BAHASA INDONESIA
“PERSIAPAN PENYAJIAN LISAN DAN PENYAJIAN LISAN”
KELAS D
JURUSAN S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TUANKU PAHLAWAN TAMBUSAI 2021
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul:
“PERSIAPAN PENYAJIAN LISAN DAN PENYAJIAN LISAN” ini dapat dibuat
dengan sebaik-baiknya. Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
bahasa indonesia.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini , dan juga tentunya kepada ibu
MERYA FITRI, M. Pd. yang telah membimbing dan membantu kami dalam memberikan
ilmu yang bermanfaat dan sangat berguna dalam menyelesaikan tugas ini
Adapun tujuan makalah ini dibuat untuk mengetahui persiapan penyajian lisan
dan penyajian lisan. Penulis berusaha menulis makalah ini dengan sebaik-baiknya dan
berharap makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Sehingga dapat
bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan
Dalam penulisan makalah ini, penulis tidak berniat untuk mengubah materi yang
sudah tersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada study banding atau
membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi dan sudut pandang.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu
kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapakan dari para pembaca. Agar
dikemudian hari penulis dapat memperbaiki segala kekurangan. Akhirnya penulis
berharap semoga karya kecil ini memberi manfaat yang besar bagi kita semua, Aamiin
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
D. Manfat ........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. Pengertian Penyajian Lisan ........................................................................ 3
B. Jenis Penyajian Lisan .................................................................................. 3
C. Hambatan Penyajian Lisan ........................................................................ 5
D. Jenis Dan Bentuk Penyajian Lisan ............................................................ 6
E. Metode Penyajian Lisan ............................................................................ 6
F. Persiapan Penyajian Lisan ......................................................................... 7
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 11
A. Kesimpulan ............................................................................................... 11
B. Saran ......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menampilkan sebuah karya yang akan dipublikasikan dan agar
diketahui orang banyak tentu saja diperlukan adanya penyajian secara lisan, agar
hal yang akan dipublikasikan ataupun hal yang akan diberitahu kepada orang
banyak akan lebih mudah dipahami oleh orang lain. Walaupun penyajian lisan ini
dapat disejajarkan dengan berbicara dan terdengar sangat mudah karena hanya
menggerakkan bibir dan mengeluarkan suara, namun dalam penyajian lisan ini
dibutuhkan suatu keterampilan berbicara.
Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang berkembang pada
kehidupan masa kanak-kanak yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak,
dan pada masa tersebutlah keterampilan berbicara dipelajari. Sebagai mahasiswa
tentu saja akan sangat diperlukan dalam melakukan presentasi ilmiah maupun
pidato yang mana kemampuan berbicara akan sangat berguna.
Kemahiran dalam penyajian lisan bukan hanya menuntut penguasaan bahasa
yang baik dan lancar melainkan juga menghendaki persyaratan persyaratan Dalam
kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari kegiatan interaksi dengan orang lain.
Keahlian secara lisan merupakan salah satu hal penting disamping ahli secara
tertulis. Seseorang yang mempunyai keahlian dalam oralnya akan dapat lebih
diterima oleh orang lain.
Oleh sebab itu, selain memiliki kemahiran dalam mengungkapkan pikiran
secara lisan atau dengan singkat penyajian lisan, juga harus memiliki penguasaan
bahasa yang baik dan lancar dengan mengetahui metode-metode dan hal-hal yang
perlu dipersiapkan dalam penyajian lisan agar sanggup mengadakan reaksi yang
cepat dan tepat dengan orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja metode yang digunakan dalam penyajian oral?
1
2. Apa saja jenis penyajian lisan?
3. Apa saja persiapan-persiapan yang harus dilakukan untuk penyajian
lisan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja metode yang digunakan dalam penyajian
oral.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis penyajian lisan.
3. Untuk mengetahui apa saja persiapan-persiapan yang harus dilakukan
dalam penyajian lisan.
D. Manfaat
1. Sebagai bahan referensi pembaca untuk mempelajari lebih mendalam
tentang metode-metode dan persiapan-persiapan dalam penyajian lisan.
2. Sebagai bahan ajar pembaca dalam melakukan penyajian lisan kepada
suatu kelompok massa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dengan diskusi. dalam dialog terjadi pertukaran pikiran yang diliputi dengan
suasana kekeluargaan bukan adu argumentasi seperti halnya berdiskusi.
dialog dapat menciptakan adanya sambung rasa yang lebih bernilai bila
dibandingkan dengan diskusi.".
2. Percakapan.
Percakapan adalah bentuk dialog yang tidak terlalu formal.
Percakapan selalu bersifat antar persona, meskipun percakapan dihadiri oleh
orang banyak. Percakapan adalah suatu kegiatan yang timbal balik, adanya
aksi dan reaksi, serta saling memberi dan menerima. Percakapan harus diberi
bobot untuk bertukar informasi, memecahkan maslah, atau untuk memperoleh
kesepakatan.
3. Sikap Mental
Penyajian lisan yang dimaksud adalah unsur kejian yang
mempengaruhi berhasil tidaknya kegiatan berbicara. unsur-unsur kejiaan itu
antara lain:
a. Komunikasi samping harus memiliki daya ingat yang baik terhadap
bahan pembicaraan seorang pembicara juga harus bisa
menyesuaikan diri dan memiliki perasaan akrab terhadap lawan
bicara. Perasaan seperti ini merupakan bagian dari komunikasi
yang wajar.
b. Rasa humor Beberapa langkah yang bisa ditempuh oleh pembicara
untuk menumbuhkan rasa ini adalah mengambil cerita-cerita lucu.
diharapkancerita atau anekdot itu bersinggungan dengan tema
pembicaraan.
c. Rasa kepemimpinan
Seorang pembicara harus memiliki rasa kepemimpinan. artinya,
bahan pembicara merupakan seorang yang ditokohkan dalam suatu
kelompok.dengan demikian keibaaan adalah faktor yang sangat
mendukung. Untuk menumbuhkan rasa ini pembicara harus
memiliki rasa percaya diri. Dengan rasa percaya diri ini pembicara
4
akan terhindar dari perasaan takut sehingga bisa mengatur dan
menguasai diri di depan forum.
5
suara, gerak yang aktraktif, media dan cuaca atau kondisi alam.
Penglihatan yang menyilaukan, suara yang gaduh, banyak orang yang
masuk ruangan, dan ruangan yang terlalu sempit merupakan hal-hal
yang mengganggu proses berbicara. demikian pula peralatan yang
kurang baik untuk dipakai atau sudah rusak serta cuaca yang terlalu
panas atau dingin.
6
Uraian yang akan dibawakan metode ini direncanakan dengan cermat
dan dibuat catatan-catatan yang penting, yang sekaligus menjadi urutan bagi
uraian itu.
7
4) Persoalan yang dibahas tidak boleh melampaui daya tangkap
pendengar, atau sebaliknya terlalu mudah untuk daya intelektual
pendengar.
5) Persoalan yang dibawakan dalam penyajian, harus dapat
diselesaikan dalam waktu yang disediakan.
Hal kedua yang harus diperhatikan adalah judul komposisi lisan itu. Judul
adalah etiket yang diberikan kepada komposisi lisan itu, untuk menimbulkan rasa
ingin tahu terhadap masalah yang diuraikan.
b. Maksud dan Tujuan
1) Maksud Umum
Mendorong
Menyakinkan
Bertindak atau berbuat
Memberitahukan
Menyenangkan
2) Maksud Khusus
Tujuan khusus dapat diartikan sebagai suatu tanggapan khusus
yang diharapkan dari pendengar-pendengar setelah pembicara
menyelesaikan uraiannya.
2. Menganalisa Situasi dan Pendengar
a. Menganalisa Situasi
Sebelum memulai berbicara harus memperhatikan siapa
pendengarnya, bagaimana latar belakang kehidupan mereka, serta
bagaimana situasi yang ada apa waktu presentasi oralnya berlangsung.
b. Menganalisa pendengar
1) Data-data Umum
Data-data umum yang dapat dipakai untuk menganalisa para
hadirin adalah: jumlah, kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, dan
keanggotan politik atau sosial.
2) Data-data Khusus
Data-data tersebut meliputi:
8
Pengetahuan pendengar mengenai topik yang dibawakan.
Minat dan keinginan pendengar.
Sikap pendengar.
3. Penyesuaian Diri
Pembicara harus menyiapkan dan mempelajari topik
pembicaraannya dengan sebaik-baiknya dan mengadakan konsentrasi
sehingga informasinya tidak akan diragukan oleh pendengar.
Beberapa penyesuaian yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Penyesuaian terhadap sikap bermusuhan
b. Penyesuaian terhadap sikap angkuh
c. Penyesuaian terhadap beberapa sikap umum
4. Penyusunan Bahan
a. Teknik Penyusunan Bahan
Teknik susunan ini sebenarnya mencoba untuk memanfaatkan
kecenderungan alamiah pada manusia. Untuk memanfaatkan aspek
psikologis tersebut pembicara dapat mempergunakan teknik berikut untuk
menyusun materinya:
1) Dalam bagian pengantar uraiannya, ia menyampaikan suatu
orientasi mengenai apa yang akan diuraikannya, serta bagaimana
usaha untuk menjelaskan tiap bagian itu,
2) Sesudah memasuki materi uraian, tiap kali pembicara harus
menonjolkan bagian-bagian yang penting sebagai sudah
dikemukakan pada awal orientasinya.
3) Pada akhir uraian sekali lagi pembicara menyampaikan ikhtisar
seluruh uraiannya tadi, agar hadirin dapat memperoleh gambaran
secara bulat mengenai seluruh masalah yang baru saja selesai
dibicarakan itu.
b. Menyiapkan Catatan
Mula-mula pembicara menyiapkan suatu catatan. Yang mendetail
atau suatu uraian yang lengkap, kemudian dipelajarinya lebih lanjut
sehingga dapat menguasai materi pembicaraannya. Bila materi sudah
9
dikuasai , ia dapat membuat catatan-catatan baru yang lebih singkat
sebagai pemandu urutan materi pembicaraannya itu. Atau cara lain
adalah tetap mempergunakan catatan atau naskah yang lengkap dengan
menggaris bawahi bagian-bagian kuncinya, yang akan digunakan sebagai
catatan dalam pembicaraannya itu.
5. Penyajian Lisan
Penyajian lisan merupakan puncak dari seluruh persiapan yang
dilakukan melalui ketujuh langkah diatas, khususnya latihan oral. Beberpa hal
yang perlu diperhatikan dalam penyajian lisan:
6. Cara Menganalisa
Sebagai penutup dari uraian mengenai presentasi lisan dari sebuah
komposisi akan diberikan sebuah contoh untuk mengkonkretkan teknik untuk
menganalisa pendengar dan situasi sehingga pembicara dapat menyusun
bahan-bahannya lebih terarah.
Beberapa hal yang dianalisa yaitu: topik, judul, tujuan umum, tujuan
khusus, pendengar, kesempatan, analisa pendengar, dan penyesuaian yang
dilakuakan terhadap pendengar.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penyajian lisan ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya
metode-metode penyajian oral dan persiapan-persiapan penyajian lisan. Metode yang
digunakan yaitu: metode impromptu (serta merta), metode menghafal, metode naskah,
dan metode ekstemporan (tanpa persiapan naskah). Sedangkan persiapan penyajian
lisan yaitu: menentukan maksud dan topik, menganalisa situasi dan pendengar,
menyusun uraian/bahan, dan mengadakan latihan oral.
B. Saran
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan pembaca dapat melakukan
penyajian lisan secara baik dengan mengadakan latihan intensif sebelum
menyampaikan pidatonya didepan massa agar sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Https://pdfcoffe.com/makalah-penyajian -lisan-pdf-fre.html
Keraf, Gorys. 1979. Komposisi. Flore : Nusa Indah.
12