PERHATIAN, KELELAHAN
DAN SUGESTI......
93
A. PERHATIAN
Perhatian merupakan reaksi yang berasal dari seseorang
terhadap aktifitas daya konsentrasi fokus terhadap suatu obejek.
Ada beberapa yang mempengaruhi perhatian diantaranya factor
eksternal (benda-benda yang berhubungan dengan individu
stimulus) sedangkan dari factor internal (minat dan keinginan,
perasaan, kebiasaan).
1. Macam-macam perhatian
Terdapat 5 jenis perhatian, yaitu:
1. Perhatian Selektif (Selective Attention)
Perhatian selektif terdapat pada situasi dimana seseorang
memantau beberapa sumber informasi sekaligus.
2. Perhatian Terfokus (Focused Attention)
Perhatian terfokus mengacu pada situasi dimana seseorang
diberikan beberapa input namun harus fokus pada satu infut
saja selama selang waktu tertentu.37
3. Perhatian Terbagi (Divided Attention)
Perhatian terbagi terjadi ketika penerima informasi
diharuskan menerima informasi dari berbagai sumber dan
melakukan beberapa jenis pekerjaan sekaligus.38
4. Perhatian yang terus menerus (Sustained Attention)
Perhatian terus menerus dilakukan penerima informasi yang
harus melihat sinyak atau sumber pada jangka waktu yang
37
Dewi Prasetia Danarjati dkk. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013, hlm. 49-50.
38
Ibid, hlm, 50-51.
94
3. Proses Atensi
Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.
a. Proses otomatis tidak melibatkan kesadaran, misalnya
mengarahkan pandangan pada rangsangan yang menarik
secara kognisi.
95
39
Ibid.hlm,51-52
96
40
Ibid.hlm,53.
97
B. KELELAHAN
1. Sebab-sebab kelelahan
Kelelahan disebabkan karena berlangsungnya aktifitas atau
pekerjaan,baik aktifitas jasmani maupun rohani.
2. Macam-macam kelelahan
a. Kelelahan jasmani: Kekuatan jasmani berkurang,
sehingga tidak dapat melakukan sesuatu dengan
semestinya,maka itu mengalami kelelahan jasmani
b. Kelelahan rohani: Kekuatan jiwa berkurang, sehingga
tidak dapat melakukan pekerjaan psikis dengan
semestinya,maka itu dikatakan mengalami kelelahan
rohani atau kelelahan jiwa.41
41
Ibid.hlm,53-54.
98
b. Teori Biologis
Tokoh: Thorndike, teori ini termasuk teori baru yang
mencari sebab-sebab kelesuan dari hukum-hukum hidup
manusia.
Thorndike menunjukkan 2 peristiwa yang terjadi pada
manusia.Apabila ia bekerja agak lama ,akan terjadi:
a) Pengurangan tenaga pada kita, menyebabkan
timbulnya kelesuan.
b) Perasaan kebosanan.pekerjaan dalam waktu
lama,makin lama menimbulkan perasaan
bosan.Kebosanan berkuranglah perasaan puas
42
Abu Ahmadi.2009.Psikologi Umum.Jakarta:PT.Rineka Cipta.hlm,155.
99
5. Akibat Kelelahan
Konsekuensi kelelahan kerja menurut Randalf Schuler
(1999) antara lain :
100
43
Dewi Prasetia.Op.Cit,hlm.54-56
101
SUGESTI
1. Defenisi sugesti
Sugesti adalah pengaruh atas jiwa atau perbuatan
seseorang,sehingga pikiran,perasaan dan kemauannya
terpengaruh, dan dengan begitu orang mengakui atau
menyakini apa yang dikehendaki dari padanya. Sugesti
adalah pengaruh yang berlangsung terhadap kehidupan
psikis dan segenap perbuatan kita baik perasaan, pikiran
maupun kemauan kita yang dapat menguatkan pikiran.
Inti dari sugesti adalah didesakkan suatu keyakinan
kepada seseorang, yang olehnya diterima mentah-mentah
,tanpa pertimbangan yang dalam. Pihak yang
mempengaruhi yang mendesakkan suatu keyakinan,
pendapat atau anggapan kepada orang lain.45 Pihak yang
dipengaruhi yang didesak untuk menurut dan menerima
pendapat atau tanggapan yang dikenakan kepadanya.
44
Abu Ahmadi. Psikologi Umum.Jakarta:PT.Rineka Cipta, 2009, hlm,156.
45
Dewi Prasetia.Op.Cit, hlm, 56-57.
103
46
Ibid.hlm,57.
104
e) Alat-alat sugesti
Sehububungan dengan cara-cara menyugesti,kita
mengenal alat-alat untuk menanamkan pengaruh
sugesti kepada pihak lain :
1) Mata (pandangan tajam, lemah lembut, dan
sebagainya)
2) Roman muka (manis, kasih sayang, dan
sebagainya)
3) Teladan (tingkah laku yang baik, sopan
santun, kejujuran dan sebagainya)
4) Gambar (gambar majalah-majalah, mingguan,
buku-buku, dan sebagainya)
5) Suara (merdu, sinis, perintah, dan
sebagainya)
6) Warna (dalam reklame, sandiwara)
7) Slogan atau semboyan (dalam pertempuran,
pembangunan,rapat-rapat dan demonstrasi)47
47
Ibid.hlm,58.
105
48
Agus Sujanto.Psikologi Umum.Jakarta:Bumi Asih, 2012, hlm,98-99.
106
1. Identitas
Nama : M.Sulton
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat,tanggal lahir : Jambi,05 Januari 2010
Pendidikan : Kelas 1 Sekolah Alam Alfath Jambi
Tanggal Observasi : 01 Maret - 20 Maret 2017
Tempat Observasi : Sekolah Alam Alfath Jambi
2. Tujuan Observasi
Adapun tujuan observasi ini dilakukan sebagai berikut :
a. Mengetahui seberapa besar pengaruhnya perhatian yang
diberikan orang tua kepada anak
b. Mengetahui stimulus apa saja yang telah orang tua
berikan kepada anak sebelum masuk ke pendidikan
formal (sekolah)
c. Mengetahui seberapa besar pengaruhnya sugesti orang
tua yang diberikan kepada anak
d. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kelelahan
pada anak (objek observasi)
3. Metode Observasi
a. Penelitian langsung dilakukan di lapangan atau kepada
responden (objek observasi)
b. Pendekatan kualitatif
107
4. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media
perantara)
b. Sumber Data Sekunder.
Merupakan sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data.
7. Observasi
Setelah melakukan serangkaian pengamatan dan penelitian,
akhirnya peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal terkait
dengan perkembangan objek observasi
a. Diusia pertumbuhan menjelang masuk ke pendidikan
formal, anak minim stimulus (rangsangan) dan tidak
mendapat banyak rangsangan yang mempengaruihi
kecerdasan berfikirnya (kognitif),sehingga sedikit sekali
ilmu pengetahuan yang anak ketahui.
b. Orang tua kurang mengeksplor minat dan bakat anak.
Anak bermain atau melakukan sesuatu yang
menyenangkan baginya tanpa ada pengarahan dan
motivasi yang memberikan nilai-nilai pengetahuan
sehingga anak menjadi tidak berkembang.
c. Kurangnya komunikasi orang tua dan anak. Anak jarang
diajak bercerita terkait kegiatannya baik di rumah
maupun diluar rumah. Anak menjadi kesulitan untuk
berkomunikasi diluar lingkungan keluarganya karena
tidak memiliki rasa percaya diri yang baik dan tidak
menguasai banyak kosa kata.
d. Waktu yang terbatas. Kesibukan orang tua diluar rumah
membuat anak jarang memiliki quality time bersama
orang tua.
e. Rendahnya semangatbelajar. Anak kurang antusias saat
belajar dan kurangnya rasa ingin tahuterhadap hal-hal
baru serta anak mudah lelah saat belajar karena tidak
terlatih untuk berfikir.
109
BERFIKIR......
111
A. BERFIKIR
1. Pengertian Berfikir
Pikiran adalah gagasan dan proses mental. Berfikir
memungkinkan seseorang untuk mempresentasikan dunia
sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara
efektif sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan. Kata yang
merujuk pada konsep dan proses yang sama diantaranya kognisi,
pemahaman, kesadaran, gagasan dan imajinasi.
Berfikir melibatkan manipulasi otak terhadap informasi, seperti
saat kita membentuk konsep, terlibat dalam pemecahan masalah,
melakukan penalaran, dan membuat keputusan. Berfikir adalah
fungsi kognitif tingkat tinggi dan analisis proses berfikir menjadi
bagian dari psikologi kognitif.
Berfikir merupakan ciri utama bagi manusia untuk
membedakan manusia dengan makhluk lain. Berfikir juga disebut
sebagai proses bekerjanya akal, manusia dapat berfikir karena
manusia berakal. Akal merupakan intinya, sebagai sifat hakikat,
sehingga manusia dapat di jelaskan sebagai makhluk yang
berakal. Akal merupakan salah satu unsur kejiwaan manusia
untuk mencapai keindahan dan kehendak untuk mencapai
kebaikan.
Dengan akal inilah, manusia dapat berfikir untuk mencari
kebenaran hakiki.49
2. Proses Berfikir
a. Pembentukan Pengertian
49 Dwi Prasetia Danarjati dkk, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2013), hlm.60.
112
b. Pembentukan Pendapat
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan
antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat
yang dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat, yang
terdiri dari pokok kalimat atau subyek dan sebutan
atau predikat.
Selanjutnya pendapat dapat dibedakan menjadi 3 macam
yaitu :
1. Pendapat Afirmatif atau positif, yaitu pendapat yang
menyatakan keadaan sesuatu.
2. Pendapat Negatif, yaitu Pendapat yang menidakkan,
yang secara tegas menerangkan tentang tidak
adanya sesuatu sifat pada sesuatu hal.
3. Pendapat Modalitas atau kebarangkalian, yaitu
Pendapat yang menerangkan kebarangkalian,
kemungkinan-kemungkinan sesuatu sifat pada
sesuatu hal.
51 Ibid, hlm.56
114
1. Keputusan induktif
yaitu keputusan yang diambil dari pendapat -
pendapat khusus menuju ke satu pendapat
umum.
2. Keputusan Deduktif
Keputusan Deduktif ditarik dari hal yang umum ke
hal yang khusus, Jadi berlawanan dengan
keputusan induktif.
3. Keputusan Analogis
Keputusan Analogis adalah Keputusan yang
diperoleh dengan jalan membandingkan atau
menyesuaikan dengan pendapat - pendapat
khusus yang telah ada.52
3. Bentuk-Bentuk Berfikir
a. Berpikir dengan pengalaman (routine thinking)
Dalam bentuk berpikir ini kita banyak giat
menghimpun berbagai pengalaman, dari berbagai
pengalaman pemecahan masalah yang kita hadapi.
Kadang-kadang satu pengalaman dapat dipercaya
atau dilengkapi oleh pengalaman-pengalaman yang
lain.
b. Berpikir representatif
Dengan berpikir representatif, kita sangat bergantung
pada ingatan-ingatan dan tanggapan-tanggapan saja.
Tanggapan-tanggapan dan ingatan-ingatan tersebut
52
Ibid, hlm.58
115
c. Berpikir kreatif
Dengan berpikir kreatif, kita dapat menghasilkan
sesuatu yang baru, menghasilkan penemuan-
penemuan baru. Kalau kegiatan berpikir kita untuk
menghasilkan sesuatu dengan menggunakan
metode-metode yang telah dikenal, maka dikatakan
berpikir produktif, bukan kreatif.
d. Berfikir Reproduktif
Dengan berfikir ini, kita tidak menghasilkan sesuatu
yang baru, tetapi hanya sekadar memikirkan kembali
dan mencocokkan dengan sesuatu yang telah
dipikirkan sebelumnya.
e. Berfikir rasional
Untuk menghadapi suatu situasi dan memecahkan
masalah di gunakanlah cara-cara berfikir logis. Untuk
berfikir ini tidak hanya sekedar mengumpulkan
pengalaman, membanding-bandingkan hasil berfikir
yang telah ada, melainkan dengan keaktifan akal kita
memecahkan masalah.53
4. Tingkatan-tingkatan Berfikir
Gejala berfikir tidak berdiri sendiri, dalam aktivitasnya
membutuhkan bantuan dari gejala jiwa yang lain.
Dalam menghadapi masalah-masalah yang sangat
pelik, kadang-kadang kita membutuhkan supaya
persoalan yang kita hadapi menjadi lebih konkret.
Sehubungan dengan ini ada beberapa tingkatan
berfikir :
a. Berfikir Konkret
Dalam tingkatan ini kegiatan berfikir masih
memerlukan situasi-situasi yang nyata/konkret.
Berfikir membutuhkan pengertian sedangkan
pengertian yang di butuhkan pada tingkat ini
adalah pengertian yang konkret.
b. Gejala Skematis
Walaupun pada tingkat ini kita tidak berhadapan
dengan situasi nyata, tetapi dengan pertolongan
coret coret ini dapat memperlihatkan hubungan
persoalan yang satu dengan yang lain.54
B. INTELEGENSI
1. Pengertian Intelegensi
Intelegensi merupakan suatu perbuatan yang disertai dengan
perbuatan dan pengertian.
54
Ibid, hlm.175
117
55
Dwi, Op.Cit, hlm.61
56
Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta : Bumi Aksara, 2012), hlm.66
118
2. Macam-macam Intelegensi
a. Intelegensi terikat dan terbatas
Yaitu intelegensi suatu makhluk yang bekerja dalam
situasi-situasi pada lapangan pengamatan yang
berhubungan langsung drngsn kebutuhan vital yang harus
segera di puaskan.
b. Intelegensi menciptakan dan meniru
1) Intelegensi menciptakan yaitu kesanggupan
menciptakan tujuan-tujuan baru dan mencari alat-alat
yang sesuai guna mencapai tujuan itu.
2) Intelegensi meniru ialah kemampuan menggunakan
dan mengikuti pikiran atau hasil penemuan orang lain,
baik yang dibuat, yang di ucapkan, maupun yang
ditulis.58
57 Ibid, hlm.67
58 Abu, Op.Cit, hlm.181
119
1. Identitas Subjek
Keterangan :
Ilmu-ilmu
Jiwa yang lain.....
123
59
Abu Ahmadi, Psikologi Umum (Jakarta,Rineka Cipta,2009) hlm.212
60
Ibid, hlm.213
125
61
Abu Ahmadi, Psikologi Umum (Jakarta, Rineka Cipta, 2009) hlm.215
62
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta, Rajawali Pers, 2014) hlm.320
126
63
Op.Cit, Abu Ahmadi, hlm.229
127
64
Ibid, hlm.232
128
E. Ilmu Watak
Karakterologi, adalah istilah belanda, berasal dari kata karakter,
yang berarti watak logis, yang berarti ilmu. Jadi karakterologi dapat
kita indonesiakan menjadi ilmu watak.
kata karakter juga berasal dari kata yunani: charas sein yang
berarti [mula mula] coretan atau goresan .kemudian berarti stempel
atau gambaran yang di tinggalkan oleh stempel itu . jadi di sini kita
menganggap bahwa tingkah laku manusia adalah pencerminan dari
seluruh pribadinya, dan secara sepintas, itulah watak manusia itu,
ilmu itu telah lama sekali dikenal oleh manusia.
Seiring kita lihat perbedaan prinsp yang sering dikacaukan yaitu
tentang : Konsitusi jasmani dan Tempramen dan watak. Karena itu,
dalam menggolongkan (mentype) nanti juga atas golongan ini. Jadi
tipe-tipe manusia menurut konstitusi jasmanina, menurut
tempramennya, dan menurut wataknya.
Tentang tipe-tipe manusia dapat disebutkan sebagai berikut ,
menurut :
2. Menurut Gall
Ia mentipe manusia bahwa orang yang bertengkorak besar
biasanya pandai, karna orang itu memiliki otak yang besar
pula.
3. Menurut Galenus
Galenus membagi atas dasar campuran dari zat cair yang
terdapat pada tubuh manusia. Menurut galenus, didalam
tubnuh manusia terdapat darah, lendir, empedu kuning,
empedu hitam, bakat, pendidikan, pengalaman, alam sekitar.
130
A. Identitas Subjek
WAWANCARA
HASIL OBSERVASI
SEBELUM UJIAN NASIONAL BERLANGSUNG
KEPRIBADIAN
NO ANAK 5 4 3 2 1 KET
1 Baik √
2 Kedewasaan √
3 Ketaatan √
Beribadah
4 Rajin √
5 Ramah √
6 Santun √
7 Semangat √
HASIL OBSERVASI
MENJELANG UJIAN NASIONAL BERLANGSUNG
KEPRIBADIAN
NO ANAK 5 4 3 2 1 KET
1 Baik √
2 Kedewasaan √
3 Ketaatan √
Beribadah
4 Rajin √
5 Ramah √
6 Santun √
7 Semangat √
134
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu>Psikologi_sosial.html