DISUSUN OLEH :
NI KOMANG SRI RAHAYU
NIM: P07134120070
KELAS: IV B
D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
KEMENTERIAN KEMENKES RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyusun laporan praktikum hematologi II dengan judul
“Pemeriksaan tekanan darah, rumple leede, bleeding time, clotting time, retraksi bekuan,
resistensi osmotik. ” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan ini berisi tentang
uraian hasil riset mengenai praktikum “Pemeriksaan tekanan darah, rumple leede, bleeding
time, clotting time, retraksi bekuan, resistensi osmotik”. Laporan hematologi ini telah saya
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini. Adapun tujuan dari
pembuatan laporan ini adalah untuk menambah wawasan mengenai hematologi di kehidupan
sehari-hari bagi para pembaca dan penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ni Nyoman Astika Dewi, M.Biomed, Ibu
Dr. drg. I Gusti Ayu Dharmawati, M.Biomed, Bapak Surya Bayu Kurniawan,S.Si, Bapak I
Gusti Putu Ferry SP, S.ST., M.Si, dan Bapak I Ketut Adi Santika, A.Md. AK selaku dosen
hematologi yang telah membimbing saya saat praktikum dan telah memberikan tugas ini
kepada saya sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang sedang
saya tekuni saat ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan terbuka saya
menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar saya dapat memperbaiki laporan ini.
Saya berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
LAPORAN PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
TUJUAN
Bertujuan untuk mempelajari penggunaan sphygmomanometer dalam pengukuran
tekanan darah arteri brachialis dengan cara auskultasi maupun palpasi dan menerangkan
perbedaan hasil kedua pengukuran tersebut. Dan juga membandingkan hasil pengukuran
tekanan darah pada berbagai sikap berbaring, duduk, dan berdiri, menguraikan berbagai
faktor penyebab perubahan hasil pengukuran tekanan darah pada ketiga sikap tersebut.
Membandingkan hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah kerja otot dan
menjelaskan berbagai faktor penyebab perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah kerja
otot.
METODE
PRINSIP
Tekanan darah diukur menggunakan sebuah manometer berisi air raksa. Alat itu
dikaitkan pada kantung tertutup yang dibalutkan mengelilingi bagian atas. Tekanan udara
dalam kantung pertama dinaikkan cukup diatas tekanan darah sistolik dengan memutuskan
aliran darah kedalam arteri lengan bawah. Kemudian, udara dipanaskan secara perlahan dari
kantung selagi stetoskop digunakan untuk mendengarkan kembali denyut dalam lengan
bawah.
DASAR TEORI
Tekanan darah adalah daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas
dinding pembuluh. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik
terhadap tekanan diastolik. Sebagai contoh tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan
tekanan sistolik pada nilai 120 mmHg, dan tekanan diastolik pada nilai 80 mmHg. Nilai
tekanan darah pada orang dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata
tekanan darah normal biasanya 120/80.
CARA KERJA
Cara Kerja Palpatoir
1. Probandus tidur terlentang, pada lengan atas dipasang manset riva rocci
dengan rapi.
2. Rabalah nadi radialis dengan jari-jari tangan kanan, sampai terasa denyut nadi
yang pasti.
3. Katub jarum kita tutup sampai rapat : bola karet dipegang dengan tangan kiri
dan dipompa sampai pulsus radialis hilang.
4. Katub dibuka sedemikian rupa sehingga udara keluar perlahan-lahan.
5. Bacalah tekanan manometer pada waktu terasa denyut nadi lemah yang
pertama pada pergelangan tangan itu. Maka manometer pada waktu itu
menunjukkan tekanan sistole.
Cara Kerja Vasculator/Auskultasi
1. Setelah probandus terlentang, dan manset riva rocci dipasang di lengan atas,
lalu tempatkanlah corong stetoskop pada arteri brachialis , tepat dibawah
manset.
2. Bola karet dipompa sampai pulsus nadi radialis hilang ± 200 mmHg.
INTERPRETASI HASIL
- Nilai rujukan : 90/60 – 120/180
HASIL PERCOBAAN
- Nama Probandus : I Nengah Jaya Arthawiguna
- Usia : 19 tahun
- Jenis Kelamin : Laki-Laki
Hasil Percobaan :
Percobaan 1 : 120/70
Percobaan 2 : 120/50
Percobaan 3 : 120/70
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Dari pemeriksaan tekanan darah yang telah dilakukan pada probandus I Nengah Jaya
Arthawiguna (19 Tahun) jenis kelamin laki-laki. Didapatkan nilai rata-rata 120/70 sehingga
hasil tekanan darah pada probandus dinyatakan Normal.
LAPORAN PEMERIKSAAN TES RUMPLE LEEDE
INTERPRETASI HASIL
- Negatif : ≤ 10 ptekie
- Positif : > 10 ptekie
HASIL PERCOBAAN
Nama Probandus : I Nengah Jaya Arthawiguna
Usia : 19 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan pada probandus I Nengah Jaya Arthawiguna
(19 tahun) jenis kelamin laki-laki didapatkan hasil Negatif.
LAPORAN PEMERIKSAAN BLEEDING TIME
INTERPRETASI HASIL
- Nilai rujukan metode duke : 1-3 menit
- Nilai rujukan metode ivy : 1-7 menit
HASIL PERCOBAAN
Nama Probandus : Ni Komang Sri Rahayu
Usia : 19 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
LAPORAN PEMERIKSAAN CLOTTING TIME
ACARA PRAKTIKUM : Pemeriksaan Clotting Time (Metode Lee & White, Kaca Objek)
HARI/TANGGAL : Kamis, 27 Januari 2022
TUJUAN
Untuk mengetahui lamanya darah untuk membeku secara intrinsik yang bertalian
dengan funsi trombosit/ adanya kelinan/ defisiensi faktor-faktor pembekuan/ koagulasi
intrinsik.
Untuk mengukur waktu pembekuan berdasarkan terbentuknya benang fibrin.
METODE
PRINSIP
Menghitung waktu dari saat perdarahan pertama tampak (mulai masuknya darah
kedalam spuit) sampai darah tersebut membeku dalam tabung dengan ukuran tertentu.
Masa pembekuan berdasarkan terbentuknya benang fibrin pada tetesan darah pada
obyek glass.
DASAR TEORI
ALAT & BAHAN
3 buah tabung reaksi diameter 7-8 mm atau 8-75 mm
Stopwatch
Spuit 5cc
Darah kapiler
CARA KERJA
Cara Kerja Modifikasi Lee & White
1. Tentukan lokasi vena yang akan diambil darahnya.
2. Lakukan pembendungan dengan baik, desinfeksi, fiksasi vena, lalu tusuklah vena
secara langsung.
3. Begitu darah tampak mulai masuk kedalam spuit, stopwatch dihidupkan.
4. Ambilah sampel darah secukupnya.
5. Masing-masing tabung (I,II,III) diisi dengan 1,5 ml sampel darah tadi.
6. Biarkan 4 menit, lalu mulai dari tabung I miring-miringkan 90º tiap 30 detik,
untuk melihat apakah darah sudah beku. Bila sudah beku catat waktunya dan
lanjutkan dengan cara yang sama pada tabung II dan tabung III.
7. Hasil : nilai rata-rata dari ketiga tabung percobaan tadi.
Cara Kerja Dengan Kaca Objek
1. Tusuklah ujung jari atau anak daun telinga sehingga darah leluasa keluar.
2. Apuslah kedua tetes pertama darah yang keluar.
3. Taruhlah terpisah 2 tetes darah besar bergaris tengah kira-kira 5 mm diatas kaca
objek yang kering dan bersih.
4. Tiap 30 detik ujung jarum digerakkan melalui tetes pertama itu sampai terlihat
adanya benang fibrin.
5. Periksalah kemudian dengan cara yang sama pada tetes darah yang kedua.
6. Masa pembekuan ialah saat adanya benang fibrin dalam tetes darah yang kedua
terhitung mulai darah keluar dari tusukan kulit.
INTERPRETASI HASIL
- Nilai rujukan Metode Lee & White : 5-15 menit
- Nilai rujukan metode kaca objek : 2-6 menit
HASIL PERCOBAAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
LAPORAN PEMERIKSAAN RETRAKSI BEKUAN
DASAR TEORI
ALAT & BAHAN
Darah vena tanpa antikoagulan.
Tabung sentrifug yang bergaris
Lidi/ tusuk sate
Waterbath
CARA KERJA
1. Ambilah kira-kira 5 ml darah dan masukkan darah itu kedalam tabung sentrifug
bergaris. Masukkan pula sebatang lidi kedalam tabung tadi. Catatlah volume darah
itu.
2. Biarkan pada suhu kamar selama 2-3 jam.
3. Lepaskan bekuan darah dengan hati-hati dari dinding tabung, miringkan tabung dan
angkatlah bekuan itu dari tabung dengan memegang lidi itu.
4. Catatlah volume serum.
INTERPRETASI HASIL
- Nilai rujukan : jumlah serum yang diperas 40-60%
HASIL PERCOBAAN
Nama Probandus : I Nengah Jaya Arthawiguna
Usia : 19 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Volume Sampel
Hasil : X 100
Volume Total
2
: X 100
5
: 0,4 X 100
: 40 %
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan pada probandus I Nengah Jaya Arthawiguna
(19 tahun) jenis kelamin laki-laki didapatkan hasil Normal.
LAPORAN PEMERIKSAAN RESISTENSI OSMOTIK
INTERPRETASI HASIL
- Negatif : Tidak hemolisis
- Positif : Terjadi hemolisis
HASIL PERCOBAAN
Nama Probandus : Propane Meutya Fadila
Usia : 19 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
PEMBAHASAN
KESIMPULAN