UJI BIOKIMIA
1. Uji TSIA (Triple Sugar Iron Agar) : membedakan Enterobacteria Ceaeda
(+) : adanya berubahan warna bacilus lainnya. Menjadi KUNING
Warna KEHITAMAN = + H 2 S
(+) glukosa : Merah : miring Semua
HASIL BTA
(-) : Tidak ditemukan bakteri dalam 100 LP
(+1) : Ditemukan 10-99 bakteri dalam 100 LP
(+2) : Ditemukan 1-9 bakteri dalam 1 LP
(+3) : Ditemukan ≥ 10 bakteri dalam 1 LP
JENIS-JENIS BAKTERI
1. Salmonella Typhi
Morfologi : gram negative, berbentuk batang dan motil (bergerak)
Pertumbuhan ; penyebab peyakit yang terkait dengan makanan
- Media spesifik : jernih, adanya bubuk hitam pada koloni yang mengandung
indicator untuk preduksi H 2 S (+ H 2 S ), tidak menghasilkan gas
- Media yang digunakan adalah SSA
- Uji biokimia :
a) Lakota = (-)
b) Uji IMVIC = Indol (-), MR (+), Vg (-), citrate (+) (- + - +)
c) Urease = (-)
d) TISA = (+) glukosa, maltose
2. Escherta Coli
Morfologi : flora normal usus manusia, berbentuk kokobasil, gram
negative, memfermentasi karbohidrat, menghasilkan gas
Pertumbuhan
- Media non selektif : NA, Chocolate Agar sedang halus, KEABUAN,
hemolisis beta
- Media spesifik : MAC (PINK), EMB (HIJAU METALIK)
- Uji biokimia : SIM (- + +), VP (-)
- Reaksi IMVIC : (+ + - -)
3. Vibrio Cholerae (alkali pepon water)
Morfologi : bentuk koma, flagel monotorik
Pertumbuhan
- Media TCBS : koloni sedang kuning jernih (fermentasi sukrosa)
- Uji biokimia :
a. Uji IMVIC : Indol (+), MR (+), VP (-), Citrat (+) (+ + - +)
b. Glukosa, fruktosa, galaktosa, manitol : (-)
c. Uji TSIA : (-)
d. Urease : (-)
4. Shigella Dysentriae
Morfologi : gram negative, berbentuk basil
Pertumbuhan
- Media SSA : koloni bening/putih
- Uji biokimia
a. Laktosa (-)
b. H 2 S (-)
c. Uji IMVIC
5. Pseudomonas Aeruginosa (flora normal kulit)
Morfologi : berbentuk bulat/coccus, gram negative, koloni (besar, halus,
mirip telur ceplok), baunya anggur
Pertumbuhan
- Uji IMVIC : Indol (-), MR (-), VP (-), Citrat (+) ( - - - +)
- Motil : (+)
- H2 S : (-)
- Urease : (+)
- Glukosa : (+)
6. Klebsiella sp
Morfologi : gram negative, batang pendek, tak berspora, flagel meragikan
laktosa
Pertumbuhan
- Media : MCA berwarna MERAH JAMBU
- Uji biokimia
a. Indol (-), MR , Vg (+), Citrat (+)
b. Urease (+)
c. Glukosa (+)
d. Metil (-)
7. Proteus Mirabilis
Morfologi : gram negative, fakultatif anaerobic, berbentuk batang
Pertumbuhan
- Media yang digunakan swarming motility
- Indole (-) dan nitrat reduktase (+) tidak ada gelembung gas yang
dihasilkan
- MR (+), VP (-) dapat berupa MR (-) dan VP (+)
- Katalase (+) dan sitokrom oksidase (-)
- Urea (+)
8. Staphylococcus Aureus
Morfologi : gram positif, berbentuk bulat
Pertumbuhan
- Media MSA : bulat , KUNING, cembung, rata, manitol (+)
- Media BAP : KUNING MUDA, beta hemolisis, zona jernih
disekeliling koloni bakteri
- Uji biokimia :
a. Katalase (+), beta hemolisa
b. manitol dan glukosa (+)
9. Staphylococcus Pyogenes
Morfologi : gram positif, berbentuk menyerupai rantai
Pertumbuhan
- Media : bulat, cembung, beta hemolisis
- Uji biokimia
a. Katalase dan oksidase (-)
b. Glukosa, maltose, laktosa (+)
10. Streptococcus Pneumonia
Morfologi : gram positif, berbentuk bulat/coccus
Pertumbuhan
- Uji biokimia
a. Katalase dan glukosa (-)
b. Indol (+), Hemolisis alfa
11. Corynebacterium diptheriae
Morfologi : batang berwarna kuning ujung terdapat granula berwarna
ungu
12. Micrococcus sp
Morfologi : koloni berwarna KUNING PUCAT (KREM) pada AGAR
DARAH, gram positif
Pertumbuhan
- Katalase (+), Koagulase (-), Glukosa terbuka (+), Glukosa bersegel (-), Garam
manitol (-)
13. Neisseria Gonorrhoeae
Morfologi : kokus berpasangan merah intraseluler, penyebab infeksi
Pertumbuhan
- Media : Thayer Martin Agar
- MTM (+), Glukosa (+), Laktosa (-), Sukrosa (-), oksidase (+), katalase (+)
CATATAN!!!
Media MCA
- Salmonella dan shigella : serupa media
- Escheria coli : merah dikelilingi zona keruh
- Enterobacter dan klebsiella : merah muda dan mukoid
- Enterpcoccus dan staphylococcus : kecil dan tidak terang tembus
Media SSA
Membentuk warna hitam (mengandung besi)
UJI IMVIC
UJI IMVIC merupakan sebuah uji biokimia yang berguna dalam mengidentifikasi bakteri
Enterobacteriaceae. Dalam reaksi ini metabolisme yang terjadi pada medium agar akan
menjadi indicator positif atau negatifnya suatu reaksi yang akan diinterpretasikan sesuai
dengan sifat biokimia bakteri sehingga akan membantu dalam menentukan klasifikasi dari
bakteri yang diidentifikasi tersebut.
IMVIC terdiri dari indole, Methyl Red Voges Proskamer dan Citrat. Keempatnya menjadi
standar baku mutu dalam menentukan sifat biokimiawi bakteri coliform
1. INDOLE
Prinsip :
Beberapa bakteri dapat memproduksi indole dari pemecahan asam amino
trypthopan dengan menggunakan enzim tryptophanase. Produksi indole
akan didefeksi dengan menggunakan pereaksi erlich atau reagen kovak.
Indole akan bereaksi dengan aldehyde dalam reagen dan memberikan warna
merah. Sebuah lapisan alcohol merah akan terbentuk seperti cincin dibagian
atas menandakan indole positif.
Prosedur :
- Koloni bakteri yang diambil akan dieramkan dalam mediumair pepton
yang mengandung asam tryptophan
- Inkubasi selama semalam dalamsuhu 37oC
- Setelah diinkubasi tambahkan beberapa tetes reagen kovaks kedalam
medium air pepton.
4. CITRATE
Prinsip :
Test ini mendeteksi kemampuan bakteri dalam menggunakan sitrat sebagai sumber
karbon tunggal dan energy. Bakteri diinokulasikan kedalam medium yang
mengandung sodium sitrat dan sebuah indicator pH yaitu bromtimol blue. Medium
tersebut juga dapat mengandung inorganic sodium ammonium salts, yang mana akan
digunakan sebagai sumber karbon utama.
MACAM-MACAM MEDIA BERDASARKAN KEGUNAANNYA
Macam – macam media berdasarkan kegunaan dan tujuannya, yaitu media untuk pembiakan
secara umum, media yang diperkaya, media pembiakan selektif, media pembiakan
diferensiasi, serta media pembiakan kombinasi selektif dan difeensiasi.
a. Media umum
Media padat yang mengandung bahan-bahan semi alamiah, digunakan untuk
pembiakan secara umum. Mengandung unsur-unsur untuk pertumbuhan
mikroorganisme secara umum tanpa mengandung unsur penghambat tertentu. Dapat
digunakan untuk menumbuhkan bakteri dan jamur
b. Media Transport
Media yang digunakan untuk membawa specimen dari suatu tempat ke tempat lain,
agar mikroba yang ada didalamnya tetap terjaga kehidupannya sehingga memudahkan
untuk mendiagnosa atau untuk keperluan lain.
Macam – macam media transport
1. Media stuart : media transport terutama kuman perut (gram negative). Misal :
specimen feses
2. Media Amies : modifikasi dari media stuart, dapat untuk specimen dari secret atau
luka, bagus untuk membawa specimen dengan kecurigaan Gonorrhea.
3. Media Carry & Blair : media dengan konsistensi semisolid, memiliki pH 7,2 ± 0,2
dengan standar pembuatan media merupakan transport umum.
4. Media Alkali Pepton : digunakan untuk kecurigaan bakteri Vibrio
c. Media Diperkaya
Media diperkaya/media kaya adalah media yang ditambahkan zat-zat organic yang
diperoleh dari makhluk hidup missal : darah, telur, dan lain lain.
Media ini dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri yang tidak dapat tumbuh pada
media sederhana misal : Gonococcus, Streptococcus, dan Pneumococcus
NA : Bakteri general
BAP : Bakteri gram positif
d. Media Selektif
Media pembiakan selektif mendukung pertumbuhan mikroorganisme jenis tertentu
dan menghambat pertumbuhan flora campuran lain. Selektifitas ini diperoleh dengan
menambahkan bahan kimia, pewarna, atau antibiotic pada media.
Contoh media selektif :
1. Grup A Selektif Strep Agar dengan 5% darah domba
2. Media Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose (TCBS) merupakan media selektif
untuk bakteri Vibrio Colera
3. Media Slmonella & Shigella Agar (SSA), media ini digunakan untuk menyeleksi
bakteri Salmonella dan Shigella.
e. Media Diferensial
Media yang mengandung unsur yang memungkinkan untuk mengidentifikasi
mikroorganisme jenis tertentu dari kultur murni atau campuran. Identifikasi ini
biasanya berdasarkan penampakan dari mikroorganisme, seperti warna koloni atau
adanya presipitat. Contoh media diferensial :
1. Media Mac Conkey : media ini dapat membedakan bakteri yang memfermentasi
laktosa dan laktosa
2. Media Klinger Iron Agar (KIA) : media ini dapat mengetahui bakteri yang
memfermentasi laktosa dan glukosa serta pembentukan H2S
3. Triple Sugar Iron Agar (TSIA) : untuk mengidentifikasi organisme intestinal gram
negative berdasarkan kemampuannya untuk memfermentasikan dektrosa, laktosa
dan sukrosa serta menghasilkan sulfida
f. Media Kombinasi
Media yang tidak diperkaya, seperti Trypticase Soy Agar, maupun media yang
diperkaya misalnya Trypticase Soy Agar 5% darah domba
g. Media untuk uji sensitifitas
- Mueller Hinton Agar
MEDIA
Media : suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (Nutrient) yang digunakan untuk
membiakkan mikroba
Upaya pembiakan mikroorganisme memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai agar
bakteri dapat berkembang dengan baik. Dalam pertumbuhannya, mikroorganisme
memerlukan bahan-bahan organic dan ion – ion pendukung sebagai sumber energy
dan katalis
Factor – factor penting proses pembiakan :
Nutrisi, Oksigen, Gas lain, Kelembaban, pH media, Suhu, Kontaminasi
Media yang baik untuk pembiakan mikroorganisme harus mengandung unsur :
Karbon, Nitrogen, Forfat Inorganik, Sulfur, Logam, Air, Mineral
Persyaratan Media
a. Susunan makanan
Unsur – unsur yang diperlukan dalam media meliputi air, sumber karbon, sumber
nitrogen, vitamin, mineral, dan gas. Bakteri peka terhadap kekeringan sehingga perlu
air yang cukup agar kondisi tetap lembab. Untuk sumber karbon dapat digunakan
senyawa karbon sederhana seperti CO2, CH4 atau senyawa karbon kompleks seperti
gula (misal : glukosa, laktosa, sukrosa dll). Senyawa nitrogen dapat berasal dari
senyawa nitrogen sederhana seperti NH3 atau nitrogen yang lebih kompleks seperti
pepton dan asam amino. Mineral yang sering dibutuhkan dalam media adalah K, Mg,
Na, Zn, P, S, dan Cl. Beberapa bakteri membutuhkan vitamin K (misal : Bacteriodes
Melanogenicus) dan juga gas (misal : Gonococcus membutuhkan CO2). Namun ada
juga bakteri tertentu justru mati jika ada oksigen (bakteri anaerob).
b. Temperatur
Bakteri agar dapat tumbuh optimal membutuhkan suhu tertentu. Umumnya bakteri
pathogen membutuhkan suhu sekitar 37oC sesuai dengan suhu tubuh manusia
walaupun ada juga bakteri yang membutuhkan suhu tinggi seperti Camphylobacter
(42oC)
c. Tekanan Osmose
Secara umum untuk pertumbuhannya, bakteri membutuhkan media isotonic. Apabila
media bersifat hipotonik maka bakteri akan mengalami plasmoptysis dan apabila
bersifat hipertonik bakteri akan mengalami plasmolysis
d. Derajat Keasaman (pH)
Sebagian besar bakteri membutuhkan pH netral. Namun beberapa bakteri butuk
perlakuan khusus sebagai contoh bakteri Vibrio yang membutuhkan pH alkali sekitar
8 – 10 untuk dapat tumbuh optimal.
e. Sterilitas
Merupakan hal yang mutlak dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan mikrobiologi,
karena bakteri yang diharapkan tumbuh adalah bakteri penyebab. Jika media yang
digunakan tidak steril maka tidak dapat dibedakan apakah yang tumbuh merupakan
bakteri atau sekedar bakteri kontaminan.
Interpretasi Hasil
Jumlah koloni ˃ 105 koloni/ml urin = dipastikan bahwa bakteri yang tumbuh merupakan
penyebab ISK
Jumlah koloni ˂ 103 koloni/ml urin = kontaminasi flora normal dari muara netra
Jumlah koloni 103 – 105 koloni/ml urin = kemungkinan kontaminasi belum dapat disingkirkan
: biakan ulang dengan bahan urin yang baru
K - Alpha hemolitic /
a sebagian
t - Optosin sensitive
Streptococcus
a - Larut dalam garam
pneumoniae
l empedu
a - Ada capsul
s
e - Alpha hemolitic /
(-) sebagian
- Optosin resistan
Streptococcus
- Tidak larut dalam
viridans
garam empedu
- Tidak ada capsul
- Beta hemolitic /
sempurna
Streptococcus - Grup B
agalactiae - Bacitracin resistan
- Anaerob
- Tertusuk paku
Clostridium - Kontraksi otot/kejang
tetani - Racun merusak
system syaraf
- Keracunan makanan
Clostiridium
kaleng
botulinum
- Pengecatan granula
metode naisser /
Corynebacterium albert
diphtheriae - Penyebab difteri
- Swab tenggorokan
Mac concey : gram negative
Memfermentasikan glukosa : E. coli enterobakteria
Eosin methylen blue agar : hijau metalik biru => E.coli
Kinyoun gobbet
Positif + warna merah
Negative warna ungu
Eosin = ungu
Pemeriksaan zat besi = kerrita
Dift count = hitung jenis leukosit
Trofozoit bentuk bulat sabit
Ascaris lumbricoides = ujung melengkung mendekati ventrical
Telur cacing bentuk guci = tricuris trichiura
Candida sp warna putih
Pemeriksaan demam tifoid = tes widal
Ciri-ciri koloni mycobacterium TBC pada media louwenstein-jensen
Koloni kasar berwarna cream dengan latar belakang hijau kebiruan
Pewarnaan kapsul bakteri metode bunygins = merah
Sel yang teraptosis akan memvisualisasikan suatu warna
Bakteri bulat bergerombolseperti anggur berwarna ungu = staphylococcus aureus
(gram positif)
- Gram poritif = ungu
- Gram negative = pink
Batang berantai = streptobacil
Pemeriksaan anemia = sel sabit
Solusi untuk sediaan histopatologi dengan pewarnaan HE yang memperlihatkan
cincin berwarna biru
Defisiensi glukosa = 6 phosfat dehidrogenasa(6 PD) → sel darah merah pecah→
anemia hemolitik
Pemeriksaan beta 2 mikroglobulin = tumor, gangguan leukosit, multiple myeloblast
→ serum separator gel→ tabung kuning → memisahkan serum dan sel darah.
Streptococcus
α. hemolitic λ. hemolitic
β. hemolitic
Enterococcus
pneumoniae Viridans pyogenes agalactine
- E. faecals
- E. faecilim
TCBS = vibrio : kuning, koloni bulat ukuran sedang permukaan cembung, dan pinggir rata.
Kapsul = buny gins → kapsul pada kuman tidak dapat mengikat zat warna sehingga pada
pemberian cat tinta cina dan carbol fuksin terlihat bulatan terang / transfaran dengan latar
belakang gelap dan badan kuman berwarna merah dari fuksin.
Salmonella typhi :
Media SSA → endapan berwarna hitam pada dasar koloni
→ perubahan warna media menjadi kuning
→ motility positif seperti pohon cemara terbalik
→ menghasilkan zat H2S
Escherichiae Staphylococcus Salmonella Enterobacteriae Proteus vulgaris
coli aureus arizonae aerogenes
Indol + Indol - Indol - Indol - Indol+
Motil + Motil - Motil + Motil + Motil +
H2S - H2S - H2S + H2S - H2S+
memeriksa angka kuman minuman yang biasa diminum di warung makan dekat kampus
disiapkan 5 tabung masing-masing berisi 9 ml NaCl diambil 1 ml sampel dan dilakukan
pengenceran sampai tabung ke 5 kemudian di ambil 0,1 ml diletakkan di media PCA lalu
disebarkan merata keseluruh permukaan agar dan diinkubasi 37 0 selama 48 jam dua hari
kemudian diamati pertumbuhan bakteri, hitung sebanyak 75 koloni, control media PCA
tumbuh 3 koloni
dik : control media 3, koloni 75 pengenceran 105
( koloni−kontrol ) ×( jumlah pengenceran)
jumlah medium pengenceran
( 75−3 ) ×100.000
1
= 72x 100.000
= 9. 200.000
= 7,2 x 107
hasil perhitungan jumlah koloni 3 pengenceran dan sampel produk makanan diperoleh hasil
sbb:
10-3 10-4 10-5 Blanko media Blanko pelarut
TBUD 249 21 2 0
Pada pemeriksaan mikrobiologi seorang mahasiswa diberi produk antiseptic merk x supaya
diuji efektifitas daya bunuhnya terhadap kuman dengan menghitung kuman dipermukaan saja
sebelumnya dan sesudah dioles dengan antiseptic tersebut menggunakan metode cawan sebar
hasil perhitungan jumlah koloni sebelum dan sesudah dioles antiseptic didapatkan 135 dan
43. Berapa persen efektifitas daya bunuh antiseptic tersebut terhadap kuman ?
135
x 100% = 100%
135
43 31,8 %
x 100% =
130 68,15 %
SHIGELLA
MCA SSA
- Koloni halus - Koloni halus
- Warna jernih - Warna jernih
- Laktosa (-) - Reduksi = telurit (-)
GRAM
- Warna : merah
- Bentuk : basil
- Susunan : menyebar
- Sifat : gram negatif
(-)
KIA
IMVCI
Indol : - (cincin merah)
MR : + (cincin merah)
VP : - (Cincin ungu)
Sitrat : + (Hijau-biru)
UREA (-)
MOTILITY (-)
7. Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan resistensi antibiotik metode difusi agar
terhadap salah satu jenis antibiotik. Setelah 1 x 24 jam didapatkan hasil diameter zona
hambat total = 20, termasuk kedalam kategori apakah hasil dari uji yang dilakukan
tersebut?
(jika diketahui diameter antibiotik 2 mm, sensitif > 19, intermediet 12-18, resisistensi <
11).
Metode Lempeng Silinder / Difusi Agar
1. Larutan test distreak diatas media Nutrient agar
2. Tempelkan disk antibiotik
3. Disk antibiotik dicek setelah 18 jam inkubasi
Kategori :
1. Susceptible : ≥ 20 mm
2. Intermediete : 15-19 mm
3. Resistant : ≤ 14 mm
Nilai zona hambat adalah seluruh selisish diameter zona hambat dikurangi diameter
disk.
8. Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan fases seorang pasien berumur 17 tahun.
ATLM tersebut menemukan kista dengan bentuk lonjong atau seperti bola, berwarna
hijau bening, memiliki makronukleus vokuola kontraktil dan silia. Kista apakah yang
ditemukan oleh ATLM tersebut? Balantidium coli
Morfologi B. coli
- B. coli merupakan protozoa usus manusia yang berukuran paling besar
- Memiliki dua stadium yaitu stadium tropozoit dan kista
- Stadium tropozoit seperti kantung, panjang 50-200 µm, lebarnya 40-70 µm, dan
berwarna abu-abu tipis
- Silicanya tersusun secara longitudinal dan spiral sehingga gerakannya melingkar
- Bentuk kista lonjong atau seperti bola, ukurannya 45-75 µm, warnanya hijau
bening, memiliki makronukleus, memiliki vakuola kontraktil silia
- Kista tidak tahan kering, sedangkan dalam tinja yang basah kista dapat tahan
berminggu-minggu.