Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METODE RISET DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Dr. Agus Wedi, M.Pd.

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Psikologi Pendidikan

Disusun oleh :

Kelompok 2

Fitri indra kusumaningtyas (210121600408)

Natasya citra agustia (210121600420)

Reza alim akbar (210121600480)

Tazkiyatu fuadah riyanto (210121600430)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah "Metode riset dalam psikologi pendidikan”, disusun
guna memenuhi tugas Bapak Dr. Agus Wedi M.Pd pada mata kuliah Psikologi Pendidikan di
Universitas Negeri Malang. Sholawat dan salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita
Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah mengantarkan kita kepada dinul Islam.

Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Agus Wedi, M.Pd. selaku
Dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 13 September 2021

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...........................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................3

1.3 ‌Tujuan...................................................................................................................................3

BAB II.............................................................................................................................................4

PEMBAHASAN..............................................................................................................................4

2.1 Pengertian metode riset dalam psikologi pendidikan................................................................4

2.2 Metode – metode yang digunakan dalam psikologi pendidikan...............................................4

BAB III..........................................................................................................................................11

PENUTUP.....................................................................................................................................11

3.1 KESIMPULAN........................................................................................................................11

3.2 SARAN....................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metodologi riset dalam pendidikan merupakan suatu kegiatan investigasi dengan cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan
dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Pendidikan selalu melibatkan kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologi merupakan


salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Orang-orang yang berkecimpung
dalam bidang pendidikan bahwa dengan mengetahui teori-teori Psikologi Pendidikan dan
menerapkan hasil-hasil penelitian psikologi di bidang pendidikan akan memberikan dampak
yang positif terhadap proses dan hasil pendidikan yang dilaksanakan.

Metode riset dalam suatu ilmu merupakan keharusan mutlak. Apalagi kalau ilmu itu telah
berdiri sendiri, ini harus ditandai oleh metode-metode tersendiri untuk menyelidiki terhadap
obyeknya. Obyek psikologi adalah penghayatan dan perbuatan manusia, yaitu perbuatan manusia
dalam alam yang kompleks dan selalu berubah. Dengan metode-metode riset, kita berusaha
menetapkan validasi atau derajat ketepatan peryataan, hipotesis, teori ataupun dali-dalil
mengenai tingkah laku manusia melalui penilaian bukti-bukti yang objektif. Oleh karena itu,
dalam makalah ini kami akan memaparkan metode - metode riset dalam psikologi pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian metode riset dalam psikologi pendidikan?

2. Apa saja metode-metode penelitian yang digunakan dalam psikologi pendidikan?

1.3 ‌Tujuan
1. Untuk memahami pengertian metode penelitian psikologi pendidikan dalam dunia
pendidikan

2. Untuk mengetahui metode-metode penelitian yang digunakan dalam psikologi


pendidikan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian metode riset dalam psikologi pendidikan


Pengertian Metode Penelitian

Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan kata penelitian. Kata
metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju suatu jalan.
Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk
memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya. Adapun pengertian
penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis,
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara ilmiah,
baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif, eksperimental maupun non eksperimental, interaktif
maupun non interaktif. Penelitian adalah proses dan intensif karena mereka terikat dengan
aturan,urutan, maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan
proses penelitian agar memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, memecahkan
problem melalui hubungan sebab dan akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan
hasil sama.

Secara luas Sugiyono (2009) menyatakan metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,
suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Dapat disimpulkan bahwa penelitian tidak lain adalah usaha seseorang yang dilakukan secara
sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis, dikontrol,
dan berdasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada. Sedangkan, metode
penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan masalah ataupun cara mengembangkan ilmu
pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah

2.2 Metode – metode yang digunakan dalam psikologi pendidikan


Beberapa Psikolog Pendidikan seperti L. D. Crow Ph. D. dan Allice Crow Ph. D
menggunakan metode-metode dalam pengembangan psikologi pendidikan antara lain: 1)
Introspection, 2) Observation, 3) Genetic approach, 4) Evaluating technique, 5)
Experimental method, dan 6) Statistical analisys.

4
1. METODE LONGITUDINAL
Metode ini merupakan metode penelitian yang membutuhkan waktu lama,
kesabaran dan ketekunan untuk mencapai suatu hasil penelitian. Dalam metode ini
dibutuhkan waktu hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun. Misalnya metode
yang ditempuh di dalam penelitian di dalam perkembangan anak. Dari hasil tersebut
dikumpulkan dan diolah kemudian ditarik kesimpulan.
2. METODE CROSS-SECTIONAL
Metode ini bertolak belakang dengan metode longitudinal yaitu membutuhkan
waktu yang relatif singkat dapat dikumpulkan bahan yang banyak. Sebagai contoh
penelitian dengan metode kuesioner (angket) penelitian ini dapat berlangsung secara
cepat , tetapi pada umumnya kurang mendalam. Karena itu, untuk mengatasinya kedua
metode ini digabungkan.
3. METODE OBSERVASI
Psikologi umumnya selalu berurusan dengan observasi. Perhatiannya terletak
pada pengobservasian perilaku, perekaman atau pengukuran peristiwa dan pengujicobaan
sesuatu untuk menarik kesimpulan. Akan tetapi psikologi berawal dari observasi,
sehingga bisa didefinisikan sebagai sajian (observasi) ilmiah mengenai perilaku.
Metode observasi dalam psikologi banyak dilakukan untuk mempelajari tingkah
laku anak-anak, interaksi sosial, aktivitas keagamaan, peperangan, aktivitas kejahatan dan
kejadian lain yang tidak dapat dieksperimenkan. Pada hakikatnya, eksperimen merupakan
salah satu metode observasi yang dibatasi dengan menciptakan kondisi-kondisi tertentu.
Metode ini dapat dijadikan sebagai alat penyelidikan jika memenuhi syarat
sebagai berikut:
a. Berorientasi pada tujuan-tujuan penyelidikan.
b. Perencanaannya harus sistematis.
c. Dicatat secara sistematik dan proporsional.
d. Jelas uji validitas, realibilitas, dan ketelitiannya.

4. METODE STUDI KASUS


Sebagian metode kasus ini yang paling terkenal adalah yang dibuat oleh Freud
(Sylva dan Lunt, 1986). Metode studi kasus kadang disebut “metode klinis” karena
metode ini terutama digunakan oleh dokter atau ahli psikologis klinis ketika mereka
mengobati pasien. Si ahli psikologi mencoba merokunstruksi riwayat kehidupan masa
lalu subjek berdasarkan ingatannya, laporan anggota keluarga, dan rekaman lain. Upaya
ini melibatkan pekerjaan yanga agk mirip dengan pekrjaan detektif yaitu dalam hal
mengumpulkan gambaran peristiwa masa lalu yang akurat.
Kelemahannya dari metode ini adalah terletak pada “seakan-akan memberikan
kesan bahwa objeknyaa adalah orang-orang yang jiwanya tidak normal, sehingga hasil
yang dicapainya kurang representatif untuk menggambarkan keadaan jiwa pada
umumnya.”
5
5. METODE SURVEI
Merupakan suatu metode yang bertujuan mengumpulkan sejumlah besar variabel
mengenai sejumlah besar individu melalui alat pengukur wawancara (Vrendbreght,
1981:44). Definisi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Individu adalah suatu penelitian
Data dikumpulkan melalui generalisasi, kita dapat menarik kesimpulan mengenai
suatu kelompok masyarakat.
b. Variable yang dikumpulkan dalam metode survei pada prinsipnya tidak terhingga
banyaknya, mulai dari variabel seperti latar belakang responden berupa jenis kelamin,
umur, agama, pekerjaan, status perkawinan suku bangsa dan sebagainya sampai sikap
dan pangdangan koresponden, lingkungan social manusia, kelakuan manusia dan juga
ciri-ciri demografis dari suatu kelompok manusia.
c. Alat pengukur yang dipakai adalah wawancara berupa daftar pertanyaan yang
berbentuk suatu schedule atau suatu kuesioner yang biasanya sangat berstruktur
6. METODE KORELASIONAL
Merupakan suatu metode yang digunakan untuk meneliti hubungan di antara
berbagai variasi. Dengan kata lain metode ini bermaksud mendeteksi sejauh mana
variasi-variasi pada suatu factor berhubungan dengan variasi-variasi atau lebih factor lain
berdasarkan koefisien korelasinya. (Rakhmat 1984:43, Ustman dan Akbar 1996:5)
Contoh:
a. Studi yang mempelajari hubungan antara kepemimpinan dengan prestasi kerja
b. Studi secara analisis factor mengenai tes kepribadian.
c. Studi untuk meramalkan keberhasilan kepemimpinan berdasarkan tes bakat
Metode korelasional digunakan untuk :
a. Mengukur hubungan di antara variabel.
b. Meramalkan variable tidak terbatas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas.
c. Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eskperimental.
7. METODE INTROSPEKSI
Para psikolog seringkali menggunakan pendekatan pengamatan, penilaian dan
pengalaman-pengalaman dari diri sendiri terhadap apa yang dirasakan dan proses
berfikirnya. Namun belakangan ini para psikolog menganggap pendekatan-pendekatan
tersebut dianggap relative kurang valid dan reliabel. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi
emosinya yang seringkali tidak mengedepankan obyektivitas terhadap tanggapan dan
sikap-sikap seseorang di luar dirinya.
Kelemahan-kelemahan metode introspeksi:
a. Seringkali peninjauan atas dirinya tidak jujur, artinya di dalam melihat
dirinya sendiri ia akan menguraikan hl-hal yang baik saja, sedang hal-hal
buruk tidak disebutkan atau disembunyikan
b. Sering dipengaruhi oleh perasaan dan pandagannya sendiri, sifatnya
subjektif
6
c. Karena sifatnya kurang jujur dan subjektif, maka peninjauannya tidak
lengkap, sering ditambah-tambah
8. METODE INSTROSPEKSI EKSPERIMENTAL
Metode ini bersifat subyektif dan instrospektif. Maksudnya adalah setting
pelaksanaan metode ini merupakan rekayasa yang sengaja dibuat mulai dari aktivitas
eksperimen maupun suasananya. Misalnya satu kelas dicoba mengenai suatu pemecahan
masalah (problem solving). Setelah itu masing-masing individumengintrospeksi apa yang
terjadi dalam dirinya sewaktu memecahkan suatu masalah. Dari hasil keseluruhan
disimpulkan hingga ditarik kesimpulan. Kesimpulan ini merupakan kesimpulan atas dasar
introspeksi eksperimental. Dengan demikian, sifat subjektivitas dari metode introspeksi
dapat diatasi dengan menggunakan subjek yang lebih banyak.

9. METODE EKSTROSPEKSI
Metode ini secara bahasa berasal dari kata “extro” yang berarti keluar dan kata
“spektre” (bahasa latin) yang berarti melihat. Jadi dapat diartikan bahwa metode ini
merupakan metode yang ada dalam ilmu jiwa yang berfungsi menyelidiki dan
mempelajari secara sengaja dan teratur terkait gejala-gejala kejiwaan diri sendiri,
selanjutnya membandingkannya dengan jiwa orang lain agar dapat diambil kesimpulan
yang ditunjukkan dari mimik dan pentomimik orang lain. Misalnya orang akan dapat
mengatakan atau menyimpulkan yang terjadi pada orang lain juga berdasarkan atas
dirinya sendiri. Dengan demikian, kelamahan yang terdapat pada metode introspeksi
sedikit banyak juga akan terdapat pula pada metode ekstrospeksi.
10. METODE PENGUMPULAN BAHAN
Metode ini mengarahkan pada proses penyelidikan dan pengolahan data mulai
dari daftar pertanyaan dan jawaban (angket), bahan-bahan riwayat hidup dan atau bahan-
bahan lain yang berhubungan dengan apa yang sedang diselidiki. Hal ini dimaksudkan
untuk mendapatkan data yang komprehensif.
Metode ini dapat dapat ditempuh dengan tiga cara, antara lain:
a) Angket individu
b) Metode biografi
c) Metode pengumpulan bahan

Salah satu metode yang sering juga dipakai untuk memperoleh keterangan
psikologis ialah pengumpulan bahan, yakni suatu metode yang dilaksanakan dengan jalan
mengumpulkan bahan, terutama pengumpulan gambar yang dibuat oleh anak-anak.
Mengumpulkan bahan berupa karangan, gambar, syair dan tulisan guna menyelidiki
keadaan jiwa anak. Metode ini pula difungsikan sebagai alat pendeteksi keadaan jiwa
anak.

11. METODE KUESIONER (ANGKET)

7
Merupakan metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan atau
pernyataan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi subjek dari
penelitian tersebut.
Angket terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Bagian yang mengandung identitas
Berupa pertanyaan-pertanyaan untuk mengungkap data identitas yang
dikenai angket. Misalnya nama, tempat dan tanggal lahir, bangsa, agama,
alamat, dan lain sebagainya.
b. Bagian yang mengandung pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-
pernyataan yang ingin memperoleh jawaban.

Angket dibedakan menjadi dua jenis:

a. Angket langsung
Yaitu angket yang diberikan kepada subjek yang dikenai, tanpa perantara.
b. Angket tidak langsung
Yaitu angket yang menggunakan perantara dalam menjawab

Pertanyaan itu ada beberapa macam bentuk atau jenis, yaitu :

a. Pertanyaan tertutup (closed questions)


Yaitu bentuk pertanyaan dimana orang yang dikenai angket atau respinden
tinggal memilih jawaban-jawaban yang telah disediakan dalam angket
tersebut.
b. Pertanyaan terbuka (open questions)
Yaitu bentuk pertanyaan yang responden masih diberikan kesempatan seluas-
luasnya untuk memberikan jawaban.
c. Pertanyaan terbuka dan tertutup
Yaitu campuran dari kedua bentuk pertanyaan tersebut diatas.
12. METODE BIOGRAFI
Metode ini merupakan lukisan atau tulisan perihal kehidupan seseorang, baik
sewaktu ia masih hidup maupun sesudah meninggal. Metode ini mendorong seseorang
untuk menguraikan apa yang dirasakan, mulai dari suasana diri, keadaan, sikap atau apa
saja yang berhubungan dengan perasaan jiwanya.
Tulisan dalam metode ini terdiri dari :
a. Buku harian : yakni buku yang isinya catatan harian yang ditulis sendiri oleh
orang yang bersangkutan atau disebut dengan “autobiografi”, dan
b. Biografi : yakni riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.
13. METODE EKSPERIMEN (PERCOBAAN)
Istilah eksperimen dalam psikologi berarti pengamatan atau secara teliti terhadap
gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja. Hal ini dimaksudkan untuk
8
menguji hipotesis pembuat eksperimen tentang reaksi-reaksi individu atau kelompok
dalam suatu situasi tertentu atau di bawah kondisi tertentu. Jadi tujuan metode ini untuk
mengetahui sifat-sifat umum dari gejala-gejala kejiwaan. Misalnya, mengenai pikiran,
perasaan, kemauan, ingatan, fantasi, dan lain sebagainya.
14. METODE KLINIS
Metode klinis ialah nasihat dan bantuan kedokteran yang diberikan kepada para
pasien, oleh ahli kesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikologi ialah
kombinasi dari bantuan klinis medis dengan metode pendidikan untuk melakukan
observasi terhadap para pasien. Metode klinis sering digunakan oleh para psikolog (Freud
dan pengikut-pengikutnya) dan psikolog anak. Sebab orang memaklumi bahwa para
penderita gangguan jiwa dan anak-anak kecil, pada umumnya tidak mampu melakukan
instropeksi terhadap dorongan dan tingkah laku diri sendiri. Pada pelaksanaannya
dituntut melakukan observasi yang ketat terhadap gejala-gejala ketidaksadaran dan gejala
di bawah sadar yang dimanifestasikan dalam aneka tingkah laku yang tidak umum.
15. METODE INTERVIEW (WAWANCARA)
Metode ini difungsikan untuk melakukan penyelidikan dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan. Seperti pada pertanyaan angket, jika pertanyaannya secara
tertulis, maka jawabannya dibutuhkan secara lisan.
Keuntungan metode ini adalah terjalinnya secara face to face antara kedua belah
pihak sehingga terjalin suasana kekeluargaan, hal-hal yang kurang jelas dapat diperjelas
sehingga orang dapat mengerti apa yang dimaksudkan, para interview dengan
penginterview dapat menyesuaikan dengan keadaan yang diinterview. Kelemahan
metode ini adalah kurang hemat (baik dalam waktu maupun tenaga), sangat memerlukan
keahlian di bidangnya karena dibutuhkan ketepatan dan latihan khusus, bila telah ada
prasangka (prejudice) maka ini akan mempengaruhi interview sehingga hasilnya tidak
objektif.
16. PENDEKATAN GENETIS
Pendekatan ini oleh para ahli dibidang pertumbuhan dan perkembangan individu
dapat ditempuh dengan dua cara, antara lain: a. The cross-sectional atau secara
horisontal, dan b. The longitudinal atau secara vertikal. Metode Cross-Sectional
digunakan oleh para peneliti untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan
prinsip-prinsip pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan metode longitudinal
digunakan untuk menyelidiki individu mulai dari masa kanak-kanak sampai dengan masa
dewasa secara terus-menerus. Biasanya metode ini butuh waktu yang lama dan biaya
yang mahal.

Berikut ini pendekatan-pendekatan dalam Psikologi Pendidikan antara lain:

➢ Pendekatan Psikologi Sosial membahas perilaku sosial secara unik.

9
➢ Pendekatan biologis merupakan pengaruh terhadap perilaku manusia.

➢ Pendekatan teori belajar yaitu menekankan pengalaman masa lalu seseorang.

➢ Pendekatan teori insentif yaitu psikologi percaya bahwa orang bertindak untuk
memperbesar keuntungan.

Metode-metode sebagaimana disebutkan di atas perlu diperhatikan pula pengaruh-


pengaruh perubahan dari masa ke masa agar metode yang adapun mengikuti dan dapat
mengimbangi seiring kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan bagi kualitas pendidikan saat ini.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sugiyono (2009) menyatakan metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,
suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Dalam usahanya untuk mempelajari tingkah laku manusia, psikologi menggunakan


beberapa metode-metode tersendiri untuk menyelidiki terhadap objeknya. Objek psikologi
adalah perbuatan manusia, yaitu perbuatan manusia yang bersifat kompleks dan berubah. Jiwa
bukanlah suatu benda yang mati, tetapi sesuatu yang hidup dinamis yang selalu berubah menuju
kesempurnaanya. Oleh karena itu, penggunaan suatu metode yang bagaimana baiknya tidak
dapat menghasilkan kebenaran yang mutlak, sebab tiap-tiap metode pasti memiliki kelemahan di
samping kelebihannya.

Pendidikan yang tersistem akan menghadirkan iklim belajar yang mensupport


tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. Begitu juga dengan proses belajar-mengajar harus
direncanakan secara sengaja oleh berbagai pihak mulai dari guru, siswa, orang tua siswa sampai
dengan stake holders. Ragam masalah belajar merupakan sunatullah, bahkan akan semakin
beragam jenisnya seiring dengan berkembangnya zaman.

3.2 SARAN
Dalam melakukan penelitian hendaknya kita tidak hanya menggunakansatu metode
dalam penyelidikan agar penelitian itu dapat berjalan sesuai dengankondisi dan waktu yang
tepat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fudyartanta, Ki. 2011. Psikologi Umum. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Shaleh, Abdurrahman. 2004. Psikologi: Suatu pengantar dalam perspektif Islam. Jakarta:
Kencana

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Walgito, Bimo. 1981. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Sugiyono. (2009). Metode penelitian pendidikan : pendekatan kuantitatif dan R&D. Bandung :
alfabeta

Purnomo halim. 2019. Psikologi pendidikan . Yogyakarta: LP3M UMY

Ranah research.com. (2018). Metode penelitian dan jenis metode penelitian. Di akses pada
September 13, 2021. Dari https://ranahresearch.com/metode-penelitian-dan-jenis-metode-
penelitian/

wiltapurnamasar.com (2013/11). Psikologi pendidikan. Diakses pada September 13, 2021. Dari
http://wiltapurnamasar.blogspot.com/2013/11/psikologi-pendidikan_26.html?m=1

www.academia.edu. (2017). Metodelogi penelitian psikologi pendidikan. Diakses pada


13 September 2021. Dari
https://www.academia.edu/35497547/METODELOGI_PENELITIAN_PSIKOLOGI_PENDIDI
KAN_docx

12

Anda mungkin juga menyukai