Anda di halaman 1dari 24

Morfologi Jamur

Secara
Makroskopis & Mikroskopis

By : I Nyoman Jirna, SKM., M.Si


Dept. Mikologi Analis Kesehatan Poltekkes Denpasar
Morfologi Jamur secara Makroskopis

1. Warna koloni
2. tekstur koloni
3. topografi koloni,
4. garis radial / garis kosentris,
5. ada tidaknya eksudat.
WARNA

Warna yang perlu diperhatikan :


1. warna permukaan koloni
2. warna dibalik koloni (reverse side).
Meliputi :
putih,
abu-abu,
hijau muda,
hijau kekuningan, dll)
(sesuai dengan warna sel, spora atau
konidianya).
TEKSTUR
Tekstur koloni yang dilihat merupakan aerial hipha (hifa udara).
Berikut ini beberapa tekstur hifa fungi :

• Absent :
koloni dengan miselium tenggelam, permukaan agak halus.
• Cattony
koloni dengan hifa aerial yang panjang dan padat, menyerupai
kapas.
• Woolly
koloni dengan anyaman hifa atau kumpulan hifa hampir
panjang, anyamannya mirip kain wool.
• Velvety
koloni dengan hifa aerial yang pendek menyerupai kain beludru.
Cont.
• Downy
koloni dengan hifa halus, pendek dan tegak, secara
keseluruhan sering transparan.
• Glabrous atau waxy
koloni dengan permukaan halus, karena tidak ada hifa
aerial. Biasanya koloni khamir memiliki bentuk glabrous
atau waxy.
• Granular atau powdery
koloni rata dan terlihat banyak konidia yang terbentuk.
Koloni granular tampak lebih kasar permukaannya,
sementara itu koloni powdery permukaannya kelihatan
seperti tepung.
BENTUK/TOPOGRAFI KOLONI
Rugose yaitu koloni yang memiliki alur-alur yang
ketinggiannya tidak beraturan dan tampak
merupakan garis radial dari reverse side.

Umbonate yaitu koloni yang memiliki penonjolan seperti


sebuah kancing pada bagian tengah koloni. Seringkali
koloni ini juga memiliki alur-alur garis radial.

Verrugose yaitu koloni yang memiliki penampakan


kusut dan keriput. Biasanya koloni tidak memiliki
aerial hifa.
TETESAN EKSUDAT

tetesan eksudat merupakan


titik-titik cairan yang terlihat pada
permukaan koloni. (hasil metabolit
sekunder dari fungi.)
GARIS RADIAL DAN LINGKARAN
KONSENTRIS

• Garis radial merupakan garis yang terlihat


seperti jari-jari koloni.
• lingkaran kosentris merupakan lingkaran-
lingkaran yang terbentuk dalam suatu koloni.
• Garis radial dan lingkaran kosentris seringkali
lebih jelas terlihat pada reverse side.
MORFOLOGI JAMUR SECARA
MIKROSKOPIS

1.Yeast/oval/lonjong
2.Mold/kapang/benang
3.Dimorfik (yeast dan Mold)
MORFOLOGI
1. Yeast
merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong
dengan diameter 3  – 15 mikron, berkembang biak dengan
cara membelah diri (asexual)  membentuk tunas atau budding
cell.
• Yeast ada dua yaitu :
1. Yeast murni : jamur uniselluler yang tidak mampu
membentuk pseudohifa/ klamidospora,
2. Yeast like merupakan jamur uniselluler yang mampu
membentuk pseudohifa. Contoh : Candida sp, Candida
albicans, Torulla (koloni berwarna merah /
orange), Cryptococcus neoformans
Gambar yeast (oval/bulat lonjong)
Yeast Forms
2. Mold / Kapang
Merupakan jamur multiselluler yang membentuk
benang-benang hifa / filament, kumpulan dari hifa
disebut miselium yang membentuk suatu anyaman.
Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak
bersekat.
Hifa aerial :Hifa yang berada di atas permukaan media
yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.
Hifa vegetatif : Hifa yang berada didalam media
berfungsi sebagai alat  untuk menyerap makanan.
Contoh: Aspergillus, Penicellium, Rhizopus, Mucor, Mic
rosporum, Trichophyton, Epidermophyton
Mold Forms
Hyphae Structure
Section 21-1

Nuclei

Cell wall
Cytoplasm

Cross wall
Nuclei

Cytoplasm Cell wall

Hyphae With Cross Walls Hyphae Without Cross Walls


• Dimorfik

Merupakan jamur yang mempunyai dua


bentuk yaitu : Yeast dan Mold.
Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang /
host atau pada suhu inkubasi 37oC, dan
berbentuk mold jika berada diluar inangnya
atau pada suhu inkubasi suhu ruang.
 Contoh : Histoplasma capsulatum, Coccidioides
immitis, Blastomyces dermatidis
Jenis- jenis Spora
1. Sporangiospora
- spora yg terjadi karena protoplasma dlm sel
tertentu berkelompok-kelompok kecil.
- msg-msg punya membran serta inti sendiri
- Sel tempat terjadinya spora disebut
sporangium
- tangkainya disebut sporangiofor
- ex. Rhizopus (tempe)
2. Konidiospora
- Spora yg terjadi krn ujung st hifa berbelah-belah spt
tasbih
- Tidak ada sporangium
- Tiap spora disebut konidiospora/konidia
- Tangkainya disebut Konidiofor
- ex. Jamur penicilium
3. Klamidospora
- Spora terbentuk dari bagian miselium yg membesar
serta berdiding tebal
- sering disebut spora yg berkulit tebal
- ex . Fusarium
4. Artrospora
- spora terbentuk dr bag miselium, tapi bag
miselium itu tdk membesar dari pada aslinya.
- bentuknya ada dua : artrospora (serupa batu
bata) dan oidiospora/oidia (serupa telur )
- ex. Geotrichum
Contoh Pengamatan
Kultur Rhizopus Identifikasi makros
• Warna = Putih (muda)
= Hitam (tua)
• Tekstur = cattony(kapas)
• Topografi= Rugose
• Garis = Radial
• Tetesan = …….?
Pengamatan Mikros

preparat Rhizopus Identifikasi Mikros


• Hypa = tak bersekat
• Spora = Sporangiospore
• Tangkai Spora = Sporangiophore
• Kotak spora = Sporangium
Pengamatan makros

Kultur Pinisilium Identifikasi Makro


• Warna = putih hijau
• Tekstur = velvety ( beludru).
• Topografi = Rugose
• Garis = Lingkaran Konsentris
• Tetesan eksudat = ………?
• Beberapa species berwarna biru
Pengamatan Mikros

Sediaan Pinisilium Identifikasi


• Hypa = bersekat
• Hypa penebalan =Phialides
• Spora= Conidia
• Tangkai= Conidiophore
• Conidia muda = hijau
• Conidia tua = coklat

Anda mungkin juga menyukai