Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR PSIKOLO

Nama : Rahmayan

Prodi : D-lll keperawatan

Tahun Ajaran 2020/2021


MATERI
KONSEP DASAR PISKOLOGI

A. Pengertian Konsep Dasar piskologi


Piskologi berasal dari perkataan yunani “psyche” yang artinya jiwa dan “logos” yang
artinya ilmu pengetahuan. Piskologi menurut bahasa artinya sebagai “ ilmu yang berkaitan
dengan proses mental, baik normal ataupun abnormal dan pengaru pada perilaku. Ilmu
pengetahuan tentang gejala dan pengetahuan jiwa”. Piskologi dalam bahasa inggris
disebut sebagai “psychogy” diartikan dengan scientific study of the mine and how it
influences behavior. Secara etimologi piskologi artinya ilmu yang mempelajari tentang
jiwa, baik macam-macam gejala nya dan proses maupun latar belakangnya. Kondisi
piskologi adalah kondisi yang dapat diamati , dicatat dan diukur.
Namun pengertian antar ilmu jiwa dan piskologi sebenarnya berbeda atau tidaj sama
menurut (gerungan) karena :
 Ilmu jiwa adalah ilmu yang secara luas termaksut khayalan dan spekulasi tentang
jiwa itu.
 Ilmu pesikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara
sistematis dengan metedo-metode ilmia.

Dalam lapangan ilmu pengetahuan , piskologi merupakan salah satu pengetahuan yang
tergolong dalam “Epirikal science” yaitu ilmu pengetahuan yang didasarkan pada
pengalaman manusia. Wlaupun pada awal perkembangannya bersuber pada filsafat
yang bersifat spekulatif.

Piskologi secara umum diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala jiwa yang
normal,dewasa,dan beradab. Piskologi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari sifat-sifat kejiwaan manusia dengan cara mengkaji sisi perilaku dan
kepribadian seseorang. Dengan pandangan bahwa setiap perilaku manusia berkaitan
dengan latar belakang kajiwaannya.

Piskologi didefinisikan sebagai kajian saintifik tentang tingkahlaku dan proses mental
organisme. Tiga idea penting dalam definisi ini ialah : seintifik, tingkalaku dan proses
mental, seintifik bermakna kajian yang dilakukan data yang dikumpulkan megikuti
prosedur yang sistematik. Walaupun keadaan seintifik diikuti. Ahli-ahli psikologi perlu
membuat berbagai inferen atau tafsiran berdasarkan temuan yang diperoleh. Ini
dikarenakan subjek yang dikaji adalah hewan dan manusia dan tidak seperti sesuatu sel
(seperti dalam kajian biologi) atau bahan kimia (seperti dalam kajian kimia) yang secara
perbandingan lebih stabil. Manakala mengkaji tingkahlaku hewan atau manusia
memang sukar dan perlu kerap membuat inferen atau tafsiran.

B. Perkembangan Psikologi
Piskologi adalah ilmu yang sudah mulai berkembang sejak abad ke 17-18 seta nampak
pesat kemajuannya pada abad ke 20. Pada awalnya ilmu ini adalah bagian dari pada filsafat
sebagaimana pula ilmu-ilmu yang lain seperti misalnya ilmu hukum tatanegara maupun
ilmu ekonomi namun kemudian memisahkan diri dan berdiri sebagai ilmu tersendiri.
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikilogi melalui sebuah perjalanan panjang.
Bahkan sebelum wundt mendeklarasikan laboratoriumnya pada tahun 1876, yang
dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu baru. Pandangan tentang manusia
dapat ditelusuri jauh kemasa yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan
dengan perkembagan intelektual di Eropa dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di
benua Amerika.
Psikologi mengalami sejara perkembagan yang terus meningkat dari statusnya sebagai
bagian dari filsafat sampai menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dengan
kelengkapan-kelengkapannya yang berupa sistem,metode,serta objek studi ilmiah.
Beberapa abad sebelum masehi, para ahli pikir yunani dan romawi telah berusaha
mengetahui hidup kejiwaan manusia dengan cara-cara yang bersifat spekulatif. Pada
zaman ini psikologi masih dalam ruang lingkup filsafat,para ahli menyebutnya filsafat
rohaniah, karena mereka berusaha memahami jiwa melalui pemikiran filosofi dan
merupakan bagian dari filsafat.
Pada abad XVIII atau sebelum abad XIX muncullah berbagai aliran yang umumnya
terpengaruh oleh ilmu alam (fisika) menurut YUSUSUF MURAT, dimulai ketika Wolf, salah
seorang murid Leibniz menerbitkan bukunya yang berjudul psycology Empirik pada sekitar
paruh kedua dari abad XVIII dan XIX
Semenjak abad ke XIX, psikologi semakin berkembang kearag yang mengkhususkan studi
tentang aspek kehidupan jiwa manusia yang masing-masing memiliki ciri k khas yang
membedakan satu dengan yang lainnya.
C. Objek Psikologi
Psikologi secara umum mempelajari gejala-gejala kejiwaan( prilaku ) manusia yang
berkaitan dengan pikiran (cognisi),perasan(emotion), kehendak (conasi).gejala tersebut
secara umum memiliki ciri-ciri yang hampur sama pada diri manusia dewasa,normal, dan
beradab. Degan demikian gejala pokok dapat diamati melalui sikap dan perilaku manusia.
Namun terkadang diantara peryataan dalam aktivitas yang tampak itu merupakan gejala
campuran,sehingga para ahli psikologi menambahnya hingga menjadi empat kejala jiwa
utama yang dipelajari psikologi,yaitu pikiran,perasaan,kehendak dan gejala
campuran,adapun gejala campuran ini seperti intelegensi,kelelahan maupun sugesti.
Objek psikologi ada tiga (normal,abnormal,sakit) menurut alex sobur objek psikologi
dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Objek material
Objek material adalah sesuatu yang dibahas,dipelajari,atau diselidiki atau suatu unsur
yang ditentukan atau sesuatu unsur yang dijadikan sasaran pemikiran,objek material
mencakup apa saja,baik hal-hal konkret (kerohanian,nilai-nilai,dan ide-ide). Objeknya
yaitu manusia.
2. Objek formal
Objek formal adalah cara memandang ,cara meninjau yang dilakukan oleh seorang
peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek
formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain
(psikilogi,antropologi,sosiologi,dan lain-lain). Objeknya yaitu dari segi tingkalaku
manusia. Objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi
memorediksi, menggabarkan sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak gerik
seseorang bagaimana ia malakukan sesuatu dan melihat dari matanya
D. Fungsi Psikologi
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai imu yaitu :
 Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana dan mengapa tingkahlaku
itu terjadi. Hasil penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif.
 Memprediksikan , yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana,
dan mengapa tingkahlaku itu terjadi . hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau
estimasi.
 Pengendalian, yaitu mengendalikan tingkalaku sesuai dengan yang diharapkan
perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan.

Menurut Robert H.Toules psikologi sekarang dipergunakan secara umum untuk ilmu
tentang tingka laku dan pengalaman manusia yang pengamatan itu dilakukan setelah
memperhatikan adanya gejala awal yang muncul dari dari pribadi yang akan di amati
itu.

E. Klasifikasi Psikologi
1. Berdasarkan objek yang diselidiki dibagi menjadi :
a. Psikologi umum
Psikologi umum yaitu ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia
dewasa yang normal dan beradab, psikologi umum mempelajari tingkalaku manusia
budaya yang normal dan dewasa pada umumnya. Dengan melihat manusia sebagai
individu yang kurang lebih terisolasi , artinya dari hasil penelitian dan eksperimen
yang diperoleh laboratorium dan ruang studi,serta tiak dipengaruhi oleh factor-
faktor lingkungan.
b. Psikologi khusus
Psikologi khusus adalah ilmu jiwa yang mempelajari sifat-safat khusus dari gejala –
gejala kejiwaan manusia, psikologi khusus dikelompokan sebagai berikut :
 Psikologi perkembangan
 Psikologi kelompok
 Psikologi abnormal
 Psikologi watak dan type-type
 Psikologi kelompok dalam situasi khusus
 Psikologi hewan
 Parapsikologi
2. Berdasarkan atas kegunaannya/atau tujuan dibagi menjadi:
a. psikologi tioritis
Ialah ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan untuk gejalah itu sendiri ,
penelitian secara teoritis akan mampunyaakan mempunyai niali praktis dan hasilnya
dapat diterapkan dalam kehidupan praktis pula. Psikologi ini berkembang menjadi
praktis.
b. Psikologi praktis
Ialahilmu jiwa yang mempelajari gejala sesuatu tentang jiwa seseorang untuk
digunakan dalam praktek. Adapun yang termaksut dalam kategori “ psikologi
praktis “ antara lain ialah
 Psikologi teknik, yaitu psikologi yang diterapkan dibidang teknologi industri,
perusahaan-perusahaan perdagangan serta macam-macam profesi
 Psikologi pacdagogis, yaitu psikologi yang khusus menguraikan kegiatann-
kegiatan atau aktifitas-aktifitas manusia dalam hubungannya dengan situasi
pendidikan
 Psikologi pastoral,yaitu psikologi yang mempelajari cara memimpin
pengikut sesuatu agama serta menyaksikan pengikutnya kepada ajaran-
ajaran agama.
 Psikologi criminal, yaitu psikologki yang diterapkan pada proses
pengadilan
 Psikologi medis ,yaitu psikologi yang diterapkan pada ilmu kedoteran ,guna
mempercepat penyembuhan pasien
 Psikologi dikaji sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan cabang psikologi
yang ada. Yang berdasarkan pada pengamatan setelah adanya gejala awal
yang ditimbulkan oleh objek yang diamati.
 Beberapa jenis ilmu psikologi, secara tematis maupun terapan, dapat dirinci
menjadi:

1. Psikologi sosial (sosial psychology)


ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai
fungsi dari rangsang-rangsang sosial (Shaw dan Ostanzo, 1970:3) individu

dalam difinisi tersebut menunjukkkan bahwa unit analisis dari psikologi

sosial adalah individu, bukan masyarakat (seperti dalam sosiologi) maupun


kebudayaan (seperti dalam antropologi budaya). Sehingga dari definisi
yang singkat tersebut, pengertian psikologi social dapat pula diartikan
sebagai suatu kajian tentang sifat, fungsi, fenomena prilaku social, dan
pengalaman mental dari individu dalam sebuah konteks social. Diantara
fenomena fsikologi social ini, antara lain kemarahan, prilaku membantu,
sikap social, ketertarikan dan hubungan social, prilaku seksual dan

sosialisasi.

2. Psikologi klinis dan penyuluhan atau konseling (clinical psychology and

counseling)
Merupakan salah satu bidang psikologi terapan yang berperan
sebagai salah satu disiplin kesehatan mental dengan menggunakan prinsip-
prinsip psikologi untuk memahami, mendiagnosis dan mengatasi
berbagai masalah atau penyakit psikologi (Mens, 2000:122). Untuk
pertama kalinya, organisasi yang mengatur standar psikologi klinis

dibentuk pada tahun 1947 oleh Dewan Profesi Psikologi Amerika, yakni

American Noart of Profesional Psichology. Lembaga tersebutlah yang


berhak melakukan pengujian, memberikan diploma, serta mendorong
pembinaan kecakapan psikologi professional. Sedangkan dalam psikologi

konseling (counseling psychology) merupakan suatu psikologi terapan

yang berusaha menciptakan, menerapkan, dan menyebarkan pengetahuan


mengenai pencegahan dan penanggulangan gangguan fungsi manusia

dalam berbagai kondisi (Brown dan Lent, 1992)

3. Psikologi Konstitusional
Merupakan suatu nama psikologi yang masih controversial.
Pemahaman yang lain adalah sebagai studi tentang hubungan antara

struktur morfologis dan fungsi fisiologis tubuh serta hubungan antara


fungsi-fungsi psikologi social (Lerner, 2000:168).

4. Psikofarmakologi
Merupakan pengetahuan tentang obat untuk mengobati gangguan

psikiatris. Pada tahun 1995, terjadi tiga penemuan farmakologi yang


menandai revolusi pengobatan psikiatri, yakni obat antipsikotik,

antidepresan, dan lithium (Pope, 2000:866). Obat antipsikotik berfungsi


sebagai penetralan khayalan atau kepercayaan kepada hal-hal yang tidak

nyata dan halusinasi (perasaan melihat, mendengar suara, dan sejenisnya,


yang merupakan gejala umum dalam skizoprenia dan penyakit gilaan
depresif. Obat antidepresan berfungsi meringankan pasien yang

mengalami depresi mayor atau fase tertekan dari penyakit depresi

kejiwaan. Lithium merupakan obat yang unik diantara obat-obat psikiatrik

lainnya, terdiri atas sebuah ion sederhana dan bukan merupakan molekul
kompleks (Pope, 2000:867).
5. Psikologi Okupasional (Accupational Psichology)
Merupakan suatu terminology yang tampaknya merangkum suatu
bidang kajian psikologi industri, psikologi organisasi, psikologi
vokasional, dan psikologi sumber daya manusia (Herriot, 2000:713).

6. Psikologi politik
Merupakan bidang interdisipliner yang tujuan substantif dasarnya
adalah untuk menyingkap saling keterkaitan antara proses psikologi dan
politik (Renshon,2000:784). Bidang ini memiliki sumber dari berbagai

disiplin keilmuan, seperti antropologi budaya, psikologi ekonomi,


sosiologi, psikologi serta ilmu politik.

7. Psikologi Sekolah dan Pendidikan (Psychology for the Classroom and


Educational psychology)
Merupakan kajian tentang prilaku peserta didik di sekolah yang
substansinya merupakan gabungan psikologi perkembangan anak,
psikologi Pendidikan, dan psikologi klinis yang berhubungan dengan

setiap anak untuk evaluasi kegiatan belajar dan emosi, memberikan dan

menafsirkan, hasil tes intelegensi, tes hasil belajar, dan tes kepribadian
yang merupakan sebagian dari tugas mereka. Sedangkan untuk psikologi
Pendidikan merupakan kajian tentang prilaku dalam bidang proses belajar

mengajar. Dalam hal ini guru dapat mengadakan penelitian Pendidikan


yang dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran bagi gurunya
maupun hasil belajar bagi peserta didiknya.
8. Psikologi perkembangan

Menekankan perkembangan manusia dan berbagai faktor yang


membentuk prilakunya sejak lahir sampai berumur lanjut. Psikologi
perkembangan sebagai cabang ilmu psikologi menelaah berbagai
perubahan intraindividual dan perubahan interindividual yang terjadi di

dalam perubahan intraindividual. Perubahan tersebut tidak hanya


mendiskripsikan, tetapi juga menjelaskan atau mengeksplikasikan

perubahan-perubahan prilaku menurut tingkat usia sebagai masalah


hubungan anteseden (gejala mendahului) dan konsekuensinya (LaBouvie,
1975:289).
9. Psikologi kepribadian

Psikologi kepribadian menurut Caplin (1999:362) adalah segi

pandangan yang menekankan hal penanaman dan peletakan tingkah laku


di dalam kepribadian individu. Menurut Alfred Adler (Hall dan Lindzey
(1993:242) adalah ilmu prilaku tentang gaya hidup individu atau cara
karakteristik seseorang dalam bereaksi dalam masalah-masalah dan tujuan

hidup. Menurut Carl Jung (1993:182) merupakan prilaku tentang integrasi


dari ego, ketidaksadaran pribadi, ketidaksadaran kolektif, kompleks-

kompleks, dan arketip-arketip persona, serta anima.


10. Psikologi lintas budaya (Cross-Cultural Psychology)
Pada hakikatnya, menurut Brislin, Lonner, dan thorndike, (dalam

Berry dkk,1997:2) psikologi lintas budaya adalah kajian empiris mengenai


anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan

pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan prilaku Berry dkk,


1997:2) psikologi lintas budaya berkutat dengan kajian sistematis
mengenai prilaku dan pengalaman, sebagaimana pengalaman itu terjadi

dalam budaya berbeda yang dipengaruhi budaya yang bersangkutan.


11. Psikologi Rekayasa (Engineering Psychology)
Sejarah perkembangan psikologi rekayasa dapat ditelusuri pada
masa awal pertumbuhan psikologi industri, yakni pada awal tahun 1898,

dimana Fredick W. Tailor yang terkenal dengan studinya tentang dimensi


waktudan kerja manual. Setelah perang dunia II, psikologi rekayasa
semakin menonjol peranannya, terutama setelah dirasakan meningkatnya
kompleksitas mesin atau peralatan mekanis yang menuntut sejumlah
tenaga operator pada tingkat efisiensi yang dipersyaratkan.
12. Psikologi Lingkungan
Lingkungan berhubungan dengan proses belajar, yang mengunjuk

pada efek komulatif dari respons-respons individu terhadap ransangan

lingkungan individu dalam hidupnya. Psikologi lingkungan dapat

menjangkau berbagai aneka permasalahan. Bidang ini tidak sekedar


mengkaji akibat yang sebelumnya sudah gterpikirkan manusia, melainkan
juga akibat yang diperhitungkan sebelumnya.
13. Psikologi Konsumen (Consumen Psychology)
Bidang psikologi ini mulai dengan psikologi periklanan dan

penjualan, objeknya adalah komunikasi yang efektif, baik dari pihak


pabrik maupun distributor kepada konsumen (Anastasi, 1989:389).
Terutama melalui iklan, konsumen memperoleh informasi tentang produk
atau jasa yang dapat diperoleh manfaat khusus dari produk dan jasa

tersebut. Untuk psikologi periklanan mulai dilancarkan selama dua


dasawarsa yang pertama dari abad ke-20 dengan studi laboratorium di
berbagai lokasi.
14. Psikologi Industri dan Organisasi (Industrial and organizational
Psychology)

Merupakan penerapan dari prinsip-prinsip psikologi industry dan


pertambangan. Psikologi tersebut didefinisikan menurut kapan dan dimana
ia dipraktikkan, bukan menurut pernyataan atau prinsip-prinsip tertentu.
Dalam kajian ini terdapat tiga bidang kajian psikologi industry dan

organisasi yaitu:

Psikologi Personalia
Menekankan pembuatan keputusan mengenai seleksi personalia,
pelatihan promosi, transfer pekerjaan, cuti, pemutusan hubungan kerja,
kompensasi dan sebagainya (Atkinson, 1996 :23; Landy, 2000: 479).

Psikologi Industri atau Sosial Klinis


Berurusan dengan penyesuaian timbale balik antara orang-orang

dan lingkungannya. Dalam hal ini setiap pekerja diteliti tentang


kemampuan menyesuaikan diri, motivasi, kepuasan, kinerja,
kecenderungan untuk tetap bekerja di perusahaan dan tingkat absensi
(Landy, 2000: 480).

Psikologi Sumber Daya Manusia atau Rekayasa Manusia

Psikologi inimenggunakan asumsi berkebalikan dari psikologi


personalia, walaupun masalahnya, yakni bagaimana mencocokkan
individu dengan pekerjaannya. Akan tetapi, psikolog sumber daya
manusia, bahwa orang sebagai konstanta atau faktor tetap, sedangkan
lingkung sebagai factor variabel atau berubah.

B. Tokoh-Tokoh Psikologi

Mempelajari ilmu psikologi tentu belum terasa lengkap tanpa


mengenal para tokoh yang menjadi pendiri atau yang mempelopori berbagai

teori psikologi yang digunakan saat ini.


1. Wilhelm Wundt (1832 - 1920)
Wilhelm Wundt dilahirkan di Neckarau pada tanggal 18 Agustus
1832 dan wafat di Leipzig pada tanggal 31 Agustus 1920. Wilhelm
Wundt seringkali dianggap sebagai bapak psikologi modern berkat
jasanya mendirikan laboratorium psikologi pertama kali di Leipzig. Ia
mula-mula dikenal sebagai seorang sosiolog, dokter, filsuf dan ahli
hukum. Gelar kesarjanaan yang dimilikinya adalah dari bidang hukum
dan kedokteran. Ia dikenal sebagai seorang ilmuwan yang banyak
melakukan penelitian, termasuk penelitian tentang proses sensory (suatu

proses yang dikelola oleh panca indera). Pada tahun 1875 ia pindah ke
Leipzig, Jerman, dan pada tahun 1879 ia dan murid-muridnya mendirikan

laboratorium psikologi untuk pertama kalinya di kota tersebut. Berdirinya


laboratorium psikologi inilah yang dianggap sebagai titik tolak berdirinya

psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang terpisah dari ilmu-ilmu


induknya (Ilmu Filsafat & Ilmu Faal). Sebelum tahun 1879 memang
orang sudah mengenal psikologi, tetapi belum ada orang yang menyebut
dirinya sarjana psikologi. Sarjana-sarjana yang mempelajari psikologi
umumnya adalah para filsuf, ahli ilmu faal atau dokter. Wundt sendiri

asalnya adalah seorang dokter, tetapi dengan berdirinya laboratorium


psikologinya, ia tidak lagi disebut sebagai dokter atau ahli ilmu faal,

karena ia mengadakan eksperimen-eksperimen dalam bidang psikologi di

laboratoriumnya. Wundt mengabdikan diri selama 46 tahun sisa hidupnya


untuk melatih para psikolog dan menulis lebih dari 54.000 halaman
laporan penelitian dan teori. Buku-buku yang pernah ditulisnya antara
lain: "Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung" (Persepsi yang
dipengaruhi kesadaran, 1862), "Grund zuge der Physiologischen
Psychologie" (Dasar fisiologis dari gejala-gejala psikologi, 1873) dan
"Physiologische Psychologie".
2. Ivan Pavlov (1849 - 1936)
Ivan Petrovich Pavlov dilahirkan di Rjasan pada tanggal 18
September 1849 dan wafat di Leningrad pada tanggal 27 Pebruari 1936.

Ia sebenarnya bukanlah sarjana psikologi dan tidak mau disebut sebagai


ahli psikologi, karena ia adalah seorang sarjana ilmu faal yang fanatik.
Eksperimen Pavlov yang sangat terkenal di bidang psikologi dimulai
ketika ia melakukan studi tentang pencernaan. Dalam penelitian tersebut
ia melihat bahwa subyek penelitiannya (seekor anjing) akan

mengeluarkan air liur sebagai respons atas munculnya makanan. Ia


kemudian mengeksplorasi fenomena ini dan kemudian mengembangkan
satu studi perilaku (behavioral study) yang dikondisikan, yang dikenal
dengan teori Classical Conditioning. Menurut teori ini, ketika makanan
(makanan disebut sebagai the unconditioned or unlearned stimulus -

stimulus yang tidak dikondisikan atau tidak dipelajari) dipasangkan atau


diikutsertakan dengan bunyi bel (bunyi bel disebut sebagai the
conditioned or learned stimulus - stimulus yang dikondisikan atau
dipelajari), maka bunyi bel akan menghasilkan respons yang sama, yaitu
keluarnya air liur dari si anjing percobaan. Hasil karyanya ini bahkan
menghantarkannya menjadi pemenang hadiah Nobel. Selain itu teori ini

merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviourisme,


sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian mengenai proses belajar
dan pengembangan teori-teori tentang belajar.

3. Emil Kraepelin (1856 - 1926)


Emil Kraepelin dilahirkan pada tanggal 15 Pebruari 1856 di

Neustrelitz dan wafat pada tanggal 7 Oktober 1926 di Munich. Ia menajdi


dokter di Wurzburg tahun 1878, lalu menjadi dokter di rumah sakit jiwa

Munich. Pada tahun 1882 ia pindah ke Leipzig untuk bekerja dengan


Wundt yang pernah menjadi kawannya semasa mahasiswa. Dari tahun
1903 sampai meninggalnya, ia menjadi profesor psikiatri di klinik psikiatri
di Munich dan sekaligus menjadi direktur klinik tersebut. Emil Kraepelin

adalah psikiatris yang mempelajari gambaran dan klasifikasi penyakit-


penyakit kejiwaan, yang akhirnya menjadi dasar penggolongan penyakit-
penyakit kejiwaan yang disebut sebagai Diagnostic and Statistical Manual
of Mental Disorders (DSM), diterbitkan oleh American Psychiatric

Association (APA). Emil Kraepelin percaya bahwa jika klasifikasi gejala-


gejala penyakit kejiwaan dapat diidentifikasi maka asal usul dan penyebab
penyakit kejiwaan tersebut akan lebih mudah diteliti. Kraepelin menjadi

terkenal terutama karena penggolongannya mengenai penyakit kejiwaan


yang disebut psikosis. Ia membagi psikosis dalam dua golongan utama
yaitu dimentia praecox dan psikosis manic-depresif. Dimentia praecox

merupakan gejala awal dari penyakit kejiwaan yang disebut schizophrenia.


Kraepelin juga dikenal sebagai tokoh yang pertama kali menggunakan

metode psikologi pada pemeriksaan psikiatri, antara lain menggunakan test


psikologi untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan kejiwaan. Salah satu
test yang diciptakannya di kenal dengan nama test Kraepelin. Test tersebut
banyak digunakan oleh para sarjana psikologi di Indonesia pada era tahun
1980an.

4. Sigmund Freud (1856 - 1939)


Sigmund Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg

(Austria), pada masa bangkitnya Hitler, dan wafat di London pada tanggal

23 September 1939. Ia adalah seorang Jerman keturunan Yahudi. Pada


usia 4 tahun ia dan keluarga pindah ke Viena, dimana ia menghabiskan
sebagian besar masa hidupnya. Meskipun keluarganya adalah Yahudi

namun Freud menganggap bahwa dirinya adalah atheist. Semasa muda ia

merupakan anak favorit ibunya. Dia adalah satu-satunya anak (dari tujuh

bersaudara) yang memiliki lampu baca (sementara yang lain hanya

menggunakan lilin sebagai penerang) untuk membaca pada malam hari


dan satu-satunya anak yang diberi sebuah kamar dan perabotan cukup
memadai untuk menunjang keberhasilan sekolahnya. Freud dikenal
sebagai seorang pelajar yang jenius, menguasai 8 (delapan) bahasa dan

menyelesaikan sekolah kedokteran pada usia 30 tahun. Setelah lulus ia


memutuskan untuk membuka praktek di bidang neurologi. Pada tahun
1900, Freud menerbitkan sebuah buku yang menjadi tonggak lahirnya
aliran psikologi psikoanalisa. Buku tersebut berjudul Interpretation of
Dreams yang masih dikenal sampai hari ini. Dalam buku ini Freud
memperkenalkan konsep yang disebut "unconscious mind" (alam
ketidaksadaran). Selama periode 1901-1905 dia menerbitkan beberapa
buku, tiga diantaranya adalah The Psychopathology of Everyday Life
(1901), Three Essays on Sexuality (1905), dan Jokes and Their relation to
the Unconscious (1905). Pada tahun 1902 dia diangkat sebagai profesor di
University of Viena dan saat ini namanya mulai mendunia. Pada tahun
1905 ia mengejutkan dunia dengan teori perkembangan psikoseksual
(Theory of Psychosexual Development) yang mengatakan bahwa

seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan

bahwa pada masa balita pun anak-anak mengalami ketertarikan dan


kebutuhan seksual.
5. Sigmund Freud (1856 - 1939)
Sigmund Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg
(Austria), pada masa bangkitnya Hitler, dan wafat di London pada tanggal

23 September 1939. Ia adalah seorang Jerman keturunan Yahudi. Pada


usia 4 tahun ia dan keluarga pindah ke Viena, dimana ia menghabiskan
sebagian besar masa hidupnya. Meskipun keluarganya adalah Yahudi
namun Freud menganggap bahwa dirinya adalah atheist. Semasa muda ia
merupakan anak favorit ibunya. Dia adalah satu-satunya anak (dari tujuh

bersaudara) yang memiliki lampu baca (sementara yang lain hanya


menggunakan lilin sebagai penerang) untuk membaca pada malam hari
dan satu-satunya anak yang diberi sebuah kamar dan perabotan cukup
memadai untuk menunjang keberhasilan sekolahnya. Freud dikenal
sebagai seorang pelajar yang jenius, menguasai 8 (delapan) bahasa dan
menyelesaikan sekolah kedokteran pada usia 30 tahun. Setelah lulus ia
memutuskan untuk membuka praktek di bidang neurologi. Pada tahun
1900, Freud menerbitkan sebuah buku yang menjadi tonggak lahirnya
aliran psikologi psikoanalisa. Buku tersebut berjudul Interpretation of
Dreams yang masih dikenal sampai hari ini. Dalam buku ini Freud
memperkenalkan konsep yang disebut "unconscious mind" (alam ketidaksadaran). Selama periode
1901-1905 dia menerbitkan beberapa

buku, tiga diantaranya adalah The Psychopathology of Everyday Life

(1901), Three Essays on Sexuality (1905), dan Jokes and Their relation to
the Unconscious (1905). Pada tahun 1902 dia diangkat sebagai profesor di
University of Viena dan saat ini namanya mulai mendunia. Pada tahun
1905 ia mengejutkan dunia dengan teori perkembangan psikoseksual
(Theory of Psychosexual Development) yang mengatakan bahwa
seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan
bahwa pada masa balita pun anak-anak mengalami ketertarikan dan

kebutuhan seksual. Beberapa komponen teori Freud yang sangat terkenal

adalah:
The Oedipal Complex, dimana anak menjadi tertarik pada ibunya dan
mencoba mengidentifikasi diri seperti sang ayahnya demi
mendapatkan perhatian dari ibu
Konsep Id, Ego, dan Superego

Mekanisme pertahanan diri (ego defense mechanisms)


Istilah psikoanalisa yang dikemukakan Freud sebenarnya memiliki
beberapa makna yaitu: (1) sebagai sebuah teori kepribadian dan

psikopatologi, (2) sebuah metode terapi untuk gangguan-gangguan


kepribadian, dan (3) suatu teknik untuk menginvestigasi pikiran

pikiran dan perasaan-perasaan individu yang tidak disadari oleh

individu itu sendiri. Sejak the Psychoanalytic Society (Perhimpunan

Masyarakat Psikoanalisa) didirikan pada tahun 1906, maka muncul


beberapa ahli psikologi yang dua diantaranya adalah Alfred Adler dan
Carl Jung. Pada tahun 1909 Freud mulai dikenal di seluruh dunia

ketika ia melakukan perjalanan ke USA untuk menyelenggarkan


Konferensi International pertama kalinya. Freud dikenal sebagai
seorang perokok berat yang akhirnya menyebabkan dia terkena kanker
pada tahun 1923 dan memaksanya untuk melakukan lebih dari 30 kali
operasi selama kurang lebih 16 tahun. Pada tahun 1933, partai Nazy di

Jerman melakukan pembakaran terhadap buku-buku yang ditulis oleh

Freud. Dan ketika Jerman menginvasi Austria tahun 1938, Freud

terpaksa melarikan diri ke Inggris dan akhirnya meninggal di sana

Setahun kemudian.

DAFTAR PUSTAKA

1. Supardan Dadang. 2007. Pengantar Ilmu Sosial. Bandung: Bumi


Aksara
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi tanggal 9/3/09, jam 11.58,
tanggal 9 Maret 2009
3. Nuryani Pupun. 2008. Landasan Pendidikan. Bandung
4. Makmun Abin Syamsudin. 2004. Psikologi Kependidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
5. http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/sejarah-psikologi.html,
jam 12.00, tanggal 9 Maret 2009
6. http://gurupkn.wordpress.com/2007/12/27/mengenal-beberapa-tokoh-
psikologi/ jam 15.36, tanggal 9 Maret 2009
7. http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi jam 14.55, tanggal 25 februari
2008

Anda mungkin juga menyukai