TAHUN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
1) Untuk menjelaskan Pengertian Filsafat.
2) Untuk memahami Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Filsafat.
3) Untuk memahami Hubungan Kebudayaan dan Filsafat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat
Menurut bahasa filsafat berasal dari bahasa arab falsafah, filsafat berasal dari bahasa
yunani yaitu philosophia (philo yang berarti cinta dan shopia yang berarti kebijaksanaan).
Jadi dapat di artikan secara harfiah yaitu cinta kebijaksanaan. Sebagai ilmu dinamis filsafat di
tangan para ahli memiliki pengertian yang berbeda-beda. Dalam buku filsafat ilmu yang di
susun oleh ismaun pada tahun 2011, terdapat beberapa pengertian filsafat menurut para ahli
diantaranya:
1. Berfikir radikal
Radikal berasal dari radix (bahasa Yunani), berarti akar. Berpikir radikal, berpikir
sampai ke akar-akarnya, tidak tanggung-tanggung, sampai kepada konsekuensinya
yang terakhir, berpikir itu tidak separuh-paruh, tidak berhenti di jalan, tapi terus
sampai ke ujungnya. Tidak ada yang tabu, tidak ada yang suci, tidak ada yang yang
terlarang bagi berpikir yang radikal itu.
2. Berfikir sistematis
Sistemik adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan. Berpikir sistematis ialah berpikir logis, yang bergerak
selangkah demi selangkah dengan penuh kesadaran dengan urutan yang bertanggung
jawab dan saling hubungan yang teratur.
3. Berfikir universal
Universal berarti umum, jadi berpikir universal tidak berpikir khusus, terbatas pada
bagian-bagian tertentu, tapi mencakup keseluruhannya. Berpikir tentang hujan
misalnya, bukan terbatas dengan kemarin atau yang hari ini, tapi seluruh hujan.
Berpikir tentang manusia tidak hanya mengenai manusia Indonesia, manusia Afrika,
manusia Eropa, tapi manusia sebagai makhluk. Lawan umum (universal) ialah khusus
perkara yang khusus masuk lapangan ilmu.
IBD dan filsafat adalah dua kata yang saling berkaitan baik secara substansial maupun
historis. Kelahiran IBD tidak terlepas dari filsafat(substansial). Sebaliknya perkembangan
IBD memperkuat keberadaan filsafat. Oleh karena itu, filsafat mencoba mengembalikan roh
& nilai luhur dari IBD dan kemudian filsafat akan mempertegas bahwa IBD adalah instrumen
dalam mencapai kesejahteraan tidak semata-mata untuk tujuan tertentu saja. Apabila
dibandingakan definisi kebudayaan dan definisi filsafat, keduanya bertemu dalam hal
berfikir. Kebudayaan adalah cara berfikir, sedangkan filsafat adalah cara berfikir secara logis,
sistematis dan universal. Dengan demikian jelaslah bahwa filsafat itu mengendalikan cara
berfikir kebudayaan, oleh karena itu perbedaan kebudayaan dapat dikembalikan kepada
perbedaan filsafat. Pendekatan filosofis yaitu suatu pendekatan untuk menelaah dan
memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan
membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan
pendidikan semata, yang hanya terbatas pada pengalaman.
Filsafat dan masalah manusia, masalah manusia dalam keseharian dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1. Berusaha untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang belum diketahui.
2. Berendah hati bahwa tidak semua hal akan pernah diketahuinya dalam alam yang tak
terbatas ini.
3. Mengoreksi diri, berani melihat sejauh mana kebenaran yang di cari telah
dijangkaunya.
4. Tidak apatis terhadap lingkungan dan terhadap nilai yang hidup dalam masyarakat.
5. Senantiasa memberikan makna bagi setiap amal perbuatannya.
Hubungan Kebudayaan dan Filsafat
Kebudayaan menurut Mukti Ali adalah budi daya, tingkah laku manusia. Tingkah
laku manusia di gerakan oleh akal dan perasaannya. Yang mendasari semua itu adalah ucapan
hatinya. Dan ucapan batin itu merupakan keyakinan dan penghayatannya terhadap sesuatu
yang dianggap benar. Apa yang dianggap benar itu besar atau kecil adalah agama. Dan
agama, sepanjang tidak diwahyukan adalah ia hasil pemikiran filsafat.
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia
secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Sedangkan kebudayaan adalah sebuah
tradisi atau kebudayaan yang dilakukan secara berulang-ulang dan diwariskan kepada
generasi selanjutnya. Beberapa pendapat juga mengatakan bahwa apabila filsafat
dibandingkan dengan budaya, maka akan memiliki satu kesamaan hanya saja ilmu filsafat itu
mengkaji sebuah ilmu melalui dasarnya sedangkan budaya sebuah ilmu yang mempelajari
suatu dasar berfikir manusia dari kegiatan (aktifitas) sehari-hari.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kebudayaan adalah cara berpikir. Sedangkan filsafat ialah cara berpikir secara
radikal, sistematik dan universal. Berpikir demikian berujung pada setiap jiwa atau ucapan
batin. Manifestasinya adalah sikap hidup dan pandangan hidup. Dengan demikian jelaslah,
betapa filsafat itu mengendalikan cara berpikir kebudayaan. Filsafat adalah studi tentang
seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam
konsep mendasar. Sedangkan kebudayaan adalah sebuah tradisi atau kebudayaan yang
dilakukan secara berulang-ulang dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Apabila filsafat
dibandingkan dengan budaya, maka akan memiliki satu kesamaan hanya saja ilmu filsafat itu
mengkaji sebuah ilmu melalui dasarnya sedangkan budaya sebuah ilmu yang mempelajari
suatu dasar berfikir manusia dari kegiatan (aktifitas) sehari-hari.
https://aisah-punya.blogspot.com/2019/03/konsepsi-ilbu-budaya-dasar-dalam.html
http://www.academia.edu/28325379/MATERI_ILMU_BUDAYA_DASAR_SEMES
TER_1
http://csheilla.blogspot.com/2013/04/tulisan-3-konsepsi-ilmu-budaya-dasar.html
http://kotailmuu.blogspot.com/2013/11/mata-ilmu-ilmu-budaya-dasar-dalam_4.html
@makalah ilmu budaya dasar