PENDAHULUAN
Selain mempunyai objek tersendiri, psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri, juga mempunyai
metode untuk mendafatkan fakta, kesimpulan, dugaan, hipotesis, teori dan dalil-dalil baru untuk
ketetapan dalam memahami dan meramalkan tingkah laku individu khususnya dalam dunia
kependidikan.
Dengan metode-metode ilmiah, kita berusaha menetapkan validasi atau derajat ketepatan
peryataan, hipotesis, teori ataupun dali-dalil mengenai tingkah laku manusia melalui penilaian
PEMBAHASAN
Di dalam kepustakaan, istilah metode mempunyai pengertian yang sama dengan prosedur, tata
cara, alat, dan teknik. Pada makalah ini, pengertian metode atau prosedur lebih menekankan pada
usaha untuk mendapatkan, mengembangkan, atau menguji pembuktian atau teori, hipotesis atau
dugaan. Sedangkan tata cara, alat atau teknik lebih menekankan pada usaha untuk mendapatkan,
atau membuktikan fakta atau data. Teknik lebih operasioanal, sedangkan metode lebih bersifat
teoritis. Dengan demikian, teknik atau tata cara merupakan bagian dari metode.
Metode, seperti yang penyusun uraikan pada bagian makalah ini, dapat dipahami sebagai cara
atau jalan yang ditempuh seseorang dalam melakukan sebuah kegiatan. Dalam psikologi
pendidikan metode-metode tertentu dipakai untuk mengumpulkan berbagai data dan informasi
penting yang bersifat psikologis dan berkaitan dengan kegiatan pendidikan dan pengajaran.
Metodelogi penelitian yang sesuai perspektif Islam, ilmu pengetahuan dapat dipandang sebagai
gabungan antara pembacaan dari ayat qauliyah (berasal dari Al-Quran dan Hadist) dan ayat
Kauniyah (berasal dari pembacaan alam semesta). Dengan demikian, pendekatan metodologis
tafsir Al-Quran dan Hadist serta ilmu pengetahuan moderen pada umumnya. Metode tafsir
merupakan upaya untuk membaca ayat qauliyah (landasan berfikir yang dipergunakan adalah Al-
Quran dan Hadist), sementara metodelogi ilmu pengetahuan moderen merupakan upaya untuk
membaca ayat kauniyah (membaca alam semesta untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang
lebih dalam).
Perlu dijelaskan disini bahwa setiap situasi dalam psikologi pendidikan membutuhkan
pendekatan dengan cara tertentu sesuai dengan sifat dan hakikat dari pada situasi itu. Situasi
yang berbeda membutuhkan pendekatan yang berbeda pula. Maka dari itu para ahli psikologi
pendidikan dalam menjalankan tugasnya tidak selalu mempergunakan satu macam metode, tetapi
Pada umumnya para ahli psikologis pendidikan melakukan riset psikologis dibidang
1. Eksperimen
2. Kuesioner
3. Studi kasus
4. Penyelidikan Klinis
5. Observasi Naturalistik
1. Metode Eksperimen
Metode ini dapat dilaksanakan dilaboratorium atau lapangan. Dalam mempelajari suatu aktifitas
atau proses tingkah laku, ekspeerimen merupakan suatu metode yang ideal untuk mendapatkan
hubungan antar fakta. Bila kita membawa suatu masalah (problem) untuk mencari jawabannya,
tertentu lainnya. Teknis pelaksanaannya disesuaikan dengan data yang akan diangkat, misalnya
data pendengaran siswa, penglihatan siswa, dan gerak mata siswa ketika sedang membaca.
Selain itu eksperimen dapat pula untuk mengukur kecepatan bereaksi seorang siswa terhadap
stimulus tertentu. Alat utama yang paling sering dipakai dalam eksperimen pada jurusan
Metode eksperimen sering digunakan dalam penelitian psikologi pendidikan dengan tujuan untuk
menguji keabsahan dan kecermatan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari hasil temuan
penelitian dengan metode lain. Contoh : apabila kesimpulan yang ditarik dari sebuah penelitian
dengan metode observasi misalnya, menimbulkan keraguan atau masalah baru, maka dilakukan
Dalam penelitin eksperimental objek yang akan diteliti dibagi kedalam dua kelompok, yakni :
percobaan terdiri atas sejumlah orang yang tingkah lakunya diteliti dengan perlakuan khusus
dalam arti sesuai dengan data yang akan dihimpun. Kelompok pembanding juga terdiri atas
objek yang jumlah dan karakteristiknya sama dengan kelompok percobaan, tetapi tingkah
lakunya tidak diteliti dalam arti tidak diberi perlakuan (treatment) seperti yang diberi kelompok
percobaan. Setelah eksperimen usai, data dari kelompok pembanding, lalu dianalisis, ditafsirkan,
2. Metode Kuesioner
Metode kuesioner (questionnaire) lazim disebut sebagai surat menyurat (mail survey). Kuesioner
disebut “mail survey” karena pelaksanaan penyebaran dan pengembaliannya sering dikirim ke
Seorang peneliti psikologi pendidikan biasanya melakukan uji coba (Try Out), caranya sejumlah
kuesioner dibagi-bagikan kepada sejumlah orang tertentu yang memiliki karakteristik sama
dengan calon responden yang sesungguhnya. Tujuannya, untuk memastikan apakah pertayaan-
pertayaan dalam kuesioner itu cukup jelas dan relevan untuk dijawab, dan untuk memperoleh
masukan yang mungkin bermanfaat bagi penyempurnaan kuesioner tersebut. Contoh data yang
a.Karakteristik pribadi siswa sepertu jenis kelamin, usia dan seterusnya tapi tidak termasuk
nama.
b.Latar belakang siswa, seperti latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, Dsb.
e.Aplikasi (penerapan) mata pelajaran tertentu dalam kehidupan sehari-hari siswa (seperti shalat
gambaran yang rinci mengenai aspek-aspek psikologi seorang siswa atau sekelompok siswa
tertentu. Intrumen atau alat pengumpulan data (APD) yang digunakan dalam study kasus bias
bermacam-macam terutama yang dapat mengungkapkan variabel yang sukar ditentukan dalam
Karena kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari hasil study kasus biasanya sulit dijadikan tolak
ukur yang berlaku umum (digeneralisaikan), study terebut sering diikuti dengan investigasi dan
survey lain yang berskala lebih besar. Tetapi, dalam hal subyek yang diteliti, study kasus relative
sama dengan metode penyelidikan klinis yakni hanya terdiri atas seorang individu atau kelompok
kecil individu.
Pada mulanya, metode penyelidikan klinis atau sebut saja metode klinis (clinical method) hanya
digunakan oleh para ahli psikologi klinis atau psikiater. Dalam metode ini terdapat prosedur
diagnosis dan penggolongan penyakit klainan jiwa serta cara-cara memberi perlakuan pemulihan
Jean Pieget adalah yang mula-mula memanfaatkan metode penyelidikan klinis tersebut untuk
kepentingan pendidikan. Pieget telah sering menggunakan metode ini untuk mengumpulkan data
dengan cara yang unik yakni interaksi semu alamiah, (quasi-natural) antara peneliti dengan anak
tugas-tugas serta pertayaan tertentu yang boleh diselesaikan oleh anak secara bebas menurut
Metode penyelidikdan klinis pada umumnya hanya diberlakukan untuk menyelidiki anak atau
siswa yang mengalami penyimpangan psikologis tak terkecuali penyimpangan perilaku
(maladaptive behavior / misbehavior ). Oleh karenanya, penggunaan sarana dan cara yang
Sasaran yang akan dicapai oleh penelitian dengan penggunaan dengan metode klinis terutama
untuk memastikan sebab-sebab timbulnya ketidak normalan perilaku seorang siswa atau
Metode observasi naturalistik (naturalistic observation) adalah sejenis observasi yang dilakukan
secara alamiah. Dalam hal ini, peneliti berada diluar objek yang diteliti atau ia tidak
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak masalah sikologis yang tidak dapat dieksperimenkan,
terutama karena alasan etika, norma sosial, agama dan prikemanusiaan. Pada permasalahan
demikian, para ahli hanya mampu mengadakan pengamatan (observasi) serta mencatat kejadian-
Dalam metode observasi tidak hanya berarti melihat dan memandang saja, tetapi mengamati
secara teliti, slektif dan sistematis, sehingga semua aspek yang berperan dalam situasi tingkah
laku dapat dicatat, dianalisis dan dihubungkan secara tepat untuk dijadikan suatu persyaratan,
Metode observasi naturalistik digunakan oleh psikolg sosial untuk meneliti peranan
kepemimpinan dalam dalam sebuah masyarakat atau untuk meneliti sekelompok orang yang
metode ini juga digunakan oleh para psikolog perkembangan, para psikolog kognitif, dan para
psikolog pendidikan.
Dalam hal penggunaannya bagi kepentingan penelitian psikologi pendidikan, seorang peneliti
atau guru yang menjadi asistennya dapart mengaplikasikan metode observasi ilmiah itu lewat
kegiatan pengajaran atau belajar-mengajar dalam kelas–kelas regurer, yakni kelas tetap dan
biasa, bukan kelas yang diadakan secara khusus. Selama proses belajar-mengajar berlangsung,
jenis perilaku siswa yang diteliti (misalnya kecepatan membaca) dicatat dalam lembar format
observasi yang khusus dirancang sesuai dengan data dan informasi yang akan dihimpun.
Dalam dunia pendidikan pendidik dan peserta didik, mempunyai peran penting dalam upaya
keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Begitu pula metode penelitian dalam psikologi
pendidikan mempunyai pengaruh terhadap proses pembelajaran, khususnya interaksi antara guru
dan murid yang baik, akan tercipta suasana belajar mengajar yang tentram dan nyaman.
Ada beberapa manfaat dari metode penelitian dalam dunia pendidikan yang dapat diambil dari
keterangan diatas, yakni dengan adanya metode penelitian terhadap peserta didik (siswa- siswi),
peserta didik (Guru) dapat mengetahui berbagai karekter sifat dan watak kepribadian yang
dimiliki oleh peserta didik, dengan mengetahui berbagai macam karakter yang dimiliki pesrta
didik, Guru dapat memahami potensi dan gejala-gejala yang tengah dihadapi oleh peserta didik
pada saat proses pembelajaran sekaligus dapat mengarahkannya ke hal-hal yang dapat membawa
siswa kearah pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh peserta
didik.
KESIMPULAN
Metode mempunyai pengertian yang sama dengan prosedur, tata cara, alat, dan teknik. Metode
lebih menekankanp ada usaha untuk mendapatkan, mengembangkan, atau menguji pembuktian
atau teori, hipotesis atau dugaan. Sedangkan tata cara, alat atau teknik lebih menekankan pada
kesangsian, memperoleh kebenaran dan ketetapan dalam memahami dan meramalkan tingkah
laku individu. Dengan metode ilmiah, kita berusaha menetapkan validasi atau derajat ketepatan
peryataan, hipotesis, teori ataupun dalil mengenai tingkah laku manusia melalui penilaian bukti-
bukti objektif.
Pada umumnya para ahli psikologis pendidikan melakukan riset psikologis dibidang
1. Eksperimen
2. Kuesioner
3. Studi kasus
4. Penyelidikan Klinis
5. Observasi Naturalistik
Beberapa manfaat dari metode penelitian dalam dunia pendidikan yang dapat diambil dari
keterangan diatas, yakni dengan adanya metode penelitian terhadap peserta didik (siswa- siswi),
peserta didik (Guru) dapat mengetahui berbagai karekter sifat dan watak kepribadian yang
dimiliki oleh peserta didik. Guru dapat mengetahui sekaligus mengembangkan potensi dan bakat