Anda di halaman 1dari 3

pendidikan membutuhkan pendekatandengan cara tertentu sesuai dengan sifat dan hakikat

dari pada situasi itu. Situasi yang berbedamembutuhkan pendekatan yang berbeda pula.
Maka dari itu para ahli psikologi pendidikan dalammenjalankan tugasnya tidak selalu
mempergunakan satu macam metode, tetapi mempergunakan duamacam metode atau
lebih.A.Macam-Macam Metode Penelitian Dalam PendidikanPada umumnya para
ahli psikologis pendidikan melakukan riset psikologis dibidang kependidikandengan
memanfaatkan beberapa metode penelitian tertentu seperti :1. Eksperimen2. Kuesioner3.
Studi kasus

4. Penyelidikan Klinis5. Observasi Naturalistik1. Metode EksperimenMetode ini dapat


dilaksanakan dilaboratorium atau lapangan. Dalam mempelajari suatu aktifitas atauproses
tingkah laku, ekspeerimen merupakan suatu metode yang ideal untuk mendapatkan
hubunganantar fakta. Bila kita membawa suatu masalah (problem) untuk
mencari jawabannya, melalui kondisitertentuyang diciptakan, berarti kita mengadakan
eksperimen.Pada dasarnya, metode eksperimen merupakan serangkaian percobaan yang
dilakukan eksperimenter(penelitian yang bereksperimen) didalam sebuah raboratorium atau
ruangan tertentu lainnya. Teknispelaksanaannya disesuaikan dengan data yang akan diangkat,
misalnya data pendengaran siswa,penglihatan siswa, dan gerak mata siswa ketika sedang
membaca. Selain itu eksperimen dapat pulauntuk mengukur kecepatan bereaksi seorang
siswa terhadap stimulus tertentu. Alat utama yang palingsering dipakai dalam
eksperimen pada jurusan psikologi pendidikan atau fakultas psikologi diuniversitas-
universitas terkemuka adalah computer dengan pelbagai programnya seperti
programcognitive psychology test.Metode eksperimen sering digunakan dalam penelitian
psikologi pendidikan dengan tujuan untukmenguji keabsahan dan kecermatan kesimpulan-
kesimpulan yang ditarik dari hasil temuan penelitiandengan metode lain. Contoh : apabila
kesimpulan yang ditarik dari sebuah penelitian dengan metodeobservasi misalnya,
menimbulkan keraguan atau masalah baru, maka dilakukan percobaan ataueksperimen.Dalam
penelitin eksperimental objek yang akan diteliti dibagi kedalam dua kelompok, yakni :
kelompokpercobaan (Eksperimental group), kelompok pembanding (control group).
Kelompok percobaan terdiriatas sejumlah orang yang tingkah lakunya diteliti dengan
perlakuan khusus dalam arti sesuai dengandata yang akan dihimpun. Kelompok pembanding
juga terdiri atas objek yang jumlah dankarakteristiknya sama dengan kelompok percobaan,
tetapi tingkah lakunya tidak diteliti dalam arti tidakdiberi perlakuan (treatment) seperti yang
diberi kelompok percobaan. Setelah eksperimen usai, datadari kelompok pembanding, lalu
dianalisis, ditafsirkan, dan disimpulakan dengan teknik statistiktertentu.2. Metode
KuesionerMetode kuesioner (questionnaire) lazim disebut sebagai surat menyurat (mail
survey). Kuesioner
disebut “mail survey” karena pelaksanaan penyebaran dan pengembaliannya sering dikirim
ke dan dari
responden melalui jasa pos.Seorang peneliti psikologi pendidikan biasanya melakukan uji
coba (Try Out), caranya sejumlahkuesioner dibagi-bagikan kepada sejumlah orang tertentu
yang memiliki karakteristik sama dengancalon responden yang sesungguhnya. Tujuannya,
untuk memastikan apakah pertayaan-pertayaan dalamkuesioner itu cukup jelas dan relevan
untuk dijawab, dan untuk memperoleh masukan yang mungkinbermanfaat bagi
penyempurnaan kuesioner tersebut. Contoh data yang dapat dihimpun dengan
carapenyebaran adalah sebagai berikut :a.Karakteristik pribadi siswa sepertu jenis kelamin,
usia dan seterusnya tapi tidak termasuk nama.b.Latar belakang siswa, seperti latar belakang
keluarga, latar belakang pendidikan, Dsb.
c.Perhatkan siswa terhadap mata pelajaran tertentu.d.Faktor-faktor pendorong dan
penghambat siswa dalam mengikuti pelajaran tertentu.e.Aplikasi (penerapan) mata pelajaran
tertentu dalam kehidupan sehari-hari siswa (seperti shalat dalampelajaran Agama).f.Pengaruh
aplikasi mata pelajaran tertentu terhadap perikehidupan siswa.3. Metode Studi KasusStudy
kasus (case study) ialah sebuah metode penelitian yang digunkan untuk memperoleh
gambaranyang rinci mengenai aspek-aspek psikologi seorang siswa atau sekelompok siswa
tertentu. Intrumenatau alat pengumpulan data (APD) yang digunakan dalam study kasus bias
bermacam-macam terutamayang dapat mengungkapkan variabel yang sukar ditentukan dalam
satuan jumlah tertentu (Tardif 1977)Karena kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari hasil
study kasus biasanya sulit dijadikan tolak ukuryang berlaku umum (digeneralisaikan), study
terebut sering diikuti dengan investigasi dan survey lainyang berskala lebih besar. Tetapi,
dalam hal subyek yang diteliti, study kasus relative sama denganmetode penyelidikan klinis
yakni hanya terdiri atas seorang individu atau kelompok kecil individu.4. Metode
Penyelidikan KlinisPada mulanya, metode penyelidikan klinis atau sebut saja metode klinis
(clinical method) hanyadigunakan oleh para ahli psikologi klinis atau psikiater. Dalam
metode ini terdapat prosedur diagnosisdan penggolongan penyakit klainan jiwa serta cara-
cara memberi perlakuan pemulihan (psicologicaltreatment) terhadap klainan jiwa
tersebut.Jean Pieget adalah yang mula-mula memanfaatkan metode penyelidikan klinis
tersebut untukkepentingan pendidikan. Pieget telah sering menggunakan metode ini untuk
mengumpulkan datadengan cara yang unik yakni interaksi semu alamiah, (quasi-natural)
antara peneliti dengan anak yangditeliti (Reber,1988).Dalam hal pelaksanaan
penggunaannya, peneliti menyediakan benda-benda dalam memberi tugas-tugasserta
pertayaan tertentu yang boleh diselesaikan oleh anak secara bebas menurut persepsi
dankehendaknya.Metode penyelidikdan klinis pada umumnya hanya diberlakukan untuk
menyelidiki anak atau siswa yangmengalami penyimpangan psikologis tak terkecuali
penyimpangan perilaku (maladaptive behavior /misbehavior ). Oleh karenanya, penggunaan
sarana dan cara yang dikaitkan dengan metode tersebutselalu memperhatikan batas-batas
kesanggupan siswa.Sasaran yang akan dicapai oleh penelitian dengan penggunaan dengan
metode klinis terutama untukmemastikan sebab-sebab timbulnya ketidak normalan perilaku
seorang siswa atau sekelompok kecilsiswa..5. Metode Observasi NaturalistikMetode
observasi naturalistik (naturalistic observation) adalah sejenis observasi yang dilakukan
secaraalamiah. Dalam hal ini, peneliti berada diluar objek yang diteliti atau ia tidak
menempatkan diri sebagaiorang yang sedang melakukan penelitian.Dalam kehidupan sehari-
hari, banyak masalah sikologis yang tidak dapat dieksperimenkan, terutamakarena alasan
etika, norma sosial, agama dan prikemanusiaan. Pada permasalahan demikian, para ahlihanya
mampu mengadakan pengamatan (observasi) serta mencatat kejadian-kejadian untuk
dianalisis,diteliti dan dicari kesimpulannya.Dalam metode observasi tidak hanya berarti
melihat dan memandang saja, tetapi mengamati secara

teliti, slektif dan sistematis, sehingga semua aspek yang berperan dalam situasi tingkah laku
dapatdicatat, dianalisis dan dihubungkan secara tepat untuk dijadikan suatu persyaratan,
penilaian,kesimpulan, dugaan atau hipotesis.Metode observasi naturalistik digunakan oleh
psikolg sosial untuk meneliti peranan kepemimpinandalam dalam sebuah masyarakat atau
untuk meneliti sekelompok orang yang memerlukan terapi(perawatan dan pemulihan) yang
bersifat kemasyarakatan. Selanjutnya metode ini juga digunakan olehpara psikolog
perkembangan, para psikolog kognitif, dan para psikolog pendidikan.Dalam hal
penggunaannya bagi kepentingan penelitian psikologi pendidikan, seorang peneliti atau
guruyang menjadi asistennya dapart mengaplikasikan metode observasi ilmiah itu lewat
kegiatan pengajaranatau belajar-mengajar dalam kelas

kelas regurer, yakni kelas tetap dan biasa, bukan kelas yang diadakansecara khusus. Selama
proses belajar-mengajar berlangsung, jenis perilaku siswa yang diteliti (misalnyakecepatan
membaca) dicatat dalam lembar format observasi yang khusus dirancang sesuai dengan
datadan informasi yang akan dihimpun.B.Manfaat Metode Penelitian Dalam Psikologi
PendidikanDalam dunia pendidikan pendidik dan peserta didik, mempunyai peran penting
dalam upayakeberhasilan dalam proses belajar mengajar. Begitu pula metode penelitian
dalam psikologi pendidikanmempunyai pengaruh terhadap proses pembelajaran, khususnya
interaksi antara guru dan murid yangbaik, akan tercipta suasana belajar mengajar
yang tentram dan nyaman.Ada beberapa manfaat dari metode penelitian dalam dunia
pendidikan yang dapat diambil dariketerangan diatas, yakni dengan adanya metode penelitian
terhadap peserta didik (siswa- siswi), pesertadidik (Guru) dapat mengetahui berbagai karekter
sifat dan watak kepribadian yang dimiliki oleh pesertadidik, dengan mengetahui berbagai
macam karakter yang dimiliki pesrta didik, Guru dapat memahamipotensi dan gejala-gejala
yang tengah dihadapi oleh peserta didik pada saat proses pembelajaransekaligus dapat
mengarahkannya ke hal-hal yang dapat membawa siswa kearah pembelajaran
yangmenyenangkan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh peserta
didik.KESIMPULANMetode mempunyai pengertian yang sama dengan prosedur, tata
cara, alat, dan teknik. Metode lebihmenekankanp ada usaha untuk mendapatkan,
mengembangkan, atau menguji pembuktian atau teori,hipotesis atau dugaan. Sedangkan tata
cara, alat atau teknik lebih menekankan pada usaha untukmendapatkan, atau membuktikan
fakta atau data.Pekerjaan ilmiah dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan kesangsian,
memperoleh kesangsian,memperoleh kebenaran dan ketetapan dalam memahami dan
meramalkan tingkah laku individu.Dengan metode ilmiah, kita berusaha menetapkan validasi
atau derajat ketepatan peryataan, hipotesis,teori ataupun dalil mengenai tingkah laku manusia
melalui penilaian bukti-bukti objektif.Pada umumnya para ahli psikologis pendidikan
melakukan riset psikologis dibidang kependidikandengan memanfaatkan beberapametode
penelitian tertentu seperti :1. Eksperimen2. Kuesioner3. Studi kasus4. Penyelidikan Klinis

5. Observasi NaturalistikBeberapa manfaat dari metode penelitian dalam dunia pendidikan


yang dapat diambil dari keterangandiatas, yakni dengan adanya metode penelitian terhadap
peserta didik (siswa- siswi), peserta didik(Guru) dapat mengetahui berbagai karekter sifat dan
watak kepribadian yang dimiliki oleh peserta didik.Guru dapat mengetahui sekaligus
mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki oleh peserta didik

Anda mungkin juga menyukai