Anda di halaman 1dari 16

PEWARNAAN SPORA

METODE KLIEN
VEDDER
Kelompok 2
Annisa Kurnia Dewi
As’ad Amanullah
Muh. Khafi Cakra Rivanka
Nur Aulia Fitriani Kuntari
XI-4
SMK-SMAK Bogor
Prinsip Dasar
Spora bakteri mempunyai dinding sel yang tebal
sehingga diperlukan pemanasan agar pori - pori
membesar dan zat warna Carbolfuchsin dapat masuk,
dengan pencucian pori - pori kembali mengecil
menyebabkan zat warna Carbolfuchsin tidak dapat
dilepas walaupun dilunturkan dengan Asam sulfat 1%,
sedangkan pada bakteri warna
Carbolfuchsin dilepaskan dan mengambil warna biru
dari methylene blue. Sehingga bakteri berwarna biru
dan spora akan berwarna merah.
Alat dan Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan Alat-alat yang diperlukan ialah:
ialah: • Object Glass
• suspensi bakteri • Ose
• minyak immercy • Pinset
• Carbolfuchsin.
• lampu spirtus
• Methylen biru 1%.
• Mikroskop binokuler
• Asam sulfat 1%.
• Tabung reaksi
• Alkohol 70 %
• Rak tabung reaksi
• LF
• Pencil glass
• Kapas
• Pipet tetes
• Kertas saring
Bagan Kerja
SP 48
jam SP 48
LF jam

Sanitasi

Suspensi bakteri dicampurkan dengan


Disiapkan Alat karbol fuchsin dengan bagian 1: 1
dan Bahan

Kaca alas datar Dibagi 3 bagian


dengan pencil
dibersihkan dengan
Dikeringkan glass.
kapas beralkohol
LF
SP 48
jam
Ulaskan suspensi
bakteri pada Difiksasi Dicelupkan kedalam Dibilas
tiap bagian dengan air
H2SO4 1-3 detik
suling.

Ditetesi zat warna


Dibilas Dikeringkan
methylene blue. dengan
Diamkan 3 menit. dengan air
suling. kertas saring.

Catat dan gambar hasilnya


Tetesi dengan
Diamati pada mikroskop
minyak imersi
dengan pembesaran 1000x
pada satu bagian. (lensa objektif 100x)
Hasil Pengamatan

• Badan vegetative : warna biru


• Spora : warna merah muda
• Sel vegetative : bentuk batang
Spora dapat terbentuk di tengah, bagian tengah
(central), ujung (terminal) ataupun tepian sel.

Sentral

Terminal

Sub Terminal
PEMBAHASAN
Spora bakteri adalah bentuk bakteri yang
sedang dalam usaha mengamankan diri
terhadap pengaruh buruk dari luar.
Bagian-bagian Spora
 Core : Sitoplasma yang
terkandung semua unsur
untuk kehidupan bakteri.

 Cortex : lapisan yang paling


tebal, terdiri dari lapisan
peptidoglikan tapi dalam
bentuk istimewa.

 Dinding spora : lapisan


paling dalam, akan kembali
menjadi dinding sel bila
spora kembali ke bentuk
vegetative.
Bagian-bagian Spora
 Eksosporium : lipoprotein
membrane yang terdapat
dari luar.

 Coat : zat yang


menyebabkan spora tahan
terhadap pengaruh luar.
Penyebab Bakteri Membentuk Spora

 Umur sudah tua


 Kebutuhan nutrisi di sekitar lingkungan
habis
 Keadaan lingkungan sekitar tidak
menguntungkan
Beberapa bakteri mampu membentuk spora
meskipun tidak dalam keadaan ekstrem ataupun
medium yang kurang nutrisi. Jika medium selalu
diadakan pembaruan dan kondisi lingkungan
disekitar bakteri selalu dijaga kondusif,
beberapa jenis bakteri dapat kehilangan
kemampuannya dalam membentuk spora.
(Dwijoseputro (1979))
Proses Pembentukan Spora
1. Terjadi kondensasi DNA pada bakteri yang akan membentuk
spora
2. Terjadi pembalikan membran sitoplasma, sehingga, lapisan luar
membran kini menjadi lapisan dalam membran (calon) spora.
3. Pembentukan korteks primordial (calon korteks)
4. Pembentukan korteks
5. Spora terlepas dan menjadi spora yang bebas, pada tahap 5
ini,jika spora mendapatkan lingkungan yang kondusif, maka ia
bisa tumbuh menjadi satu sel bakteri yang baru. (sumber: FMIPA
UPI).
Keterangan
1) Fungsi dipanaskan pada suhu 80o C adalah
agar memudahkan zat warna meresap ke
dalam dinding spora.
2) Saat dimasukkan ke dalam asam sulfat, zat
warna karbol fuchsin baru merembes ke
dalam spora.
Kesimpulan
Vegetatif bewarna biru, spora batang basil,
susunan rantai, spora merah, letak spora central

Anda mungkin juga menyukai