“ KONSEP BELAJAR ”
DOSEN PEMBIMBING
Prenty Apriani
Nur laila
Nur azlin
1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan hidayahnya, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memnuhi tugas matakuliah psikologi keperawatan dengan judul “konsep belajar“
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak dengan memberikan do'a, saran,dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu,kami mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang dapat membangun kearah yang
lebih baik. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.
Penulis
2
Daftar isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
Daftar isi................................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................................................................4
B. TUJUAN PEMBAHASAN MASALAH.............................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
Pembahasaan........................................................................................................................................5
1. Pengertian konsep belajar.........................................................................................................5
2. Jenis-jenis metode belajar.........................................................................................................6
3. Factor-faktor yang mempengaruhi proses belajar...................................................................10
4. Belajar efektif diperguruan tinggi............................................................................................12
BAB lll..................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
Kesimpulan..............................................................................................................................13
Saran........................................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
Pembahasaan
5
2. Jenis-jenis metode belajar
1) Metode Experimental
Yang dimaksud dengan eksperimen dalam ilmu psikologi dapat
didefinisikan sebagai sebuah pengamatan yang dilakukan dengan telitir
terhadap gejala-gejala jiwa yang ditimbulkan secara sengaja. Hal yang
dimaksudkan adalah menguji hipotesa pembuat eksperimen mengenai
reaksi individu maupun kelompok di dalam kondisi-kondisi tertentu.
Sehingga tujuan dari contoh metode eksperimen adalah untuk dapat
mengetahui sifat-sifat umum dari gejala kejiwaan. Mulai dari pikiran,
kemauan, perasaan, ingatan, dan lainnya. Kelebihan dari metode
eksperimen ini dapat melakukan pengontrolan dengan ketat kepada
faktor-faktor yang memiliki kemungkinan dapat mempengaruhi hasil
penelitian.
Adapunlangkah-langkah yang digunakan dalam metode penelitian ilmiah
ini adalah:
Adanya masalah atau problem
Mengumpulkan teori maupun konsep yang berkaitan dengan
problem
Mencari hipotesis
Diuji dengan cara empiris sesuai dengan data-data yang ada di
lapangan
Menampilkan kesimpulan secara general
2) Metode Questionare
Metode ini merupakan rangkaian dari pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan topik-topik pada ilmu psikologis, sosial, maupun
pendidikan yang mana ditujukan pada sebuah kelompok individu dengan
objek agar mendapatkan data-data dengan fokus memperhatikan
masalah-masalah tertentu dan kadang-kadang juga digunakan untuk hal-
hal yang sifatnya diagnostik ataupun untuk menilai kepribadian.
Keunggulan dari metode ini dalam proses belajar antara lain adalah:
Tidak memakan banyak biaya
dengan menggunakan metode ini, akan banyak data yang
dapat dikumpulkan dalam waktu singkat.
3) Metode klinis
Menurut James Drawer, dalam The Penguin Dictionary of Psychology
mengistilahkan “clinic” sebagai sebuah tempat diagnosa serta
6
pengobatan untuk berbagai gangguan fisik, kelakuan, dan perkembangan.
Sehingga dapat diartikan jika metode klinis merupakan metode yang
digunakan dalam ilmu psikologi untuk menyelidiki secara teliti sejumlah
individu yang mana memiliki gangguan atau kelainan dalam batas waktu
yang cukup lama.
Ada beberapa macam-macam cara yang digunakan dalam metode klinis
untuk dapat menyelesaikan sebuah masalah, antara lain adalah:
Studi kasus klinis, yang digunakan untuk dapat menyelesaikan
masalah selain masalah kesukaran belajar, gangguan emosional,
ataupun masalah kenakalan remaja yang kemudian dianalisis serta
diintepretasikan untuk dapat menemukan penyebab-penyebab
yang memicu permasalahan tersebut.
Studi kasus perkembangan, digunakan untuk dapat mengetahui
bagaimana perkembangan dari sebuah aspek ke aspek tertentu
lainnya. Misalnya saja bagaimana perkembangan emosi pada anak
berusia 6-9 tahun, sehingga nantinya didapatkan metode
pengajaran yang tepat yang tidak akan menimbulkan banyak
kecemasan.
7
5) Metode introsfeksi
Metode introspeksi merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan
mengamati ke dalam diri sendiri dan melihat kondisi mental dalam waktu
tertentu. Metode ini digunakan dan dikembangkan di dalam ilmu
psikologi yang dilakukan kelompok strukturaklisme. Kelompok ini
mendefinsikan psikologi sebagai sebuah ilmu yang mempelajari mengenai
pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh sadar individu. Menurut
merek, introspeksi digunakan untuk dapat mengetahui proses mental
yang ada di dalam diri seseorang. Mulai dari perasaan, pikiran, dan motif-
motif yang ada di dalam diri seseorang dalam waktu tertentu. Melalui
metode ini, individu mengamati proses mental yang ada, menganalisis
dan melaporkan mengenai perasaan yang ada di dalam dirinya.
6) Metode ekstropesi
Metode ekstropeksi merupakan metode yang digunakan untuk
mempelajari gejala-gejala kejiwaan dalam diri seseorang melalui cara
mempelajari peristiwa di dalam jiwa orang lain dan kemudian diteliti
secara sistematis. Metode yang dilakukan secara sengaja dan sistematis
yang dilakukan lebih dari satu orang. Arti sengaja disini merupakan
pengamatan dilakukan secara sadar dengan memiliki tujuan yang jelas.
Sedangkan sistematis berarti pengamatan dilakukan dengan terencana
dan menggunakan cara-cara tertentu yang sudah dipersiapkan. Sehingga
dnegan kata lain, pengamatan yang dilakukan dikendalikan dengan
cermat dan hati hati lebih dari satu orang. Itulah mengapa pengamatan
ini dikenal sebagai pengamatan yang objektif.
7) Metode proyeksi
8
diterjemahkan untuk mengetahui proyeksi perilaku yang diperlihatkan
oleh peserta didik.
8) Metode genetic
9) Metode tes
Metode lainnya yang digunakan dalam proses belajar adalah metode tes,
bahkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan di dunia pendidikan
metode ini memang seringkali digunakan. Dalam metode ini akan diajukan
beberapa pertanyaan yang sudah dirancang untuk harus dijawab oleh
peserta didik dan kemudian akan diamati kondisi psikologisnya. Tes yang
dilakukan tentunya dengan menggunakan kaidah-kaidah tertentu dan
biasanya dimanfaatkan untuk kebutuhan yang praktis.
9
3. Factor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
a) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Yang
termasuk kedalam faktor ini adalah:
o Faktor jasmani, yaitu meliputi:
Faktor Kesehatan. Sehat berarti dalam keadaan baik segenap
badan beserta bagian-bagiannya/bebas dari penyakit.
Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan
seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar
seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang
terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang
bersemangat.
10
besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,
siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak
ada daya tarik baginya.
11
b) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang
termasuk kedalam faktor eksternal adalah:
o Faktor keluarga. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
o Faktor sekolah. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini
mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa , relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah pelajaran dan
waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode
belajar dan tugas rumah.
12
BAB lll
PENUTUP
Kesimpulan
1. Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan atau usaha yang disadari
untuk meningkatkan kualitas kemampuan atau tingkah laku dengan menguasai
sejumlah pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap.
2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar di bedakan menjadi dua yakni
: faktor internal dan faktor eksternal.
3. Fase-fase dalam proses belajar menurut Jerome S Brunner adalah: fase
informasi, fase transformasi, dan fase evaluasi, sedangkan menurut Wittig
adalah: acquisition, storage, retrieval.
4. Beberapa teori belajar adalah teori conditioning yang dibagi menjadi teori
conditioning klasik dan teori conditioning operant, yang berikutnya adalah
teori psikologi gestalt.
5. Macam-macam perwujudan perilaku belajar yaitu kebiasaan, keterampilan,
pengamatan, berpikir asosiatif dan daya ingat, berpikir rasional dan kritis,
sikap, inhibisi, apresiasi, dan tingkah laku afektif.
Saran
1. Kepada pemerintah hendaknya memberikan dukungan penuh terhadap proses
belajar mengajar dengan menyediakan sarana dan prasarana yang layak yang
dapat digunakan untuk menunjang keberhasilan proses belajar.
2. Kepada para guru hendaknya memperhatikan anak didiknya sejak dini,
sehingga ketika anak tersebut mengalami masalah dalam belajar akan segera
dapat melakukan tindakan secepatnya untuk mengatasi masalah belajar anak
tersebut sehingga tidak berlanjut. Dan hendaknya seorang guru bisa kreatif
menciptakan kegiatan belajar yang efektif, efisien tidak monoton sehingga
dapat menumbuhkan semangat dan kreativitas anak.
13
3. Kepada para orang tua hendaknya memberikan perhatian, dukungan dan
motivasi-motivasi yang sebaik-baiknya yang dapat menumbuhkan semangat
anak dalam kegiatan belajarnya.
14