Anda di halaman 1dari 22

Nama : Fahmi Nouval Dzulfikri

Npm : 20161510069
Mata Kuliah : Pengantar Psikologi

RANGKUMAN PENGANTAR PSIKOLOGI


APA ITU PSIKOLOGI
• Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Psyche” yang artinya jiwa dan “Logos” yang artinya
ilmu pengetahuan.
• istilah psikologi sebagai ilmu jiwa tidak digunakan lagi sejak tahun 1878 (yang dipelopori oleh
J.B.Watson) dan para pakar psikologi sepakat bahwa berdirinya ilmu psikologi modern saat
Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di Universitas Leipzig, Jerman pada
tahun 1879.
• Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan binatang termasuk
penerapannya dalam menangani masalah-masalah manusia (Morgan, 1983 : 4)
• Psikologi merupakan suatu kajian ilmiah mengenai tingkah laku dan proses-proses mental
(Feldman, 2000 : 10). Dalam hal ini, tingkah laku tidak dipandang sebagai apa yang dilakukan
oleh individu saja, melainkan juga apa yang dipikirkan, dirasakan, dipersepsi, dipahami, diingat
serta aktivitas-aktivitas psikologis lainnya.
Dapat dicapai melalui tiga hal :
By Study
• Harus menguasai berbagai konsep dalam psikologi untuk membantu memahami perilaku
individu. Contoh : konsep perkembangan, kepribadian, abnormalitas atau normalitas dan
sebagainya.
By Practice
• Setelah konsep dikuasai, harus ada kesempatan untuk menerapkannya langsung (dipraktekan)
By Special Experience
• Untuk meningkatkan skill yang dimiliki. Misal; saat menemukan kasus-kasus spesifik ketika
praktek dilapangan.
1. Bersifat Empiris
• Tidak berdasarkan intuisi atau pendapat semata-mata.
• Fakta dikumpulkan berdasarkan hasil penelitian dan bisa dibuktikan
• kebenarannya (pengambilan data mengikuti langkah-langkah dalam metode ilmiah)
2. Harus Sistematis
Data hasil penelitian diringkas menjadi sejumlah prinsip; bisa melalui klasifikasi, membuat susunan atau
hubungan antara gejala-gejala yang diteliti secara tertib dan ekonomis. (bersifat induktif dan deduktif)
3. Mampu melakukan pengukuran
Dalam psikologi digunakan berbagai alat tes
4. Harus memiliki definisi terhadap istilah-istilah yang digunakan.
Misalnya definisi tentang emosi, motivasi, berfikir, dan sebagainya.
1. Pendekatan Neurobiologis
Menekankan bahwa semua proses psikologis digambarkan sebagai kegiatan otak dan sistem syaraf
2. Pendekatan Behavioral
• Proses psikologis yang dialami individu dilihat berdasarkan tingkah laku yang nampak dan dapat
diobservasi
• Perilaku dipengaruhi oleh reinforcement (ganjaran-hukuman)
• Disebut juga psikologi S – R
• Tokoh : J.B. Watson, B.F. Skinner
3. Pendekatan Kognitif
• Berkembang sebagai reaksi terhadap psikologi S – R
• Manusia tidak hanya merupakan reseptor yang pasif terhadap stimuli, pikiran manusia secara
aktif memproses informasi yang diterima, mengubahnya menjadi tanda-tanda yang digunakan
dalam otak dan memproduksinya jika dibutuhkan.
• Perilaku itu muncul sebagai hasil dari pemrosesan informasi.
4. Pendekatan Psikoanalisa
• Asumsi dasar teorinya : “banyak perilaku manusia yang dipengaruhi oleh naluri (instink) bawaan
yang sebagian besar tidak disadari.
• Perilaku tidak sadar itu bisa berupa pikiran-pikiran, rasa takut, dan keinginan-keinginan yang
tidak disadari oleh individu namun sangat mempengaruhi tingkah lakunya.
• Impuls-impuls tidak sadar itu dapat mewujudkan dirinya dalam bentuk mimpi, salah ucap (split of
the tongue), gejala-gejala neurotis dan sebagainya.
• Pendangan terhadap alam manusia pada dasarnya “negatif”. Manusia pada dasarnya didorong
oleh naluri dasar yang sama seperti hewan (yaitu naluri seks dan agresi)
5. Pendekatan Humanistik
• Dasar asumsinya : manusia bebas memilih dan menentukan tindakan-tindakan yang akan
dilakukannya.
• Kekuatan motivasional individu yang utama terletak pada kecenderungan ke arah
“pengembangan” dan “aktualisasi diri”.
• Memandang manusia dengan lebih optimis; “pada dasarnya semua manusia dilahirkan baik”.
6. Pendekatan Transpersonal
• Dasar pemikirannya bermula dari pendapat Maslow :
Pengalaman keagamaan adalah peak experience, plateu dan merupakan kekayaan alamiah manusia yang
tertinggi.

METODE-METODE PSIKOLOGI
 Metode (Yunani: methodos) adalah cara atau jalan (Hassan, 1971 : 7-8).
 Dalam konteks ilmiah, metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja untuk memahami
objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
 Metodik (yaitu kumpulan metode) merupakan jalan atau cara yang nantinya akan ditempuh guna
lebih mendalam objek studi.
 Ilmu Pengetahuan Alam
Orang meneliti objeknya secara murni ilmiah dimana pada peristiwa ilmu alam terdapat unsur-
unsur kemantapan, konstansi, dan konsistensi.
 Ilmu Pengetahuan Psikologis
Psikologi berusaha mempelajari diri manusia bukan sebagai “objek” murni, tetapi meninjau
manusia dalam kemanusiannya dimana manusia dipelajari sebagai subjek yang aktif dan mempunyai
sifat-sifat tertentu.
Psikologi, sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, telah menggunakan metode-metode ilmiah
dalam mengumpulkan data dan informasinya. Metode ilmiah adalah “suatu cara kerja yang mengikuti
prosedur ilmiah untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan suatu ilmu pengetahuan” (Effendi
& Praja, 1993: 9).
Suatu metode bersifat ilmiah, antara lain, memiliki ciri-ciri :
1. Objektif, artinya dapat memberikan data atau informasi yang benar, sesuai dengan keadaan objek
yang sesungguhnya.
2. Adekuat, artinya memadai, sesuai dengan masalah dan tujuannya.
3. Reliable, artinya, dapat dipercaya, memberikan informasi yang tepat dan tepat.
4. Valid, artinya dapat dipercaya (sahih), sesuai dengan objeknya (kenyataannya)
5. Sistematis, artinya memberikan data/informasi yang tersususn baik, sehingga memudahkan
penarikan kesimpulan; dan
6. Akurat, artinya memberikan data/informasi dengan teliti
METODE PSIKOLOGI
 Metode eksperimental merupakan observasi atau pengamatan thd suatu kejadian atau gejala yg
berlangsung di bawah kondisi atau syarat tertentu.
 Dalam psikologi, metode eksperimental bermaksud menyelidiki pengaruh kondisi ttt thd tingkah
laku individu.
 Dapat dilakukan di dalam maupun di luar laboratorium
 Setelah merumuskan hipotesis :
1. Mengubah variabel yang dihipotesiskan akan mempunyai efek
2. Menjaga kondisi lain tetap konstan
3. Mencari akibat dari perubahan tadi pada tingkah laku
 Variabel
suatu peristiwa atau kondisi yang dapat mempunyai nilai berbeda.
 Ada dua macam :
1. Variabel Independen
Suatu kondisi yang ditentukan atau dipilih guna melihat pengaruhnya pada tingkah laku
2. Variabel Dependen
Perubahan tingkah laku setelah treatment diberikan
 Observasi adalah proses sistematis dalam mengambil dan mencatat tingkah laku (Cartwright &
Cartwright, 1984)
 Menurut definisi lain, observasi merupakan suatu aktivitas mengamati tingkah laku individu,
yang dilanjutkan dengan mencatat hal-hal yang dianggap penting sebagai penunjang informasi
tentang individu khususnya informasi situasi sekarang. (Elmira, 1986)
 Dalam melakukan observasi terhadap perilaku yang terjadi secara alami, terdapat resiko
munculnya penafsiran atau penilaian (judgement) dibanding deskripsi objektif.
 Seorang observer harus terlatih untuk mengamati dan mencatat secara akurat untuk menghindari
masuknya bias pribadi.
 Ada dua macam :
1. Participant Observation
2. Non Participant Observation
Survai adalah suatu metode yang bertujuan mengumpulkan sejumlah besar variable mengenai sejumlah
besar individu melalui alat pengukur wawancara (Vrendenbregt,1981:44).
Definisi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
 Individu adalah satuan penelitian
data dikumpulkan melalui individu dengan tujuan agar melalui generalisasi, kita dapat menarik
kesimpulan mengenai suatu kelompok masyarakat.
 Variabel yang dikumpulkan dalam metode survai pada prinsipnya tidak terhingga banyaknya,
mulai dari variable seperti latar belakang responden berupa jenis kelamin, umur, agama,
pekerjaan, suku bangsa, dan sebagainya.
 Alat pengukur yang dipakai adalah wawancara berupa daftar pertanyaan yang berbentuk suatu
schedule atau suatu kuesioner, yang biasanya sangat berstruktur.
 Masalah-masalah yang sulit dipelajari dengan observasi langsung dapat dikaji melalui
penggunaan kuesioner atau interview
 Dalam hal pengukuran sama dengan metode eksperimental, akan tetapi variabel independen tidak
dapat sepenuhnya dimanipulasi karena telah ada dalam kondisi lingkungan.
 Peneliti hanya melakukan pengkajian secara sangat sistematis terhadap kondisi yang ditemukan,
sehingga sering disebut metode observasi yang sistematis.

METODE KORELASIONAL
Metode korelasional digunakan untuk meneliti hubungan diantara berbagai variable (Rakhmat, 1984:43;
Usman & Akbar, 1996:5)
Contoh :
 Studi yang mempelajari saling hubungan antara skor kepemimpinan dengan prestasi kerja.
 Studi secara analisis faktor mengenai tes kepribadian
 Studi untuk meramalkan keberhasilan kepemimpinan berdasarkan tes bakat.
METODE STUDI KASUS
 Merekonstruksikan biografi seseorang sesuai dengan peristiwa-peristiwa dan rekaman-rekaman
yang diingatnya.
 Pada saat individu mengalami masalah, penting untuk memahami masa lalunya guna
membandingkan dengan tingkah laku saat ini.
 Penggunaan metode ini dapat mengakibatkan distorsi kejadian-kejadian atau kesalahan-
kesalahan.
 Metode ini dapat pula didasarkan pada studi longitudinal, yaitu mengikuti seorang individu atau
kelompok individu melalui kurun waktu yang panjang, disertai pengukuran-pengukuran secara
periodik.
 Keuntungan :
tidak tergantung pada ingatan terhadap apa yang diinterview belakangan.
 Kerugian :
harus mengumpulkan data yang banyak dari sejumlah besar individu dan berharap beberapa data
menunjukkan ciri-ciri yang dikehendaki.
DASAR BIOLOGIS TINGKAH LAKU
SISTEM SARAF
• Sistem saraf pusat mencakup semua neuron di otak dan medulla spinalis (sumsum tulang
belakang)
• Sistem saraf tepi (perifer) terdiri dari saraf yang menghubungkan otak dan medulla spinalis
dengan bagian tubuh lainnya yang memungkinkan otak melakukan aktivitas pengendalian

PADA SISTEM SARAF SOMATIK


• Saraf sensorik mengirimkan informasi tentang stimulus eksternal dari kulit, otot, dan sendi ke
SSP sehingga kita menyadari rasa nyeri, tekanan serta variasi temperatur
• Saraf motorik membawa impuls dari SSP ke otot-otot tubuh untuk memulai gerakan (kontraksi)
otot, yang mencakup gerakan volunter (disadari) maupun penyesuaian involunter dalam postur
dan keseimbangan tubuh.
PADA SISTEM SARAF OTONOMIK
Saraf berjalan menuju dan dari organ internal sambil meregulasi proses tertentu seperti pernafasan,
kecepatan denyut jantung, dan pencernaan
Sistem saraf otonomik ini juga memiliki peran penting dalam emosi
• Sistem saraf simpatetis
berperan dominan dalam keadaan-keadaan
darurat
• Sistem saraf parasimpatetis
berperan dalam pertumbuhan proses-proses
tubuh
Kedua sistem saraf ini menganut prinsip kerja dominasi

SISTEM HORMONAL
• Sistem endokrin dibangun oleh kelenjar yang terletak di berbagai bagian tubuh tanpa ada
hubungan satu sama lain kecuali melalui sistem sirkulasi
• Sistem endokrin dikontrol oleh sistem saraf dan menghasilkan substansi kimia khusus yang
dikenal dengan HORMON
• Hormon tersebut dimasukkan pada aliran darah dan didistribusikan pada sel, termasuk sistem
saraf yang mempengaruhi pertumbuhan, metabolisme, reproduksi dan diferensiasi.
• Hormon memberi efek pada setiap fase kehidupan manusia dari periode fatal sampai mati
MACAM – MACAM KELENJAR
KELENJAR PITUITARY
• Secara fisiologis terbagi 2, yaitu :
1. Hipofise Anterior (Adenohipofise)
2. Hipofise Posterior (Neurohipofise)
• Letaknya tepat dibawah hipothalamus, dengan demikian sistem endokrin berada dibawah
pengaruh hipothalamus, dengan kata lain dibawah pengendalian pusat-pusat otak melalui
hipothalamus
• Disebut juga Master Gland karena menghasilkan jumlah terbanyak hormon yang berbeda dan
mengendalikan sekresi kelenjar endokrin lain
KELENJAR TIROID
• Terletak di bagian leher depan (disebut kelenjar gondok)
• Berfungsi mengatur metabolisme tubuh; meningkatkan aktivitas metabolisme sebagian besar
jaringan tubuh (kecuali: otak, retina, limpa, testes dan paru-paru)
• Pembentukan dan sekresi hormon tiroid diatur dan dipengaruhi oleh Hipofise Anterior dengan
TSH (Thyrotropic Hormone) dan sintesanya sangat dipengaruhi adanya ion iodium
KELENJAR ADRENALIN
• Terletak diatas ginjal
• Terdiri atas bagian luar (Korteks adrenal) dan bagian dalam (medulla adrenal)
• Memiliki peran penting dalam menentukan mood, tingkat energi, dan kemampuan menghadapi
stress
• Medulla Adrenal mensekresi hormon epinefrin dan nonepinefrin
• Medulla adrenal secara fungsional berhubungan dengan sistem saraf simpatis, untuk
mempersiapkan organisme menghadapi situasi darurat
• Epinefrin, misalnya mempengaruhi otot polos dan kelenjar keringat sehingga menyebabkan
kontraksi pembuluh darah di lambung dan usus dan membuat jantung berdenyut lebih cepat
• Nonepinefrin, jika mencapai hipofesis dalam perjalanan melalui aliran darah, akan menstimulasi
kelenjar tersebut untuk melepaskan hormon yang beraksi di lapisan luar menstimulasi hati untuk
meningkatkan kadar gula darah sehingga tubuh memiliki energi untuk bertindak secara cepat

KELENJAR GONADS
• Hormon testosteron (pada pria)
Fungsi umum: membedakan sifat maskulinitas
tubuh
• Hormon estrogen dan hormon progesteron

MACAM – MACAM OTAK


CEREBELLUM
• Terletak di belakang batang otak dan sedikit diatas medulla
• Berfungsi mengatur koordinasi pergerakan yang halus
Kerusakan pada cerebellum :
• Gerakan yang menyentak atau lambat
• Gerakan tidak terkoordinasi
• Tremor
• Tidak mampu melakukan gerakan ritmis yang cepat

RETICULAR FORMATION
Fungsi
• Mengendalikan tingkat kesadaran
• Mengatur kemampuan untuk memusatkan perhatian pada stimulus tertentu semua reseptor indra
memiliki serabut saraf yang terhubung ke Reticular formation. Jadi sistem ini beraksi sebagai
filter yang memungkinkan sebagian pesan sensorik masuk ke cerebral cortex dan sebagian
lainnya dihambat, tingkat kesadaran kita dipengaruhi oleh proses filter dalam Reticular formation
THALAMUS
• Terletak tepat di atas batang otak di dalam hemisfer serebral
• Tersusun dari dua kelompok nukleus sel saraf yang berbentuk telur
• Salah satunya berfungsi sebagai stasiun relay dan mengarahkan informasi yang masuk ke
cerebrum dari reseptor indra
• Bagian lain berperan penting dalam mengendalikan tidur dan terjaga

HYPOTHALAMUS
• Terletak tepat dibawah thalamus, Fungsi :
 Mengendalikan aktivitas endokrin (karena letaknya tepat diatas kelenjar hipofisis)
 Mempertahankan homeostasis
 Berperan penting dalam emosi dan respon terhadap situasi stress
 Berperan dalam mengatur perilaku seksual

SISTEM LIMBIK
Berfungsi mengatur emosi dan juga berperan penting dalam proses memori serta berpikir.
3 bagian :
• Amigdala
• Hippocampus
• Nuklei Septum

CEREBRAL CORTEX
• Merupakan lapisan paling luar dari cerebrum atau Hemisfer Serebral.
• Terdiri dari dua belahan, yaitu hemisfer kanan dan hemisfer kiri
• Masing-masing belahan hemisfer terdiri dari 4 area :
 Frontal lobe
 Parietal lobe
 Temporal lobe
 Occipital lobe

• Temporal lobe
terdiri atas auditory area, menerima serabut saraf dari cochlea dan auditory association area,
bertanggung jawab dalam fungsi bahasa dan penyimpanan memori dan pengalaman visual dan auditori.
• Occipital lobe
terdiri atas visual area, menerima serat-serat yang berhubungan dengan retina dan visual association
area, menginterpretasi pengalaman visual ( persepsi visual)
Setiap bagian dalam cerebral cortex saling berhubungan, baik antar lobus dalam satu hemisfer maupun
antar hemisfer

GENETIKA
• Pada masa konsepsi pertemuan antara sel sperma dengan sel telur akan membentuk zigot
• Bagian terpenting dari zigot adalah inti, karena mengandung bahan genetik yang terdiri atas
kromosom dan gen yang akan memindahkan ciri-ciri pembawaan dari orang tua kepada anaknya
Kromosom
• Kromosom terdapat pada inti setiap sel dalam tubuh manusia.
• Hanya kromosom dalam sperma, sel telur dan zigot yang mempunyai peran pembawaan
• Manusia memiliki 23 pasang kromosom.salah satu pasang disebut kromosom jenis kelamin dan
sisanya disebut otosom (autosomes) yaitu pembawa gen yang menentukan struktur dan tingkah
laku yang tidak berkaitan dengan jenis kelamin
Gen
• Gen dibawa dalam kromosom dan merupakan unit terkecil bahan sifat keturunan
• Terdiri dari DNA yang diselimuti dan diikat oleh protein
• Memiliki dua atribut penting yaitu sifat dominan dan sifat resesif
• Berfungsi menumbuhkan serta mengatur berbagai jenis karakter dalam tubuh, baik karakter fisik
maupun karakter psikis
TINGKAH LAKU
• Taksis
Kecenderungan pembawaan untuk mengarahkan tubuh kearah stimulus tertentu
• Refleks
Suatu respon motorik yang involunter yang timbul sebagai akibat adanya rangsangan sensorik
Tingkah laku naluriah:
• Harus merupakan ciri suatu spesies (ditentukan secara genetis)
• Harus timbul sempurna tanpa ada latihan sebelumnya
• Harus konstan bentuknya
• Harus tetap berjalan untuk waktu tertentu meskupun kondisi stimulus yang mencetuskannya
sudah tidak ada

SENSASI
Sensasi adalah proses/pengalaman elementer yang timbul apabila satu perangsang merangsang atau
membangkitkan satu reseptor.
( Chaplin, 1975 )
Sensasi adalah pengalaman dasar yang ditimbulkan oleh stimulus sederhana (Matlin)
Sensasi adalah pengalaman yang ditimbulkan oleh stimulus sederhana. Secara biologis, proses sensorik
adalah proses yang terkait dengan panca indra dan tingkat tepi sistem saraf
( Atkinson, dkk. )
PROSES SENSORIK
 Energi fisik untuk setiap Indra :
Energi cahaya : penglihatan
Energi mekanis : pendengaran dan sentuhan
Energi kimia : penciuman dan pengecapan
 Energi fisik diubah (ditranslasi) kedalam aktivitas sistem syaraf selama proses transduksi
 Sel reseptor merupakan jenis sel saraf atau neuron khusus jika teraktivasi akan mengeluarkan
sinyal listrik ke neuron penghubung. Sel reseptor inilah yang bertugas mengubah energi fisik
menjadi energi listrik (receptor potential)
 Potensi reseptor itu kemudian menggerakkan impuls (generator potential)
 Impuls-impuls yang dihasilkan kemudian disalurkan ke sistem syaraf pusat ( nerve impuls)
 Didalam sistem syaraf pusat (nerve impuls) terbentuk satu pola yang menjadi dasar dari sensorik
kita
 Pola-pola dihubungkan dengan kejadian yang sesuai dengan keadaan lingkungan (sensasi)

MACAM – MACAM INDERA


Panca Indera
1. Kinestesis (indera yg terdapat pd otot, tulang dan sendi. Membantu koordinasi sikap tubuh
2. Indera peraba (terdapat pada kulit)
3. Indera pengecap dan pembau (terdapat di lidah)
4. Indera pendengar
5. Indera penglihat (terdapat pada retina)

INDERA PENGLIHATAN
 Pengalaman melihat dapat terjadi melalui stimulasi
 Tekanan pada bola mata atau stimulasi elektrik pada daerah otak tertentu yang akan
menghasilkan cahaya
 Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. ( Hilgard. Atkinson, CT. Morgan : 86 )
 Gelombang elektromagnetik bergerak dari yang terpendek 10-14 m sampai dengan yang
terpanjang 108 ( C.T. Morgan, 1987:87)
 Gelombang elektronik yang dapat dilihat oleh manusia disebut Visible Spectrum. Istilah lainnya
adalah “sinar”
 Dalam spektrum gelombang elektromagnetik letaknya antara sinar ultraviolet (10-8) dengan ultra
merah (10-6)

INDERA PENDENGARAN
 Stimulus fisik : gelombang suara
 Suara berasal dari pergerakan atau vibrasi (getaran) suatu benda
 Tekanan suara mempunyai intensitas yang berbeda-beda
 Intensitas menunjukkan seberapa besar tekanan gelombang itu berubah
 Intensitas suara diukur dengan satuan decibel

INDERA PENCIUMAN
 Penciuman memiliki peran dalam memainkan suatu tingkah laku
 Penciuman juga dapat menjadi penyebab utama munculnya tingkah laku tertentu dan mulainya
rangka pikiran.
 Penciuman dapat menilai sesuatu yang menyenangkan atau tidak menyenangkan.
contoh:
bau yang enak menyenangkan
bau yang tidak enak tidak menyenangkan
 Penciuman juga dapat memunculkan ingatan terhadap masa lalu

INDERA PENGECAPAN
Stimulus : Substansi yang larut dalam saliva, yang merupakan cairan mirip air garam.
Terdapat empat simpul pengecap.
• Manis di ujung lidah paling kurang peka
• Asin di ujung lidah paling kurang peka
• Asem di samping lidah
• Pahit di ujung lidah bagian dalam yang paling peka di pertengahan lidah terdapat daerah yang
tidak sensitif terhadap pengecapan reseptor pada pengecap adalah tunas-tunas pengecap (taste
bunds) letaknya ada di 4 tempat
- di langit-langit mulut lunak
- Di tenggorokan (pharynx)
- Di jakun (larynx)
- Di lidah (paling banyak dan paling peka)

INDERA TUBUH
Kinestetis
 Sensasi tentang posisi dan pergerakan kepala dan anggota gerak relatif terhadap batang tubuh
 Reseptor terletak di otot, tendon, sendi dan kulit
 Sensasi tentang orientasi tubuh berkaitan dengan gravitasi serta pergerakan tubuh didalam ruang,
baik linear (pergerakan dalam garis lurus) maupun angular (pergerakan tubuh atau bagian tubuh
saat berotasi didalam ruang)

PRESEPSI
 Cara individu melihat dunia; mendengar, merasakan, mengecap, atau membaui. Dengan kata lain,
persepsi dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang dialami individu (Morgan)
 Merupakan proses pendeteksian dan penginterpretasian stimulus sensorik, cara kita
menginterpretasikan pesan-pesan sensorik (Solso, 1995)
 Suatu proses yang menggunakan pengetahuan masa lalu untuk memperoleh interpretasi dari
stimulus yang berasal dari masukan sensorik kita (Matlin, 1994)
 Persepsi adalah proses dimana kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam
lingkungan (Hilgard dan Atkinson, 1983)

SELEKSI
 Pada tahap ini tidak semua stimulus yang masuk akan diterima dan diolah, tetapi ada sebagian
yang ditahan sehingga baru bisa masuk kemudian. (Treisman, 1967- Lindsay & Norman, 1977)
 Filtering (Penyaringan)

ATENSI
Merupakan istilah yang diberikan untuk proses perseptual dengan memilih stimulus untuk
dimasukkan ke dalam pengalaman sadar
 Pemusatan pengamatan yang menyebabkan meningkatnya kesadaran terhadap lingkup stimulus
yang terbatas ( Hilgard, 1983)
 Pemusatan pada aspek- tertentu dari pengalaman yang sedang terjadi & tidak menghiraukan yang
lain ( Morgan, 1981 )
PRESEPSI BENTUK
 (memberi bentuk tapi ia bukan bentuk)
 Kontur merupakan bentukan yang dengan kecerahan warna/warna dari latar (background)
 Jika kita melihat serangkaian warna yang tersusun secara graduad, hitam pekat, hitam, hitam
pudar, abu-abu gelap, abu-abu terang, putih kusam, putih dst. ( ini tidak termasuk kontur, meski
terdapat perbedaan kecerahan pada warna-warna tersebut)
 Kontur itu terjadi bila antar bagian yang gelap dan bagian yang terang itu dilihat dalam dua
bagian, sehingga kita bisa mempersepsi kontur.
 Kontur memberi bentuk terhadap objek dalam dunia penglihatan kita, karena menandai objek
yang satu dengan yang lainnya dari latar yang umum.
 Dalam kontur, kita akan kesulitan membedakan objek dengan background
 Kontur itu memberi bentuk terhadap suatu kondisi sehingga kontur itu tidak identik dengan
bentuk.

ORGANISASI PRESEPSI
 Dipengaruhi oleh “prinsip Gestalt”
 Pemahaman secara keseluruhan mempengaruhi penghayatan setiap bagian ( Hilgard dan
Atkinson)
 Organisasi persepsi dapat menjelaskan sebagian dari proses persepsi manusia yang kompleks
seperti melalui keseragaman bentuk atau objek
 “Saat kita melihat objek, bukan semata-mata objek itu saja, melainkan karena adanya proses
pengelompokkan dalam persepsi kita.
 Misalnya : Kita tidak akan melihat wajah penyiar TV, mobil, pohon, buku dsb. Bila tidak saling
hubungan antara stimulus – stimulus yang kita sensasi seperti : garis, titik, lengkungan dsb.

Jenis-jenis perilaku individu


Pengertian Perilaku manusia adalah berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia, sedangkan
dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia. Dengan demikian,
perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabila ada
penyesuaian diri yang harus diselaraskan peran manusia sebagai makhluk individu, sosial dan
berketuhanan.
 
a) perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan saraf,
b) perilaku tak sadar, perilaku yang spontan atau instingtif,
c) perilaku tampak dan tidak tampak,
d) perilaku sederhana dan kompleks,
e) perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor

PERILAKU SADAR
Perilaku sadar, merupakan perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan saraf.
Mekanisme perilaku dalam pandangan behavioristik, mekanisme perilaku individu adalah :
W ------ S ------- r -------- O ------- e -------- R ------- W
keterangan:
W = world (lingkungan), e = effector, S = Stimulus, R = Respon
r = receptor W = lingkungan, O = organisme
contoh : kelas terasa gelap diwaktu sore, cuaca mendung

PERILAKU TAK SADAR


Perilaku tak sadar, merupakan perilaku yang spontan atau instingtif.
Mekanisme perilaku dalam pandangan behavioristik, mekanisme perilaku individu adalah :
W ------ S ------- r -------- O ------- e -------- R ------- W
keterangan:
W = world (lingkungan), e = effector, S = Stimulus, R = Respon
r = receptor W = lingkungan, O = organisme

PERILAKU TAMPAK DAN TIDAK TAMPAK


Perilaku tidak tampak adalah perilaku yang tidak dapat ditangkap melalui indera, melainkan harus
menggunakan alat pengukuran tertentu, seperti psikotes atau berfikir tanggapan sikap persepsi emosi
pengetahuan dan lain-lainya.
Perilaku tampak misalnya berjalan berbicara , bereaksi berpakaian dan lain-lainya
Perilaku dan gejala tampak pada kegiatan organisasi tersebut di pengaruhi baik faktor intern maupun
ekstern , termasuk faktor intern adalah konsepsi dasar atau modal untuk perkembangan perilaku makhluk
hidup .Dan faktor ekstern ini merupakan kondisi atau lahan untuk perkembangan perilaku.
contoh tidak tampak: berpikir, tanggapan, sikap, persepsi, emosi, pengetahuan.
contoh tampak : berjalan, berbicara, berpakaian,tidur,berlari,berteriak,makan.
 
PERILAKU SEDERHANA DAN KOMPLEK
Perilaku kompleks adalah perilaku yang melibatkan banyak aktivitas kehidupan, seperti sosial manusia.
perilaku sederhana adalah perilaku yang hanya melibatkan satu aktivitas kehidupan, seperti perilaku
binatang bersel satu
contoh perilaku sederhana : menumbuhkan rasa patriotisme pada anak, menambahkan rasa cinta tanah air
contoh perilaku kompleks : gotong royong dalam kehidupan, menelfon seseorang untuk menanyakan
kabar.

PERILAKU KOGNITIF, AFEKTIF, KONATID DAN PSIKOMOTOR


Kognitif
Perilaku kognitif adalah perilaku yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang
menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam perilaku kognitif.  Perilaku kognitif memiliki enam
jenjang atau aspek, yaitu:
 1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
2. Pemahaman (comprehension)
3. Penerapan (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (syntesis)
6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
 
Perilaku Afektif
Perilaku afektif adalah perilaku yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Perilaku afektif mencakup watak
perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap
seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat
tinggi.

Psikomotorik
Perilaku psikomotor merupakan perilaku yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini
sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar
afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Perilaku
psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari,
memukul, dan sebagainya.
 
Perilaku konatif
Perilaku konatif adalah perilaku yang berupa dorongan dari dalam individu, misalnya kemauan, motif,
kehendak, nafsu, dsb.
 
Contoh kognitif : pengetahuan,keterampilan berfikir, dan pengertian
Contoh afektif : minat , sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri
Contoh konatif : kemauan , motif, kehendak , nafsu .
Contoh psikomotor : tulisan tangan, mengetik, ,berenang

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
• Kepribadian ranah kajian psikologi; pemahaman tingkah laku-pikiran-perasaan-kegiatan
manusia, memakai sistematika, metode, dan rasio psikologi
• Mempelajari individu secara spesifik Siapa, apa yg dimilikinya, dan apa yang dikerjakannya
• bagian dari jiwa yang membangun keberadan manusia menjadi satu kesatuan yang tidak
terpecah belah dalam fungsi-fungsiny pemahaman dipengaruhi oleh paradigma yang dipakai
sebagai acuan.
PENGATAR
• Personality : TL yg ditampakkan ke lingkungan sosial-kesan mengenai diri yang diinginkan agar
dapat ditangkap oleh lingkungan sosial (awam).
• Sst yg bersifat permanen, menuntun, mengarahkan, dan mengorganisir aktivitas manusia (ilmiah)
1. KEPRIBADIAN (PERSONALITY)
Organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang
khas dalam penyesuaian diri dengan atau terhadap lingkungannya
2. WATAK
Lebih bersifat stabil, herediter, atau bawaan, dan bersifat normative
3. KARAKTER
Character (karakter); penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-
buruk) baik secara ekspilit maupun implisit

• Allport: watak dan kepribadian adalah satu dan sama akan tetapi dipandang dari segi yang
berlainan. Kalau orang bermaksud hendak mengenakan norma-norma, memberikan penilaian
maka lebih tepat menggunakan istilah “watak”, dan kalau orang tidak memberikan penilaian ,
menggambarkan apa adanya maka dipakai istilah “kepribadian”.
4. TEMPRAMEN
Gejala karakteristik dari sifat emosi individu, termasuk mudah atau tidaknya terkena rangsangan
emosi, kekuatan, serta kecepatnnya beraksi, kualitas kekuatan suasana hatinya; gejala ini
tergantung pada faktor konstitusional dan terutama berasal dari keturunan
5. SIFAT
Sistem neuropsikis yang digeneralisasikan dan diarahkan, dengan kemampuan untuk menghadapi
bermacam2 perangsang secara sama, memulai serta membimbing tingkah laku adaptif dan
ekspresif secara sama
6. KEBIASAAN
Sama dengan sifat , hanya perbedaannya pada situasi apa yang cocok atau respon apa yang
terjelma dari kondisi itu
7. SIKAP
Berhubungan dengan suatu objek, dapat berbeda-beda dari yang lebih khusus ke yang lebih
umum. Biasanya memberikan penilaian (menerima atau menolak) terhadap objek yang yang di
hadapi.

CIRI-CIRI KEPRIBADIAN
• Bersifat umum
• Bersifat Khas
• Berjangka waktu lama
• Bersifat Kesatuan
• Bisa berfungsi baik atau buruk

Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian

Intrinsik
• Sikap
• Bakat
• Kemampuan
• Minat
• Afektif
• Kebutuhan
• Motivasi
Ekstrinsik
• Sosialisasi
• Budaya, juga karena
Belajar
Pengalaman
introspeksi
Pembentukan dan Perkembangan Kepribadian

1. Paradigma Psikoanalisis
Asumsi dasar :
 Manusia adlh bagian dari dunia binatang dan bagian dari sistem energi
 Sebagai binatang manusia adlh organisme yang membutuhkan energi dan hidup berarti mampu
mengelola energi yang dimilikinya
Dikemukakan/dikembangkan o/ Sigmund Freud
Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu
Id, Ego dan Superego. Dan tingkah laku, menurut Freud, tidak lain merupakan hasil dari konflik
dan rekonsiliasi ketiga sistem kerpibadian tersebut.

Tokoh lain : C.G Jung; A.Adler; Anna Freud; Karen Horney; Eric Fromm; H.S Sullivan
Berkembang luas karena masyarakat luas terbiasa memandang gangguan TL sebagai penyakit.
Psikoanalisis banyak yg memiliki latar belakang medik, dan menempatkan diri sebagai terapis dan teknik
katarsis dan asosiaso bebas adalah teknik yang sering digunakan
 TL manusia merupakan fungsi dari pengalaman masa lalunya

2. Paradigma Traits
• Manusia memiliki macam/jenis potensi yg sama ketika dilahirkan, namun denga tingkat kualitas
yg berbeda. Ketika potensi itu aktual dalam kepribadian, maka tampak bahwa tidak ada dua orang
yang memiliki kepibadian yang sama
• Traits membuat kategori2, menempatkan orang dalam tipe2 tertentu, memilih unsur pembeda
yang fungsional, dan mengabaikan unsur pembeda yang tidak perlu
• Tokoh : William James; Murray; Abraham Maslow; R. Cattel; Eysenck; Allport; dkk
• Banyak berguna pada berbagai bidang meramalkan keberhasilan/kegagalan seseorang dalam
bidang tertentu, memilih/menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat
3.Paradigma Kognitif
• Pikiran dan keyakinan seseorang menjadi kunci memahami TL. Ingatan, pikiran, dan keyakinan
seseorang menjadi kunci memahami TL
• Tokoh  Kurt Lewin; George Kelly; C. Roger; Mischel dan Bandura
• Ketika mengatasi masalah, penekannya bukan hanya pada “ada masalah dengan pikiran anda”
tetapi juga berusaha mengungkapkan bahwa cara pandang seseorang mencerminkan bagaimana
dunia itu bergerak dan otaknya bekerja
• Fungsi terapi kognitif:
 mengubah keberadaannya diduniannya
 mendorong orang u/ berpikir baik ttg dirinya
 mendorong memilih lingkungan yang tepat u/ dirinya
4.Paradigma Behaviourisme
• Erat hubungannya dengan pengkondisian
• “manusia adalah mesin”
• Erat kaitannya denga teori belajar  perubahan TL (pengembangan, TL baru) merupakan belajar
• Faktor pendorong agar orang mau merubah tingkah lakunya adalah reinforcment (penguatan)
• Modifikasi perilaku  managemant reinforcment

Bagaimana orang berpikir?


Dengan berpikir autistik, orang melarikan diri dari kenyataan dan melihat hidup sebagai gambar-
gambar fantastis. Berpikir realistik, disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam rangka
menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Floyd L, Ruch menyebut tiga macam berpikir realistik:
deduktif, induktif, evaluatif (Ruch, 1967 : 336).
Berpikir deduktif ialah mengambil kesimpulan dari dua pernyataan; yang pertama
merupakan pernyataan umum. Dalam logika, ini disebut silogisme. Contoh yang klasik ialah:

Semua manusia bakal mati.


Socrates manusia.
Jadi, Socrates bakal mati,
Berpikir deduktif dapat dirumuskan, “Jika A benar, dan B benar, maka akan terjadi C”. Jika
semua mahasiswa belajar di perguruan tinggi, dan Tobing mahasiswa, maka pasti Tobing belajar
di perguruan tinggi. Dalam berpikir deduktif, kita mulai dari hal-hal umum hingga hal-hal yang
khusus.
Berpikir Induktif, sebaliknya, dimulai dari hal-hal yang khusus dan kemudian mengambil
kesimpulan umum; kita melakukan generalisasi. Saya bertemu dengan Asep, mahasiswa Fikom.
Ia pandai bicara. Saya berjumpa dengan Heli, yeni, Hamdan; semuanya mahasiswa Fikom dan
pandai bicara. Saya menyimpulkan, mahasiswa Fikom pandai bicara. Ketepatan berpikir induktif
bergantung pada memadainya kasus yang dijadikan dasar. Misalnya, apakah lima orang
mahasiswa Fikom cukup untuk dijadikan sampel yang representatif.
Berpikir evaluatif ialah berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya suatu
gagasan. Kita menilainya menurut kriteria tertentu.
Menurut perkembangan mutakhir psikologi kognitif, manusia lebih sering berpikir tidak
logis daripada berpikir logis, seperti berpikir deduktif. Kata Morton Hunt ( 1982; 121 ),
“...logical reasoning is not our usual, or natural, practise, and the technically invalid kinds of
reasoning we generally employ work rather well in most of the everyday situations...” (Berpikir
logis bukanlah kebiasaan kita atau hal yang alamiah. Cara berpikir yang menurut kaidah logika
tidak valid, yang biasanya kita lakukan, justru berjalan agak baik dalam kebanyakan situasi
sehari-hari). Berpikir tidak logis ternyata lebih praktis, efesien, dan bermanfaat. Terkenal ucapan
Wason dan Johnsohn-Laird, “At best we can all think like logicians; at worst, logicians all think
like us” (Pada keadaan terbaik, kita semua dapat berpikir seperti ahli logika, dalam keadaan
terjelek , ahli logika semua berpikir seperti kita).
Kalau begitu, tentu mereka yang ahli saja yang dapat berpikir logis. Sudah lama diduga
orang bahwa wanita, anak kecil, rakyat pedesaan, atau orang berpendidikan rendah, berpikir
tidak logis. Yang logis hanyalah ilmuwan, kaum profesional, dan pejabat. Anggapan ini tidak
benar. Paul E. Johnson meneliti cara berpikir ilmuwan dan ahli dari berbagai profesi. Ia menulis,
“saya selalu terkejut menyaksikan bahwa ahli-ahli yang kami teliti sangat jarang melakukan
berpikir seperti logika formal. Kebanyakan mereka melakukan berpikir seperti logika formal.
Kebanyakan mereka melakukan berpikir inferensial kira-kira, yang didasarkan pada pengenalan
kesamaan” ( Hunt, 1982: 139 ). R. Hasti dan Alexander George – keduanya sarjana ilmu politik
menemukan bahwa pengambilan keputusan luar negri di tingkat atas lebih banyak menetapkan
keputusan berdasarkan protes yang irasional.
Inilah yang disebut berpikir analogis; umumnya orang menggunakan perbandingan atau
kontras. Jika Anda mengatakan bahwa kehidupan di Bulgaria seperti di Belnada, Anda
menggunakan perbandingan. Jika Anda membandingkan keadaan pedesaan Indonesia sebelum
dan sesudah Orde Baru, Anda menggunakan Kontras. Robert J. Stenberg, psikolog dari yale,
meneliti penggunaan analogi ini (Sternberg, 1997). Ia menulis “Kita berpikir secara analogis
setiap kali menetapkan keputusan tentang sesuatu yang baru dalam pengalaman kita, dengan
menghubungkannya pada sesuatu yang sama pada masa lalu. Bila kita membeli ikan mas karena
kita menyukai ikan mas yang dulu, atau jika kita mendengar nasihat kawan karena dahulu
nasihatnya benar, kita berpikir secara analogis”.

 
 

Anda mungkin juga menyukai