Abstrak : Bakteri dapat ditemukan dalam symbiosis dengan organisme lain maupun
sebagai pathogen atau parasite, bahkan bakteri terdapat pada tubuh manusia.
Bakteri memiliki berbagai ragam bentuk seperti kokus, basilus, dan spiral.
Clostridium perfringens dan Clostridium septicum menyebabkan Myonecrosis
clostridial melewati jalur flora normal yang berbeda. Dalam melakukan penelitian ini
ada beberapa metode khusus yang perlu dilakukan karena mengingat bakteri jenis
anaerob tersebut tidak boleh terpapar oksigen. Pengujian yang dilakukan dalam
identifikasi spesies bakteri anaerob ini yaitu berupa pewarnaan gram, kultur, dan uji
biokimia. Uji biokimia dilakukan untuk dapat mengidentifikasi dan membedakan
karakteristik bakteri Clostridium yang tidak tampak terlihat oleh mata.
Kata kunci : Bakteri anaerob, clostridium, kultur, uji biokimia, bakteri pathogen
PENDAHULUAN
1
Clostridium perfringens dapat menimbulkan respon inflamasi dengan
mengaktivasi inflammamose sehingga memperparah terjadinya perkembangan
penyakit terutama gas gangrene dalam tubuh. Bakteri kelas clostridium juga dapat
menginfeksi system musculoskeletal seperti menyebabkan septik, infeksi luka pasca
operasi, dan juga spondylodiscitis. Pemeriksaan gas gangrene atau myonecrosis
memerlukan diagnosis yang cermat. Pewarnaan gram cukup membantu dalam
pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis .2
METODE
Pada penelitian ini menggunakan metode pewarnaan gram, uji biokimia, dan
menggunakan kultur. Alat dan bahan yang digunakan dalam identifikasi bakteri
anaerob yaitu cawan petri, jarum ose, bunsen, kaca objek, inkubator, anaerobic jars,
pewarna gram, Blood Agar Plate (BAP), Brucella Blood Agar (BBA), Phenylethyl
Alcohol (PEA), glukosa, maltose, laktosa, sukrosa, manitol, indol reagen, H2O2,
gelatin, litmus milk test media, lecithinase media optochin disk, bile esculine media,
gas pack anaerobic, dan indikator anaerobik swab steril.
1. Pewarnaan gram
Pewarnaan gram akan menghasilkan sampel ungu jika positif dan
merah jambu jika negative. Pewarnaan Gram diperlukan empat reagen yaitu
zat warna utama (kristal violet), mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang
digunakan untuk mengintensifkan warna utama, pencuci/peluntur zat warna
(alkohol/aseton) yaitu pelarut organik yang digunakan uantuk melunturkan zat
warna utama, dan zat warna kedua/cat penutup (safranin) digunakan untuk
mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan zat warna utama setelah
perlakuan dengan alkohol . 4
2
2. Dilakukan kultur pada sampel secara aerob pada media BAP dan secara
anaerob pada media BBA,PEA, dan LBKV.
Kultur dilaukakn untuk memperbanyak mikroba pada media. Pada
proses ini digunakan untuk mengetahui jenis dari suatu bakteri.
3. Dilakukan uji biokimia isolate pada media fermentasi karbohidrat , yaitu
glukosa, maltose, sukrosa, dan mannitol, lalu hidrolisis gelatin, litmus milk
digestion dan bile esculine test.
Saat bakteri diinokulasikan ke media, apabila media berwarna kuning
menunjukkan glukosa maupun sukrosa ataupun laktosa berfermentasi
4. Isolate diinokulasikan pada media BAP kemudian diberi disk antibiotic
optochon, diamati ukuran zona bening yang baru terbentuk
5. Swab isolate secukupnya, dan tetskan 1 – 2 tetes reagen indol, amati ada
atau tidak perubahan warna menjadi biru 6.
6. Ambil 1 – 2 isolat kemudian teteskan H2O2, lalu amati ada atau tidaknya
gelembung.
HASIL
3
Tabel 1. Hasil identifikasi sampel 1
4
Tabel 3. Hasil identifikasi sampel 3 Sukrosa (+)
Manitol (-)
PEMBAHASAN
Terdapat dua klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan akan oksigen yaitu
bakteri yang sama sekali tidak dapat tumbuh bersama oksigen dan bakteri yang
tidak dapat tumbuh tanpa oksigen. Berdasarkan hasil percobaan bakteri clostridium
merupakan bakteri anaerob sehingga dalam pembiakannya membutuhkan keadaan
yang bebas dari oksigen. Pada sampel pertama clostridium teridentifikasi adalah
bakteri clostridium perfringens yakni bakteri gram positif dengan bentuk basil yang
mampu berfermentasi , katalase negative, oksidatif negative, dan membutuhkan
media dalam perkembangnnya.
5
menyebabkan gas gangreng yang cepat berkembang biak pada jaringan serta
menyebar ke sekitarnya.
C. perfringens type A adalah metaloenzim seng yang terdiri dari 370 amino
asam, yang mengikat membran sel inang dengan adanya ion kalsium. C. perfringens
type A yang mematikan, hemolitik, dan dermonekrotik adalah faktor virulensi
terpenting yang terlibat dalam gangren gas manusia (Myonecrosis clostridial) yang
ditandai dengan nekrosis otot rangka, edema subkutan dan emfisema, syok,
kegagalan organ multipel, dan kematian. Kemampuan C. perfringens untuk
menghasilkan racun membuatnya menjadi masalah serius patogen manusia dan
hewan, mampu menghasilkan histotoksik, enterik dan/atau enterotoksemia penyakit.
6
hidrolisis gelatin, litmus milk, glukosa, maltose, laktosa, sukrosa bersifat positif.
Sehingga dari hasil ketiga uji yang dilakukan diidentifikasi bahwa bakteri yang
anaerob adalah spesies Clostridium perfringens dan pada aerob adalah spesies
bakteri Streptococcus anginosus.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan tiga sampel, didapatkan
dua jenis bakteri anaerob dari genus Clostridium yaitu Clostridium perfringens dan
Clostridium septicum. Keduanya memiliki morfologi dan fisiologi yang hampir sama
yaitu gram positif, berbentuk basil dengan warna putih mendekati abu-abu, serta
memiliki kemampuan hidrolisis gelatin. Namun lecithynase hanya dihasilkan oleh C.
perfringens. Kedua bakteri ini merupakan penyebab utama terjadinya infeksi
Myonecrosis clostridial, dimana C. perfringens adalah penyebab Myonecrosis
traumatis sedangkan C. septicum lebih sering menjadi penyebab atas Myonecrosis
spontan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Leiblein, M., Wagner, N., Adam, E. H., Frank, J., Marzi, I., & Nau, C.
Clostridial Gas Gangrene ‐ A Rare but Deadly Infection: Case series and
Comparison to Other Necrotizing Soft Tissue Infections. Orthopaedic Surgery.
2020; 12(6): 1733–1747. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33015993/
5. Hong, K.S., et al. 2017. Prognostic Factors and Treatment Outcomes for
Patients with Fourniers Gangrene. International Wound Journal. 2021 ; 14(6).
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/iwj.12812
7
8