Anda di halaman 1dari 13

Proteus

2.2.1 dasar teori


Bakteri adalah organisme yang paling banyak dan tersebar luas
dibandingkan organisme lain. Ada ratusan ribu spesies bakteri yang hidup di
darat, laut, dan wilayah ekstrem. Beberapa bakteri bermanfaat, tetapi beberapa
berbahaya. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan organisme
lain. Bakteri adalah sel tunggal dan prokariota, biasanya tanpa klorofil, dan
bersifat mikroskopis atau mikroskopis.
Mikroba dapat menyebabkan banyak bahaya kerusakan. Hal ini terlihat
dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan dan menimbulkan
penyakit (mulai dari infeksi ringan hingga kematian). Mikroba juga dapat
mencemari makanan dan menyebabkan perubahan kimiawi dalam makanan,
membuat makanan tidak dapat digunakan bahkan beracun.

Manusia dan hewan memiliki flora normal yang melimpah, dan terdapat
banyak penyakit di dalam tubuh, yang biasanya tidak menyebabkan tetapi menjaga
keseimbangan untuk memastikan kelangsungan hidup, pertumbuhan dan reproduksi
bakteri dan inang. Beberapa bakteri penting penyebab penyakit bibit biasanya tumbuh
bersama dengan flora normal (seperti Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus
aureus). Beberapa bakteri memiliki patogenisitas yang jelas (seperti Salmonella
typhimurium), tetapi infeksinya masih tidak terlihat atau subklinis, dan inangnya
adalah "pembawa" bakteri (Brooks et al., 2005).

Bakteri yang termasuk dalam genus Proteus tumbuh secara aerobik


berpasangan atau rantai batang pendek / panjang, dan bersifat Gram negatif
(berpadu dengan warna merah magenta), ada yang kokus, polimorf, tidak ada
spora, dan tidak ada spora. Membungkus dan bertindak dengan flagela Chow
Sang.
Proteus ditemukan pada hewan liar seperti air, tanah, sampah dan
feses (Proteus liar). Proteus sp menyebabkan infeksi pada manusia hanya ketika
bakteri meninggalkan saluran pencernaan. Organisme ini terdapat pada infeksi
saluran kemih dan menyebabkan bakteremia, pneumonia, dan infeksi lokal pada
pasien lemah atau pasien yang menerima cairan infus. Proteus morganii dan
Proteus rettgeri dapat menyebabkan infeksi di rumah sakit (didapat di rumah
sakit), sedangkan Proteus morganii dapat menyebabkan diare pada anak-anak,
terutama di musim panas.

Untuk mengetahui jenis bakteri penyebab penyakit pada manusia dilakukan langkah
identifikasi dan isolasi pada spesimen yang diperoleh dari tubuh manusia yang
didiagnosis diserang oleh bakteri. Spesimen yang biasa digunakan sebagai bahan
pemeriksaan antara lain sputum, feses, urine dan sisa makanan, eksudat atau nanah abses,
dan darah.
2.2.2 Klasifikasi
Kingdom : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Gamma Proteobacteria

Order : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Proteus

Species : Proteus vulgaris

2.2.3 Bentuk Bakteri Secara Mikroskopis

Gambar 1,2. Proteus vulgaris

Gambar 3. hasil pengecatan gram pada Proteus vulgaris

2.2.4 Sifat Pertumbuhan Pada Media Agar Plate


2.2.4.1 Agar Darah
Proteus pada media selektif BAP memiliki cirri-ciri koloni sedang – besar, warna
abu – abu, , smooth, keeping, ada yang menjalar (swarming) dan ada yang tidak menjalar,
bersifat gamma haemolisis.
Gambar 4. Koloni Proteus vulgaris
pada agar darah (Gama-hemolisis)

2.2.4.2 Mac Conkey Agar


Pertumbuhan bakteri Proteus pada media MCA memiliki cirri-ciri
koloni sedang – besar, tidak berwarna atau merah muda, non lactose
fermented, smooth, menjalar atau tidak, jika menjalar permukaan koloni
kasar (rought)
Gambar 5. Koloni Proteus vulgaris
tampak pada media Mac Conkey

2.2.4.3 Eosin Methylen Blue


Pertumbuhan bakteri Proteus vulgaris  pada media EMB koloninya
bulat, berukuran kecil, berwarna putih, tepiannya rata ,dan cembung.
Gambar 6. Koloni Proteus vulgaris
tampak pada media EMB

2.2.4.4 Media Endo Agar


Pertumbuhan bakteri Proteus vulgaris  pada media Endo Agar koloninya
bulat, berukuran kecil – sedang , berwarna merah muda , tepiannya
rata ,dan cembung.
Gambar 7. Koloni bakteri Proteus
vulgaris tampak pada media Endo
Agar

2.2.5 Sifat Pertumbuhan Pada Media Biokimia


2.2.5.1 Media TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
Pertumbuhan bakteri Proteus vulgaris  pada media TSIA menghasilkan
L/D : M/K, H2S (+), dan gasnya (-).
Gambar 8. Koloni bakteri Proteus
vulgaris tampak pada TSIA

2.1.5.2 Media SIM (Sulfur Indol Moltility)


Hasil inokulasi didapat sulfur (+), Indol (+) , dan Moltiliti (-).

Gambar 9 . Media SIM yang positif


moltility

2.2.5.3 Media SC (Simmon Citrate)

Pertumbuhan bakteri Proteus vulgaris  pada media SIM


menghasilkanhasil positif (+) pada Sulfur, Indol, dan Moltility.
Gambar 10 . Media SC yang positif

2.2.5.4 Media Urea


Bakteri Proteus vulgaris menghasilkan nilai positif pada pemeriksaan ini
ditandai berubah warna menjadi Pink (merah muda).

Gambar 11 . Media Urea yang positif

2.1.5.5 Media MRVP (Methyl Red Voges Proskauer)

 Methyl Red
Hasil inokulasi positif (+) karena saat tes MR menghasilkan warna merah.

Gambar 12 . Media Methyl red

 Voges Proskauer
Hasil (-) positif, tidak terjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah saat tes
VP.
Gambar 13 . Media Voges
Proskauer

2.2.6 Sifat Pertumbuhan Pada Media Gula-Gula

(glukosa, laktosa, maltosa, manitol, sukrosa)

2.2.6.1 Media Glukosa


Positif (+); gas (+)

Gambar 14 . Media Gula-gula


Glukosa

2.1.6.2 Media Laktosa


Negatif (-); gas (-)
Gambar 15. Media Gula-gula Laktosa
2.1.6.3 Media Maltosa
Positif (+); gas (+)
Gambar 16. Media Gula-gula Maltosa

2.1.6.4 Media Manitol


Negatif (-); gas (-)
Gambar 17. Media Gula-gula Manitol

2.1.6.5 Media Sukrosa


Positif (+); gas (+)
Gambar 18. Media Gula-gula Sukrosa

2.2.7 pembahasan Sifat Pertumbuhan Pada Media

 Agar Darah

Media Agar Darah merupakan media differensial yang berfungsi membedakan


bakteri berdasar kemampuan bakteri melisiskan sel darah merah. Ekspresi dari hemolisis
bakteri dapat diketahui ada atau tidaknya zona bening disekeliling koloni bakteri.
Terdapat 3 tipe sifat hemolisis yaitu alpha, beta, dan gama. Tipe hemolisis gamma
menunjukan kurangnya tanda hemolisis.

 Media Mac Conkey

Media Mac Conkey agar termasuk salah satu media isolasi primer. Mac Conkey
merupakan medium selektif differensial yang mengandung zat warna khusus dan
karbohidrat untuk membedakan koloni yang memfermentasikan laktosa (bewarna merah
jambu) dengan yang tidak memfermentasikan laktosa (tidak bewarna), ukuran dan
bentuk koloni bervariasi tergantung species.

 Eosin Methylen Blue


Berdasarkan tujuan pembuatannya media EMB Agar merupakan media
selektif diferensial untuk menubuhkan bakteri gram negatif dari golongan
Enterobacteriaceae. Bakteri gram negatif yang memfermentasi laktosa (umumnya
bakteri usus) dapat menghasilkan asam, dalam kondisi asam akan menghasilkan warna
kompleks berwarna ungu gelap atau warna hijau metalik. Warna hijau metalik ini
merupakan indikator dari bakteri yang dapat memfermtasi laktosa dengan kuat dan/atau
bakteri yang dapat memfermentasi sukrosa (khas pada bakteri coliform fecal). Pada
bakteri yang memfermentasi laktosa dengan lambat akan menghasilkan asam dengan
jumlah yang sedikit sehingga koloni akan berwarna coklat atau merah muda. Pada bakteri
yang tidak dapat memfermentasi laktosa koloni akan berwarna merah muda atau
transparan.

 Media TSIA (Triple Sugar Iron Agar)

TSIA merupakan media yang dapat mengidentifikasi bakteri sesuai dengan karakter
spesifik yang ditunjukan oleh bakteri. Seluruh bagian pada media TSIA mengalami
perubahan menjadi kuning, baik pada lereng ataupun dasar. Ini menunjukkan bahwa
bakteri mampu menfermentasikan ketiga gula-gula dalam media TSIA (glukosa, laktosa,
dan sukrosa) sehingga menghasilkan asam yang membuat media berwarna kuning.

Tidak terdapat endapan hitam pada media yang menandakan bahwa bakteri tidak
memiliki enzim desulfurase. Enzim tersebut digunakan menghidrolisis asam amino
dengan gugus samping –SH sehingga akan menghasilkan H2S yang bereaksi dengan
FeSO4 dan membentuk endapan hitam FeS.

 Simmon Citrate

Jika hasil positif terjadi perubahan warna indikator dari hijau menjadi biru yang
bermakna pertumbuhan bakteri pada medium sitrat menghasilkan keadaan alkalis dan
bakteri telah menggunakan sitrat.. memberikan reaksi positif terhadap penggunaan sitrat.

 Methyl red

Media ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari beberapa


bakteri yang memproduksi asam kuat sebagai hasil fermentasi dari glukosa
dalam media ini, yang dapat ditunjukkan dengan penambahan larutan
methyl red. Pada MR test bertujuan menguji kemampuan bakteri untuk
menghasilkan dan mempertahankan hasil akhir asam yang stabil dari
fermentasi glukosa dan mengatasi sistem buffer dari perbenihan.

 Voges Proskauer
Bakteri tertentu dapat memproduksi acetyl metyl carbinol dari ferentasi glukosa yang
dapat diketahui dengan penambahan larutan voges proskauer, tidak memproduksi acetyl
methyl carbinol sehingga penanaman pada media ini meberikan hasil negative.

Hasil positif ditandai dengan adanya perubahan warna indicator yang


terdapat dalam media ini yaitu dari biru menjadi kuning. Perubahan warna
tersebut disebabkan karena bakteri yang tumbuh di dalamnya mampu
memfermentasikan gula-gula tersebut berupa produk asam. Ada tidaknya gas
yang dihasilkan ditandai dengan terangkatnya tabung durham ke permukaan atau
terdapat gelembung busa.
REFERENSI

https://core.ac.uk/download/pdf/77620443.pdf
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JLabMed/article/download/3838/pdf

http://dl.fdokumen.com/download/48e1ce02a1b06c504f9d516fa7f58261b42cb
a0185fdfc2ec3046e805e1736cd868308f0425afec7502f8089d1b0deef51ec6f56cc2115d2
7b14995aba8237b3r5uT7u7ErEx+HBWR1pMBjHyl+PHP6UT8T2git8PaxcbpNMpImZ+GCv
UXGOB39xXxgk+VEw5cV9w+f1fTl6jIXg%3D%3D

https://paramedicsworld.com/wp-content/uploads/2018/05/Proteus-Vulgaris-
on-Blood-agar-medium-Proteus-vulgaris-on-Blood-agar-plate.jpg

https://1.bp.blogspot.com/-8-
DzHpWiIGQ/V7FOE_t01DI/AAAAAAAAADo/UuNtt3QCrB0Y24KU6320gxo7TslRylmBgCLcB
/s1600/629612eee44067f39e569a885bbef5b3.jpg

Anda mungkin juga menyukai